Faktor Terjadinya Persepsi Hukum-Hukum Persepsi

13 seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek.

3. Faktor Terjadinya Persepsi

Proses teradinya persepsi pada diri individu tidak berlangsung begitu saja, tetapi melalui suatu proses. Proses persepsi adalah peristiwa dua arah yaitu sebagai hasil aksi dan reaksi Mar’at dalam Asyari 2013:12. Terjadinya persepsi melalui suatu proses, yaitu melalui beberapa tahap sebagai berikut: a. Suatu obyek atau sasaran menimbulkan stimulus, selanjutnya stimulus tersebut ditangkap oleh alat indera atau reseptor. b. Proses stimulus mengenai alat indera merupakan proses kealaman atau proses fisik. Stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan oleh syaraf sensoris ke otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa yang dilihat, atau apa yang didengar, atau apa yang diraba. Proses yang terjadi dalam otak atau dalam pusat kesadaran inilah yang disebut sebagai proses psikologis. c. Dalam proses persepsi perlu adanya perhatian sebagai langkah persiapan dalam persepsi itu. Hal tersebut karena keadaan menunjukkan bahwa individu tidak hanya dikenai oleh satu stimulus saja, tetapi individu dikenai berbagai macam stimulus yang ditimbulkan oleh keadaan di sekitarnya. Namun demikian tidak semua stimulus mendapatkan respon individu untuk dipersepsi Walgito, 2010 : 102.

4. Hukum-Hukum Persepsi

Menurut teori Gestalt dalam Walgito, 2010 : 106-108 ada hukum-hukum dalam persepsi, yaitu : 14 a. Hukum Pragnanz Pragnanz berarti penting, meaningsful, penuh arti atau berarti. Jadi apa yang dipersepsi itu menurut hukum ini adalah penuh arti, suatu kebulatan yang mempunyai arti penuh. Hukum ini oleh kaum Gestalt dipandang sebagai hukum yang pokok. b. Hukum Figure-Ground Dalam persepsi dikemukakan adanya dua bagian dalam perceptual field, yaitu figure yang merupakan bagian yang dominan dan merupakan fokus perhatian, dan ground yang melatarbelakangi atau melengkapi. Kalau individu mengadakan persepsi sesuatu, apa yang tidak menjadi fokus dalam persepsi itu akan menjadi latarbelakang atau ground-nya. Antara figure dan ground dapat pindah atau bertukar peran satu dengan yang lain, yaitu yang semua ground dapat menjadi figure, misalnya pada vas Rubin. Hal ini akan bergantung pada perhatian seseorang dalam mengadakan persepsi itu. c. Hukum Kedekatan Hukum ini menyatakan apabila stimulus itu saling berdekatan satu dengan yang lain, akan adanya kecenderungan untuk dipersepsi sebagai suatu keseluruhan atau suatu gestalt. d. Hukum Kesamaan similitary Hukum ini menyatakan bahwa stimulus atau objek yang sama, mempunyai kecenderungan untuk dipersepsi sebagai suatu kesatuan atau sebagai suatu gestalt. 15 e. Hukum Kontinuitas Hukum ini menyatakan bahwa stimulus yang mempunyai kontinuitas satu dengan yang lain, akan terlihat dari ground dan akan dipersepsi sebagai suatu kesatuan atau keseluruhan. f. Hukum Kelengkapan atau Ketertutupan closure Hukum ini menyatakan bahwa dalam persepsi adanya kecenderungan orang mempersepsi sesuatu yang kurang lengkap menjadi lengkap, sehingga menjadi sesuatu yang penuh arti atau berarti.

5. Objek Persepsi