PENGGUNAAN BOLA BASKET MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN CHEST PASS PADA SISWA KELAS IV SD AL AZHAR 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012-2013

(1)

(2)

ABSTRAK

PENGGUNAAN BOLA BASKET MODIFIKASI TERHADAP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN CHEST PASS PADA SISWA KELAS IV

SD AL AZHAR 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012-2013

Oleh

FRISTIANA DIANSASI ANGGRAINI

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran bola modifikasi dan perbedaan hasil belajar dengan bola yang sebenarnya, terhadap pengembangan gerak dasar keterampilan chest pass bola basket.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen yaitu suatu penelitian yang selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan, dengan populasi dalam penelitian ini berjumlah 120 siswa, dan sampel sebanyak 24 orang siswa (20% dari populasi) yang terdiri dari 12 putra dan12 putri. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes keterampilan chest pass, tes ini dimaksudkan untuk mengukur keterampilan chest pass siswa.

Hasil analisis diperoleh nilai t hitung = 63,71 dengan nilai t tabel = 2,201 pada taraf

signifikan 0,05 dan taraf kepercayaan 95%. Karena nilai thitung > t tabel maka tolak

Ho,

Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh penggunaan bola basket modifikasi terhadap pengembangan keterampilan chest pass bola basket pada siswa kelas IV SD Al Azhar 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013.


(3)

(4)

(5)

(6)

xi DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 6

D. Batasan Masalah... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

G. Ruang Lingkup ... 8

H. Penjelasan Judul ... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 10

A. Bola Basket ... 10

B. Teknik Dasar Bola Basket ... 12

C. Lapangan, Waktu, dan Jumlah Pemain Bola Basket... 14

D. Keterampilan ... 16

E. Modifikasi ... 18

F. Kerangka Pikir ... 20

G. Hipotesis ... 20

III.METODOLOGI PENELITIAN ... 22

A. Metode Penelitian... 22

B. Variabel Penelitian ... 22

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 23

D. Populasi dan Sampel ... 24

E. Intrumen Penelitian ... 24

F. Teknik Analisis Data ... 26

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 31 A.Hasil Penelitian ... 31


(7)

xii

B. Pembahasan ... 39

V. SIMPULAN DAN SARAN……….. 41 A. Simpulan ... 41

B. Saran ... 41

DAFTAR PUSTAKA ... 43


(8)

I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan yang dilakukan di dalam maupun di luar sekolah yang berlangsung seumur hidup, menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional terdapat tujuan pendidikan nasional yaitu dikutip oleh Hasan (2007) ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan mandiri. Era globalisasi menuntut penyelenggaraan pendidikan yang demokratis dan akuntabel untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional sehingga dapat bersaing dengan mutu pendidikan negara-negara maju. Salah satu cara agar tercapainya tujuan pendidikan nasional yaitu hidup sehat jasmani dan rohani, seperti semboyan olahraga men sana in corpore sano yang berarti dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat, jadi apabila tubuh dalam keadaan sehat maka peserta didik dapat melakukan pembelajaran dengan baik, sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan nasional.

Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesegaran jasmani,


(9)

stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan

nasional. Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang dikelola secara sistematis, dipilih sesuai karakteristik peserta didik, tingkat kematangan, kemampuan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik sehingga mampu meningkatkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Salah satu tujuan pendidikan jasmani adalah meningkatkan keterampilan gerak dasar dalam berbagai cabang olahraga sedangkan tujuan utama pendidikan olahraga adalah sosialisasi ke dalam cabang olahraga tertentu sehingga siswa mampu berpartisipasi, berprestasi dan menikmati kegiatan olahraga. Pembagian olahraga ditinjau dari fungsinya ada empat yaitu (1) olahraga untuk rekreasi, (2) olahraga untuk pendidikan, (3) olahraga untuk prestasi, (4) olahraga untuk kesegaran jasmani. Olahraga prestasi lebih menekankan pada peningkatan prestasi seorang atlet pada kecabangan olahraga tertentu yang tidak terlepas dari faktor bakat dan tempat latihan (lingkungan).

Kemampuan prestasi seorang atlet di pengaruhi oleh dua faktor yaitu (1) Faktor internal yaitu faktor yang ditentukan oleh keadaan yang ada dalam dirinya seperti minat, keinginan untuk berprestasi, keuletan, ketekunan dalam menghadapi berbagai tantangan yang mungkin timbul, serta adanya motivasi, (2) faktor eksternal yaitu faktor yang berada diluar dan di tentukan oleh keadaan lingkungannya seperti lingkungan fisik, lingkungan tempat latihan, lingkungan keluarga, dan

lingkungan sekolah, apabila kedua faktor tersebut dimiliki oleh anak tidaklah sulit bagi seorang anak untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani secara maksimal. Pendidikan Jasmani dan Olahraga dalam pelaksanaannya dibedakan ke dalam dua


(10)

program, yaitu 1) program kurikuler, yang lebih menekankan pada perbaikan gerak dasar dan pengenalan keterampilan dasar cabang-cabang olahraga, 2) program ekstrakurikuler, diperuntukkan bagi peserta didik yang ingin

mengembangkan bakat dan kegemarannya dalam cabang olahraga.

Materi Pendidikan Jasmani yang dipelajari dalam setiap jenjang pendidikan mencakup tentang pengalaman mempraktikkan keterampilan dasar permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan, uji diri/senam, aktivitas rikmik, aquatic

(aktivitas air), dan pendidikan luar kelas (outdoor). Materi-materi Pendidikan Jasmani tersebut dirangkai dalam upaya pembinaan mutu dan sumber daya manusia Indonesia seutuhnya, seperti pada cabang olahraga permainan, aquatic, beladiri, dan aktivitas ritmik. Contoh olahraga permainan adalah bola basket, sepak bola, bola voli, kasti, dan softball.

Permainan bola basket merupakan salah satu pengalaman keterampilan dasar yang harus dikuasai siswa dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, permainan bola basket merupakan permainan yang bersifat kelompok yang tidak dapat dilakukan sendirian, bola basket merupakan salah satu olahraga yang terkenal di dunia. Permainan ini menarik minat berbagai kelompok umur, berbagai tingkat pendidikan seperti siswa SD, SMP, dan SMA, baik siswa laki-laki maupun perempuan gemar memainkan olahraga ini yang dilakukan di dalam atau di luar ruangan sebagai olahraga rekreasi dan juga sebagai ajang persaingan. Permainan bola basket sangat diminati siswa, namun tidak mudah untuk dilakukan, sebab siswa dituntut untuk bisa melakukan dribble, chest pass, agar dapat mencapai kemenangan saat sedang melakukan permainan bola basket. Fakta


(11)

dalam lapangan yang terjadi pada siswa kelas IV SD Al Azhar 2 Bandar Lampung sering kali siswa mengalami kesulitan saat melakukan chest pass, sasaran yang tidak tepat membuat siswa sulit menangkap bola, hal ini terjadi disebabkan oleh kurang terampilnya siswa, keterbatasan alat serta alokasi waktu yang kurang membuat siswa hanya mengenalnya saja namun sulit untuk mempraktikkannya, dan bola yang digunakan untuk pembelajaran tidak sesuai dengan standar ukuran bola yang digunakan siswa SD Al Azhar 2 Bandar Lampung yaitu menggunakan bola dengan berat 600 gram, sedangkan seharusnya siswa SD menggunakan bola yang beratnya 460-510 gram.

Permainan bola basket sudah sangat berkembang dan digemari sejak pertama kali diperkenalkan oleh James Naismith, salah satu perkembangannya adalah

diciptakannya gerakan slam dunk atau menembak, yaitu gerakan untuk memasukkan bola basket langsung ke dalam keranjang yang bisa dilakukan dengan gerakan akrobatik yang berkekuatan maksimal. Namun perlu diperhatikan pula dalam pertandingan dan pembelajaran pendidikan jasmani diharapkan siswa mampu melakukan teknik dasar bola basket seperti chest pass. Chest pass merupakan salah satu teknik mengoper yang mengarah pada dada.

