Komponen Intellectual Capital Human Capital

Namun, kebanyakan dibedakan dalam tiga katagori pengetahuan, yaitu pengetahuan yang berhubungan dengan karyawan disebut sebagai human capital, pengetahuan yang berhubungan dengan pelanggan disebut dengan customer atau relational capital dan pengetahuan yang berhubungan hanya dengan perusahaan disebut dengan structural atau organizational capital. Seringkali IC didefinisikan sebagai sumber daya pengetahuan dalam bentuk karyawan, pelanggan, proses atau teknologi yang mana perusahaan dapat menggunakannya dalam proses penciptaan nilai bagi perusahaan Bukh et al., 2005. Dalam literatur yang lain, petty and Guthrie 2000, mengemukakan bahwa asset intelektual dapat dianggap sebagi IC.

2.1.5 Komponen Intellectual Capital

Brooking USA mengklasifikasikan intellectual capital menjadi human centered assets, infrastructure asssets, intellectual property,market assets.Stewart USA membagi intellectual capital menjadihuman capital, structure capital, dan customer capital. Sedangkan Bontis Kanada membagi intellectual capital menjadi human capital, structural capital, intellectual property, dan relational capital. The Danish Confederation of Trade unions 1999 membagi intellectual capital menjadi manusia, sistem, dan pasar. Leliaert 2003 mengembangkan 4- leaf models, membagi intellectual capital menjadi manusia, pelanggan, modal structural, dan modal aliansi strategi. The European Commision MERITUM, Universitas Sumatera Utara 2001 dalam hong, 2007 mengelompokkan intellectual capital menjadi modal manusia, modal struktural, dan modal hubungan. Berdasarkan value platform model yang dikembangkan oleh Petrash 1996dalam tan et.el., 2007 intellectual capital diklasifikasikan menjadi modal manusia, modal structural, dan modal pelanggan. Edvinsson dan Malone 1997 dalam tan et.al., 2007 mengembangkan Skandia value scheme yang mengklasifikasikan intellectual capital menjadi 3 bentuk dasar yaitu modal manusia, modal struktural, dan modal pelanggan. Dari beberapa pengklasifikasian tersebut terdapat 3 skema yang sering digunakan dalam penelitian yaitu skema yang diusulkan oleh Stewart 1997, Sveiby 1997, dan Edvinsson dan Malone 1996. Dari ketiga skema tersebut terdapat kesamaan pada elemen-elemen yang terdapat pada intellectual capital. Yaitu Intellectual capital yang melekat pada diri manusia, intellectual capital yang terdapat pada internal perusahaan dan intellectual capital yang terdapat dari eksternal perusahaan.

2.1.6 Human Capital

Human capital didefinisikan sebagai pengetahuan, skill, dan pengalaman yang pegawai bawa ketika pegawai meninggalkan perusahaan Starovic Marr, dalam Rifqi 2009. Beberapa dari pengetahuan tersebut bersifat unik untuk setiap individu dan beberapa lainnya bersifat umum, misalnya kapasitas inovasi, kreativitas, know-how dan pengalaman, kapasitas pembelajaran, loyalty, pendidikan formal, dan pendidikan informal Starovic Marr, 2004 dalam Rifqi Universitas Sumatera Utara 2009. Human capital meliputi pengetahuan individu dari suatu organisasi yang terdapat pada pegawainya Bontis, Crossan Hulland, 2001 dalam Rifqi 2009 dihasilkan melalui kompetensi, sikap, dan kecerdasan intelektual Ross, Edvinsson Draagonetti, 1997 dalam Rifqi 2009. Kompetensi tersebut dapat meliputi pendidikan dan keterampilan. Sikap dapat meliputi komponen perilaku dari pegawai. Kecerdasan intelektual dapat menjadi pegawai lebih sistematis dalam menyelesaikan masalah dan menciptakan solusi-solusi untuk kemajuan perusahaan. Meskipun pegawai dianggap sebagai aset oleh perusahaan, tetapi mereka bukanlah barang yang biasa dimiliki perusahaan. Human capital merupakan lifeblood dalam modal intelektual karena hal ini merupakan sumber inovasi dan pembaharuan strategi Sawarjuwono dan Kadir, 2003. Human capital juga merupakan tempat bersumbernya pengetahuan yang sangat berguna, keterampilan dan kompetensi dalam suatu organisasi atau perusahaan. Human capital mencerminkan kemampuan kolektif perusahaan untuk menghasilkan solusi terbaik berdasarkan kemampuan yang dimiliki oleh orang- orang yang ada dalam perusahaan tersebut Suwardjono dan Kadir, 2003. Human capital merupakan kombinasi warisan genetik, pendidikan, pengalaman, dan sikap tentang hidup dan bisnis Hudson, 1993 dalam Rifqi 2009. Esensi dari human capital adalah kecerdasan suatu organisasi yang dapat dari kemampuan yang dimiliki oleh orang-orang yang ada di dalam organisasi tersebut. Suatu organisasi akan meningkatkan kinerjanya jika organisasi tersebut dapat memanfaatkan human capital yang dimilikinya. Universitas Sumatera Utara

2.1.5 Structural Capital

Dokumen yang terkait

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2010 - 2012.

0 4 14

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 2 15

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 5 16

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

1 7 38

Pengaruh Intelectual Capital terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan.

0 0 24

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai

0 1 18

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)

0 0 23

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH - Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 4 80

Pengaruh Intelectual Capital dan Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 4 114

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAN PRODUKTIVITAS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI SKRIPSI

0 0 16