2 Pasar nasional, pasar yang daerah pemasarannya meliputi wilayah satu
negara, barang yang diperjualbelikan adalah barang yang dibutuhkan masyarakat negara tersebut.
3 Pasar regional, adalah pasar yang daerah pemasarannya meliputi beberapa
negara di wilayah tertentu dan biasanya didukung dengan perjanjian kerjasama misalnya AFTA di wilayah Asia Tenggara.
4 Pasar internasionalpasar dunia, adalah pasar yang daerah pemasarannya
meliputi seluruh kawasan dunia, barang yang diperjualbelikan adalah barang yang dibutuhkan semua masyarakat dunia
e. Pasar menurut Barang yang Diperjual-belikan
1 Pasar barang konsumsi, adalah pasar yang memperjualbelikan barang yang
secara langsung dapat dikonsumsi, misalnya pasar sembako, pasar buah. 2
Pasar barang produksi, adalah pasar yang memperjualbelikan barang
produksi atau faktor-faktor produksi, misalnya pasar bibit ikan, pasar mesin- mesin pabrik, bursa tenaga kerja.
F. Kerangka Pikir
Pembangunan Pasar Induk Modern Kemiling merupakan proyek pasar modern pertama Pemerintah Kota Bandar Lampung yang didasarkan pada MoU
Perjanjian Kerja Sama Nomor 037SPP-CKBVI08. MoU ini didasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 1986 Tentang Penyerahan
Modal Kepada Pihak Kedua dan Peraturan Daerah Kota Madya Daerah Tingkat II Bandar Lampung Nomor 5 Tahun 1988 Tentang Penyerahan Modal Daerah Kota
Madya Daerah Tingkat II pada pihak ketiga. Pasar Induk Modern Kemiling dibangun dengan tujuan untuk membangun
ekonomi warga disekitar lokasi. Namun, pada kenyataanya Pasar Induk Modern Kemiling menuai banyak permasalahan. Hal ini terllihat terbengkalai dan tidak
terurusnya Pasar Induk Modern Kemiling. Bahkan, lantai dua pada bangunan Pasar Induk Modern Kemiling dipenuhi rumput liar. Selain itu, permasalahan
Pembangunan Infrastruktur Pasar Induk Modern Kemiling oleh
pemerintah kota Bandar Lampung tahun 2008
Pasar Induk Modern Kemiling yang sepi, tidak terpakai dan tidak
direspon dengan baik oleh pedagang.
Proses Formulasi dalam penetapan Kebijakan pembangunan Pasar
Induk Modern Kemiling serta kendala dalam proses Formulasi
Kebijakan. Formulasi Kebijakan
Menurut Winarno 2012:123:
a. Perumusan Masalah b. Agenda Kebijakan
c. Pemilihan Alternatif Kebijakan
d. Tahap Penetapan Kebijakan