Ciri-Ciri Kebijakan Tinjauan Tentang Kebijakan Publik

c. Tahap Adopsi Kebijakan Dari sekian banyak alternatif kebijakan yang ditawarkan oleh para perumus kebijakan, pada akhirnya salah satu dari alternatif kebijakan akan diadopsi, dengan dukungan dari mayoritas legislatif, konsensus antara direktur lembaga atau keputusan peradilan. d. Tahap Iplementasi Kebijakan Suatu program akan menjadi catatan elit, jika program tersebut tidak diimplementasikan. Oleh karena itu, keputusan program kebijakan yang telah diambil sebagai alternatif pemecahan masalah harus diimplementasikan, yakni dilaksanakan oleh badan-badan administrasi maupun agen-agen pemerintahan di tingkat bawah. e. Tahap Evaluasi Kebijakan Pada tahap ini, kebijakan yang telah dijalankan akan dinilai atau dievaluasi untuk melihat sejauh mana kebijakan yang telah dibuat mampu memecahkan masalah. Kebijakan pada dasarnya dibuat untuk meraih dampak yang diinginkan yakni, memecahkan masalah yang dihadapi. Oleh karena itu, ditentukanlah ukuran-ukuran atau kriteria-kriteria yang menjadi dasar untuk menilai apakah kebijakan itu telah meraih dampak yang diinginkan. Sebagaimana dengan proses kebijakan yang di paparkan di atas proses kebijakan tidak lah lepas dari adanya tahapan formulasi kebijakan. Hal ini diperkuat oleh Dunn dalam Winarno 2012: 123 yang membagi empat tahap penyusunan kebijakan, yaitu: a. Perumusan Masalah Dalam perumusan masalah proses kebijakan tersebut haruslah dikenali dan merumuskan masalah adalah langkah awal dalam perumusan kebijakan. Untuk merumuskan kebijakan dengan baik, masalah publik harus dikenali dan didefinisikan dengan baik pula. b. Agenda Kebijakan Agenda kebijakan yang dijadikan proses kebijakan Tidak semua dapat mengakomodir isu masalah yang ada. Masalah yang masuk dalam agenda kebijakan memiliki syarat seperti masalah tersebut mempunyai dampak yang besar bagi masyarakat dan harus segera diselesaikan. Masalah-masalah tersebut akan terseleksi dengan sendirinya hingga akhirnya masuk dalam agenda kebijakan. Masalah publik yang dihadapkan pada beberapa kepentingan antar berbagai aktor yang terlibat dalam perumusan kebijakan maka pilihan - pilihan kebijakan akan lebih didasarkan pada kompromi dan negosiasi yang terjadi antaraktor yang berkepentingan dalam pembentukan kebijakan tersebut.g masuk dalam agenda kebijakan akan dibahas oleh perumus kebijakan. c. Pemilihan Alternatif Kebijakan untuk Memecahkan Masalah Dalam Pemilihan Alternatif Kebijakan untuk Memecahkan Masalah perumus kebijakan akan dihadapkan pada pertarungan kepentingan antar berbagai aktor yang terlibat dalam perumusan kebijakan kompromi dari semua kelompok kepentingan yang terlibat didalam pembentukan kebijakan. d. Tahap Penetapan Kebijakan Pada tahap penetapan kebijakan diperlukan kekuatn hukum yang mengikatberupa undang-undang, yurisprudensi, keputusan presiden, keputusan-keputusan mentri dan lain-lainya. Hal ini merupakan lanjutan tahapan dari alternatif kebijakan yang diambil yang didasarkan adanya kompromi dan negosiasi dari berbagai kelompok kepentingan yang terlibat dalam proses kebijakan tersebut. Secara singkat, dapat disimpulkan bahwa terdapat lima tahap dalam proses kebijakan yaitu: a. Penyusunan Agenda b. Formulasi Kebijakan c. Penentuan Kebijakan d. Implementasi Kebijakan e. Evaluasi Kebijakan

C. Tinjauan Tentang Formulasi Kebijakan Publik 1.

Definisi Formulasi Kebijakan Publik Formulasi kebijakan publik merupakan salah satu tahap yang ada dalam serangkaian proses pembuatan kebijakan publik. Beberapa ahli kebijakan publik mengemukakan pandangannya tentang definisi formulasi kebijakan publik. Menurut Dunn 1999:91-92 perumusan kebijakan policy formulation adalah pengembangan dan sintesis terhadap alternatif-alternatif pemecahan masalah. Formulasi kebijakan didalamnya terdapat kemampuan untuk mengenali perbedaan antara situasi problematis, masalah kebijakan dan isu kebijakan sangat penting