Pemahaman Konsep Hipotesis TINJAUAN PUSTAKA

24 Jika ada n mole gas, jumlah molekul gas adalah dimana N A adalah bilangan Avogadro yang besarnya . Dengan memasukkan hubungan dari dari sini energi total dari semua molekul gas menjadi : Abdullah, 2011: 282

2.5 Pemahaman Konsep

Pembelajaran fisika di sekolah-sekolah masih menggunakan metode ceramah. Hal ini memungkinkan siswa kurang memahami konsep yang diberikan guru. Apalagi materi fisika yang membutuhkan pemikiran abstrak harus ada suatu pemodelan atau simulasi untuk merangsang kemampuan berfikir siswa agar siswa dapat menerima konsep yang benar tanpa harus membayangkan diangan-angan saja. Siswa melihat sendiri atau mengalami kejadian pembelajaran secara langsung akan meningkatkan pemahaman konsep dibandingkan siswa hanya membayangkan materi tersebut. Pada penelitian ini hasil belajar yang dinilai adalah hasil belajar pada ranah kognitif khususnya hanya aspek pemahaman saja yaitu sesuai dengan klasifikasi Benyamin Bloom. Dalam taksonomi Bloom, kesanggupan memahami setingkat lebih tinggi daripada pengetahuan. Pemahaman dapat dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu 1 pemahaman terjemahan; 2 pemahaman penafsiran; 3 pemahaman ekstrapolasi Sudjana, 2009:24. 25

2.6 Hipotesis

Dari latar belakang dan tinjauan pustaka yang telah dijelaskan di atas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah media pembelajaran dengan animasi dua dimensi berbasis Java Scratch memiliki kemampuan dan efektifitas dalam peningkatan pemahaman konsep fisika materi teori kinetik gas pada siswa SMA. 26

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengembangkan program media pembelajaran dengan animasi dua dimensi berbasis Java Scratch hanya pada materi teori kinetik gas saja. Selain itu digunakan juga untuk menguji efektifitas pembelajaran menggunakan program dalam upaya meningkatkan pemahaman konsep siswa SMA.

3.2 Subyek Penelitian

Pada penelitian ini dilakukan validasi terhadap aspek materi dan media pembelajaran pada program yang telah dibuat dan dikembangkan. Validator yang melakukan validasi yaitu ahli materi dan ahli media. Untuk ahli materi sebagai validator terhadap aspek subtansi materi, sedangkan ahli media sebagai validator terhadap aspek desain pembelajaran, rekayasa perangkat lunak, dan desain komunikasi visual. Selain itu dilakukan uji coba program oleh guru dan siswa. Validator pada aspek materi adalah Dr. Suharto Linuwih, M.Si Dosen Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Semarang. Alasan pemilihan validator tersebut karena latar belakang keilmuan dan pendidikan serta profesi yang dijalani. Validator aspek media pembelajaran adalah Agus Cahyono, M.Pd Guru SMAN 1 Kendal. Alasan pemilihan validator tersebut latar belakang keahlian