Bentuk dan Ukuran Buku
Lampiran 2: Bentuk dan Ukuran Buku
Berikut ini panduan dalam menentukan format spesifi kasi ukuran buku yang umumnya diterbitkan oleh LIPI Press. Spesifi kasi bentuk dan ukuran buku tidak menutup kemungkinan ada pengembangan produk, bergantung pada fungsi dan karakter naskah. Ukuran spesifi kasi bentuk terbitan LIPI Press terdiri atas:
1. BUKU KECIL (A5)
Dimensi 148 x 210 mm Inside : 23 mm
Outsd : 20 mm
Top
: 20 mm
Bottom : 25 mm
2. BUKU BESAR (B5)
Dimensi 176 x 250 mm Inside : 30 mm
Outsd : 25 mm
1) Terbitan buku minimal 49 halaman.
2) Jenis kertas yang digunakan adalah HVS 70-80 gram, kecuali untuk kasus-kasus tertentu.
3) Jenis huruf untuk isi buku terbitan LIPI Press adalah font berkait. Seperti Agaramond (Adobe Garamond).
4) Apabila halaman terbitan lebih dari 500 halaman akan diterbitkan dalam bentuk B5 (ISO), kecuali untuk buku yang mengandung gambar, grafi k, dapat diterbitkan dalam bentuk lain sesuai dengan fungsi dan karakter naskah.
5) Penomoran halaman berjarak 8 mm dari garis margin bawah.
6) Running text (penomoran halaman) diisi dengan ketentuan sebagai
berikut:
a) Halaman genap (kiri) diisi judul buku
b) Halaman ganjil (kanan) diisi dengan judul bab
96 | Pedoman Penerbitan Buku
Gambar 1. Contoh ukuran margin format A5
Gambar 2. Contoh ukuran margin format B5
Balai Media dan Reproduksi (LIPI Press) | 97
Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Sanksi Pelanggaran Pasal 72, 1. mana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) Tentang Hak Cipta Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagai-
dengan pidana paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana men jual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan atau Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Hlm. i (halaman Prancis/Judul Semu) Hl i (h l P i /J d l S ) Hl Hlm. ii (halaman UUD Hak Cipta) ii (h l UUD H k Ci )
© 2014 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan
Katalog dalam Terbitan (KDT) Alor, Nusa Tenggara Timur/Abdul Rachman Patji (Ed.) Bahasa, Kebudayaan, dan Pandangan tentang Kebahasaan Masyarakat Penutur Bahasa Kafoa di ʊJakarta: LIPI Press, 2014.
xiii + 165 hlm.; 14,8 x 21 cm
ISBN 1. Bahasa 978-979-799-775-5
2. NTT 400
Proofreader Copy Editor Penata Isi
: Fadly Suhendra : Fadly Suhendra dan Sarwendah Puspita Dewi : R. Tammy Maulany Dayana
Abdul Rachman Patji
Editor:
Desainer Sampul Sumber Gambar
: Valentino Luis (anakfl ores.blogspot.com) : Rusli Fazi
Cetakan Pertama
: Juli 2014
Diterbitkan oleh: LIPI Press, anggota Ikapi Telp. (021) 314 0228, 314 6942. Faks. (021) 314 4591 Jln. Gondangdia Lama 39, Menteng, Jakarta 10350 E-mail: press@mail.lipi.go.id
LIPI Press
Hl Hlm. iii (halaman Judul Utama/Lengkap) iii (h l J d l Ut /L k Hl Hlm. iv (halaman KDT/Copyright) i (h l KDT/C ih)
Gambar 4. Layout halaman isi awal setelah sampul buku, nomor halaman tidak perlu dicantumkan. Letak Berurutan dari i-iv.
98 | Pedoman Penerbitan Buku
BAB 1: PENDAHULUAN
INTRODUCTION
The Political Demography of
Nation-State Building
"As one might expect in a region w ith deeper sources of political insta -
Michael S. Teitelbaum and Jay W ve been harsher." inter, 1998: 5 (NTT) cukup k ompleks. K
BELAKANG A. LATAR
enggara Tim ur
bility and fewer democratic traditio issues and politics have intersected ha ns, the ways in which population
Studi tentang bahasa-bahasa etnik (lokal) di Nusa T ompleksitasnya m ungkin sama dan se-
. van Vollenho ven dalam tesisnya
yah di NTT k
e dalam satu ti-
AT THE DAWN of the twenty fi r fresh chapter in its history, when a ne st century, Indonesia is en tering a
berupaya mempersatukan beberapa wila un keadaan itu tidak selalu dapat diar w narrative has to be written
bangun deng an hukum adatnya. C
important collections of essays, w kesatuan hukum adat, nam on the fate of this archipelago. B aktanya adalah orrowing the phraseology of tw kan seluru
of the day: “the nation-state is a should also ponder on the future t bay or under siege”, 1 perhaps, we od o hukum adat sang at bervariasi di kalang yang dulu dik enal deng an nama Nusa Cendana itu. K
h wilayahnya mempunyai k an suku bangsa di k epulauan
esatuan adat. F
hich represent the scholarly mo
ompleksitas
of Indonesia, at this particula r dalam studi k ebahasaan etnik, selain terletak pada jumlah suku dan a pada status etnisitas penduduknya yang ebahasaan mereka. A.D .M Parera 1 i New Order step down from pow bahasanya yang banyak, jug nd in the aft ermath of Suharto’s ai nama sebuah p indicates that Indonesia was rac political confl ict that put the ide ked by many incidents of social a er in May 1998, a series of even nd ts
h historical trajectory. Prior to, a N
memberikan contoh sebag tidak selalu sinergis deng an status k ai berikut: R ote selain sebag
cu bay” or “under siege”. Th e rapid, s ocial and political transformation, a of Indonesia as a nation-state, “ at
ai penduduk
the existing nation-state formatio th currently occurring, eventually co in this galloping makeover is t in n. Th uld change the reconfi guration o
pulau, jug
a menunjukkan satu etnik dan semestinya satu bahasa,
ba e most critical phenomenon,
tetapi ternyata antara orang Oenale dan Bilba sebag at mencolok perbedaan bahasanya. Demikian pula
ecil Ndao yang
an bahasa penduduk di pulau k an Rote sehing ga mo based on seemingly primordial s eth
he increasing political mob ilization,
Pulau Rote sang
sejak ratusan tahun selamanya diidentikkan deng mon platform, oft en subtly interw and ty, in a broader sense, seems a co and religion; transforming the c oven with the notion of territory ada istilah “R m- ote-Ndao”.
ethnicity and religion. Ethnici
entiments, related to territory,
perbedaannya deng
ma making it complicated and diffi cult t urrent political organization and 1 Kerajaan-Kerajaan di Timor Sebelum Kemerdekaan Republik Indonesia, A.D.M. Parera, Sejarah Pemerintahan Raja-Raja Timor Suatu Kajian Politik Pemerintahan o untangle. Th e central position
Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan dan Yanense Mitra Sejati, 1994, hlm. 29.
xiii |
From Colonization.indd From Colonization.indd xiii
xiii
7/24/2014 2:11:47 PM 7/24/20 1:47 PM
KONDISI LINGKUN DAFTAR ISI
GAN PERAIRAN DANAU TOBA
Bentang alam daerah tangkapan air (DT KONDISI DAERAH T ANGKAPAN AIR
empat kelompok utama, yaitu i) Rangkaian P ii) Kaki Perbukitan Barisan, iii) Plato T egunungan Barisan, A) Danau Toba terdiri dari Rangkaian Pegunungan Barisan memanjang dari arah barat laut- oba, dan iv) Depresi Toba.
Kata Pengantar ........................................................................................................ ix Pengantar Penerbit ................................................................................................. vii tenggara dengan punggung dan lembah yang tidak teratur
Prakata ...................................................................................................................... xi dengan puncak yang cukup ting ketinggian puncak antara 2.000–3.000 m dpl. ser ta kaki perbukitan , memiliki
BAB 1: PENDAHULUAN..................................................................................... 1 Abdul Rachman Patji
dibandingkan sekitar diklasi m), Gunung Dasan (795 m), dan Sinam À kasikan sebag gi, seperti Gunung Kapur (1.095 ai per bukitan karena perbedaan k palu (827 m). Tempat ini
Sudiyono nya, bukan ketinggian dari per KAFOA ..................................................................................................... 23 kan oleh adanya lereng sang Depresi Toba merupakan pusat er
BAB 2: ASPEK DEMOGRAFI DAN LINGKUNGAN BAHASA
mukaan laut.
etinggian
BAB 3: BAHASA KAFOA: PENUTUR DAN SEJARAHNYA ................... 55 yang mencapai ketinggian 1000 m di bagian barat da at terjal antara danau dan plato T upsi dari volkan Toba, diciri-
ya, dan adanya oba
Sudiyono
kemiringan lereng landai (3%–8%) deng Wilayah DTA Toba (Gambar 4; T abel 1) didominasi oleh k Abdul Rachman Patji PENUTUR BAHASA KAFOA ............................................................ 83 Ha (30%) dari selur uh luas DTA Toba. Distribusinya terdapat di an luas area men capai 74.151 elas
Pulau Samosir.
BAB 4: SISTEM DAN STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT
hampir seluruh pinggir danau, ter BAB 5: BAHASA DAN SISTEM RELIGI ORANG KAFOA .............. 99
DTA. Daerah deng dengan luas daerah mencapai 50.003 Ha atau 20,5% dari total luas Kemiringan kedua ditempati oleh k elas agak miring (8–15%) .
utama di bagian Pulau Samosir
Sihol Farida
BAB 6: ASPEK SOSIAL BUDAYA ORANG BERBAHASA KAFOA
M. Alie Humaedi DI DUSUN A(LOLA) .............................................................117
sekeliling danau, deng an luas mencapai 11.080 Ha (4,5%). Biodata Penulis ....................................................................................................165
an kemiringan sangat curam hampir dijumpai di
Gambar 5. Contoh layout halaman isi awal
Balai Media dan Reproduksi (LIPI Press) | 99
Gambar 6. Contoh layout halaman isi bergambar Keterangan:
1) Bila gambar lebih kecil daripada lebar teks isi, keterangan Gambar tetap diletakan sejajar dengan lebar gambar (lihat contoh).
2) Bila dua baris atau lebih maka baris kedua tetap sejajar dengan baris pertama dengan format Justify. Identitas gambar di Bold (Gambar 2.3)
100 | Pedoman Penerbitan Buku
P ed Pedoman Penerbitan Edisi III_rev.indd Sec1:101 o m an en P b er ita n d is E iI
II _
amb
Keterangan Gambar menggunakan Font Calibri 10 pt / leading auto.
re
n v.i d
Bila dua baris atau lebih maka baris kedua tetap sejajar dengan baris pertama
d ar 7.
dengan format Justify. Identitas gambar di Bold ( Gambar 3.14 )
ec S 1:1
01 n o toh L
beri bingkai
ayo 0.75 pt u t ha
ma la n isi.
Balai Media dan Reproduksi (LIPI Press)
Hlm Ganjil (kiri)
Hlm Ganjil (kanan)
judul buku,
judul bab atau judul bagian
Jarak antara nmr hlm dan isi minimal 8 mm
3A M