23
menguasai keterampilan yang dimaksud. Ini semua membuktikan bahwa faktor pribadi yang mempengaruhi penguasaan keterampilan
3 Faktor situasional situational factor Sebenarnya faktor situasional yang dapat mempengaruhi kondisi
pembelajaran adalah lebih tertuju pada keadaan lingkungan yang termasuk dalam faktor situasional itu antara lain seperti tipe tugas yang diberikan,
peralatan yang digunakan termasuk media belajar, serta kondisi sekitar dimana pembelajaran itu dilangsungkan. Faktor-faktor pelaksanaannya akan
mempengaruhi proses pembelajaran serta kondisi pribadi anak, yang kesemuanya terjalin saling menunjang dan sebaliknya.
2.1.7 Kesegaran Jasmani
Ismaryati 2006: 40 kebugaran jasmani merupakan kondisi yang mencerminkan kemampuan seseorang untuk melakukan tugas dengan produktif
tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Menurut Agus Mukhlolid, M.Pd 2004 : 3 Kesegaran Jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan
kerja atau aktivitas, mempertinggi daya kerja dengan tanpa mengalami kelelahan yang berarti atau berlebihan.
Menurut pernyataan diatas bisa diambil kesimpulan bahwa kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang melakukan banyak aktivitas tanpa
merasakan lelah yang berarti. Kesegaran Jasmani mempunyai fungsi yang sangat penting bagi
kehidupan seseorang dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Kebugaran jasmani berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kerja bagi siapapun yang memilikinya
sehingga dapat
melaksanakan tugas-tugasnya
secara optimal
untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Dari hasil seminar kebugaran jasmani
24
nasional pertama yang dilaksanakan di Jakarta pada tahun 1971 dijelaskan bahwa fungsi kebugaran jasmani adalah untuk mengembangkan kekuatan,
kemampuan, dan kesanggupan daya kreasi serta daya tahan dari setiap manusia.
Fungsi khusus dari kesegaran jasmani terbagi menjadi tiga golongan sebagai berikut:
A. Golongan Pertama
Berdasarkan Pekerjaan
Misalnya kebugaran
jasmani bagi
olahragawan untuk
meningkatkan prestasi, kebugaran jasmani bagi karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerja, dan kebugaran jasmani bagi
pelajar untuk mempertinggi kemampuan belajar. B. Golongan Kedua Berdasarkan Keadaan
Misalnya kebugaran jasmani bagi orang-orang cacat untuk rehabilitasi, dan kebugaran jasmani bagi ibu hamil untuk
mempersiapkan diri menghadapi kelahiran. C. Golongan Ketiga Berdasarkan Umur
Bagi anak-anak
untuk merangsang
pertumbuhan dan
perkembangan, dan kebugaran jasmani bagi orang tua untuk meningkatkan daya tahan tubuh Agus Mukholid, M.Pd, 2004 : 3.
Kesegaran jasmani merupakan suatu aspek, yaitu aspek fisik dari kesegaran total Abdul Kadir Ateng,1992:65. Komponen yang terdapat pada
kesegaran jasmani yaitu:
25
1 Kekuatan dan daya tahan otot
2 Daya tahan respirasi-kardiovaskuler
3 Tenaga otot
4 Kelentukan
5 Kecepatan
6 Kelincahan
7 Koordinasi
8 Keseimbangan
9 Ketepatan
10 Reaksi
Menurut Mutohir dan Gusril 2004 :72 komponen kesegaran jasmani dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan healtah related fitness terdiri dari : daya tahan jantung paru cardiorespiatory, kekuatan
otot, daya tahan otot, fleksibilitas, dan komposisi tubuh. 2. Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan skill related
terdiri dari : kecepatan, power, keseimbangan, kelincahan, koordinasi dan kecepatan reaksi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kesegaran jasmani adalah aspek-aspek kemampuan fisik yang menunjang kesuksesan seseorang dalam
melakukan berbagai aktivitas dalam kehidupannya. Semakin tinggi tingkat Kesegaran jasmani seseorang maka semakin besar pula kemungkinannya untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan.
26
2.1.8 PAIKEM Pembelajaran