PEMBANGUNAN PENEROBOSAN ISOLASI DAERAH

MISI II PEMBANGUNAN PENEROBOSAN ISOLASI DAERAH

 Perhubungan Perhubungan secara umum berfungsi sebagai katalisator dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah. Infrastruktur transportasi mencakup tansportasi jalan, angkutan sungai, dan danau, serta penyeberangan transportasi laut dan udara. Pada umumnya infrastruktur transportasi mengemban fungsi pelayanan publik yang ditujukan untuk mendukung perwujudan kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan jasa transportasi guna mendorong pemerataan pembangunan, melayani kebutuhan masyarakat luas dengan harga terjangkau, mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah pedalaman dan terpencil, serta untuk melancarkan mobilitas distribusi barang dan jasa dan mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi. Permasalahan umum yang tercakup pada sektor transportasi meliputi : aspek kapasitas, jumlah dan kuantitas prasarana dan sarana fisik, teknologi, permodalan/investasi, serta manajemen, operasi, dan pemeliharaan.

 Transportasi - Prasarana Jalan

Prasarana Jalan merupakan modal transpotasi utama yang sangat berperan dalam mendukung pembangunan serta mempunyai kontribusi terbesar dalam melayani mobilitas manusia maupun distribusi komoditi perdagangan dan industri. Pembangunan transportasi jalan sebagai prasarana publik memiliki nilai ekonomi, sosial, dan nilai strategis sehingga merupakan bagian yang amat penting dalam pembangunan. Pembangunan prasarana jalan ditujukan untuk meningkatkan pelayanan jasa transportasi secara efisien, handal, dan berkualitas dengan harga terjangkau serta untuk mewujudkan sistem transportasi secara intermoda dan terpadu dengan pembangunan wilayah dan menjadi bagian dari suatu sistem distribusi yang mampu memberikan pelayanan dan manfaat bagi masyarakat luas.

Kondisi prasarana jalan di Kabupaten Sorong masih sangat terbatas di Ibu Kota Aimas, Salawati, Klamono, Makbon, dan Sayosa. Beberapa Distrik lainnya belum dapat dilayani angkutan transportasi jalan yang mengakibatkan terbelakangnya beberapa wilayah tersebut. Oleh sebab itu, untuk mengatasi keterbelakangan beberapa wilayah Distrik perlu segera dibangun tahun 2014 prasarana jalan yang menghubungkan ibukota Kabupaten Sorong dengan kota-kota distrik dan antarkota distrik untuk meningkatkan pelayanan yang lebih luas kepada pemakai jasa transportasi darat.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sorong Tahun 2014

IV - 8 -

Sasaran

1) Meningkatnya dan terpeliharanya daya dukung, kapasitas, dan kualitas pelayanan prasarana jalan unit kawasan yang perekonomiannya berkembang pesat;

2) Meningkatnya aksesibilitas wilayah yang sedang dan belum berkembang melalui dukungan pelayanan prasarana jalan yang sesuai dengan perkembangan kebutuhan tansportasi;

3) Peningkatan ruas jalan Makbon - Mega - Sausapor sepanjang 128 kilometer, jalan kabupaten 200 kilometer, serta pembangunan jalan desa 200 kilometer dan jembatan 30 buah;

4) Berfungsinya ruas jalan Sorong - Klamono - Ayamaru 174 kilometer yang berstatus jalan nasional dan ruas Sorong - Makbon - Mega - Sausapor 128 kilometer yang diusulkan menjadi jalan nasional;

5) Berfungsinya jalan kabupaten yaitu ruas jalan Aimas - Seget 90 kilometer, Klamono - Segun 25 kilometer, ruas jalan lingkar Kota Aimas (2 Jalur), Klafdalim - Segun 40 kilometer, Tarsa - Wanurian 30 kilometer, jalan di pusat-pusat pertumbuhan, jalan dalam kota Distrik 60 kilometer, jalan desa 60 Kilometer, serta penggantian jembatan

40 buah;

6) Terawatnya jalan nasional 305 kilometer, jalan provinsi 157 kilometer, jalan kabupaten 500 kilometer, jalan desa 480 kilometer, dan terawatnya jembatan 50 buah.

a. Transportasi Laut

Transportasi laut mempunyai peran yang sangat penting di Kabupaten Sorong karena merupakan salah satu angkutan antarpulau dan antarwilayah / distrik yang selain dapat dijangkau melalui transportasi darat. Saat ini diwilayah kabupaten Sorong terdapat 10 pelabuhan dan 3 diantaranya cukup besar dan dapat didarati oleh kapal- kapal yang berukuran besar seperti kapal Pelni yang dapat melayani kegiatan bongkar- muat barang.

