Hasil Penelitian Yang Relevan

3. Hasil Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang relevan merupakan penelaahan dari hasil yang terdahulu yang diperlukan untuk mempertajam penelitian yang akan dilakukan.

a. Penelitian Imam Setiyono (2005) dengan judul “Supervisi Pendidikan Sekolah Dasar”. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa supervisi pendidikan adalah usaha pejabat sekolah dalam memimpin guru – guru dan tenaga kependidikan lainnya, untuk memperbaiki pengajaran termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan dan perkembangan jabatan guru – guru, menyeleksi dan merevisi tujuan – tujuan pendidikan, bahan pengajaran, dan metode – metode mengajar serta evaluasi pengajaran. Beberapa a. Penelitian Imam Setiyono (2005) dengan judul “Supervisi Pendidikan Sekolah Dasar”. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa supervisi pendidikan adalah usaha pejabat sekolah dalam memimpin guru – guru dan tenaga kependidikan lainnya, untuk memperbaiki pengajaran termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan dan perkembangan jabatan guru – guru, menyeleksi dan merevisi tujuan – tujuan pendidikan, bahan pengajaran, dan metode – metode mengajar serta evaluasi pengajaran. Beberapa

b. Penelitian Akhmad Arif Musadad. Lektor Program Pendidikan Sejarah Jurusan P.IPS FKIP UNS. Dalam penelitiannya yang berjudul Kontribusi Pengetahuan Tentang Kepemimpinan Pendidikan Dan Persepsi Mengenai Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Mengajar . Hasil dari penelitian ini disimpulkan bahwa: (1) Terdapat hubungan positif yang signifikan antara pengetahuan tentang kepemimpinan pendidikan dengan efektivitas mengajar. (2) Terdapat hubungan positif yang signifikan antara persepsi mengenai supervisi kepala sekolah dengan efektivitas mengajar guru. (3) Terdapat hubungan positif yang signifikan antara pengetahuan tentang kepemimpinan pendidikan dan persepsi mengenai supervisi kepala sekolah secara bersama – sama dengan efektivitas mengajar. Selanjutnya ditemukan adanya sumbangan dari variabel prediktor (pengetahuan tentang kepemimpinan pendidikan dan persepsi mengenai supervisi kepala sekolah) terhadap variabel respon (efektivitas mengajar). Dengan demikian makin tinggi pengetahuan tentang kepemimpinan pendidikan dan makin baik persepsinya terhadap supervisi kepala sekolah maka makin baik pula efektivitas mengajarnya. Sebaliknya, makin rendah pengetahuan guru tentang kepemimpinan pendidikan dan persepsinya mengenai supervisi kepala sekolah, maka makin rendah pula efektivitas mengajarnya.

Berpijak dari hasil penelitian dan kesimpulan tersebut, selanjutnya diajukan saran sebagai berikut: (1) sebagai pencetak para calon guru, LPTK hendaknya memasukkan mata kuliah Kepemimpinan Pendidikan sebagai mata kuliah wajib, atau menambah bobot dan cakupan mata kuliah Adminisstrasi Pendidikan. Ini penting, sebab dalam melaksanakan pengajaran, mereka bukan hanya dituntut menguasai materi yang diajarkan,

siswanya ke arah pencapaian tujuan. Supaya kelak dapat menjalankan tugasnya dengan baik itulah maka para mahasiswa sebagai calon guru perlu mendapatkan bekal pengetahuan yang cukup tentang kepemimpinan pendidikan. (2) Pengangkatan kepala sekolah hendaknya bukan hanya didasarkan pada golongan, tetapi juga pada kriteria prestasi kerja, sikap dan kepribadian. Pertimbangan tersebut sangat penting untuk mempertebal jiwa kepemimpinan kepala sekolah. Sebab kepemimpinan kepala sekolah sangat berpengaruh terhadap pengembangan karier guru dan staff lainnya, yang pada gilirannya berpengaruh juga pada kualitas lulusan yang dihasilkan. (3) Sebagai pengelola pengajaran, guru hendaknya selalu berupaya meningkatkan kemampuan dan ketrampilan memimpin siswanya dalam PBM, disamping usaha memperbaiki persepsinya terhadap perilaku supervisi kepala sekolah. Hal itu penting untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar dalam kelas.

