42
cara-cara tersebut, bisa juga guru mengajak siswa untuk mengunjungi tempat- tempat bersejarah yang ada disekitar lingkungan sekolah, tujuan dari mengajak
siswa mengunjungi situs-situs sejarah adalah untuk menunjukkan peninggalan- peninggalan sejarah secara nyata kepada siswa, selain itu diharapkan siswa juga
memiliki rasa kesadaran sejarah untuk merawat atau melestarikan peninggalan sejarah tersebut.
E. Kerangka Berpikir
Mata pelajaran sejarah adalah mata pelajaran yang mempelajari kehidupan atau peristiwa-peristiwa penting dimasa lampau. Mata pelajaran sejarah
merupakan mata pelajaran yang mempelajari masa lampau, maka cukup banyak materi atau sumber yang berkaitan dengan mata pelajaran sejarah. Materi
pelajaran sejarah yang disampaikan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar merupakan konsep-konsep yang masih bersifat abstrak atau masih dalam tataran
ide atau gagasan. Untuk itu, guru sejarah dituntut untuk menjabarkan konsep tersebut menjadi sesuatu yang lebih nyata atau konkrit, hal itu perlu dilakukan
agar peserta didik lebih memahami maksud yang ingin disampaikan oleh guru. Dalam pembelajaran sejarah, pemanfaatan benda-benda peninggalan pada
masa lampau sangat berguna. Hal itu dikarenakan siswa akan lebih tertarik dan antusias untuk mengikuti pelajaran, apalagi jika proses belajar mengajar dilakukan
diluar kelas. Dalam hal ini, dibutuhkan sifat kreatif dari guru sejarah untuk dapat memanfaatkan sumber-sumber sejarah yang ada dilingkungan sekitar. SMA
Negeri 1 Donorojo merupakan sekolah yang memiliki lokasi cukup strategis dengan situs Benteng Portugis, untuk itu ada baiknya dalam proses belajar
43
mengajar guru sejarah dapat memanfaatkan situs Benteng Portugis sebagai media dalam proses belajar mengajar. Setelah memanfaatkan Benteng Portugis dalam
pembelajaran sejarah, guru akan memiliki pandangan atau persepsi mengenai keberadaan benteng yang dapat digunakan sebagai sumber belajar.
Dengan memanfaatkan bukti-bukti peninggalan sejarah, diharapkan siswa dapat betul-betul memahami materi dan lebih memiliki ke
;’sadaran sejarah, karena berada langsung di dekat lingkungan peninggalan sejarah. Untuk
menghindari kebosanan dan mengadakan variasi belajar pada siswa, maka dalam penelitian ini menjelaskan bagaimana persepsi guru sejarah dalam memanfaatkan
situs-situs sejarah dalam proses pembelajaran sejarah. Dengan ini diharapkan siswa dapat memahami materi yang disampaikan dan lebih menghargai bukti-
bukti peninggalan sejarah.
Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir
PEMANFAATAN BENTENG
BENTENG PORTUGIS
PEMBELAJARAN SEJARAH
GURU
PERSEPSI GURU
44
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan menggunakan metode pengamatan, wawancara, atau menelaah
dokumen. Masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan
berkembang atau berganti setelah peneliti berada di lapangan.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
alamiah, sebagai lawannya adalah eksperimen dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive
dan snowball, teknik pengumpulan data dengan trianggulasigabungan, analisis data bersifat induktifkualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
makna dari pada generalisasi Sugiyono, 2012 : 15
Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang di alami
oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah Moleong, 2011 : 6.