Berdasarkan pengamatan peneliti di SD Al Azhar 2 Bandar Lampung masih mengalami kesulitan apabila melakukan chest pass, antara lain disebabkan pada saat melakukan chest pass tidak tepat didada dan tidak sesuainya standar ukuran bola yang digunakan untuk siswa kelas IV, sehingga bola tidak tepat pada sasaran, bahkan saat peneliti melakukan observasi di SD Al-Azhar 2 tersebut peneliti melihat bola yang dioper dengan teknik chest pass tidak tepat didada hal


(12)

ini sangat fatal kesalahannya, sebab ciri khas teknik chest pass ini adalah dengan sasaran dada, jadi secara tidak langsung sasarannya adalah dada, tepat dan lurus didada teman satu teamnya. Kurangnya pemahaman tentang teknik chest pass merupakan faktor sulitnya melakukan teknik tersebut dengan tepat, dan ukuran bola yang tidak sesuai dengan standar bola untuk siswa kelas IV SD, hal ini merupakan faktor penyebab kurang maksimalnya keterampilan chest pass bola basket, karena pada saat pembelajaran siswa/siswi hanya bergantian untuk melakukan chest pass, sehingga waktu yang digunakan tidak efisien. Berkaitan dengan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, untuk itulah saya sebagai peneliti mencari cara untuk memecahkan masalah dengan tepat sebagai strategi guru dalam menyelasaikan masalah dengan memodifikasi model pembelajaran bola basket dalam proses belajar tersebut, sehingga dapat menjawab masalah yang belum terpecahkan oleh guru di sekolah. Melalui model pembelajaran bola basket yang dimodifikasi yang diterapkan oleh peneliti nanti dalam usaha pengembangan keterampilan chest pass dapat berhasil dengan baik. Dilihat dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di SD Al Azhar 2 Bandar Lampung, kurang

terampilnya melakukan chest pass disebabkan oleh terbatasnya alat belajar dan tidak sesuainya ukuran bola yang digunakan untuk siswa SD kelas IV. Dari uraian, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penggunaan Bola Basket Modifikasi Terhadap Pengembangan Keterampilan Chest Pass Bola Basket Pada Siswa Kelas IV SD Al Azhar 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013”.


(13)

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah:

1. Kurangnya pemahaman akan langkah-langkah pelaksanaan teknik chest pass pada saat pembelajaran bola basket pada siswa kelas IV SD Al Azhar 2 Bandar Tahun Pelajaran 2012/2013

2. Terbatasnya alat/media pembelajaran untuk pengembangan keterampilan chest pass basket pada siswa kelas IV SD Al Azhar 2 Bandar Tahun Pelajaran 2012/2013

3. Belum maksimalnya pergelangan tangan siswa saat akan melakukan keterampilan chest pass bola basket pada siswa kelas IV SD Al Azhar 2 Bandar Tahun Pelajaran 2012/2013

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dideskripsikan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yakni “adakah pengaruh penggunaan bola basket modifikasi terhadap pengembangan keterampilan chest pass bola basket pada siswa kelas IV SD Al Azhar 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran

2012/2013”.

D. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak meluas, maka penulis membatasi masalah dalam penelitian ini hanya pada masalah yaitu ”Penggunaan Bola Basket Modifikasi Terhadap Pengembangan Keterampilan Chest pass Bola Basket Pada Siswa Kelas IV SD Al Azhar 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013”


(14)

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas dapat dirumuskan masalah penelitian diharapkan hasil penelitian memberikan pengaruh yang signifikan dan dapat melihat perbedaan antara penggunaan bola basket modifikasidan penggunaan bola basket terhadap pengembangan kemampuan chest pass bola basket pada siswa kelas IV SD Al Azhar 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Bagi Penulis

Bagi penulis, penelitian ini dapat menjadi pengalaman yang berguna dan bermanfaat dalam penerapan permainan bola basket yang didapat selama kuliah.

2. Bagi siswa

Penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan tentang permainan bola basket serta mengetahui teknik yang benar dalam permainan bola basket, khususnya teknik chest pass.

3. Mahasiswa Penjaskes

Hasil penelitian dapata digunakan sebagai landasan untuk penelitian lebih lanjut.

4. Program Studi Penjaskes

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi gambaran dalam kajian serta pengembangan ilmu dalam pembelajaran, khususnya dalam mata kuliah permainan bola basket.


(15)

5. Bagi Pihak Sekolah

Untuk mencanangkan program belajar ekstrakurikuler agar kemampuan atau hobi anak bermain bola basket dapat tersalurkan sesuai dengan keinginannya. 6. Bagi guru

Hasil penelitian inisebagai acuan untuk mengajar anak didiknya dalam pembelajaran bola basket, khususnya dalam keterampilan chest pass.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah:

Obyek penelitian : “Penggunaan Bola Basket Modifikasi Terhadap Pengembangan Keterampilan Chest pass Bola Basket Pada Siswa Kelas IV SD Al Azhar Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013”.

Subyek peneliti : Siswa Kelas IV SD Al Azhar 2 Bandar Lampung Tempat Penelitian : Bandar Lampung

H. Penjelasan Judul

1. Penggunaan menurut Alwi Hasan ( 2007 ) adalah perbuatan menggunakan sesuatu.

2. Modifikasi menurut Bahagia (2010 : 13) adalah mengubah atau

menyesuaikan, yang dapat diartikan sebagai upaya melakukan perubahan dengan penyesuaian-penyesuaian baik dalam segi fisik material (fasilitas dan perlengkapan), maupun dalam tujuan dan cara (metode, gaya, pendekatan, aturan serta penilaian).


(16)

3. Bola basket modifikasi menurut Muhajir ( 2007 : 11 )adalah bola basket yang diubah dengan penyesuaian yang baik hampir menyerupai bentuk bola basket sebenarnya.

4. Pengembangan menurut Alim Sumarno ( 2012 ) adalah proses atau tahapan yang dilakukan secara sadar, terencana, dan terarah untuk membuat atau memperbaiki, sehingga menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk

meningkatkan kualitas sebagai upaya untuk menciptakan mutu yang lebih baik.

5. Keterampilan menurut Nadler ( 1986 : 73 ) adalah kegiatan yang memerlukan praktek atau dapat diartikan sebagai implikasi dari aktivitas.

6. Chest pass menurut Nuril Ahmadi ( 2007 : 13 ) adalah berasal dari dua kata yaitu chest adalah dada, pass adalah oper, jadi chest pass adalah memberian bola ke kawan dengan cara dipassing tepat diarah depan dada.


(17)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Bola Basket

Bola basket merupakan cabang olahraga beregu dimana bola basket dimainkan oleh dua regu yang terdiri atas lima pemain untuk masing-masing regu dengan tujuan untuk mencetak angka sebanyak-banyaknya, seperti dijelaskan dalam peraturan permainan yaitu bola basket dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari lima pemain, setiap regu berusaha untuk memasukkan bola ke dalam keranjang lawan yang mencegah regu lawan memasukkan bola atau mencetak angka. Bola boleh dioper, dilempar, ditepis, digilingkan atau

dipantulkan (driblle) ke segala arah sesuai dengan peraturan “(Perbasi, 1994:5)”.

Permainan bola basket diciptakan oleh James A. Naismith salah seorang guru pendidikan jasmani Young Mens Christian Association (YMCA) Springfield, Amerika Serikat pada tahun 1891. Bola basket adalah salah satu cabang olahraga yang dapat dimainkan oleh putra maupun putri, anak-anak maupun dewasa

dengan setiap regu terdiri dari 5 orang pemain, lama permainan 2x20 menit waktu bersih, selama bermain (bertanding) tiap regu berusaha untuk memasukkan bola kekeranjang lawan sebanyak-banyaknya dan regu yang paling banyak memasukkan bola ke dalam keranjang adalah regu yang menang Sastradi, (1986:87).


(18)

Muhyi, (2009:46) mengatakan komponen kondisi fisik yang termasuk dalam permainan bola basket adalah kelincahan (agility), keseimbangan (balance), kekuatan (strenghth), kecepatan gerak dan reaksi (speed), daya tahan (endurance), kelentukan (flexibility), koordinasi (coordination). Teknik dasar dalam permainan bola basket adalah teknik melempar dan menangkap bola (passing ball), teknik menggiring bola (dribbling ball), teknik menembak bola kedalam keranjang (shooting ball).

Dalam permainan bola basket pada dasarnya terdapat dua teknnik yaitu (1) Teknik dasar yang meliputi teknik tanpa bola dan teknik dasar dengan bola, (2) Teknik lanjutan yang meliputi teknik bertahan dan teknik menyerang.

Teknik dasar tanpa bola meliputi track, starting dan stopping change of direction, fake and fient, screening, cutting, switching/change, guarding, jumping, body balance, turn in, cross over. Teknik bertahan meliputi mematahkan satu lawan satu (man to mandefence) dan teknik bertahan (zone), teknik menyerang meliputi mematahkan satu lawan satu, mematahkan pertahanan wilayah, penyerangan ini memperlambat tempo permainan, penyerangan terhadap pertahanan yang ketat/press deference, Pengda Perbasi Jatim (1989:3)

Muhyi, (2009:46) membagi 4 unsur kelompok keterampilan dasar pada permainan bola basket yaitu (1) mengoper/menangkap, (2) dribbling, (3) two-count rhytem, (4) tembakan ke basket. Sedangkan M. Rastafan, (2006:23) membagi menjadi 5 unsur kelompok keterampilan dasar pada permainan bola basket yaitu (1) mengoper atau menangkap, (2) dribbling (memantulkan), (3) shooting (menembak), (4) mengamankan bola dari musuh, dan (5) melompat


(19)

Dari uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa pada permainan bola basket terdiri dari teknik, taktik, dan strategi, untuk menjadi pemain bola basket yang dapat diandalkan tentunya ketiga unsur tersebut harus benar-benar dikuasai. Hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh Perbasi, (1994:4) bahwa untuk menjadi pemain bola basket yang baik maka harus diperhatikan mengenai latihan peningkatan kualitas fisik, keterampilan dasar yang dikaitkan dengan latihan fisik, latihan teknik dan latihan yang terkait dengan sistem pertahanan dan penyerangan dan latihan strategi.

B. Teknik Dasar Bola Basket

M. Rastafan, (2006:23) membagi menjadi 5 unsur kelompok keterampilan dasar pada permainan bola basket yaitu (1) mengoper atau menangkap, (2) dribbling (memantulkan), (3) shooting (menembak), (4) mengamankan bola dari musuh, dan (5) melompat. Dalam permainan bola basket teknik mengoper atau

menangkap dapat dilakukan dengan teknik chest pass, overhead, bounch pass. 1. Chest pass (Operan Dada)

Passing bola basket seperti yang telah kita ketahui salah satu teknik dalam permainan bola basket adalah operan atau passing, dan untuk mendapatkan permainan yang berkualitas, maka diperlukan penguasaan dalam teknik passing bola basket. Passing bola basket yang bisa digunakan dalam permainan terbagi dalam beberapa teknik, yang akan sangat membantu para pemain untuk

melakukan operan jika para pemain dapat menggunakannya pada situasi yang tepat. Karena memang tidak mungkin satu teknik passing bola basket kita pakai dalam setiap situasi pertandingan, dan agar lebih mengerti tentang teknik passing bola basket dan situasi yang tepat untuk penggunaan teknik tersebut.


(20)

Passing atau operan adalah memberikan bola ke kawan dalam permainan bola basket, cara memegang bola basket adalah sikap tangan membentuk mangkok besar. Bola berada di antara kedua telapak tangan, telapak tangan melekat di samping bola agak ke belakang, jari-jari terentang melekat pada bola. Ibu jari terletak dekat dengan badan di bagian belakang bola yang menghadap ke arah tengah depan. Kedua kaki membentuk kuda-kuda dengan salah satu kaki di depan. Badan sedikit condong ke depan dan lutut rileks.

Dalam menangkap bola harus diperhatikan agar bola berada dalam penguasaan, bola dijemput telapak tangan dengan jari-jari tangan terentang dan pergelangan tangan rileks. Saat bola masuk di antara kedua telapak tangan, jari tangan segera melekat ke bola dan ditarik ke belakang atau mengikuti arah datangnya bola. Menangkap bola (catching ball) terdiri dari dua macam cara yaitu menangkap bola di atas kepala dan menangkap boka di depan dada.

Jenis Jenis Passing terbagi delapan yaitu (1) Bounce pass, (2) Chest pass, (3) Overhead pass, (4) Baseball pass, (5) Jump pass, (6) Blind pass, (7) Behind the back pass, (8) Elbow pass.

Chest pass merupakan jenis passing yang paling sering digunakan dalam pertandingan bola basket jika pemain sedang dalam keadaan bebas, Chess artinya dada, pass adalah oper, jadi chest pass adalah memberikan bola ke kawan dengan cara dipassing tepat diarah depan dada. kelebihan chest pass adalah lebih cepat, lebih kuat untuk mencapai kawan dan cocok untuk team dengan tipe quick passing. Teknik dasar chest pass/operan dada memiliki tiga tahapan yaitu:


(21)

1.Tahap persiapan

a)Berdiri dengan sikap melangkah

b)Bola dipegang dengan kedua tangan di depan dada. c)Badan agak condong ke depan.

2.Tahap gerakan

a)Dorongkan bola ke depan meluruskan kedua lengan bersamaan kaki ke belakang dilangkahkan ke depan dan berat badan dibawa ke depan. b)Lepaskan bola dari kedua pegangan tangan setelah kedua lengan lurus. c)Arah bola lurus sejajar dada.

3.Akhir gerakan

a)Berat badan dibawa ke depan. b)Kedua lengan ke depan rileks.

c)Pandangan mengikuti arah gerakan bola.

Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar sebagai berikut:

Gambar 1. Teknik Chest pass, Roji (2007:21) C. Lapangan, Waktu, dan Jumlah Pemain Bola Basket

Lapangan bola basket berbentuk persegi panjang dengan dua standar ukuran, yakni panjang 28,5 meter dan lebar 15 meter untuk standar National Basketball Association dan panjang 26 meter dan lebar 14 meter, untuk standar Federasi Bola Basket Internasional. Tiga buah lingkaran yang terdapat di dalam lapangan


(22)

basket memiliki panjang jari-jari yaitu 1,80 meter, jika bola dijatuhkan dari ketinggian 1,80 meter pada lantai papan, maka bola harus kembali pada ketinggian antara 1,20-1,40 meter, jarak lantai sampai ke papan pantul bagian bawah adalah 2,75 meter. Sementara jarak papan pantul bagian bawah sampai ke ring basket adalah 0,30 meter, ring basket memiliki panjang yaitu 0,40 meter, sedangkan jarak tiang penyangga sampai ke garis akhir adalah 1 meter. Panjang garis tengah lingkaran pada lapangan basket adalah 1,80 meter dengan ukuran lebar garis yaitu 0,05 meter. Panjang garis akhir lingkaran daerah serang yaitu 6 meter, sedangkan panjang garis tembakan hukuman yaitu 3,60 meter. Roji, (2007:20), untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah:

Gambar 2. Ukuran lapangan bola basket, Roji (2007:21) Jumlah pemain dalam permainan bola basket adalah 5 orang dalam satu regu dengan cadangan 5 orang, sedangkan jumlah wasit dalam permainan bola basket adalah 2 orang, wasit 1 disebut referee sedangkan wasit 2 disebut umpire.Waktu permainan 4x10 menit, diantara babak 1, 2, 3, dan babak 4 terdapat waktu istirahat selama 10 menit, bila terjadi skor yang sama pada akhir pertandingan harus


(23)

diadakan perpanjangan waktu sampai terjadi selisih skor, diantara dua babak tambahan terdapat waktu istirahat selama 2 menit. Waktu untuk lemparan ke dalam yaitu 5 detik, keliling bola yang digunakan dalam permainan bola basket adalah 75-78 cm, sedangkan berat bola adalah 600-650 gram, untuk lebih jelasnya lihatlah gambar sebagai berikut:

Gambar 3. Bola Basket, Rastafan (2006:26) D. Keterampilan

Dalam rangka meningkatkan potensi anak dalam bidang pendidikan, salah faktor penunjang adalah tingkat keterampilan anak itu sendir, semakin tinggi tingkat keterampilan seorang anak, maka akan dapat meningkatkan potensi anak dalam bidang pendidikan.

1. Menurut Gordon (1994:55) pengertian ketrampilan adalah kemampuan untuk mengoperasikan pekerjaan secara mudah dan cermat. Pengertian ini biasanya cenderung pada aktivitas psikomotor.

2. Menurut Nadler (1986:73) pengertian keterampilan (skill) adalah kegiatan yang memerlukan praktek atau dapat diartikan sebagai implikasi dari aktivitas. 3. Menurut Dunnette (1976:33) pengertian keterampilan adalah kapasitas yang

dibutuhkan untuk melaksanakan beberapa tugas yang merupakan pengembangan dari hasil training dan pengalaman yang didapat.


