2.3.1. Ventilasi Pulmonar
Ventilasi pulmonar adalah perjalanan udara masuk ke dalam paru-paru dan keluar dari paru-paru. Agar oksigen dari udara dapat larut kedlam darah, dan
gas asam arang dari darah ke alveoli kira-kira 70 dari udara yang kita hirup harus mencapai alveoli Sudarno SP, 1992:49. Bila kita berlatih cukup lama,
kebutuhan akan oksigen akan meningkat sehingga hal ini akan berpengaruh pada penampilan seseorang saat latihan.
Seseorang yang memiliki paru-paru sehat dan normal pada umumnya pengambilan
nafasnya dapat
terkontrol sesuai
dengan kemampuan
mempertahankannya. Sementara apabila paru-paru sudah bermasalah maka kontrol untuk proses pernafasan akan tidak terkendali. Hal ini tentu dapat
berpengaruh pada kondisi kebugara jasmani seseorang. Sehingga, dengan paru-paru yang sehat besar kemungkinan memiliki kebugaran yang baik
sebaliknya apabila fungsi paru-paru sudah menurun karena umur semakin tua maka kebugaran jasmaninya juga akan ikut menurun apabila tidak diberikan
intervesi berupa latihan dan pola hidup sehat.
2.3.2. Jantung dan Aliran Darah
Jantung terdiri dari jaringan yang memiliki kontraksi yang menimbulkan perubahan-perubahan tekanan dalam jantung dan pembuluh darah yang
menyebabkan mengalirnya darah keseluruh tubuh Ibnu Masud, 1989:2. Jantung memiliki empat ruangan yakni, dua buah serambi dan dua buah bilik.
Darah yang masuk ke jantung lewat serambi dan meninggalkan jantung dari bilik. Jantung sendiri mendapat suplai darah lewat dua buah arteria coronaria, bila
salah satu arteria coronaria tersumbat maka akan ada bagian jantung yang tidak
mendapatkan suplai oksigen sebagai akibat bagian yang tidak mendapat suplai oksigen tersebut akan mati, dikatakan terjadi serangan jantung atau mycocardial
infraction. Oleh karena itu, seseorang yang memperhatikan kesehatan jantung akan rutin mengontrol curah jantung atau banyaknya darah yang dapat
dipompakan dalam satu menit. Semakin besar curah jantung seseorang, semakin besarlah kapasitas
aerob maksimalnya. Kapasitas aerob maksimal sendiri adalah kapasitas seseorang untuk menggunakan oksigen secara maksimal dan hal ini merupakan
indikator penting bagi kebugaran jasmani seseorang Sudarno SP, 1992:61.
2.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebugaran Jasmani