BAB 14 Inflasi dan Pengangguran serta Kebijakan-kebijakan Ekonomi

MATAKULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI
TRIANI RATNAWURI, S.PD., M.PD.

INFLASI DAN PENGANGGURAN
SERTA KEBIJAKAN-KEBIJAKAN
EKONOMI

SUB POKOK BAHASAN




Inflasi
Tenaga Kerja dan Pengangguran
Kebijakan-kebijakan Ekonomi

INFLASI







Secara umum, Pengertian inflasi adalah suatu keadaan
perekonomian dimana harga-harga secara umum
mengalami kenaikan dalam waktu yang panjang. Kenaikan
harga yang bersifat sementara seperti kenaikan harga pada
masa lebaran tidak dianggap sebagai inflasi, karena disaat
setelah masa lebaran, harga-harga dapat turun kembali.
Inflasi secara umum dapat terjadi karena jumlah uang
beredar lebih banyak daripada yang dibutuhkan. Inflasi
merupakan suatu gejala ekonomi yang tidak pernah dapat
dihilangkan dengan tuntas. Usaha-usaha yang dilakukan
biasanya hanya sampai sebatas mengurangi dan
mengendalikannya.
Inflasi disebabkan oleh kenaikan permintaan, kenaikan
biaya produksi dan jumlah uang yang beredar.

a. Inflasi karena kenaikan permintaan (Demand Pull Inflation)
Terjadi karena adanya kenaikan permintaan untuk beberapa jenis
barang. Dalam hal ini, permintaan masyarakat meningkatkan secara

agregat (aggregate demand). Peningkatan permintaan ini dapat terjadi
karena peningkatan belanja pada pemerintah, peningkatan permintaan
akan barang untuk diekspor, dan peningkatan permintaan barang bagi
kebutuhan swasta. Kenaikan permintaan masyarakat (aggregate
demand) ini mengakibatkan harga-harga naik karena penawaran tetap.
b. Inflasi karena biaya produksi (Cos Pull Inflation)
Terjadi karena adanya kenaikan biaya produksi. Kenaikan pada biaya
produksi terjadi akibat karena kenaikan harga-harga bahan baku,
misalnya karena kenaikkan upah atau karena kenaikan harga bahan
bakar minyak. Kenaikan biaya produksi mengakibatkan harga naik dan
terjadilah inflasi.
c. Inflasi karena jumlah uang yang beredar bertambah
Bila jumlah barang itu tetap, sedangkan uang beredar bertambah dua
kali lipat maka harga akan naik dua kali lipat. Penambahan jumlah uang
yang beredar dapat terjadi misalnya kalau pemerintah memakai sistem
anggaran defisit. Kekurangan anggaran ditutup dengan melakukan
pencetakan uang baru yang mengakibatkan harga-harga naik.




Dampak inflasi:
Dampak Inflasi terhadap Pendapatan : Inflasi dapat
mengubah pendapatan masyarakat. Perubahan dapat
bersifat menguntungkan atau merugikan.
Dampak Inflasi Terhadap Ekspor : Pada keadaan inflasi,
daya saing untuk barang ekspor berkurang. Berkurangnya
daya saing terjadi karena harga barang ekspor semakin
mahal. Inflasi dapat menyulitkan para eksportir dan negara.
Dampak Inflasi Terhadap Minat Orang untuk Menabung :
Pada masa inflasi, pendapatan rill para penabung
berkurang karena jumlah bunga yang diterima pada
kenyataannya berkurang karena laju inflasi.
Dampak Inflasi terhadap Kalkulasi Harga Pokok :
Keadaan inflasi menyebabkan perhitungan untuk
menetapkan harga pokok dapat terlalu kecil atau bahkan
terlalu besar.

TENAGA KERJA DAN PENGANGGURAN











Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan
guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
sendiri maupun masyarakat.
Untuk mengetahui banyaknya jumlah angkatan kerja yang dapat diserap
oleh pasar kerja, biasanya dipakai suatu ukuran yang dinamakan tingkat
partisipasi angkatan kerja (TPAK), yang dapat dihitung menggunakan
rumus TPAK = jumlah angkatan kerja : jumlah tenaga kerja × 100%
TPAK dinyatakan dalam ukuran persen. Untuk kepentingan analisis
lebih lanjut, TPAK dapat dipilah berdasarkan kepentingannya. Misalnya,
berdasarkan jenis kelamin, kelompok usia, dan lapangan pekerjaan.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi merupakan modal dasar
pembangunan. Akan tetapi, banyaknya jumlah penduduk jika tidak

diimbangi dengan pertumbuhan angkatan kerja justru akan
memunculkan permasalahan baru dalam hal ketenagakerjaan, di mana
angka pengangguran mengalami peningkatan yang besar pula.
Permintaan tenaga kerja dan lulusan dari pendidikan akan
mendapatkan kesempatan kerja, jika tidak mendapatkannya berarti
terjadi pengangguran.

TENAGA KERJA DAN PENGANGGURAN




Pengangguran adalah angkatan kerja yang tidak
bekerja atau sedang mencari pekerjaan.
Pengangguran akan merugikan negara dan
akan memberatkan keluarga karena
kebutuhannya menjadi beban keluarga yang
sudah bekerja. Indikator beban ini
disebut Dependency Ratio, dihitung dengan
cara:

Dependency Ratio (DR) = penduduk luar usia
kerja : penduduk usia kerja
Makin tinggi tingkat Dependency Ratio (DR),
makin buruk tingkat beban yang harus
ditanggung setiap penduduk produktif.

TENAGA KERJA DAN PENGANGGURAN










Jenis-jenis pengangguran:
Pengangguran siklis adalah pengangguran yang disebabkan
merosotnya perekonomian atau resesi ekonomi suatu negara.

Pengangguran struktural adalah pengangguran yang terjadi
karena tidak sesuainya jenis pekerjaan yang diminta dengan yang
ditawarkan.
Pengangguran musiman adalah pengangguran yang terjadi
karena pergantian musim. Biasanya terjadi di daerah pertanian.
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang disebabkan
oleh adanya modernisasi dalam berproduksi.
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang disebabkan
karena adanya pergeseran antara permintaan dan penawaran
tenaga kerja. Misalnya, tenaga kerja yang keluar dari pekarjaan
karena ingin pekerjaan yang lebih baik.
Pengangguran terbuka adalah pengangguran yang terjadi karena
kesempatan kerja lebih sedikit jika dibandingkanangkatan kerja.

KEBIJAKAN-KEBIJAKAN EKONOMI




Tingkat inflasi yang terlalu tinggi dapat

membahayakan perekonomian suatu
negara. Oleh karena itu, inflasi harus
segera diatas.
Tindakan yang dapat diambil untuk
mengatasi inflasi dapat berupa
kebijakan moneter, kebijakan fiskal,
atau kebijakan lainnya.

1. Kebijakan Moneter
a. Kebijakan penetapan persediaan kas
b. Kebijakan diskonto
c. Kebijakan operasi pasar terbuka
2. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah langkah untuk memengaruhi penerimaan
dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan itu dapat memengaruhi
tingkat inflasi.
a. Menghemat pengeluaran pemerintah
b. Menaikkan tarif pajak
3. Kebijakan Lain di Luar Kebijakan Moneter dan Kebijakan
Fiskal

Selain kebijakan moneter dan fiskal, pemerintah masih
mempunyai cara lain.
a. Meningkatkan produksi dan menambah jumlah barang di pasar
b. Menetapkan harga maksimum untuk beberapa jenis