Keabsahan Data METODE PENELITIAN

50 2. Observasi Pengamatan atau observasi dapat diartikan sebagai upaya pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek yang dijadikan bahan kajian untuk mendapatkan pengalaman dan data-data sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian Ahmad dalam Asyari, 2013:48. Dalam penelitian ini, terhadap pembelajaran di kelas dan pemahaman guru sejarah. 3. Dokumentasi Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artunya barang-barang tertulis. Dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki banda-banda tertulis seperti buku-buku, majalah, dikumen, peraturan- peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya Arikunto,2010:201. Penelitian ini akan mengabadikan sesuatu yang khas dari yang khusus dengan menggunakan foto.

F. Keabsahan Data

Keabsahan data digunakan untuk derajat kepercayaan data dari hasil penelitian yang di dapat di lapangan. Peneliti disini menggunakan trinaggulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data. Dalam penelitian ini menggunakan tringgulasi dengan sumber. Pengujian di tempuh dengan jalan membandingkan pengamatan dengan hasil wawancara. Dalam penelitian ini peneliti membandingkan hasil wawancara dari narasumber, yaitu guru sejarah di SMA Negeri 1 Donorojo dengan hasil wawancara dari wakil kepala sekolah di bidang kurikulum dan siswa. Peneliti 51 memilih melakukan wawancara dengan wakil kepala sekolah di bidang kurikulum karena yang bersangkutan di anggap mengerti tentang inovasi-inovasi dalam proses belajar mengajar. Alasan mengapa peneliti melakukan wawancara dengan siswa karena peneliti ingin membandingkan pendapat siswa dan guru sejarah mengenai keberadaan Benteng Portugis dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Donorojo. Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu Moleong, 2011:324. Dalam penelitian ini menggunakan triangulasi, triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik trianggulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya Moleong, 2011:330. Teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan trianggulasi sumber. Peneliti membandingkan hasil wawancara dari guru sejarah, wakil kepala sekolah dan siswa mengenai keberadaan situs Benteng Portugis. Dari hasil wawancara guru menyatakan bahwa situs Benteng Portugis adalah bukti sejarah yang masih ada. Namun, keberadaan situs Benteng Portugis belum dimanfaatkan dengan maksimal. Sedangkan wakil kepala sekolah juga menyatakan bahwa situs adalah sebuah peninggalan sejarah yang harus dilindungi. Siswa bernama Adi Ulinuha juga menyatakan bahwa situs adalah bukti sejarah yang harus dilindungi. Dari hasil perbandingan wawancara di atas, masing-masing informan memiliki kesamaan pendapat mengenai keberadaan situs Benteng Portugis. Informan 52 menyatakan bahwa Benteng Portugis merupakan benda peninggalan sejarah yang keberadaannya harus dilindungi.

G. Teknik Analisis Data