Beberapa topik yang berhubungan dengan fungsi
Beberapa topik yang berhubungan dengan fungsi - PENGENALAN PEMROGRAMAN DALAM R - DAFTAR ISI - ANALISIS DATA STATISTIK DENGAN
===
15.4. Beberapa topik yang berhubungan dengan fungsi
Berikut ini adalah beberapa topik yang berhubungan dengan fungsi yang banyak digunakan dalam pemrogram R.
15.4.1. Argumen dari suatu fungsi
Didalam membuat argumen dari suatu fungsi ada beberapa hal yang diperhatikan, antara lain optional dan required argument.
a. Optional argument
Optional argument adalah argumen suatu fungsi yang dapat tidak diberikan nilainya ketika fungsi tersebut dipanggil. Untuk hal tersebut biasanya ada nilai default dari argumen itu yang tidak perlu didefinisikan nilainya pada saat dipanggil. Sebagai contoh, misalkan ingin dibangkitkan data berdistribusi normal sebanyak 10, dengan mean = 15 dan variansi = 9 dengan fungsi rnorm berikut ini.
datanormal=function(n=10,mean=15,variansi=9) {
data <- rnorm(n,mean,sqrt(variansi)) data
Seluruh argumen dari fungsi datanormal diatas merupakan optional argument yakni secara default telah diberikan nilai dari masing‐masing argumen. Setelah script function diketikkan pada R‐Console atau pada R‐Editor, panggil dengan perintah berikut.
> datanormal()
Sudah ditampilkan 10 bilangan random normal dengan mean 15 dan variansi 9. Argumen optional ini dapat diganti dengan memberikan spesifikasi nilai dari argumen tersebut. Sebagai contoh akan dibangkitkan 25 bilangan normal standar dengan fungsi diatas. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memanggil fungsi datanormal dengan merubah nilai argumennya, yaitu
> datanormal(n=20, mean=0, variansi=1)
atau dapat juga dengan
> datanormal(20,0,1)
Perintah ini akan mengganti nilai default argumen optional pada fungsi datanormal, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut ini.
b. Required argument
Required argument adalah argumen‐argumen yang harus diberikan atau dispesifikasi nilainya jika fungsi tersebut dipanggil. Sebagai contoh akan dilakukan modifikasi
fungsi bangkitan normal diatas menjadi seperti berikut ini.
datanormal2 <-function(n, mean, variansi=9) {
data=rnorm(n, mean, sqrt(variansi)) data
Dengan demikian argumen n dan mean merupakan required argument, sehingga harus diberi nilai ketika user memanggil fungsi bangkitan datanormal2 melalui R prompt. Sebagai contoh, perhatikan perintah berikut ini.
> datanormal2(10,0)
Perintah ini akan membangkitkan 10 bilangan random normal dengan mean 0 dan variansi 9, dengan output sebagai berikut.
15.4.2. Mengatur tampilan dari output
Ada beberapa fungsi built‐in yang dapat digunakan untuk mengatur tampilan output, baik dengan menampilkan layar maupun dengan menyimpan data di disk. Berikut adalah uraian tentang beberapa fungsi tersebut.
a. Fungsi tab dan newline
Untuk menggunakan tab dalam menampilkan output maka gunakan ’’\t’’sedangkan untuk mengganti baris, gunakan ’’\n’’. Perintah ini sering digunakan bersama dengan perintah cat (lihat bagian d).
b. Perintah print
Perintah ini bertujuan untuk menampilkan suatu objek ke layar sesuai dengan jenis data. Perhatikan contoh berikut ini.
> dataprint=list(karakter=letters[1:5], numerik=c(1:5)) > print(dataprint)
c. Perintah format
Perintah format bertujuan untuk mengubah mode data dari numerik ke karakter. Lihat contoh berikut ini.
> angka= 1:10 > angka [1] 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > karakter =format (angka) > angka_karakter =format (angka) > angka_karakter [1] " 1" " 2" " 3" " 4" " 5" " 6" " 7" " 8" " 9" "10"
d. Perintah cat
Perintah cat merupakan perintah yang cukup fleksibel didalam menampilkan output di layar, yaitu dapat menampilkan data character, data numerik, komentar‐komentar output, ataupun menuliskan data layar. Lihat help menu dari R untuk keterangan lebih lanjut mengenai fungsi ini. Untuk mengilustrasikan penggunaan dari perintah cat ini diberikan contoh sebagai berikut. Misalkan user ingin merubah tampilan dari output fungsi bangkitan normal diatas, dan akan dilakukan modifikasi dari fungsi itu seperti berikut ini.
datanormal3 <- function(n=10,mean=15,variansi=9) { data<-rnorm(n,mean,sqrt(variansi)) cat(”============\n”) cat(“ List Data \n”) cat(“============\n”) cat(data, sep = “\n”) cat(“============\n”)
Setelah file disourcekan (jika diketik melalui R‐Editor), maka contoh output dari fungsi ini dapat dilihat dibawah ini. Perhatikan perbedaan tampilan output dengan perintah datanormal3. Perintah “\n” dan “\t” telah dikenalkan pada bagian (a) diatas.
> datanormal3()
List Data
Lebih lanjut, fungsi cat dapat digunakan untuk menyimpan output kedalam suatu file eksternal disk. Misalkan output dengan format yang sama dengan contoh diatas ingin disimpan ke direktori c: dengan nama file output.txt (nama maksimum 8 character). Maka perlu dilakukan modifikasi fungsi datanormal menjadi sebagai berikut.
datanormal4 <- function(n=10,mean=15,variansi=9) { data <- rnorm(n,mean,sqrt(variansi)) cat(”=================\n”,file=”c:output.txt”) cat(” List Data \n”, append=T,file=”c:output.txt”) cat(”=================\n”, append=T,
file=”c:output.txt”) cat(data, sep = “\n”, append=T,file=”c:output.txt”) cat(”=================\n”, append=T
,file=”c:output.txt”) }
Perhatikan perbedaan fungsi datanormal4 dan datanormal3 pada contoh diatas. Lokasi dan nama file dapat disesuaikan dengan keinginan user. Setelah disourcekan file script dari fungsi ini, maka fungsi ini dapat dipanggil menggunakan perintah sebagai berikut.
> datanormal4()
Output dari fungsi datanormal4 dapat diakses dengan melihat file output.txt melalui pilihan File, dan kemudian klik Open script…. Perhatikan directory yang aktif ada di
C:\Program Files\R\R‐2.7.2\
C:\Program Files\R\R-2.7.2\output.txt - R Editor C:\Program Files\R\R-2.7.2\output.txt - R Editor
Fungsi ini dapat digunakan untuk menuliskan data (biasanya bertipe dataframe) yang ada kedalam suatu file di disk. Untuk keterangan lebih lanjut dari fungsi ini, lihat fasilitas help dari R. Berikut adalah contoh penggunaan dari perintah tersebut.
datanormal5 <- function(n=10,mean=15,variansi=9) {
data <- as.data.frame(rnorm)(n,mean,sqrt(variansi)) write.table(data,file=“c:output.txt”,sep=”\t”)
Setelah disourcekan file script dari fungsi ini, maka selanjutnya fungsi ini dapat dipanggil dengan menggunakan perintah seperti berikut ini.
> datanormal5()