80.77 100 Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa melalui Strategi Pembelajaran berbasis Multiple Intelligences pada Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Benda dan Sifatnya

Presentase ketuntasan kelas keterampilan proses siswa pada setiap siklus berdasarkan penilaian tes tertulis maupun penilaian observasi oleh guru kelas dan observer tersaji pada Gambar 4.1. Gambar 4.1 Grafik Presentase Ketuntasan Keterampilan Proses Siswa Pada Gambar 4.1, terlihat bahwa presentase ketuntasan nilai tes tertulis keterampilan mengamati, mengklasifikasi, maupun berkomunikasi mengalami peningkatan dari siklus I hingga siklus III. Berdasarkan indikator ketuntasan klasikal pada Tabel 4.1, keterampilan mengamati baru mencapai ketuntasan klasikal pada siklus III. Ketuntasan klasikal untuk keterampilan mengklasifikasi berhasil dicapai pada siklus II dan siklus III, sedangkan untuk keterampilan berkomunikasi mencapai ketuntasan klasikal pada semua siklus. Selain melalui tes tertulis, keterampilan proses siswa yang meliputi: keterampilan mengamati, mengklasifikasi, dan berkomunikasi juga dinilai melalui observasi yang dilakukan oleh guru kelas dan observer. Berdasarkan indikator ketuntasan klasikal penilaian observasi keterampilan mengamati, mengklasifikasi, dan berkomunikasi, pada Tabel 4.1 terlihat bahwa ketuntasan klasikal nilai

69.23 80.77

100 80.77

96.15 100

100 92.31 92.31 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00 Siklus I Siklus II Siklus III P r e se n ta se K et u n tas a n Keterampilan Mengamati Tes Tertulis Keterampilan Mengamati Observasi Keterampilan Mengklasifikasi Tes Tertulis Keterampilan Mengklasifikasi Observasi Keterampilan Berkomunikasi Tes Tertulis Keterampilan Berkomunikasi Observasi keterampilan mengamati, mengklasifikasi, dan berkomunikasi berhasil dicapai pada siklus I hingga siklus III. Terjadinya peningkatan pada setiap siklus untuk keterampilan mengamati, mengklasifikasi, dan berkomunikasi, baik pada hasil penilaian tes tertulis, maupun observasi juga dapat dilihat pada Gambar 4.1. Pada Gambar 4.1, terlihat bahwa peningkatan nilai observasi keterampilan mengamati dari siklus I ke siklus II maupun dari siklus II ke siklus III lebih besar daripada peningkatan nilai tes tertulisnya, sama halnya dengan keterampilan berkomunikasi. Sedangkan untuk keterampilan mengklasifikasi, peningkatan nilai tes tertulis lebih besar daripada peningkatan nilai observasinya. Pada Tabel 4.1, dapat dilihat besar gain dari siklus I ke siklus II, dan dari siklus II ke siklus III. Pada Tabel 4.1, terdapat besar gain pada siklus II ke siklus III yang lebih rendah daripada besar gain pada siklus II ke siklus III. Hal ini disebabkan selisih nilai rata-rata kelas pada siklus II dan siklus III lebih kecil daripada selisih nilai rata-rata kelas pada siklus I dan siklus II. Pada siklus II, nilai rata-rata kelas sudah cukup tinggi dan maksimal sehingga selisih nilai rata-rata kelas antara siklus II dan siklus III bernilai kecil, meskipun besar nilai rata-rata kelas pada siklus III lebih tinggi. Sedangkan besar gain dari siklus II ke siklus III yang lebih besar daripada besar gain dari siklus I ke siklus II disebabkan karena selisih nilai rata-rata siklus I dan siklus II lebih kecil daripada selisih nilai rata-rata kelas siklus II dan siklus III. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 44, 45, 46, dan 53.

4.3 Pembahasan