Untuk Bermain Dan Kesenangan Untuk Membantu

5. Bersikap pesimis terhadap kompetisi seperti terungkap dalam keengganannya untuk bersaing dengan orang lain dalam membuat prestasi. Ia menganggap tidak akan berdaya melawan persaingan yang merugikan dirinya. Sebaliknya, orang yang memiliki konsep diri positif ditandai dengan lima hal, yaitu: 1. Ia yakin akan kemampuannya mengatasi masalah. 2. Ia merasa setara dengan orang lain. 3. Ia menerima pujian tanpa rasa malu. 4. Ia menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan, dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui masyarakat. 5. Ia mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha untuk mengubahnya. Rakhmat, 2008: 105 Berdasarkan pandangan di atas, dapat disimpulkan bahwa individu dengan konsep diri positif, cenderung mengembangkan sikap-sikap postitif mengenai dirinya sendiri, dan sebaliknya inividu dengan konsep diri negatif, maka individu tersebut cenderung akan mengembangkan nilai-nilai atau pandangan yang negatif tentang segala kondisi atau sistem sosial yang ada. Konsep diri yang dimiliki oleh seseorang, baik poistif maupun negatif akan mempengaruhi cara penilaian individu tersebut mengenai dirinya dan lingkungan karena itu akan sangat mempengaruhi perilakunya. Individu akan cenderung bertingkah laku sesuai dengan konsep diri yang dimilikinya. Dalam konsep diri kita menjadi subjek dan objek persepsi sekaligus. Menurut Charles Horton Cooley, kita melakukannya dengan membayangkan diri kita sebagai bagian orang lain; dalam benak kita. Coley menyebut gejala ini looking self diricermin; seakan-akan kita menaruh cermin di depan kita.. Dengan mengamati diri kita sampailah kita pada gambaran dan penilaian diri kita. Ini disebut konsep diri. Konsep diri mempunyai peranan penting dalam menentukan perilaku individu. Individu memandang atau menilai dirinya sendiri akan tampak jelas dari seluruh perilakunya, dengan kata lain perilaku seseorang akan sesuai dengan cara individu memandang dan menilai dirinya sendiri.

2.6 Tinjauan Gaya Hidup

Gaya hidup menurut Kotler adalah pola hidup seseorang di dunia yang ia ekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan lingkungannya.Secara umum dapat diartikan sebagai suatu gaya hidup yang dikenali dengan bagaimana orang menghabiskan waktunya aktivitas, apa yang penting orang pertimbangkan pada lingkungan minat, dan apa yang orang pikirkan tentang diri sendiri dan dunia di sekitar opini. Sedangkan menurut Minor dan Mowen, gaya hidup adalah menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana