Unsur-unsur Kesadaran Politik Konsep Kesadaran Politik 1. Definisi Kesadaran Politik
a. Jenis kultur politik di mana individu itu tumbuh darinya atau
dengan kata lain, tabiat kepribadian politik yang terbentuk darinya.
b. Berbagai revolusi dan perubahan budaya yang terjadi di
masyarakat.
c. Berbagai kemampuan dan kecakapan khusus yang dimiliki
individu, juga tingkat pendidikannya.
d. Adanya pemimpin politiksejumlah tokoh politik yang mampu
memberikan arahan politik kepada masyarakat luas. 5. Indikator Kesadaran Politik
Menurut Soekanto 1982: 125 terdapat empat indikator kesadaran
yang masing-masing merupakan suatu tahapan bagi tahapan berikutnya dan menunjuk pada tingkat kesadaran tertentu, mulai dari
yang terendah sampai yang tertinggi, antara lain: pengetahuan, pemahaman, sikap, dan pola perilaku tindakan.
Menurut Notoatmodjo 2003: 121 pengetahuan merupakan hasil tahu
dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia yakni:
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan
masyarakat terhadap proses pengambilan keputusan akan menentukan corak dan arah suatu keputusan yang akan diambil.
Menurut Arman 2002: 427 pemahaman adalah sesuatu hal yang seseorang pahami dan mengerti dengan benar, sehingga dapat diartikan
bahwa pemahaman adalah suatu proses, cara memahami, cara memelajari sesuatu dengan baik supaya paham, dan memiliki
pengetahuan. Pemahaman adalah hasil dari kemampuan menjelaskan secara
benar tentang
objek yang
diketahui dan
dapat menginterpretasikan materi tersebut dengan benar.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dari itu pengetahuan dan
pemahaman penting dalam politik demokrasi dan pemilihan kepala desa. Karena, sebagai warga negara atau sebagai individu tentunya
minimal mengetahui dan memahami mengenai masalah-masalah atau isu-isu yang bersifat politis, dengan seperti itu akan mampu
meningkatkan kualitas diri dalam berpolitik atau pengetahuan dalam berpolitik.
Menurut Notoatmodjo 2003: 124 mengemukakan bahwa sikap
adalah sekumpulan respon yang konsisten terhadap obyek sosial. Dan merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap stimulus atau obyek. Sikap adalah kesediaan atau kesiapan untuk bertindak yang terdiri dari menerima, merespon, menghargai,
dan bertanggung jawab terhadap suatu objek. Sedangkan tindakan adalah sesuatu yang dilakukan atau perbuatan. Sikap dan tindakan
politik juga penting dalam politik demokrasi dan pemilihan kepala
desa karena lebih menyadari akan tanggung jawabnya sebagai warga negara yang menentukan masa depan bangsa.
Kesadaran politik menyangkut pengetahuan, minat, dan perhatian
seseorang terhadap lingkungan masyarakat dan politik. Kesadaran politik atau keinsyafan bernegara menjadi penting dalam kehidupan
kenegaraan, mengingat tugas-tugas negara bersifat menyeluruh dan kompleks. Karena itu tanpa dukungan positif dari seluruh warga
masyarakat akan banyak tugas negara yang terbengkalai. Menurut Surbakti 2007: 144 menyebutkan aspek kesadaran politik
seseorang yang meliputi kesadaran terhadap hak dan kewajiban sebagai warga negara. Misalnya hak-hak politik, hak ekonomi, hak
mendapat perlindungan hukum, hak mendapatkan jaminan sosial, dan kewajiban-kewajiban seperti kewajiban dalam sistem politik,
kewajiban kehidupan sosial, dan kewajiban lainnya. Menurut Wardhani 2008: 8 bahwa tingkat kesadaran dapat dibagi
menjadi 4 yaitu pengetahuan, pemahaman, sikap, dan pola perilaku tindakan. Kesadaran politik yang rendah dapat dilihat apabila berada
pada level pengetahuan dan pemahaman, sedang pada level sikap, dan tinggi pada level pola perilakutindakan.