(24)

Iverson (2001:133) mengatakan bahwa selain training yang diperlukan untuk mengembangkan kemampuan, ketrampilan juga membutuhkan kemampuan dasar (basic ability) untuk melakukan pekerjaan secara mudah dan tepat.

Berdasarkan pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa ketrampilan (skill) berarti kemampuan untuk mengoperasikan suatu pekerjaan secara mudah dan cermat yang membutuhkan kemampuan dasar (basic ability).

Menurut Dimiyati (2002:137), pentingnya pendekatan keterampilan diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut: 1. Percepatan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi

2. Pengalaman intelektual emosional dan fisik dibutuhkan agar didapatkan agar hasil belajar yang optimal

3. Penerapan sikap dan nilai sebagai pengabdi pencarian abadi kebenaran ini.

Pembinaan dan pengembangan kreatifitas berarti mengaktifkan murid dalam kegiatan belajarnya, untuk itu cara belajar siswa yang berkarakter dengan

menuntut siswa lebih berperan aktif untuk menggali potensi diri merupakan cara mengembangkan keterampilan, keterampilan yang dimaksud adalah kemampuan fisik dan mental yang mendasar sebagai penggerak kemampuan-kemampuan lain dalam individu.

Sedangkan Conny (1990:14) mengatakan bahwa ada beberapa alasan yang melandasi perlu diterapkan pendekatan keterampiln dalam kegiatan belajar mengajar yaitu:


(25)

1. Perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung semakin cepat sehingga tak mungkin lagi para guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada siswa. 2. Para ahli psikologi umumnya berpendapat bahwa anak-anak muda memahami

konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh-contoh kongkrit.

3. Penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat relatif benar seratus persen penemuannya bersifat relatif

4. Dalam proses belajar mengajar pengembangan konsep tidak dilepaskan dari pengembangan sikap dan nilai dalam diri anak didik.

Untuk itu keterampilan siswa dapat disimpulkan sebagai modal dasar untuk mengembangkan kreatifitas yang kreatif, inovatif dan berprestasi sesuai dengan bidang yang digemarinya, namun harus dan selalu berpedoman pada tujuan kurikuler, berpegang pada dasar pemikiran bahwa semua siswa mempunyai kemampuan (potensi) sesuai dengan kodratnya, memberi kesempatan,

penghargaan dan movitasi kepada peserta didik untuk berpendapat, berfikir dan mengungkapkan perasaan dan pikiran, namun juga berpegang pada prinsip Tut Wuri Handayani dengan memperhatikan azas-azas tersebut. Nampaknya yang menjadi titik tekannya adalah siswa itu adalah siswa itu sendiri sebagai subyek didik dan juga guru dalam melaksanakan pendekatan keterampilan harus bisa memperkirakan perbedaan masing-masing siswa.

E. Modifikasi

Secara umum modifikasi diartikan mengubah atau menyesuaikan, pengertian modifikasi menurut Bahagia (2010:13) mengemukakan bahwa modifikasi dapat


(26)

diartikan sebagai upaya melakukan perubahan dengan penyesuaian-penyesuaian baik dalam segi fisik material (fasilitas dan perlengkapan), maupun dalam tujuan dan cara (metode, gaya, pendekatan, aturan serta penilaian).

pengertian modifikasi, modifikasi merupakan suatu usaha perubahan yang dilakukan berupa penyesuaian-penyesuaian baik dalam bentuk fasilitas dan perlengkapan atau dalam metode, gaya, pendekatan, aturan serta penilaian. Apabila modifikasi dikaitkan dengan pembelajaran pendidikan jasmani

mempunyai makna yang cukup luas, baik modifikasi dalam bentuk benada atau kecakapan yang dimiliki siswa. Pelaksanaan modifikasi sangat diperlukan bagi setiap guru sebagai salah satu alternatif atau solusi mengatasi permasalah yang terjadi dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, modifikasi merupakan implementasi sangat berintegrasi dengan aspek pendidikan lainnya.

Menurut Lutan (2000:31) esensi modifikasi adalah menganalisis sekaligus mengembangkan materi pelajaran dengan cara menentukannya dalam bentuk aktivitas belajar yang potensial sehingga dapat mempelancar siswa dalam

belajarnya, modifikasi pembelajaran pendidikan jasmani dianggap penting untuk diketahui oleh para guru pendidikan jasmani. Diharapkan dengan mereka dapat menjelaskan pengertian dan konsep modifikasi, menyebutkan apa yang

dimodifikasi dan bagimana cara memodifikasinya, menyebutkan dan

menerangkan bebarapa aspek analisis modifikasi. Cara ini dimaksudkan untuk menuntun, mengarahkan, dan membelajarkan siswa yang tadinya tidak bisa, yang tadinya tidak terampil menjadi terampil, cara-cara guru memodifikasi


(27)

mulai awal hingga akhir pelajaran. Selanjutnya guru-guru pendidikan jasmani juga harus mengetahui apa saja yang bisa dan harus dimodifikasi serta tahu bagaimana cara memodifikasinya. Dalam penyelenggaraan program pendidikan jasmani hendaknya mencerminkan karakteristik program pendidikan jasmani itu sendiri, yaitu ”Developentally Appropriate Practice” (DAP), artinya bahwa tugas ajar yang disampaikan harus memperhatikan perubahan kemampuan atau kondisi anak, dan dapat membantu mendorong kearah perubahan tersebut. Dengan demikian tugas ajar tersebut harus sesuai dengan tingkat perkembangan dan tingkat anak didik yang diajarnya. Tujuan modifikasi menurut Lutan (1998) dalam Bahagia (2010:5), bahwa modifikasi dalam mata pelajaran pendidikan jasmani diperlukan dengan tujuan agar siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran, meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi dan siswa dapat melakukan pola gerak secara benar. Modifikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bola basket yang dimodifikasi dengan menggunakan bola yang beratnya lebih ringan dari bola yang sebenarnya, dan bertujuan untuk memudahkan siswa dalam mengembangkan keterampilan gerak chest pass bola basket.

F. Kerangka Pikir

Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa di dalam penggunaan bola basket modifikasi dapat digunakan untuk pengembangan keterampilan chest pass yang digunakan sebagai salah satu cara untuk keterampilan kemampuan chest pass sehingga dapat melakukan permainan bola basket dengan baik.


(28)

G. Hipotesis

Menurut Suharsimi Arikunto (1998:67) hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis adalah jawaban yang masih bersifat sementara dan bersifat teoritis. Sukardi, (2003:42)

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah suatu konsep yang berfungsi sebagai jawaban sementara terhadap masalah penelitian, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian adalah

1. Adakah pengaruh yang signifikan penggunaan bola basket modifikasi terhadap pengembangan keterampilan chest pass pada siswa kelas IV SD Al Azhar 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013?

2. Tidak ada pengaruh penggunaan bola basket modifikasi terhadap

pengembangan keterampilan chest pass pada siswa kelas IV SD Al Azhar 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013?


(29)

III. METODELOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk meneliti suatu permasalahan sehingga mendapatkan hasil atau tujuan yang diinginkan, menurut Arikunto (1998:73) penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran bola modifikasi dan perbedaan hasil belajar dengan bola yang sebenarnya, terhadap pengembangan gerak dasar keterampilan chest pass bola basket, maka metode penelitian yang

digunakan adalah metode eksperimen perbandingan yaitu untuk mengetahui pengaruh setiap variabel bebas terhadap variabel terikat. Rancangan penelitian yang digunakan “pre-test and post-test design”, pre-test dilakukan sebelum memberikan latihan di pertemuan pertama, pertemuan kedua sampai keenam belas diberikan latihan chest pass dengan bola modifikasi, dan dipertemuan terakhir dilakukan post-test untuk mengetahui hasil akhir dari penelitian yang dilakukan.

B. Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu gejala yang bervariasi yang menjadi obyek penelitian (Arikunto, 1998:118), sedangkan dalam penelitian ini ada satu variabel bebas dan satu variabel terikat.


(30)

1. Variabel bebas adalah yang mempengaruhi, yaitu penggunaan bola basket modifikasi (X)

2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi, yaitu pengembangan keterampilan chest pass (Y).

C. Definisi Operasional Variabel

Untuk menyamakan persepsi mengenai variabel-variabel yang akan diukur dalam penelitian ini, maka perlu dipaparkan definisi operasional variabel sebagai

berikut:

1. Keterampilan

Ketrampilan (skill) berarti kemampuan untuk mengoperasikan suatu pekerjaan secara mudah dan cermat yang membutuhkan kemampuan dasar (basic ability). 2. Modifikasi

Modifikasi diartikan mengubah atau menyesuaikan, pengertian modifikasi menurut Bahagia (2010:13) mengemukakan bahwa modifikasi dapat diartikan sebagai upaya melakukan perubahan dengan penyesuaian-penyesuaian baik dalam segi fisik material (fasilitas dan perlengkapan), maupun dalam tujuan dan cara (metode, gaya, pendekatan, aturan serta penilaian).

3. Chest Pass (Operan dada)

Chest pass merupakan jenis passing yang paling sering digunakan dalam

pertandingan bola basket jika pemain sedang dalam keadaan bebas, chess artinya dada, pass adalah oper, jadi chest pass adalah memberikan bola ke kawan dengan cara dipassing tepat diarah depan dada. kelebihan chest pass adalah lebih cepat, lebih kuat untuk mencapai kawan dan cocok untuk team dengan tipe quick passing.


(31)

D. Populasi dan Sampel 1). Populasi

Menurut Sukardi (2003:53), populasi adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian. Populasi dibatasi sebagai jumlah penduduk sedikit mempunyai sifat yang sama atau homogen, sedangkan Suharsimi Arikunto (1998:130), bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SD Al Azhar 2 Bandar Lampung yang berjumlah 120 siswa yang berasal dari empat kelas

2). Sampel

Dalam suatu proses penelitian, tidak perlu seluruh populasi diteliti akan tetapi dapat dilakukan terhadap sebagian dari jumlah populasi tersebut. Sebagaimana yang

dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2002:109) menjelaskan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Apabila kurang dari 100, lebih baik diambil semua hingga penelitian merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subjek besar dapat diambil antara 10-25% atau 20-25% atau lebih besar dari itu. Sesuai dengan pendapat di atas, maka penulis memberikan hak yang sama kepada setiap subyek untuk memperoleh kesempatan menentukan sampel penelitian yaitu sebanyak 24 orang siswa (20% dari populasi) terdiri dari 12 orang siswa putra dan 12 orang siswa putri.


(32)

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes keterampilan chest pass, tes ini dimaksudkan untuk mengukur keterampilan chest pass anak, tes ini berlaku untuk pelajar, cara Pelaksanaan pelaksanaan tes chest pass (operan dada) adalah:

NO TAHAP PELAKSANAAN SCORE

1 2 3 4 5 nilai

1

1. Tahap Persiapan a). Berdiri dengan sikap

melangkah.

b). Bola dipegang dengan kedua tangan di depan dada. c). Badan agak condong ke

depan

2

2. Tahap Gerakan

a). Dorongkan bola ke depan meluruskan kedua lengan bersamaan kaki ke belakang dilangkahkan ke depan dan berat badan di bawa ke depan

b). Lepaskan bola dari kedua pegangan tangan setelah kedua lengan lurus. c). Arah bola lurus sejajar

dada.

3

3. Tahap Akhir

a). Berat badan dibawa ke depan.

b). Kedua lengan ke depan rileks.

c). Pandangan mengikuti arah gerakan bola.

Tabel 1. Tahap pelaksanaan tes chest pass Roji (2007:21) 1. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Dilaksanakan di tempat SD Al Azhar 2 Bandar Lampung b. Waktu Penilitian


(33)

Waktu penelitian dilakukan 6 minggu atau 2 bulan, Sajoto (1988:70) mengatakan dengan memakai frekuensi 3 kali dalam 1 minggu selama pembelajaran dilakukan, dapat meningkat gerak pada pembelajaran tersebut. Program latihan adalah 18 kali pertemuan terdiri dari pertemuan pertama (satu) untuk tes awal, pertemuan ke 2-16 untuk melakukan latihan, dan pertemuan ke-18 untuk tes akhir.

2. Alat dan Perlengkapan

Alat yang dibutuhkan dalam tes chest pass, yaitu:  Stopwatch.

 Bola Basket  Bola modifikasi  Pluit

 Kapur

 Blangko dan alat tulis untuk mencatat hasil tes.

F. Teknik Analisis Data

Data yang di analisis adalah data dari hasil tes awal dan tes akhir, menghitung hasil tes awal dan hasil tes akhir chest pass menggunakan analisi data uji t, adapun syarat dalam mengunakan uji t adalah:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji untuk melihat apakah data penelitian yang diperoleh mempunyai distribusi atau sebaran normal atau tidak, untuk pengujian normalitas ini adalah menggunakan uji liliefors. Langkah pengujiannya mengikuti produser Sudjana (2005:466) yaitu:


(34)

a. Pengamatan , dijadikan bilangan baku , dengan

menggunakan rumus ( dan s masing-masing merupakan rata-rata

dan simpangan baku sampel)

b. Untuk bilangan baku ini dengan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F( ) = P (z ≤ )

c. Selanjutnya dihitung proporsi , yang lebih kecil atau sama dengan . Jika proporsi ini dinyatakan dengan S (Zi) maka

d. Hitung selisih F( ) – S( ) kemudian tentukan harga mutlaknya. e. Ambil harga paling besar di antara harga mutlak selisih tersebut.

Setelah harga terbesar (L0), nilai hasil perhitungan tersebut dibandingkan dengan nilai kritis L untuk uji Liliefors dengan taraf signifikan 0,05. Jika L0 < Ltabel : normal, dan jika Ltabel < L0: tidak normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh informasi apakah kedua kelompok sample memiliki varian yang homogen atau tidak. Menurut Sudjana (2005:250) untuk pengujian homogenitas digunakan rumus sebagai berikut :

Varians dinyatakan homogen apabila Ho diterima (Fhit Ftabel), dan varians dinyatakan tidak homogen apabila Ha diterima (Fhit > Ftabel) dimana distribusi F yang digunakan mempunyai dk pembilang = n1– 1 dan dk penyebut = (n2– 1)


(35)

3. Uji Homogenitas

Menurut Sudjana (2005), berdasarkan kriteria normal atau tidaknya serta

homogen atau tidaknya varians antar kedua kelompok sampel maka analisis yang digunakan ada beberapa alternatif :

a. Data berdistribusi normal dan kedua kelompok mempunyai varians yang homogen (1 2 ) maka uji t- tes yang dipergunakan adalah:

t hitung =

2 1 2 1 1 1 n n x S X X gab   2 . ) 1 ( . ) 1 ( 2 1 2 2 2 2 1 1       n n S n S n Sgab Keterangan :

X : Rerata kelompok eksperimen A X : Rerata kelompok eksperimen B

1

S : Simpangan baku kelompok eksperimen A 2

S : Simpangan baku kelompok eksperimen B 1

n : Jumlah sampel kelompok eksperimen A 2

n : Jumlah sampel kelompok eksperimen B

b. Salah satu data berdistribusi normal dan data yang lain tidak berdistribusi normal ( ) kedua kelompok sampel yang mempunyai varians yang homogen atau tidak homogen, maka rumus yang digunakan:

t hitung =

                  1 2 2 1 2 1 2 1 n S n S X X Keterangan


(36)

X : Rerata kelompok eksperimen B 1

S : Simpangan baku kelompok eksperimen A 2

S : Simpangan baku kelompok eksperimen B 1

n : Jumlah sampel kelompok eksperimen A 2

n : Jumlah sampel kelompok eksperimen B

c. Bila kedua data berdistribusi tidak normal, kedua kelompok sampel homogen atau tidak, maka rumus yang digunakan adalah:

2 ) 1 ( 2 2 1 2 1 2 1      n n N N N N U Z 2 1 ) 1 ( 1 2 2

1N n n R

N

U   

2

2 ) 1 ( 1 2 2

1N n n R N

U   

Pengujian taraf signifikan perbedaan antara kelompok eksperimen A dan

kelompok eksperimen B adalah bila Z hitung < dari Z tabel berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen A dan kelompok

eksperimen B, sebaliknya bila Z hitung > dari Z tabel berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen A dan kelompok eksperimen B.