c. Penelitian Suryani Setyaningsih. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dengan judul Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah Dalam Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Surakarta. Hasil penelitian dari Suryani Setyaningsih menyimpulkan bahwa Pelaksanaan supervisi pendidikan oleh kepala sekolah dalam konteks penerapan KTSP di SMA Negeri 6 Surakarta telah berjalan dengan cukup lancar.

Pelaksanaan supervisi pendidikan oleh kepala sekolah terhadap penerapan KTSP dilatarbelakangi karena adanya kondisi dimana di kalangan guru banyak menemui kesulitan dalam mengimplementasikan kurikulum dan adanya keterbatasan sarana/ prasarana penunjang kurikulum.

Hal-hal pokok yang mendapat supervisi oleh kepala sekolah adalah berkenaan dalam aspek pembelajaran, administrasi, serta sarana dan prasarana. Pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah memiliki tujuan untuk mengembangkan dan mencapai proses belajar mengajar yang relevan dan efektif melalui peningkatan kemampuan atau kompetensi guru dan Hal-hal pokok yang mendapat supervisi oleh kepala sekolah adalah berkenaan dalam aspek pembelajaran, administrasi, serta sarana dan prasarana. Pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah memiliki tujuan untuk mengembangkan dan mencapai proses belajar mengajar yang relevan dan efektif melalui peningkatan kemampuan atau kompetensi guru dan

Supervisi pendidikan yang diterapkan oleh kepala sekolah bertumpu pada prinsip-prinsip supervisi yang bersifat konstruktif, realistis, demokratis, tidak otoriter, kooperatif, dan objektif. Teknik-teknik supervisi pendidikan oleh kepala sekolah dalam implementasi KTSP di dilakukan dengan beragam cara, antara lain: supervisi dengan teknik kelompok, dengan teknik perorangan maupun dengan teknik langsung dan tidak langsung tergantung aspek-aspek yang disupervisi.

d. Penelitian Zulkifli Dalimunte. Pengawas TK/SD Diknas Kota Medan. Dalam penelitiannya yang berjudul Model Pendampingan Kepala Sekolah Dalam Melakukan Superrvisi Akademik Di SD Negeri 060915 Medan Sunggal . Hasil dari penelitian ini adalah: Model pendampingan yang dilakukan pengawas bersama – sama kepala sekolah dalam supervisi akademik dilakukan secara terus menerus secara interaksi edukatif, komunikasi yang positif sesuai dengan kebutuhan kepala sekolah. Pendampingan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan desain PTK model siklus oleh Kemmis dan Taggart. Pada setiap siklus ada empat komponen kegiatan yang dilakukan rencana, tindakan, pemantau, refleksi, dan evaluasi. Hasil evaluasi pada siklus

I ternyata pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah belum masuk kategori baik. Siklus II dan siklus III, kepala sekolah dilatih melakukan supervisi akademik dengan metode pendampingan. Hasil menunjukkan bahwa model pendampingan dapat meningkatkan keterampilan kepala sekolah melakukan supervisi akademik.

Kerangka berfikir merupakan alur penalaran yang didasarkan pada masalah penelitian yang digambarkan dengan skema secara holistik dan sistematik. Kerangka berfikir tentang Implementasi Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah Di SMP Negeri 1 Kebakkramat adalah sebagai berikut:

Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam pasal 12 ayat 1 PP 28 tahun 1999 dikemukakan bahwa kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana. Selain itu juga mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh untuk menyelenggarakan kegiatan pendidikan dalam lingkungan sekolah yang dipimpinnya. Oleh karena itu, seorang kepala sekolah dituntut untuk menguasai enam kompetensi sebagai seorang pemimpin. Berkaitan dengan kompetensi yang harus dikuasasi oleh kepalas sekolah tersebut, pemerintah melalui Peraturan Pendidikan Nasional No. 13 Tahun 2007 tentang standar kepala sekolah / madrasah telah menetapkan bahwa ada lima kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah, yaitu kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial.