Kegiatan pelabuhan laut di wilayah Sorong sangat ramai sehingga semakin mengukuhkan keberadaan wilayah Sorong sebagai pusat bisnis, wisata, perdagangan, dan industri di wilayah Papua.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sorong Tahun 2014

IV - 9 -

Sasaran

1) Terbangunnya pelabuhan Utama di Tanjung Seget

2) Terbangunnya pelabuhan ekspor-impor di Kawasan Industri Arar dan terbangunnya dermaga perintis di beberapa distrik pesisir.

3) Meningkatnya fasilitas keselamatan pelayaran;

4) Tersedianya kapal cepat, kapal cargo, dan kapal-kapal kecil lainnya;

5) Tersedianya peraturan-peraturan untuk mengatur trayek angkutan laut;

6) Meningkatnya jumlah pemakai angkutan laut.

b. Transportasi Sungai, dan Penyeberangan.

Mengingat potensi dan kendala fisik wilayah kabupaten sorong yang memiliki topografi dan morfologi berbukit-bukit, maka pengembangan sistem transportasinya

selain melakukan pengembangan sistem jaringan jalan juga diperlukan sistem transportasi yang memanfaatkan potensi jaringan sungai sebagai sarana dan prasarana transportasi penduduk dan untuk memenuhi kebutuhan pergerakan penduduk antar pulau maka perlu dikembangkan sistem angkutan penyeberangan antar pulau. Pengembangan sistem angkutan antar pulau dapat menggunakan ferry atau speedboat (perahu motor). Jalur angkutan sungai yang potensial untuk dikembangkan diantaranya Klamono – Según - Beraur - Teminabuan – Inanwatan dan Makbon – mega – Sausapor.

Sasaran

1) Terbangunnya dermaga penyeberangan Klamono, Wanurian, Segun dan Sungai Warsayun.

2) Terbangunnya tambatan kapal fery dan speed boat kapasitas 30 – 40 penumpang dan kapal-kapal swasta;

3) Tersedianya peraturan-peraturan untuk mengatur trayek angkutan sungai, dan penyeberangan;

4) Meningkatnya jumlah pemakai angkutan sungai, , dan penyeberangan.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sorong Tahun 2014

IV - 10 - IV - 10 -

Untuk mendukung mobilitas barang dan jasa, maka keberadaan bandar udara sangat diperlukan karena transportasi udara memiliki keunggulan kecepatan dari moda transportasi yang lain dan dapat menjadi sarana transportasi bagi wisatawan, investor atau businessman, dan masyarakat.

Wilayah Kabupaten Sorong yang sebagian berbukit-bukit dan masih terbatasnya prasarana angkutan darat sangat membutuhkan pengadaan bandar udara dan atau penggunaan transportasi udara untuk melayani pergerakan eksternal dan internal. Selain itu juga diperlukan adanya jaminan keselamatan penerbangan yang dikelola sesuai standar keselamatan penerbangan internasional dan interkoneksi dengan moda transportasi lainnya. Seiring dengan semakin besarnya animo masyarakat dan semakin meningkatnya pergerakan arus barang dan jasa maka Pemda Kabupaten/Kota sepakat untuk melaksanakan pembangunan bandar udara Segun agar mampu melayani pesawat dengan ukuran yang lebih besar seperti Boeing 747, Air Buss, A 300 – 400, DC

10 dan MD 11 serta untuk melayani pergerakan internal telah dibangun 3 (tiga) lapangan perintis.

1) Terjaminnya keselamatan, kelancaran, dan kesinambungan pelayanan transportasi udara baik untuk angkutan penerbangan domestik maupun perintis;

2) Selesainya pembangunan bandar udara Sorong dan meningkatnya lapangan terbang perintis;

3) Meningkatnya jumlah aparatur perhubungan udara yang telah mengikuti pelatihan dan sertifikasi udara;

4) Tersedianya dana yang memadai untuk membangun bandar udara según dan perintis.

d. Pembangunan Jalan Lingkungan

Untuk melaksanakan pembangunan jalan lingkungan diperlukan anggaran yang berasal dari Anggaran Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten sehinga pelaksanaan pembagunan jalan lingkungan di kawasan perumahan dan permukiman dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sorong Tahun 2014

IV - 11 - IV - 11 -

1) Pembangunan jalan lingkungan di kawasan perumahan dan permukiman di Kota Aimas sepanjang 76 kilometer dan di pedesaan 150 kilometer;

2) Teraturnya masyarakat dalam membangun rumah, sarana sosial, dan ekonomi karena telah didukung oleh sarana jalan lingkungan;

3) Tersedianya akses bagi masyarakat di daerah perkotaan dan pedesaan dalam melaksanakan berbagai kegiatan sosial ekonomi.

e. Pembangunan Kelistrikan

Energi listrik merupakan kebutuhan utama dalam menjalankan segala aktivitas, baik itu yang menyangkut kegiatan perdagangan, industri, rumah tangga,pemerintahan dan lain sebagainya. Permasalahan energi listrik bukan saja merupakan permasalahan bagi daerah akan tetapi juga merupakan permasalahan nasional. Secara khusus di Kabupaten Sorong, hal tersebut menjadi salah satu permasalahan utama yang saat ini tengah dihadapi.

Sesungguhnya potensi tenaga uap, tenaga surya, dan batu bara di Kabupaten Sorong cukup potensial akan tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal. Beberapa investor telah melakukan penjajakan dalam rangka menanamkan investasi di daerah ini akan tetapi mereka belum tertarik untuk menanamkan modalnya di daerah ini karena alasan keamanan dan infrastruktur yang belum memadai serta benturan hukum adat dengan hukum formal sehingga tidak mendapatkan kepastian hukum.

Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai dalam rangka mengatasi krisis energi listrik di Kabupaten Sorong adalah :

1) Terbangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) untuk Kabupaten Sorong di Kota Aimas yang dapat melayani listrik di Kota Aimas dan Distri-Distrik sekitarnya ;

2) Tersedianya jaringan listrik di seluruh ibukota Distrik dan kampung-kampung potensial;

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sorong Tahun 2014

IV - 12 - IV - 12 -

4) Termanfaatkannya energi alternatif lain seperti batubara dan tenaga surya.

f. Pembangunan Pos, Telekomunikasi, dan Informatika

Pembangunan pos, telekomunasi, dan informatika dituntut untuk selalu meningkatkan layanan melalui perluasan jangkauan dan peningkatan kecepatan waktu tempuh dengan tarif terjangkau (prinsip accessibillity dan affordability). Dalam era globalisasi seperti saat ini dimana informasi mempunyai nilai ekonomi, kemampuan untuk mendapatkan, memanfaatkan, dan mengolah informasi mutlak dimiliki untuk memicu pertumbuhan ekonomi sekaligus memwujudkan daya saing daerah.

Ketimpangan ketersediaan infrastruktur pos, telekomunikasi dan informatika antara wilayah perkotaan dan perdesaan di Kabupaten Sorong disebabkan oleh biaya pembangunan pos, telekomunikasi, dan informatika yang mahal tidak sebanding dengan pendapatan yang diperoleh atau tidak mencapai titik break event point.

Sasaran

Sasaran yang hendak dicapai dalam pembangunan pos dalam lima tahun mendatang adalah :

1) Meningkatnya aksesibilitas masyarakat akan layanan pos;

2) Meningkatnya kapasitas serta kemampuan masyarakat dalam mengembangkan dan mendayagunakan teknologi dan aplikasi tekonogi infomasi secara efisien;

3) Terwujudnya penyelenggaraan pos yang efisien yang mampu mendorong produktifitas dan pertumbuhan ekonomi dengan tetap memperhatikan kemanfaatan aspek sosial dan komersial;

4) Tersedianya jaringan transportasi yang memadai.

g. Pembangunan Air Minum dan Air Limbah

Pembangunan air minum dan air limbah merupakan upaya untuk memberikan akses secara adil kepada seluruh masyarakat agar dapat mendapatkan air minum dan lingkungan yang berkualitas sehingga mampu berperikehidupan yang sehat, bersih, dan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sorong Tahun 2014

IV - 13 - IV - 13 -

dari anggaran Pemerintah pusat, Pemerintah propinsi dan Pemerintah kabupaten yang digunakan untuk membangun prasaran dan saran dan pembangunan air minum dan air limbah.

Sasaran

Sasaran pembangunan air minum adalah meningkatnya cakupan pelayanan air minum perpipaan dengan target 50 persen di kota Aimas dan 40 persen di daerah pedesaan pada tahun 2009. Sumber air minum dikota Aimas masih menggunakan sumur dalam, dan didaerah pedesaan diharapkan dapat menggunakan sistim grafitasi dan air sungai.