Dan untuk mengetahui perbandingan penggunaan bola basket modifikasi dan bola basket sebenarnya dapat diketahui dengan membandingkan kedua mean dari kelompok tersebut.

3. Analisis uji t pengaruh

Berdasarkan kenormalan atau tidaknya serta homogen atau tidaknya varians antara kedua kelompok latihan, maka analisis yang digunakan dapat dikemukakan


(37)

berdasarkan alternative. Menurut Sudjana( 2005:242 ) untuk pengaruh model pembelajaran bola basket modifikasi adalah sebagai berikut:

n

B S

B hitung


(38)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analasis dan pembahasan dari hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Ada pengaruh yang signifikan penggunaan bola basket modifikasi terhadap pengembangan keterampilan chest pass bola basket pada siswa kelas IV SD Al Azhar 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013”. 2. Dengan penggunaan bola basket modifikasi siswa/i lebih mudah

mempraktikkan teknik chest pass bola basket

3. Penggunaan bola basket modifikasi keterampilan siswa jadi lebih baik daripada sebelumnya.

4. Dengan bola modifikasi waktu pembelajaran lebih efektif dikarenakan banyak siswa yang dapat melakukan teknik dengan baik, sehingga tidak menghambat siswa lainnya untuk mencoba mempraktikkan teknik tersebut.

B. Saran

Penulis menyarankan untuk dijadikan bahan masukan bagi :

1. Peneliti lainnya, khususnya bagi mahasiswa Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP Unila dapat terus menerus memperbaiki penelitian dalam melakukan penelitian selanjutnya, dengan beberapa penyempurnaan


(39)

misalnya: a) jumlah sampel penelitian yang lebih besar; b) waktu penelitian yag lebih lama; c) menambah variabel bebas sebagai pembanding.

2. Bagi siswa dapat memperbaiki dan meningkatkan kemampuan chest pass, sehingga akan meningkat juga prestasi atau keberhasilan dalam bermain bola basket.

3. Bagi guru Penjaskes untuk mempertimbangkan sekaligus mencoba penggunaan bola basket modifikasi pada siswanya dalam suatu kegiatan ekstrakurikuler. Model latihan dengan bola basket modifikasi sudah dibuktikan dapat mengembangkan kemampuan chest pass bola basket. 4. Disarankan juga kepada Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

FKIP Unila untuk dapat mempertimbangkan dan menjadi salah satu bahan masukan dalam melatih kemampuan chest pass pada matakuliah bola basket.


(40)

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. (2007). Undang-undang No.20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, Depdiknas RI Direktorat Jendral : Jakarta.

………..(2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka : Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian, Rineka Cipta : Yogyakarta. ... (2002). Prosedur Penelitian, Rineka Cipta : Yogyakarta. ... (2006). Prosedur Penelitian, Rineka Cipta : Yogyakarta. Alim Sumarno. (2012). Metodologi Pengajaran, Jakarta : Bina Aksara

Bahagia. (2010). Modul 2 Modifikasi Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung : FPOK UPI : http : //file.upi.edu/

Conny,dkk. (1990). Memupuk Bakat dan Kreatifitas Anak, CV. Pustaka : Bandung.

Dimiyati. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. PT. Balai Pustaka : Jakarta. Dunnette. (1976). Ketrampilan Mengaktifkan Siswa, Kencana Prenada Media

Group : Jakarta

Gordon. (1994). Management Sistem Informasi. TP. Midas Surya Grafindo : Jakarta

Iverson. (2001). Memahami Keterampilan Pribadi. CV. Pustaka : Bandung Kanca, Nyoman. (1990) Pengaruh Latihan Lari Percepatan dan Latihan Lari

Cepat Berselang Terhadap Daya Ledak dan Kecepatan. Tesis (tidak diterbitkan). Surabaya: Fakultas Pasca Sarjana UNAIR.

Lutan dalam Bahagia. (1998). Modifikasi Pembelajaran Penjas. Bandung

Lutan Rusli dan Agung Suherman. (2000). Perencanaan Pembelajaran Penjaskes, Depdikbud, Jakarta.


(41)

Muhyi. (2009). Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta : CV. Pustaka Muhajir. (2007). Pendidikan Jasmani Untuk Kelas 1 SMP. Bandung :

Yudhistira.

Nadler. (1986). Keterampilan Belajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Pamungkas. (1999). Pedoman Ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan. EYD.Surabaya: Giri Surya.

Pengda Jatim. (1989). Peraturan Bola Basket. Jakarta

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. (2009). Universitas Lampung : Bandar Lampung.

Perbasi. Bidang III. PB. (1994). Dimensi Keterampilan Gerak, Jakarta : Depdikbud.

Ridwan, (2005). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Penelitian Pemula, Alfabeta : Bandung.

Rr. Julisa M. Rastafan. (2006), Bola Basket Untuk Semua, Bidang III PB Perbasi, Jakarta.

Roji. (2007). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Erlangga : Jakarta Rusli Lutan, (1988). Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode.

Jakarta : Depdikbud.

Sastradi. (1986). Permainan Bola Basket, Jakarta : Bumi Aksara

Sudjana. (2005). Metode Statistika Edisi Keenam. Bandung : Sinar Baru Algensindo

Sukardi. (2003). Metodelogi Penelitian Pendidikan, Yogyakarta : Bumi Aksara Unila. (2008). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung, Bandar


(42)

Lampiran 1

Data Hasil Tes Awal Kelompok Eskperimen dan Kelompok Kontrol

No Nama L/P Persiapan Gerakan Akhir Total Nilai Huruf Mutu 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Data Kelompok Eksperimen

1 Andriani P 3 2 1 1 2 1 2 1 1 14 31 K

2 Asep L 2 2 1 2 2 2 2 2 2 17 38 K

3 Dede Bagas L 2 2 1 2 3 1 2 1 2 16 36 K 4 Faisal Arifin L 2 3 1 1 1 1 1 1 2 13 29 K 5 Hari Sambas L 2 1 2 2 2 1 1 1 2 14 31 K 6 Herdiyan M L 1 1 1 1 1 2 1 1 1 10 22 K 7 Indah PS P 3 2 2 3 2 2 1 2 2 19 42 S 8 Monika P 1 2 1 1 1 2 1 1 1 11 24 K

9 Rifky L 2 2 1 1 2 1 1 2 1 13 29 K

10 Rossi P P 3 3 2 3 2 2 2 3 2 22 49 S 11 Sindi P 3 3 2 3 2 2 2 2 2 21 47 S 12 Sonia P 1 1 1 2 1 1 1 1 2 11 24 K

Data Kelompok Kontrol

13 Adit L 2 2 1 2 1 2 3 1 1 15 33 K

14 Agung A L 2 2 1 2 1 1 2 1 1 13 29 K 15 Ahmad R L 2 1 1 2 1 1 1 1 2 11 24 K 16 Bilal Malik L 2 1 1 2 1 2 1 1 1 11 24 K 17 Buhori L 2 2 1 2 2 2 1 2 1 15 33 K 18 Reta D P 3 2 1 1 1 1 1 2 2 14 31 K

19 Desi P 2 3 2 3 1 3 3 2 3 21 47 S

20 Riyanti P 3 2 1 3 2 2 2 2 2 19 42 S 21 Endri S L 2 1 1 1 1 2 2 1 1 12 27 K 22 Sevania A P 2 2 1 1 2 1 2 1 1 13 29 K 23 Jesica P 3 2 2 3 2 2 1 2 2 19 42 S 24 Kamelia A P 3 2 2 3 2 2 2 3 2 21 47 S

Jumlah 811

Rata-rata 34

SD 8,37

Varians 70

Klasifikasi Mutu Chest Pass Bola Basket

Rentang Bobot 1 - 9 10-17 18-27 28-36 37-45


(43)

Lampiran 2

Data Hasil Tes Akhir

No Nama L/P Persiapan Gerakan Akhir Total Nilai Huruf Mutu 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Data Kelompok Eksperimen

1 Andriani P 4 4 3 3 3 3 3 4 4 31 69 B

2 Asep L 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 80 B

3 Dede Bagas L 4 4 4 4 4 3 3 3 4 33 73 B 4 Faisal Arifin L 3 3 3 3 4 4 4 4 2 30 67 B 5 Hari Sambas L 4 4 4 3 3 3 4 4 3 32 71 B 6 Herdiyan M L 4 4 3 3 3 3 3 3 3 29 64 B 7 Indah PS P 4 4 3 3 3 3 3 3 3 29 64 BS 8 Monika P 4 4 3 2 3 3 3 3 4 29 64 B

