20
oleh seseorang manajer bila ia ingin suatu kelompok melebarkan batas dan memiliki kinerja melampaui status quo atau mencapai serangkaian sasaran
organisasi yang sepenuhnya baru. Pemimpin transformasional memberikan aura visi yang kuat dan
antusisme yang mudah menular yang secara substansial menaikan kepercayaan, aspirasi dan komitmen dari para pengikut. Pemimpin
transformasional membangkitkan para pengikut untuk menjadi terdedikasi secara lebih tinggi , lebih terpuaskan dengan pekerjaan mereka, dan lebih
berkemauan untuk memberikan upaya-upaya ekstra guna meraih keberhasilan dalam masa-masa yang mendatang Schermerhorn, 1997: 18.
2.2.3 Indikator Kepemimpinan Transformasional
Empat komponen dalam kepemimpinan transformasional menurut Bass et al., 2003; Piccolo Colquitt, 2006 dalam jurnalnya Chung- Kai Li
dan Chia-Hung Hung, 2009: 1131, yaitu: 1.
Idealized Influence Kharisma. Mengarah pada perilaku kepemimpinan transformasional yang mana pengikut berusaha
bekerja keras melebihi apa yang yang dibayangkan. Para pengiut khususnya mengagumi, menghormati dan percaya sebagaimana visi
dan nilai-nilai yang mereka perjuangkan. Dengan demikian pemimpin akan diteladani, membangkitkan kebanggaan, loyalitas, hormat,
antusiasme dan kepercayaan bawahan. Selain itu pemimpin akan membuat bawahan mempunyai kepercayaan diri.
21
2. Inspirational Motivation Motivasi Inspiratif. Dimana pemimpin
menggunakan berbagai symbol untuk memfokuskan usaha atau tindakan dan mengekspresikan tujuan dengan cara-cara sederhana. Ia
juga membengkitkan semangat kerja sama tim, antuasisme dan optimism diantara rekan kerja dan bawahannya.
3. Intelectual Stimulation Stimulasi Intelektual. Upaya untuk
memberikan dukungan kepada individu untuk lebih inovatif dan kreatif dimana pemimpin mendorong pengikut untuk menanyakan
asumsi, memunculkan ide-ide dan metode-metode baru dan mengemukakan pendekatan lama dengan cara perspektif baru.
4. Individual Consideration Konsiderasi Individu. Pemimpin
transformasional memberikan perhatian khusus pada setiap kebutuhan individu untuk berprestasi dan berkembang, dengan jalan sebagai
pelatih, penaseihat, guru, fasilitator, orang terpercaya dan konselor. Kepemimpinan transformasional pada prinsipnya memotivasi
bawahan untuk berbuat lebih baik dari apa yang bisa dilakukan, dengan kata lain dapat meningkatkan kepercayaan atau keyakinan diri bawahan
yang akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan transformasional yang mencakup upaya perubahan terhadap bawahan untuk berbuat lebih baik dari apa yang biasa dikerjakan
yang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja.
2.3 Motivasi Kerja