2 | P E N Y U S U N A N
S P P I P K A B . N A B I R E
P R O C E E D I N G S F G D
1
1. 1 LATAR BELAKANG
Kawasan Permukiman adal ah kawasan int i yang ser ingkal i mendominasi dal am suat u kawasan per kot aan. Kawasan i ni menj adi pusat berawal nya kegiat an yang
keberadaanya seri ngkal i mengikut i perkembangan kawasan l ainnya. Set i ap kawasan f ungsional yang di kembangkan akan membut uhkan kawasan permukiman unt uk
mengakomodasi perkembangan masyarakat yang berakt i f it as di dal am kawasan yang dikembangkan t er sebut .
Perkembangan kawasan t ersebut pada dasarnya dapat digol ongkan ke dal am dua j enis, yait u: 1 permukiman yang berkembang karena f akt or hi st oris dan 2
permukiman yang berkembang karena dicipt akan buat an manusia. Permukiman j enis yang pert ama adal ah permukiman yang berkembang sebel um suat u wil ayah
at au kot a berkembang menj adi sangat pesat . Permukiman j enis i ni umumnya dit engar ai
sebagai t it ik awal
perkembangan suat u wil ayah at au kot a yang berkembang secara al ami pada l okasi -l okasi yang dekat dengan sumber daya al am
yang digunakan manusi a unt uk hidup sepert i sungai dan l ahan pert anian yang subur . Berkait an dengan hal t ersebut , umumnya permukiman j enis ini berkembang
secara sporadis di sekit ar sumber daya al am t ersebut . Unt uk permukiman j eni s yang kedua
adal ah permukiman
yang berkembang karena dicipt akan
ol eh pengembang. Permukiman
i ni dikembangkan
pada unt uk
memer at akan perkembangan
wil ayah at au
kot a, sert a
memenuhi kebut uhan
perumahan penduduk.
Berkenaan dengan kedua j enis t er sebut ,
dal am suat u wil ayah at au
kot a, perkembangan
dar i kawasan
permukiman sangat
rent an t erhadap
adanya perkembangan yang t idak t erkendal i. Adanya permint aan per umahan yang cukup
t inggi yang t idak diimbangi dengan ket ersediaan l ahan pengembangan kawasan yang memadai, menyebabkan perkembangan kawasan permukiman ini menj adi
sal ah sat u pemberi sumbangan t er hadap t er j adinya f enomena
ur ban spr awl . Sel ain it u
berbagai persoal an
pembangunan j uga
banyak muncul
dari kawasan
permukiman, yait u perumahan l iar dan permukiman kumuh, yang seringkal i
PDF Creator - PDF4Free v3.0 http:www.pdf4free.com
3 | P E N Y U S U N A N
S P P I P K A B . N A B I R E
P R O C E E D I N G S F G D
1
berdampak l ebih l anj ut pada meningkat nya t ingkat kesenj angan masyarakat , t ingginya angka kriminal it as, dan r endahnya t ingkat kesehat an masyarakat .
Berkait an dengan
banyaknya persoal an
pembangunan yang
muncul dari
perkembangan kawasan permukiman, maka kawasan permukiman mer upakan sal ah sat u kawasan yang perl u dil akukan penangan secara khusus, namun dal am kont eks
keruangan, penyel esaiannya t idak mungki n dil akukan secara bersamaan. Fakt or l uas kawasan permukiman yang besar di suat u wil ayah at au kot a dan banyaknya
persoal an yang muncul , mengakibat kan t i ap kawasan permukiman memil iki upaya penanganan
yang berbeda-beda bahkan t erkadang bersif at
sangat spesif ik.
Disebabkan per soal an
yang muncul
memil iki pot ensi
dal am mempengaruhi
keberl anj ut an pembangunan wil ayah at au kot a, maka beberapa bagian bahkan perl u
dit angani t erl ebi h
dahul u at au
diberikan prior it as
penangan bil a
dibandingkan dengan kawasan permukiman l ainnya. Berdasar kan pert imbangan t ersebut perl u adanya penangan didasarkan pada skal a priorit as kawasan at au yang
l azim dikenal penangan kawasan permukiman priorit as.