9 Rifky L 4 3 3 3 3 3 3 4 3 29 64 B

10 Rossi P P 5 5 4 4 4 5 5 5 4 41 91 BS 11 Sindi P 5 5 4 4 4 4 5 5 4 40 89 BS 12 Sonia P 4 4 2 1 3 3 4 4 4 29 64 B

Data Kelompok Kontrol

13 Adit L 2 2 1 2 1 2 3 1 1 15 33 K

14 Agung A L 2 2 1 2 1 1 2 1 1 13 29 K 15 Ahmad R L 2 1 1 2 1 1 1 1 2 12 27 K 16 Bilal Malik L 2 1 1 2 1 1 1 1 2 12 27 K 17 Buhori L 2 2 1 2 2 2 1 2 1 15 33 K 18 Reta D P 2 1 1 2 1 1 1 1 2 12 27 K

19 Desi P 2 3 2 3 1 3 3 2 3 22 49 S

20 Riyanti P 3 2 1 3 2 2 2 2 2 19 42 S 21 Endri S L 2 1 1 2 1 1 1 1 2 12 27 K 22 Sevania A P 2 2 1 1 2 1 2 1 1 13 29 K 23 Jesica P 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 40 S 24 Kamelia A P 3 2 2 3 2 2 2 3 2 21 47 S

Jumlah 1291

Rata-rata 54

SD 22,1

Varians 487

Klasifikasi Mutu Chest Pass Bola Basket

Rentang Bobot 1 - 9 10-17 18-27 28-36 37-45


(44)

Lampiran 3

Pembagian Kelompok Dengan Ordinal Pairing Berdasarkan Hasil Tes Awal

No Kelompok Eksperimen Kelompok kontrol

Nama L/P Nama L/P

1 Rossi P P Desi P

2 Sindi P Kamelia A P

3 Indah PS P Jesica P

4 Asep L Riyanti P

5 Dede Bagas L Adit L

6 Andriani P Buhori L

7 Hari Sambas L Reta D P

8 Faisal Arifin L Agung A L

9 Rifky L Sevania A P

10 Monika P Endri S L

11 Sonia P Ahmad R L


(45)

No Xi Zi F(Zi) S(Zi) │F(Zi)-S(Zi)│

1 22 -1,39 0,0803 0,1111 0,0308 2 24 -1,18 0,1190 0,2222 0,1032 3 29 -0,66 0,2546 0,3333 0,0787 4 31 -0,45 0,3264 0,4444 0,1180 5 36 0,07 0,5279 0,5556 0,0277 6 38 0,28 0,6103 0,6667 0,0564 7 42 0,69 0,7549 0,7778 0,0229 8 47 1,21 0,8869 0,8889 0,0020

9 49 1,42 0,9222 1 0,0778

Rata-rata 35,3

SD 9,6

L hitung = 0,1180

L tabel (n=9, α=0,05) = 0,271

L hitung > L tabel, artinya data normal

Uji Normalitas Tes Akhir

No Xi Zi F(Zi) S(Zi) │F(Zi)-S(Zi)│

1 47 -1,65 0,0495 0,1429 0,0934 2 56 -0,74 0,2296 0,2857 0,0561 3 58 -0,54 0,2946 0,4286 0,1340 4 67 0,38 0,6480 0,5714 0,0766 5 69 0,58 0,7190 0,7143 0,0047 6 72 0,88 0,8106 0,8571 0,0465

7 74 1,09 0,8621 1 0,1379

Rata-rata 63,3

SD 9,9

L hitung = 0,1379

L tabel (n=7, α=0,05) = 0,300


(46)

Lampiran 4

Uji Normalitas Kelompok Eksperimen

Uji Normalitas Tes Awal

No Xi Zi F(Zi) S(Zi) │F(Zi)-S(Zi)│

1 22 -1,39 0,0803 0,1111 0,0308 2 24 -1,18 0,1190 0,2222 0,1032 3 29 -0,66 0,2546 0,3333 0,0787 4 31 -0,45 0,3264 0,4444 0,1180 5 36 0,07 0,5279 0,5556 0,0277 6 38 0,28 0,6103 0,6667 0,0564 7 42 0,69 0,7549 0,7778 0,0229 8 47 1,21 0,8869 0,8889 0,0020

9 49 1,42 0,9222 1 0,0778

Rata-rata 35,3

SD 9,6

L hitung = 0,1180

L tabel (n=9, α=0,05) = 0,271

L hitung > L tabel, artinya data normal

Uji Normalitas Tes Akhir

No Xi Zi F(Zi) S(Zi) │F(Zi)-S(Zi)│

1 47 -1,65 0,0495 0,1429 0,0934 2 56 -0,74 0,2296 0,2857 0,0561 3 58 -0,54 0,2946 0,4286 0,1340 4 67 0,38 0,6480 0,5714 0,0766 5 69 0,58 0,7190 0,7143 0,0047 6 72 0,88 0,8106 0,8571 0,0465

7 74 1,09 0,8621 1 0,1379

Rata-rata 63,3

SD 9,9

L hitung = 0,1379

L tabel (n=7, α=0,05) = 0,300


(47)

Lampiran 5

Uji Normalitas Data Kelompok Kontrol

Uji Normalitas Tes Awal

No Xi Zi F(Zi) S(Zi) │F(Zi)-S(Zi)│

1 24 -1,12 0,1314 0,1429 0,0115 2 27 -0,76 0,2236 0,2857 0,0621 3 29 -0,52 0,3015 0,4286 0,1271 4 31 -0,28 0,3897 0,5714 0,1817 5 33 -0,03 0,4880 0,7143 0,2263 6 42 1,05 0,8531 0,8571 0,0040

7 47 1,65 0,9505 1 0,0495

Rata-rata 33,3

SD 8,3

L hitung = 0,2263

L tabel (n=7, α=0,05) = 0,300

L hitung > L tabel, artinya data normal

Uji Normalitas Tes Akhir

No Xi Zi F(Zi) S(Zi) │F(Zi)-S(Zi)│

1 27 -1,29 0,0985 0,1429 0,0444 2 29 -1,06 0,1446 0,2857 0,1411 3 33 -0,59 0,2776 0,4286 0,1510 4 40 0,21 0,5832 0,5714 0,0118 5 42 0,45 0,6736 0,7143 0,0407 6 47 1,02 0,8461 0,8571 0,0110

7 49 1,26 0,8962 1 0,1038

Rata-rata 38,1

SD 8,6

L hitung = 0,1510

L tabel (n=7, α=0,05) = 0,300


(48)

Lampiran 6

Uji Homogenitas Data Tes Awal Kelompok Eksperimen dan Kontrol

No kelompok eksperimen kelompok kontrol

1 49 47

2 47 47

3 42 42

4 38 42

5 36 33

6 31 33

7 31 31

8 29 29

9 29 29

10 24 27

11 24 24

12 22 24

Jumlah 402 408

Rata-rata 33,5 34,0

SD 9,0 8,4

Varians 80,6 70,5

F tabel dk pembilang = (n-1) dan dk penyebut = (n-1) F tabel α = 0,05

F tabel = 2,82

F hitung ≤ F tabel berarti homogen 1,14 70,5 80,6 terkecil

varians

terbesar varians


(49)

Lampiran 7

Uji Homogenitas Data Tes Akhir Kelompok Eksperimen dan Kontrol

No kelompok eksperimen kelompok kontrol

1 74 49

2 72 47

3 69 40

4 67 42

5 67 33

6 67 33

7 67 27

8 58 29

9 56 29

10 47 27

11 47 27

12 47 27

Jumlah 738 410

Rata-rata 61,5 34,2

SD 10,1 8,2

Varians 101,5 67,4

F tabel dk pembilang = (n-1) dan dk penyebut = (n-1) F tabel α = 0,05

F tabel = 2,82

F hitung ≤ F tabel berarti homogeny 51 , 1 67,4 101,5 terkecil

varians

terbesar varians


(50)

Lampiran 8

Uji Perbedaan Tes Awal Antara Kelompok Eksperimen dan Kontrol

No kelompok eksperimen kelompok control

1 49 47

2 47 47

3 42 42

4 38 42

5 36 33

6 31 33

7 31 31

8 29 29

9 29 29

10 24 27

11 24 24

12 22 24

Jumlah 402 408

Rata-rata 33,5 34,0

SD 9,0 8,4

Varians 80,6 70,5

-0,141 t 3,548474 0,5 -t (0,408248) (8,69195). 0,5 -t 12 1 12 1 . 2 2 1 2 1 .(70,5) 1 2 1 1).(80,6) (12 34 -33,5 t n 1 n 1 . 2 n n .S 1 -n .S 1 -n X -X t hitung hitung hitung hitung 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 hitung               

t tabel untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = n1+n2-2


(51)

Pengujian dua arah: jika - t tabel ≤ t hitung ≤ + t tabel maka Ho diterima Ha ditolak.

