Penggunaan Joseigo dan Danseigo dalam Kandoushi kata seru Penggunaan Joseigo dan Danseigo dalam Shuujoshi kata

10 Anta Sangat akrab dan lebih bersifat rendah diri. Hanya digunakan dalam situasi informal kepada orang yang sederajat atau bawahan Sugawara, 1985:32. Sochira Bnetuk Informal, digunakan dalam teman sebaya atau seumuran Otaku-sama Merupakan bentuk sopan yang digunakan kepada orang di luar keluarga atau orang yang baru dikenal. Sugawara, 1985:32.

2.1.4 Penggunaan Joseigo dan Danseigo dalam Kandoushi kata seru

Kandoushi adalah ujaran pendek dan merupakan kata yang diucapkan secara tiba-tiba sebagai ungkapan perasaan yang seketika itu dirasakan oleh pembicaranya, dari penggunaannya dapat terlihat perbedaan jenis kelamin pembicaranya. Kandoushi dapat berdiri sendiri dan biasanya terletak di awal kalimat Sugawara, 1985:474. Danseigo Hoo, oi, yai, kuso,dsb Joseigo Ara, maa Netral Uun, nee,dsb Keterangan : Hoo : Merupakan kata seru yang mengekspresikan pengendalian diri atas suatu keterkejutan, biasanya digunakan oleh pria dewasa atau yang lebih tua Sugawara, 1985 : 475. 11 Oi : Merupakan kata seru yang digunakan untuk memanggil atau menarik perhatian lawan bicara Sugawara, 1985 : 477. Yai : Merupakan kata seru yang digunakan untuk memanggil atau menarik perhatian lawan bicara, bersifat akrab atau merendahkan Kawashima, 1992:241 Contoh: “Akio kun, yai. Chotto ojisan nit e o kashite kure.” = “ Hei, Akio. Tolong bantu paman” Kuso : Digunakan ketika si pembiacara kesal atau jengkel Rahayu, 2004:104. Contoh : “Kuso, namaikinaa” = “ Sial, sombong sekali” Ara : Merupakan kata seru yang mengekspresikan feminitas, digunakan sebagai ungkapan terkejut atau heran terhadap sesuatu Sugawara, 1985 : 476. Contoh: “Ara, kirei yo.” = “Duh, cantik loh.” Maa : Merupakan bentuk ungkapan keterkejutan, heran atau kekaguman Sugawara,1985:476. Contoh: “Maa, kirei da wa.” = “Wah, cantiknya.” Nee : Digunakan untuk memanggil atau menarik perhatian seseorang Sugawara,1985:477. Contoh: “Nee, nee, kimi.” = “Hey, hei, kamu.” Uun : setara dengan iie, merupakan kata seru yang digunakan sebagai bentuk penolakan atau jawaban tidak atas suatu pernyataan seseorang Sugawara,1985:480. Contoh: “Ano kata o gozonji desu ka?” = “Apa kamu kenal orang itu?” “Uun, shiran yo.” = “Tidak, saya tak kenal.” 12

2.1.5 Penggunaan Joseigo dan Danseigo dalam Shuujoshi kata

akhiran Banyak partikel dlm bahasa Jepang yang terletak di akhir kalimat. Biasanya dipakai dalam percakapan. Kata-kata bantu tersebut diucapkan mengikuti nada suara yang dipakai untuk menyampaikan emosi. Bisa mempertegas atau memperhalus kalimat yang disampaikan. Lebih jauh, partikel tersebut ada yang mutlak digunakan oleh pria, wanita, dan ada juga yang netral. Shuujoshi yang mutlak digunakan oleh laki-laki diantaranya adalah : Ze : Dipakai untuk pernyataan atau menunjukkan keinginan Contoh : “Saki ni iku ze.” = “Saya pergi duluan ya” Zo : Terdengar kasar,digunakan untuk mempertegas sesuatu, juga untuk menarik perhatian orang lain. Contoh : “Ochiru zo, Ki o tsukero” = “Awas jatuh, hati-hatilah” Na ; Digunakan sebagai bentuk larangan, perintah, seruan. Na; Jika di ucapkan dengan intonasi rendah menjadi sebuah pendapat atau konfirmasi. Contoh : “Zettai iku na” = “Pokoknya jangan pergi” larangan “ Saiki name ga yoku furu na” = “Akhir-akhir ini sering turun hujan ya” pendapat 13 Shuujoshi yang sering digunakan oleh perempuan adalah : Wa: Mengindikasikn tujuan atau kebulatan tekad si pembicara. Bisa juga sebagai seruan atau bentuk emosi. Contoh : “Ara, hareta wa.” = “Wah, ternyata cerah” No: Digunakan untuk memperhalus bahasa, bisa juga sebagai akhiran kalimat Tanya. Contoh : “Doko e iku no?”= “Mau pergi kemana?” Shuujoshi yang netral, antara lain adalah : Yo: Memiliki fungsi yang sangat bervariasi, mulai dari penegasan, saran, hingga perintah. Terdengar lebih sopan dan halus jika dibandingkan dengan zo. Contoh : “Kore wa atashino hon da yo” =”Ini adalah buku saya” Nee: Digunakan untuk menarik perhatian seseorang atau konfirmasi atas sesuatu. Contoh : “Kyou wa ii tenki da ne..”= “Hari ini cerah ya..” 14 BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Profil perusahaan