Perubahan Fisio-Seksual dan Sosial Sosialisasi

29 segera menyusul dan melebihi anak perempuan ” Rumini Sundari 2004: 63- 64. Ciri-ciri seksual terdiri atas ciri primer dan sekunder. Ciri-ciri atau tanda- tanda primer, yaitu organ tubuh yang langsung berhubungan dengan proses produksi dan alat kelamin yaitu rahim, saluran telur, vagina, bibir kemaluan dan klitoris bagi perempuan, sedangkan untuk laki-laki yaitu penis, testis dan skotrum. Ciri-ciri kelamin sekunder, yaitu ciri-ciri jasmaniah tidak langsung berhubungan dengan proses reproduksi. Pada perempuan yaitu basis rambut kemaluan, merupakan gambar segitiga di bagian atas, sedangkan pada laki-laki segitiga dengan ujung diatas, dibawah pusatpuser. Bagi perempuan pinggul melebar sedangkan pada laki-laki bagian bahu yang melebar. Pertumbuhan rambut pada perempuan terbatas di kepala, ketiak dan alat kemaluan, sedangkan pada laki-laki masih mengalami pertumbuhan rambut di tempat lain, yaitu kening, janggut, kaki, tangan dan bidang-bidang dada Rumini Sundari 2004: 64. Gejala pemasakan seksual pada wanita lebih nyata, yaitu datangnya menarche atau haid pertama, meskipun masih sangat sedikit. Untuk mencapai kemasakan yang sempurna untuk mencapai pembuahan memakan waktu sekitar 1- 1,5 tahun. “Pada pria, pelepasan air mani ejakulasi yang disebut pula nocturnal emissions, atau mimpi basah, meskipun jumlah sperma masih sangat sedikit. Baik pertumbuhan ovum maupun sperma mula-mula ikut mempercepat tumbuhnya kerangka” Rumini Sundari, 2004: 64-65.

2.3.2 Perubahan Fisio-Seksual dan Sosial

30 Perubahan fisik dan seksual atau bio seksual mempunyai arti penting dalam psiko-sosialnya bila dibanding dengan perkembangan tingkah laku seksual. Perkembangan seksual wanita lebih cepat, sehingga pria ketinggalan maka terjadi saling menjauhi bahkan bermusuhan atau disebut sex antagonisus, tetapi dalam pertumbuhan selanjutnya remaja wanita lebih memperlihatkan bentuk tubuh yang menarik bagi remaja pria tubuhnya menjadi kekar yang menarik bagi remaja wanita. Jadi mereka saling tertarik terutama karena fisik, khususnya sifat-sifat jenisnya atau sex appeal Rumini Sundari, 2004 65-66.

2.3.3 Sosialisasi

Dalam hidup bermasyarakat remaja akhir dituntut bersosialisasi. Sejak anak-anak telah memasuki peer group bahkan sebenarnya sejak usia empat tahun, anak telah merasakan kebutuhankehausan sosial atau social hunger. Pada masa menjelang remaja, peer group cenderung terdiri atas satu jenis kelamin yang sama karena secara fisik menpunyai ciri yang berbeda. “Pada masa remaja anak pria maupun wanita timbul kesadaran terhadap dirinya”. Persepsi terhadap dirinya physicalself atau body image, misalnya seorang gadis merasa cukup cantik atau tidak cantik, mempunyai mata yang indah, mempunyai rambut yang ikal atau yang lurus, panjang dan sebagainya. Anak pria sadar tehadap bentuk badannya yang tinggi atau yang pendek, yang gagah atau tidak gagah Rumini Sundari 2004: 66. Istilah sex appropriate physique, lebih tepat untuk anak pria sedangkan untuk anak wanita sex appropriate face and figure. Seseorang ingin mencapainya maka banyak yang berusaha melakukan senam, diet, agar bentuk tubuhnya baik 31 juga melakukan latihan dan olah raga agar fisiknya sehat dan kuat. Bagi pria ingin menguasai kecakapan maskuler. Dalam peer group diusahakan agar physical apprearance tidak selalu berbeda antara individu yang ada, sebab bagi yang sangat berbeda sering ditolak atau diberi nama panggilan nickname yang bersifat menghina sehingga yang bersangkutan yakin bagaimana orang lain menganggap dirinya Rumini Sundari 2004: 66-67.

2.3.4 Penyesuaian diri