Kesimpulan:

Ternyata – 2,074 ≤ -0,141 ≤ + 2,074 maka terima H0 pada tes awal artinya

tidak ada perbedaan kemampuan chest pass antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Jika pada tes akhir terdapat perbedaan, hal tersebut adalah akibat dari perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen dan tanpa perlakuan pada kelompok kontrol.


(52)

Lampiran 9

Uji Perbedaan Tes Akhir Antara Kelompok Eksperimen dan Kontrol

No kelompok eksperimen kelompok control

1 74 49

2 72 47

3 69 40

4 67 42

5 67 33

6 67 33

7 67 27

8 58 29

9 56 29

10 47 27

11 47 27

12 47 27

Jumlah 738 410

Rata-rata 61,5 34,2

SD 10,1 8,2

Varians 101,5 67,4

7,277 t 3,751666 27,3 t ) .(0,408248 (9,189668) 27,3 t 12 1 12 1 . 2 2 1 2 1 .(67,4) 1 2 1 1).(101,5) (12 34,2 -61,5 t n 1 n 1 . 2 n n .S 1 -n .S 1 -n X -X t hitung hitung hitung hitung 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 hitung               

t tabel untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = n1+n2-2


(53)

Pengujian dua arah: jika - t tabel ≤ t hitung ≤ + t tabel maka Ho diterima Ha ditolak.

Kesimpulan:

Ternyata + t hitung = 7,277 > + t tabel = 2,074 maka tolak H0 dan terima Ha

bahwa pada tes akhir artinya ada perbedaan kemampuan chest pass antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Perbedaan pada tes akhir tersebut akibat dari perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen dan tanpa perlakuan pada kelompok kontrol.


(54)

Lampiran 10

Uji Pengaruh Tes Awal dan Tes Akhir Pada Kelompok Eksperimen

No Nama L/P tes awal tes akhir Peningkatan

1 Rossi P P 49 74 25

2 Sindi P 47 72 25

3 Indah PS P 42 69 27

4 Asep L 38 67 29

5 Dede Bagas L 36 67 31

6 Andriani P 31 67 36

7 Hari Sambas L 31 67 36

8 Faisal Arifin L 29 58 29

9 Rifky L 29 56 27

10 Monika P 24 47 23

11 Sonia P 24 47 23

12 Herdiyan M L 22 47 25

Jumlah 402 738 336

Rata-rata 33,5 61,5 28,0

SD 9,0 10,1 4,5

Varians 80,6 101,5 19,8

554 , 21 12 5 , 4 0 , 28

thitung   

n Sd

B

t tabel α = 0,05 = (n1-1) atau (n2-1)

t tabel = 2,201

Kriteria pengujian dua arah : jika - t tabel ≤ t hitung ≤ + t tabel maka Ho diterima Ha ditolak. Ternyata + t hitung > + t tabel, maka Ho ditolak Ha diterima. Artinya ada pengaruh penggunaan bola basket modifikasi terhadap pengembangan keterampilan chest pass bola basket pada kelompok

eksperimen, hal ini dapat dilihat dari kemampuan chest pass siswa yang mengalami peningkatan setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan bola modifikasi .


(55)

Lampiran 11

Uji Pengaruh Tes Awal dan Tes Akhir Pada Kelompok Kontrol

No Nama L/P tes awal tes akhir Peningkatan

1 Desi P 47 49 2

2 Kamelia A P 47 47 0

3 Jesica P 42 40 -2

4 Riyanti P 42 42 0

5 Adit L 33 33 0

6 Buhori L 33 33 0

7 Reta D P 31 27 -4

8 Agung A L 29 29 0

9 Sevania A P 29 29 0

10 Endri S L 27 27 0

11 Ahmad R L 24 27 3

12 Bilal Malik L 24 27 3

Jumlah 408 410 2

Rata-rata 34,0 34,2 0,2

SD 8,4 8,2 1,9

Varians 70,5 67,4 3,8

t tabel α = 0,05 = (n1-1) atau (n2-1)

t tabel = 2,201

Kriteria pengujian dua arah : jika - t tabel ≤ t hitung ≤ + t tabel maka Ho diterima Ha ditolak. Ternyata t hitung ≤ t tabel maka Ho diterima Ha ditolak. Artinya tidak adanya latihan atau perlakuan pada kelompok kontrol maka peningkatan kemampuan chest pass juga tidak ada peningkatan yang berarti.

365 , 0 12 1,9

0,2 n

Sd B


(56)

LEMBAR PENILAIAN INSTRUMEN PENELITIAN

Nama Siswa : ... No. Induk : ... Kelas : ...

NO TAHAP PELAKSANAAN SCORE

1 2 3 4 5 nilai

1

1. Tahap Persiapan a). Berdiri dengan sikap

melangkah.

b). Bola dipegang dengan kedua tangan di depan dada.

c). Badan agak condong ke depan

2

2. Tahap Gerakan

a). Dorongkan bola ke depan meluruskan kedua lengan bersamaan kaki ke belakang dilangkahkan ke depan dan berat badan di bawa ke depan

b). Lepaskan bola dari kedua pegangan tangan setelah kedua lengan lurus. c). Arah bola lurus sejajar

dada.

3

3. Tahap Akhir

a). Berat badan dibawa ke depan.

b). Kedua lengan ke depan rileks.

c). Pandangan mengikuti arah gerakan bola.

Bandar Lampung, ...2013 Tester,


(57)

FOTO KEGIATAN

Kegiatan 1. Pengarahan dari peneliti sebelum memulai latihan


(58)

Kegiatan 3. Pengamatan Chest Pass Bola Basket


(59)

Kegiatan 5. Latihan Chest Pass Siswa


(60)

Kegiatan 7. Penilaian Akhir Test Chest Pass


(61)

(62)

(1)

Kegiatan 1. Pengarahan dari peneliti sebelum memulai latihan


(2)

Kegiatan 3. Pengamatan Chest Pass Bola Basket


(3)

Kegiatan 5. Latihan Chest Pass Siswa


(4)

Kegiatan 7. Penilaian Akhir Test Chest Pass


(5)

(6)

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN GERAK DASAR CHEST PASS MENGGUNAKAN MODIFIKASI BOLA PADA SISWA KELAS V A SD NEGERI 3 KARANG ANYAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 12 67

PERBEDAAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR CHEST PASS BOLA BASKET ANTARA MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDU DAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X RSBI 1 SMA NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG

0 16 71

PENINGKATKAN GERAK DASAR CHEST PASS PERMAINNAN BOLA BASKET DENGAN METODE KELOMPOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SRI RAHAYU PRENGSEWU.

0 6 49

PENINGKATKAN GERAK DASAR CHEST PASS PERMAINNAN BOLA BASKET DENGAN METODE KELOMPOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SRI RAHAYU PRENGSEWU.

0 7 46

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MENYUNDUL BOLA MELALUI MODIFIKASI ALAT BANTU PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 UMBAR KELUMBAYAN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 53

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK LEMPAR LEMBING DENGAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS VIII B SMP AL AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

4 24 53

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP KEMAMPUAN PASSING CHEST PASS PADA OLAHRAGA BOLA BASKET SISWA KELAS X AL WASHLIYAH 3 MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 3 19

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR CHEST PASS BOLA BASKET MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN BOLA TANGAN (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN Baranangsiang Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang).

0 1 54

MENINGKATKAN GERAK DASAR CHEST PASS BOLA BASKET MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN BOLA JARING PADA KELAS V SDN PANGRANGO KECAMATAN HARJAMUKTI KOTA CIREBON.

2 16 45

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN PASSING CHEST PASS BOLA BASKET PADA SISWA BOLABASKET SMP N 1 CEPIRING TAHUN 2016

0 1 38