Syarat-syarat yang dapat memilih Kepala Desa
Pasal 56 menyebutkan bahwa tahapan pemungutan suara terdiri atas kegiatan:
a. Pelaksanaan pemungutan dan perhitungan suara; danatau
b. Penetapan calon yang memeroleh suara terbanyak.
Pasal 57 menyebutkan bahwa: a.
Pemungutan suara sebagaimana dimaksud dalam pasal 55, dilakukan dengan memberikan suara melalui surat suara yang
berisi nomor, foto, dan nama calon. b.
Pemberian suara untuk pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan dengan mencoblos salah satu dalam surat suara.
Pasal 69 menyebutkan bahwa tahapan penetapan calon terpilih terdiri atas kegiatan:
a. Laporan panitia pemilihan mengenai calon terpilih kepada Badan
Permusyawaratan Desa paling lambat 7 tujuh hari setelah pemungutan suara;
b. Laporan Badan Permusyawaratan Desa mengenai calon terpilih
kepada Bupati paling lambat 7 tujuh hari setelah menerima laporan panitia;
c. Bupati menerbitkan keputusan mengenai pengesahan dan
pengangkatan kepala desa paling lambat 30 tiga puluh hari sejak diterima laporan dari Badan Permusyawaratan Desa;
d. Bupati atau pejabat lain yang ditunjuk melantik calon kepala desa
terpilih paling lambat 30 tiga puluh hari sejak diterbitkan keputusan pengesahan dan pengangkatan kepala desa dengan
pedoman sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan e.
Dalam hal terjadi perselisihan hasil pemilihan kepala desa, Bupati wajib menyelesaikan perselisihan dalam jangka waktu 30 tiga
puluh hari.
Pasal 71 menyebutkan bahwa: a.
Selambat-lambatnya 30 tiga puluh hari setelah diterbitkan keputusan Bupati, maka kepala desa yang bersangkutan
mengucapkan sumpahjanji dan dilantik oleh Bupati; b.
Susunan kata-kata sumpahjanji kepala desa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sebagai berikut:
“Demi Allah Tuhan”, Saya bersumpahberjanji: Bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya selaku kepala desa dengan sebaik-
baiknya, sejujur-jujurnya dan seadil-adilnya; Bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan dan
memertahankan Pancasila sebagai dasar negara; Dan bahwa saya akan menegakkan kehidupan demokrasi dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 serta melaksanakan segala peraturan perundang-undangan dengan
selurus-lurusnya yang berlaku bagi desa, daerah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
”.