Dari kelima kompetensi tersebut, salah satu kompetensi yang berpengaruh dalam pelayanan pendidikan dan menciptakan tenaga pendidikan yang bermutu adalah kompetensi supervisi. Kepala sekolah sebagai seorang supervisor berfungsi sebagai pengawas, pengendali, pembina, pengarah, dan pemberi contoh kepada para guru dan karyawannya di sekolah. Salah satu hal yang penting bagi kepala sekolah adalah memahami tugas dan kedudukan karyawan – karyawannya atau staf di sekolah yang dipimpinnya. Dengan begitu, kepala sekolah tidak hanya mengawasi karyawan dan guru yang sedang melaksanakan kegiatan, tetapi ia membekali diri dengan pengetahuan dan pemahamannya tentang tugas dan fungsi stafnya, agar pengawasan dan pembinaan berjalan dengan baik dan tidak membingungkan.

diharapkan dapat memberi dampak terhadap terbentuknya sikap profesional guru. Sikap profesional guru merupakan hal penting dalam memelihara dan meningkatkan profesionalitas guru, karena selalu berhubungan dengan perilaku dan aktivitas guru sehari – hari. Sikap profesionalisme guru itulah yang nantinya akan berdampak terhadap peningkatan mutu atau kualitas suatu pendidikan.

Secara skematis kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN TYPE JIGSAW SDN 19 BENGKAYANG Jimi Kristiawan, Suryani, Syamsiati. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Email: sdn19melabogmail.com Abstract - PENINGKATAN AKTIVITAS SI

0 0 12

Sufiah, Suryani, Hery Kresnadi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Pendidikan Dasar FKIP Untan Pontianak Email : sufiahrachmadyahoo.com Abstract - PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MENGGUNAKAN METODE TIM KUIS S

0 0 9

Janni, Siti Halidjah, Suryani Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Dasar FKIP Untan Pontianak Email : jannijee21gmail.com Abstract - KORELASI ANTARA PENGGUNAAN MEDIA AUDIO DENGAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA ANAK DI KELAS VA SEKO

0 0 8

PENGGUNAAN MODEL WORDSQUARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN KELAS IV Ivan Ramadhan, Sri Utami, Rosnita Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Pontianak Email: Irvan.ramadhaaangmail.com Abstract - PENGGUNAAN MODEL WORDSQUARE DALAM MENI

0 0 12

PENGGUNAAN MODEL WORDSQUARE DALAM MENINGKATKAN HASILBELAJAR PKN KELAS IV Ivan Ramadhan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Pontianak Email: Irvan.ramadhaaangmail.com Abstract - PENGGUNAAN MODEL WORDSQUARE DALAM MENINGKATKAN HASILBELAJAR

0 1 12

Neti, Marzuki, Martono Program Studi Magister pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak Email : Elisabeth_Tarigasgmail.com Abstract - STRATEGI PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN, KER

0 0 11

Vera Estika, Siti Halidjah, Sugiyono Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Pontianak Email :veraestika96gmail.com Abstract - PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI DI KELAS III SEKOLAH DASAR

0 0 9

Pendidikan Karakter di Sekolah Islam (Studi Kasus SMA Muhammadiyah I dan MA Muallimin Yogyakarta)

0 0 245

Iklim Komunikasi Organisasi, Reward Dan Kinerja Karyawan Di PT. PLN (Persero) Area Surakarta

0 1 163

Dampak Implementasi TQM terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Pada Industri Menengah dan Industri Besar di Surakarta)

0 0 82