Kawasan permukiman priorit as adal ah bagian dari suat u wil ayah administ rasi pemerint ahan yang memil iki
karakt erist ik dan at au persoal an khusus yang
menyebabkan kawasan ini perl u dipr iorit askan at au diberi kan per hat ian khusus dal am penanganannya. Kesal ahan mengant isi pasi pol a penangannan dan pemberian
priorit as pada kawasan dengan kebut uhan khusus t ersebut akan berdampak
t erhadap proses dan capaian t uj uan pembangunan perkot aan secara kesel uruhan. Adapun dal am kont eks suat u wil ayah dan kot a, kawasan permukiman pr iorit as
t ersebut dapat berupa:
a. Kawasan permukiman dan l ingkungan perumahan kumuh dal am areal perkot aan at au perdesaan yang memil iki nil ai ekonomis dan at au st rat egis, yang apabil a
dit angani dapat meningkat kan nil ai kawasan sert a memberi kan manf aat bagi peningkat an perekonomian wil ayah at au kot a yang bersangkut an;
b. Kawasan permukiman yang dil engkapi disert ai dengan f ungsi khusus dal am skal a pembangunan wil ayah kot a at au wil ayah yang l ebih l uas. Termasuk dal am
crit eria ini sepert i kawasan pari wisat a, kawasan konservasi cul t ural , kawasan agroindust ri, dan sej enisnya;
c. Kawasan perdesaan yang ber ada di pi nggi r an ar eal per kot aan, dan berf ungsi sebagai hint erl and dan at au
buf f er penyangga bagi kot a i nduknya; dan d. Kawasan permukiman yang pot ensial t erkena bencana al am maupun konf l i k
sosial yang perl u disel esai kan segera agar program l ain dapat di sel enggarakan pada wakt unya.
Penanganan t erhadap
kawasan permuki man
priorit as ini,
dal am kont eks
pembangunan, perl u diwadahi dal am suat u St rat egi Pengembangan Permukiman dan Inf r ast r ukt ur Perkot aan SPIPP. SPIPP i ni adal ah suat u r encana yang memuat
rencana aksi st rat egi s unt uk penangan persoal an permukiman dan pembangunan inf r st rukt ur
kecipt akaryaan. Adapun
dal am pel aksanaannya,
SPIPP di susun
berdasarkan pada pr iorit as st rat egi s pengembangan kot a dan perl u mengacu pada dokumen-dokumen perencanaan dan kebij akan yang ada di daerah. SPPIP i ni
menj adi acuan ut ama bagi penet apan kawasan yang akan dipriorit askan dan dasar arahan
bagaimana per soal an
pembangunan yang
t erdapat pada
kawasan permukiman pr iorit as t ersebut har us disel esaikan.
PDF Creator - PDF4Free v3.0 http:www.pdf4free.com
4 | P E N Y U S U N A N
S P P I P K A B . N A B I R E
P R O C E E D I N G S F G D
1
Dikel uarkannya UU No. 32 Tahun 2004 t ent ang Pemer int ahan Daerah t el ah membuka wacana baru dal am sist em perencanaan pembangunan di Indonesi a.
Sist em perencanaan pembangunan yang semul a berorient asi pada pembangunan yang
bersif at sent r al isasi
berubah menj adi
desent ral isasi. Sej al an
dengan desent ral i sasi
ini maka
sebagian besar
kewenangan dan
t anggung j awab
pembangunan dil impahkan ke daerah, t ermasuk perencanaan pembangunan dan perencanaan
spasial yang
merupakan acuan
dal am proses
pel aksanaan pembangunan.
Agar suat u pembangunan dapat berj al an ef ekt i f , maka ant ara perencanaan
pembanunan yang t ert uang dal am dokumen r encana pembangunan Rencana Pembangunan Jangka Panj ang RPJP Rencana Pembangunan Jangka Menengah
RPJM dengan per encanaan spasial yang t ert uang dal am dokumen rencana t at a ruang Rencana Tat a Ruang dan Rencana Det ail Tat a Ruang dibut uhkan suat u
sinergit as dan ket erpaduan. Namun dal am i mpl ement asinya dal am suat u wil ayah, sinergit as dan ket erpaduan t ersebut seringkal i t idak t er j adi. Kondi si yang t erj adi
adal ah kebij akan penat aan ruang yang t er t uang dal am dokumen r encana t at a ruang ser ingkal i t idak sej al an dengan vi si misi pembangunan.
Adapun ket idaksinergisan dan ket idakt erpaduan t ersebut t idak hanya t erj adi dal am l ingkup
subst ansi dal am
suat u wil ayah, namun j uga ant ar
hirarki wil ayah
pusat nasional , provinsi , kot a kabupat en dan ant ar subst ansi ant ar hi rar ki
wil ayah. Adanya ket idaksinergisan i ni menyebabkan perl unya suat u payung makro dan r encana t eknis unt uk penerapannya yang diwadahi dal am suat u st r at egi
pengembangan dan suat u rencana operasi onal . Dal am kont eks pengembangan permukiman dan inf r ast rukt ur perkot aan sebagai aspek ut ama pembent uk ruang
dan ket erkait an r uang kot a, payung dan rencana oper asional t ersebut t erwadahi dal am
St rat egi Pembangunan
dan Permukiman
dan Inf r ast rukt ur
Perkot aan SPPIP.
1. 2 TUJUAN DAN SASARAN 1. 2. 1 TUJUAN