= Keterangan :
P : Indeks kesukaran
B : Banyaknya peserta didik yang menjawab soal dengan benar
JS : Jumlah seluruh peserta didik peserta tes
Proses pengolahan data taraf kesukaran soal dengan menggunakan program Microsoft Office Excel 2010 dan taraf klasifikasi kesukaran soal
dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 6. Klasifikasi Taraf Kesukaran Soal NO
Indeks Kesukaran Tingkat Kesukaran
1 0,00 – 0,30
Sukar 2
0,31 – 0,70 Sedang
3 0,71 – 1,00
Mudah
Tabel 7. Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal NO
Tingkat Kesukaran
Nomor Soal Jumlah
1 Sukar
2 Sedang
1, 2, 5, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25
18 3
Mudah 3, 4, 6, 7, 8, 9 ,10
7 Data Lengkap: Lampiran 3 halaman 57
Perhitungan taraf kesukaran pada 25 soal yang diujikan kepada sampel di luar kelas penelitian terdapat 20 butir soal , 10 butir soal sedang, dan tidak
ada butir soal yang bernilai mudah. Hal ini berarti banyak siswa yang menjawab dengan tidak benar sehingga soal bisa dikatakan terlalu sulit
atau tidak mudah.
4. Daya Pembeda
Teknik yang digunakan untuk menghitung daya pembeda adalah dengan mengurangi rata-rata kelompok atas yang menjawab benar dan rata-rata
kelompok bawah yang menjawab benar. Kreteria daya pembeda soal Menurut Arikunto 2008: 110 menyatakan klasifikasi sebagai berikut:
Tabel 8. Klasifikasi Daya Pembeda Soal Indeks Daya Beda
Keterangan 0,00 sampai 0,20
Jelek poor 0,20 sampai 0,40
Cukup satisfactory 0,40 sampai 0,70
Baik good 0,70 sampai 1,00
Baik sekali excellent
Proses pengolahan data daya pembeda soal menggunakan program Microsoft office excel 2010. Dari hasil perhitungan diketahui hasil daya
pembeda soal seperti pada Tabel 11. Tabel 9. Hasil Uji Daya Pembeda Soal
No. Keriteria
Nomor Soal Jumlah Soal
1. Jelek
8, 17, 19 3
2. Cukup
1, 6, 11, 12, 14, 18, 21, 25 8
3. Baik
2, 4, 5, 7, 9, 10, 13, 15, 16, 20, 22, 23, 24
13 4.
Baik Sekali 5.
Tidak Baik 3,
1 Data Lengkap: Lampiran 4 halaman 58
I. Teknik Analisis Data 1. Uji Persyaratan Analisis Data
Tahap ini merupakan tahap yang sangat penting menentukan hasil hipotesis dan tahap inilah data diolah sedemikian rupa sehingga
penelitian berhasil.
1.1 Uji Normalitas Data
Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan Uji Liliefors
berdasarkan pada besaran probabilitas atau nilai signifikasi. Data dikatakan memenuhi asumsi normalitas atau
terdistribusi normal jika pada Uji Lilliefors nilai n= 36 maka L
hitung
L
tabel
maka diperoleh nilai 0,160 0,148, sebaliknya jika data yang tidak terdistribusi normal atau berasumsi normalitas jika
nilai L
hitung
L
tabel
Proses input dan pengolahan data menggunakan program statistik SPSS 17 For Windows.
1.2 Uji Homogenitas
Uji Homogenitas dalam penelitian ini menggunakan Uji F. Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara
bersama-sama simultan terhadap variabel terikat. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi. Dari
perhitungan uji homogenitas dalam penelitian ini diperoleh bahwa bahwa F
hitung
0,960 dan dari daftar distribusi F dengan dk pembilang = 36-1 = 35. Dk penyebut = 36-1 = 35. Dan α = 0.05
dan F
tabel
= 2,43. Tampak bahwa F
hitung
F
tabel
maka Ho diterima varian sama, sedangkan jika nilai F
hitung
F
tabel
maka Ho ditolak