99
2. Tahap Pengumpulan dan Analisis Data a. Pemilihan Perusahaan Inti dan Peternak Plasma
Dalam rangka studi kasus dipilih kemitraan pola PIR dengan kriteria sebagai berikut :
1. Kemitraan sudah berjalan minimum lima tahun bagi perusahaan inti maupun plasma dengan prestasi hasil usaha terbaik,
2. Perusahaan yang menjadi perusahaan inti adalah industri yang melakukan kegiatan pengolahan dan pemasaran produk ternak ayam broiler.
3. Lokasi usaha ternak plasma dipilih di daerah dataran rendah + 15 m di atas permukaan lautdpl, yakni kabupaten-kabupaten Karawang, Subang,
dan Indramayu sebanyak dua puluh tujuh peternak plasma dengan prestasi baik.
Berdasarkan kriteria tersebut, telah dipilih PT. Sahabat Ternak Abadi STA yaitu perusahaan yang bermitra dengan PT Charoen Pokphand
Indonesia CPIN sebagai perusahaan inti yang berlokasi di Kawasan Industri Ancol Jakarta Utara. CPIN Group memproduksi berbagai komoditas melalui
beberapa anak perusahaannya, meliputi industri pakan, Day Old Chick DOC, peralatan ternak, dan pengolahan daging ayam CPIN 2009.
b. Pengumpulan data
Pada tahap pengumpulan data, perusahaan yang dijadikan sampel studi kasus ini adalah perusahaan ayam broiler pada sistem kemitraan pola PIR.
Pengumpulan data dilakukan selama dua tahun 2007 sampai dengan 2009,
100 terdiri dari data primer dan data sekunder dengan rentang waktu selama lima
tahun yaitu tahun 2004 sampai dengan 2008. Data primer diperoleh dari peternak mandiri, peternak plasma dan perusahaan inti dengan alat bantu
kuesioner. Kuesioner dibuat berdasarkan indikator-indikator utama dan pendukung usaha ayam broiler contoh. Data sekunder diperoleh dari kajian
pustaka atau laporan dari lembaga-lembaga terkait BPS, Deptan, Ditjennak, UNDP, UN-ESCAP, UNCTAD, dan USDA.
Pertanyaan pada lembar kuesioner dikembangkan untuk mendalami pemenuhan hak dan kewajiban bagi perusahaan inti maupun peternak plasma,
alih teknologi, serta penerapan tingkat teknologi usaha pada plasma. Wawancara dilakukan untuk mendalami sesuatu hal yang mungkin belum
tertulis dalam kuesioner. Hasil analisis dari semua tahapan tersebut digunakan untuk bahan
masukan dalam permodelan teknologi usaha ternak ayam broiler melalui kemitraan dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling
SEM. Pertimbangan yang digunakan dalam penggunaan SEM adalah perihal sebagai berikut :
1. Variabel-variabel kunci keberhasilan kemitraan merupakan variabel laten
dan mempunyai hubungan-hubungan yang bersifat linear antar variabel- variabel kunci dan strukturnya dalam pengaruhnya terhadap keberhasilan
kemitraan. 2.
Model teknologi ini cocok digunakan hanya untuk sistem kemitraan pola PIR agroindustri ayam broiler.
101 3.
Pihak-pihak yang terlibat dalam sistem kemitraan terutama perusahaan inti mempunyai kemampuan teknologi yang baik dan komitmen yang kuat
dalam bermitra. Prosedur permodelan dimulai dengan audit teknologi pada STA dan
CPIN, selanjutnya dianalisis potensi kemitraan yang dijalankan STA dan CPIN, serta analisis penerapan teknologi usaha terdiri dari technoware,
humanware, inforware, dan orgaware dan finansial. Teknologi usaha diukur berdasarkan kriteria kelayakan usaha dari aspek
finansial, sedangkan kemitraan diukur berdasarkan tolok ukur kinerja kemitraan. Hasil akhir dari seluruh tahapan analisis dalam permodelan adalah
ditemuka nnya model teknologi usaha ternak ayam broiler melalui kemitraan pola PIR diagram alir diperlihatkan pada Gambar 8.
c. Analisis Data