Sasaran pembangunan air limbah adalah Terbangunnya IPLT untuk mengolah limbah lumpur tinja didaerah perkotaan dan diharapkan semua rumah tangga mempunyai jamban sedangkan didaerah pedesaan diharapkan 50 persen rumah tangga sudah mempunyai jamban.

1) Meningkatkan pembangunan sarana air minum di Kota Aimas dan di kawasan pedesaan;

2) Meningkatkan pelayanan air minum kepada masyarakat;

3) Meningkatkan sarana air limbah;

4) Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat.

h. Pembangunan Persampahan dan Drainase

Terbatasnya sarana persampahan dan drainase sarana persampahan yang ada di Kota Aimas sangat terbatas seperti dump truck hanya 2 unit, countainer 10 unit, dan Tempat Pembangunan Akhir (TPA) belum ada. Untuk drainase yang telah terbangun sepanjang 44 kilometer sehingga belum dapat menampung air buangan dan air hujan.

Untuk melaksanakan pembangunan persampahan dan drainase diperlukan anggaran yang bersasal dari anggaran Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten. Anggaran pemerintah digunakan untuk mmbangun prasaran dan sarana persampahan dan drainase.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sorong Tahun 2014

IV - 14 -

Sasaran

Sasaran yang hendak dicapai dalam pembangunan persampahan dan drainase adalah sebagai berikut :

1) Tersedianya sarana persampahan yang memadai untuk menunjang kebersihan lingkungan perkotaan;

2) Terbangunnya drainase dalam kota 152 kilometer untuk mengatasi banjir dan dikawasan pedesaan 150 kilometer;

3) Terbangunnya TPA sampah;

4) Timbulnya kesadaran masyarakat menjaga kebersihan lingkungan

i. Tata Ruang WiIayah

Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sorong digunakan sebagai pedoman untuk perumusan kebijakan pokok pemanfaatan ruang; mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, keseimbangan antar wilayah, dan keserasian antar sektor; penetapan lokasi investasi yang dilaksanakan pemerintah, swasta, dan masyarakat; perumusan rencana rinci tata ruang; pelaksanaan pembangunan dalam memanfaatkan ruang bagi kegiatan pembangunan; dan menjadi dasar untuk penertiban perizinan lokasi pembangunan.

Sasaran

Sasaran yang hendak dicapai dalam tata ruang wilayah dan rencana rinci tata ruang adalah sebagai berikut :

1) Terwujudnya Rincian Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Kabupaten (RTRWK) Sorong menjadi rencana dalam pelaksanaan pembangunan wilayah;

2) Terwujudnya penyusunan Rencana Tata Ruang kawasan hutan, kawasan perkebunan, kawasan pertanian, kawasan tambang, kawasan wisata, kawasan kelautan dan pesisir, kawasan perumahan dan permukiman;

3) Terwujudnya penyusunan Rencana Teknik Tata Ruang Kota Aimas, Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Ibu Kota Distrik Moraid, Seget, Klamono, Beraur, Sayosa, Abun, Klabot,Klawak, Klayili, Klaso, Maudus, Seget, dan Salawati selatan sebagai pedoman dalam pembangunan kota oleh pemerintah, swasta, dan masyarakat;

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sorong Tahun 2014

IV - 15 -

4) Terwujudnya pemanfaatan ruang wilayah didalam pengambilan oleh kebijakan pembangunan, sehingga tidak terjadi ketimpangan antarwilayah, antarkota, antardesa, dan antarmasyarakat;

5) Terwujudnya pengendalian pemanfaatan kawasan hutan, kawasan tambang, kawasan perkebunan, dan kawasan lainnya agar aspek lingkungan hidup tetap terjaga;

6) Terwujudnya koordinasi yang efektif didalam memanfaatkan ruang sesuai dengan peruntukannya sehingga tidak terjadi tumpang tindih didalam penentuan ijin lokasi;

7) Terwujudnya pembangunan infrastruktur wilayah, infrastruktur kawasan, infrastruktur perkotaan guna mempercepat pembangunan wilayah, pembangunan kawasan, dan pembangunan kota dan desa;

8) Terwujudnya pemekaran wilayah Malamoy menjadi kabupaten, sehingga pertumbuhan dan pemerataan pembangunan lebih tercapai serta rentang kendali pelayanan pemerintahan dapat lebih efektif dan efisien kepada masyarakat.