PEMAKAIAN TANDA BACA

E. PEMAKAIAN TANDA BACA

1) Penggunaan penulisan tanda hubung (-), en dash (–), em dash (—). Tanda hubung (-) digunakan untuk kata ulang, pemenggalan kata,

dan kata terikat. Contoh: anak-anak, terus-menerus

…………………………. mau- Tanda hubung (-) pun

Sosio-ekonomi; sosio-kultural Tanda en dash (–) digunakan untuk mengganti frasa “sampai ke” dan

“sampai dengan” dan ditulis serangkai tanpa spasi. Contoh:  Jakarta–Bandung

 3 Januari–4 Februari 2011  5–10 tahun  Rp2.500,00–Rp4.000,00

Tanda endash (–)  Hlm. 16–26

“sampai dengan”  20°C–25°C (kecuali untuk angka minus: -20°C sampai dengan -25°C)

54 | Pedoman Penerbitan Buku

Tanda em dash/tanda sekang (—) digunakan untuk sisipan kete- rangan (kata atau kalimat) sehingga kalimat semakin jelas dan ditulis serangkai tanpa spasi. Contoh:

Rangkaian temuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom—telah mengubah konsepsi kita

Tanda emdash (—) tentang alam semesta.

mengapit sisipan kali- mat/kata

Ridwan sulit memercayai hal itu—sesuatu hal yang menurutnya mustahil dilakukan.

2) Tanda Elipsis (…) Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus. Contoh:

Kalau begitu … ya, marilah kita bergerak. Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam satu kalimat atau naskah

ada bagian yang dihilangkan. Contoh:

Sebab-sebab kemerosotan … akan diteliti lebih lanjut. Catatan: Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat,

perlu dipakai empat buah titik; tiga buah titik untuk menandai penghilangan teks dan satu untuk menandai akhir kalimat. Contoh:

Dalam tulisan, tanda baca harus digunakan dengan hati-hati ....

3) Tanda Penyingkat atau Apostrof ( ‘ ) Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau

angka tahun. Contohnya: • “Aku ‘kan datang,” janjinya.  (‘kan = akan)

• 14 Februari ‘08  (‘08 = 2008)

4) Tanda Koma ( , ) Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian

atau pembilangan. Contohnya: • Saya membeli kertas, pena, dan tinta.

• Surat biasa, surat kilat, maupun surat khusus memerlukan prangko. • Satu, dua, … tiga!

Balai Media dan Reproduksi (LIPI Press) | 55

Kata/frasa yang diikuti tanda koma (,) pada awal kalimat atau antarkalimat. Kata penghubung yang merupakan ide atau gagasan pada kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya. Kehadiran kata penghubung ini sesung- guhnya menandai hubungan makna tertentu, antara lain:

Agaknya, …

Namun, …

Akan tetapi, …

Oleh karena itu, …

Akhirnya, …

Oleh sebab itu, …

Akibatnya, …

Pada dasarnya, …

Artinya, …

Pada hakikatnya, …

Biarpun begitu, …

Pada prinsipnya, …

Biarpun demikian, …

Sebagai kesimpulan, …

Berkaitan dengan itu, …

Sebaiknya, …

Dalam hal ini, …

Sebaliknya, …

Dalam hubungan ini, …

Sebelumnya, …

Dalam konteks ini, …

Sebenarnya, …

Dengan demikian, …

Sebetulnya, …

Di samping itu, …

Sehubungan dengan, …

Di satu pihak, …

Selain itu, …

Di pihak lain, …

Selanjutnya, …

Jadi, …

Sementara itu, …

Jika demikian,

Sesudah itu, …

Kalau begitu, …

Setelah itu, …

Kalau tidak salah, …

Sesungguhnya, …

Kecuali itu, …

Sungguhpun demikian,

Lagi pula, …

Tambahan lagi, …

Meskipun begitu, …

Untuk itu, …

Meskipun demikian,

Walaupun demikian, …

Kata/frasa yang didahului tanda koma (,) tidak pada awal kalimat atau intrakalimat.

…, namun/tetapi …

56 | Pedoman Penerbitan Buku

Kata/frasa yang tidak didahului tanda koma (,)

e) Penulisan tanda baca adalah tanpa diawali spasi

f) Setelah penulisan tanda baca perlu diberi spasi

5. Tanda titik koma (;) Tanda titik koma (;) digunakan pada setiap akhir frasa atau perin- cian dan frasa atau klausa ter-akhir ditutup dengan tanda titik (.). Penggunaan tanda titik koma ini dimaksudkan agar tidak rancu bila ada tanda koma di tengah-tengah frasa. Kata dan tidak dicantumkan sesudah tanda titik koma (;) pada frasa sebelum frasa terakhir.Fungsi tanda titik koma (;) sama seperti tanda koma (,) yang dapat mengakhiri setiap frasa. Namun, bila setiap frasa diakhiri dengan tanda koma (,) perincian frasa sebelum frasa terakhir diikuti kata dan.

Contoh: Dalam prinsip akutansi ada langkah-langkag yang harus ditempuh sehu- bungan dengan penarikan harta, yaitu

1. Menghitung besarnya akumulasi penyusutan sampai saat penarikannya,

2. Menghapus rekening aktiva dan akumulasi penyusutan, dan

3. Menghitung rugi-laba penjualan.