Analisis Ujicoba Instrumen METODE PENELITIAN

31

3.6 Analisis Ujicoba Instrumen

Ujicoba instrumen bertujuan untuk mendapatkan suatu alat ukur atau instrumen yang baik, sehingga dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi. Setelah ujicoba perangkat tes kognitif kemudian dilakukan analisis yang meliputi : 1. Validitas Menghitung validitas digunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut : { } { } 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r xy Σ − Σ Σ − Σ Σ Σ − Σ = Arikunto 2006 : 72 keterangan : r xy = koefisien validitas yang akan dicari X = nilai tes yang akan dicari Y = jumlah skor total N = jumlah responden Setelah didapat nilai r xy , kemudian disesuaikan dengan nilai r tabel. Apabila harga r xy r tabel maka soal dikatakan valid. Berdasarkan hasil analisis validitas butir soal uji coba didapatkan data sebagai berikut. Tabel 3.1 Validitas Soal Uji Coba Siklus No. soal Keterangan I 2, 3, 4, 5, dan 6 Valid 1 dan 7 Tidak valid II 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8 Valid 7 Tidak valid III 1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10 Valid 4 dan 7 Tidak valid 32 2. Reliabilitas Untuk mengetahui reliabilitas, digunakan rumus sebagai berikut : ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ Σ − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − = t b k k r 2 2 11 1 1 σ σ Arikunto 2006 : 196 keterangan : r 11 = reliabilitas k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal 2 b σ Σ = jumlah varians butir 2 t σ = varians total Untuk mencari varians butir: 2 2 2 2 N x N x b Σ − Σ = σ Kemudian nilai r hitung dikonsultasikan dengan harga r tabel dengan taraf signifikansi 5. Jika nilai r hitung r tabel maka soal dikatakan reliabel. Dengan taraf signifikan 5 didapatkan r tabel soal = 0.374, dan didapatkan r hitung untuk tiap siklus sebagai berikut. Tabel 3.2 Reliabilitas Soal Uji Coba Siklus r hitung Keterangan I 0,623 Reliabel II 0,851 Reliabel III 0,749 Reliabel 33 3. Tingkat Kesulitan Soal Persamaan yang digunakan untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut: 100 x tes peserta jumlah gagal yang tes peserta jumlah TK = Pada soal uraian peserta tes dinyatakan gagal jika mendapat skor ≤ ½ skor maksimal pada tiap butir. Kriteria tingkat kesukaran dapat diklasifikasikan berikut: • Soal dengan 0 ≤ TK ≤ 27 adalah soal mudah • Soal dengan 27 TK ≤ 72 adalah soal sedang • Soal dengan 72 TK ≤ 100 adalah soal sukar Arifin, 1991 : 135 Berdasarkan hasil analisis taraf kesukaran butir soal uji coba didapatkan hasil sebagai berikut. Tabel 3.3 Taraf Kesukaran Soal Uji Coba Siklus No. Soal Keterangan I 1 dan 2 Mudah 3, 5 dan 6 Sedang 4 dan 7 Sukar II - Mudah 1, 3, 4, dan 6 Sedang 2, 5, 7, dan 8 Sukar III 1, 5, dan 6 Mudah 2, 3, 4,7, 8, dan 10 Sedang 9 Sukar 34 4. Daya Beda Soal Untuk mengetahui daya beda pada soal essay dapat menghitungnya dengan menggunakan rumus : 1 2 2 2 1 − Σ + Σ − = i i L H n n x x M M t Dengan, t = uji t M H = mean kelompok atas M L = mean kelompok bawah 2 1 x Σ = jumlah deviasi skor kelompok atas 2 2 x Σ = jumlah deviasi skor kelompok bawah n i = jumlah responden pada kelompok atas dan bawah 27 x N Pada soal uraian peserta tes dinyatakan gagal jika mendapat skor ≤ ½ skor maks pada tiap butir. Jika hitung t tabel t dengan derajat kebebasan d k = 1 1 2 1 − + − n n dengan taraf signifikan 5, maka daya pembeda tersebut signifikan. Berdasarkan hasil analisis daya pembeda butir soal didapatkan hasil sebagai berikut. Tabel 3.4 Daya Beda Soal Uji Coba Siklus No. Soal Keterangan I 2, 3, 4, 5, dan 6 Signifikan 1 dan 7 Tidak signifikan II 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8 Signifikan - Tidak signifikan III 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10 Signifikan 7 Tidak signifikan 35

3.7 Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEMAMPUAN BERPIKIR TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES

2 39 60

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATERI PENGELOLAAN LINGKUNGAN DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

1 12 216

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA MTS.

0 2 26

PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS YANG MEMANFAATKAN POTENSI LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KLASIFIKASI DAN BERPIKIR LOGIS SISWA.

0 4 60

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 34

(ABSTRAK) PEMBELAJARAN SAINS DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA.

0 0 2

Pembelajaran Sains Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama Pada Pokok Bahasan Suhu dan Pemuaian.

0 0 50

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI LISTRIK DINAMIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS X SMA TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 16

PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR.

0 0 12

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA

0 0 8