Kerangka Berpikir TINJAUAN PUSTAKA

34 waktu ke waktu. Sekskodrat adalah jenis kelamin yang terdiri dari perempuan dan laki-laki yang telah ditentukan oleh Tuhan dan tidak dapat ditukar atau diubah. Ketentuan ini berlaku sejak dahulu kala, sekarang, dan berlaku selamanya. Gender bukanlah kodrat ataupun ketentuan Tuhan. Gender berkaitan dengan proses keyakinan bagaimana seharusnya laki-laki dan perempuan berperan dan bertindak sesuai dengan tata nilai yang terstruktur, ketentuan sosial dan budaya di tempat mereka berada. Dengan demikian gender dapat dikatakan pembedaan peran, fungsi, tanggung jawab antara perempuan dan laki-laki yang dibentuk dikonstruksi oleh sosial budaya dan dapat berubah sesuai perkembangan zaman.

2.5 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan ringkasan pemikiran disusunnya keterkaitan antara jenis kelamin dengan identitas diri pada remaja. Tugas penting bagi remaja adalah mencapai identitas diri yang lebih mantap melalui pencarian dan eksplorasi terhadap diri dan lingkungan sosial. Remaja mengalami krisis identitas karena merasa sudah terlalu besar untuk dikategorikan anak-anak, namun belum bisa dikategorikan dalam kelompok dewasa. Krisis identitas diri pada remaja menyebabkan banyak terjadi demoralisasi antara lain : kekerasan di kalangan remaja, bahasa dan kata-kata yang memburuk, pengaruh peer group dalam tindak kekerasan, meningkatnya perilaku merusak diri, menurunnya rasa hormat pada orang tua dan guru. Pada dasarnya identitas diri pada remaja merupakan penjelasan tentang diri remaja itu sendiri yang menyangkut citra diri, pekerjaan, dan perannya di 35 masyarakat yang menjadikan keunikan seseorang, keinginan untuk menjadi orang yang berarti dan mendapatkan pengakuan dari lingkungan masyarakat. Gambar 2.1 Kerangka Berfikir 2. 6 Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada perbedaan indentitas diri antara siswa laki-laki dan perempuan. Siswa laki-laki mempunyai identitas diri yang lebih positif dibandingkan siswa perempuan. IDENTITAS DIRI Identitas budaya dan etnis Remaja mengalami krisis identitas diri Demoralisasi Positif Negatif JENIS KELAMIN Keluarga 36

BAB 3 METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan langkah yang harus ditempuh dalam suatu penelitian. Penggunaan metode penelitian yang tepat sangat diperlukan supaya hasil penelitian dapat dipertanggung jawabkan. Dalam metodologi penelitian ditetapkan langkah-langkah untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk menganalisis data dan menyimpulkan. Langkah-langkah yang digunakan untuk menentukan: 1 jenis penelitian, 2 variabel penelitian, 3 populasi dan sampel, 4 menentukan metode dan alat pengumpul data, 5 perhitungan validitas dan reliabilitas, serta 6 teknik analisis data. Adapun langkah-langkah tersebut akan diuraikan sebagai berikut:

3.1 Jenis penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif oleh Azwar 2004: 5 dijelaskan sebagai ”suatu prosedur penelitian yang menekan pada data- data numerikal atau angka yang diolah dengan metode statistika”. Jenis penelitian ini adalah penelitian komparasi. Penelitian komparasi oleh Azwarni dalam Arikunto, 2002: 236 digunakan untuk menemukan persamaan-persamaan dan perbedaan tentang tanda-tanda, tentang orang, tentang prosedur kerja. Dalam penelitian yang berjudul identitas diri remaja pada siswa kelas XI SMAN 2 Pemalang bertujuan mengetahui perbedaan identitas diri berdasarkan jenis kelamin.