51
2 Jawaban S
skor 4 3
Jawaban RR skor 3
4 Jawaban TS
skor 2 5
Jawaban STS skor 1
Dari kelima kategori skor diatas maka dapat dapat dikategorikan dalam 5 kriteria yaitu Sangat tinggi, tinggi, Cukup, Rendah, Sangat rendah. Untuk lebih
jelasnya terdapat dalam kolom dibawah ini: Persentase
Kriteria 84 - 100
Sangat Tinggi 68 -
≤ 84 Tinggi
52 - ≤ 68
Cukup 36 -
≤ 52 Rendah
20 - ≤ 36
Sangat Rendah Sumber : Sugiyono, 2005:29
3.7.2 Uji Asumsi Klasik
3.7.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengkaji apakah dalam model regresi, variabel penggannggu atau reidual memiliki distribusi normal, jika data menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Normalitas data dapat dilihat dari grafik normal P-P plot dengan
bantuan program SPSS release 14.0. hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi apakah model regresi yang diperoleh sudah memenuhi asumsi Classical Normal Regression
Model atau disingkat CNLRM. algifari, 2000:32
52
3.7.2.2 Uji Multikolinieritas
Model regresi yang baik adalah model regresi yang variabel-variabel bebasnya tidak memiliki korelasi yang tinggi atau bebas dari multikolinieritas
Algifari, 2000:83. Apabila terjadi multikolinieritas berarti antara variabel bebas itu sendiri saling berkorelasi sehingga dalam hal ini sulit diketahui variabel bebas mana
yang mempengaruhi variabel terikat. Uji multikolinieritas dapat juga dilihat dari 1 nilai tolerance dan lawannya 2 variance invlation factor VIF. Tolerance
mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Pedoman suatu model regresi yang bebas
multikolinieritas melalui SPSS adalah mempunyai nilai VIF disekitar angka satu dan mempunyai angka toleransi mendekati satu toleransi=1VIF atau VIFtoleransi.
Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10.
3.7.2.3 Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedastisitas bertujuan mengkaji apakah dalam model regresi terjadi ketidak samaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dn jka berbeda heterokedastisitas. Kebanyakan data
crossection mengandung situasi heterokedastisitas karena data ini menghimpun data
yang mewakili berbagai ukuran kecil, sedang, dan besar. Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan mengamati grafik
scatter plot melalui SPSS. Model yang bebas dari heteroskedastisitas memiliki grafik
scatter plot dengan pola titik-titik yang menyebar diatas dan dibawah sumbu Y. Uji heterokedastisitas dapat pula dideteksi dengan menggunakan uji glejser untuk
meregresi nilai absolute residual terhadap variabel bebas. Jika variabel bebas
53
signifikansi secara statistik mempengaruhi variabel terikat, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas.
3.7.2.4 Metode Regresi Linier Berganda