ELEMEN-ELEMEN KAWASAN ONTEKS LOKASI

102 keberhasilan sebuah proyek bangunan yang dijadikan sebagai suatu landmark kota. Lingkungan dapat menjadi hambatan sekaligus keuntungan bagi sebuah bangunan. Beberapa faktor lingkungan yang dapat menjadi penentu dalam keberhasilan perencanaan sebuah bangunan landmark adalah sebagai berikut: ƒ Kondisi Alam Faktor ini mencakup vegetasi, kontur tanah, aliran air, pemandangan view, dan lain sebagainya ƒ Keistimewaan Buatan Faktor ini merupakan faktor buatan manusia, seperti bangunan di sekitar kawasan, jalan, jembatan, taman dan lain sebagainya. ƒ Sirkulasi Faktor ini berkaitan dengan pencapaian untuk menuju sebuah bangunan. ƒ Tautan Kawasan Faktor ini memiliki sifat abstrak atau tak dapat ditangkap secara kasat mata, misalnya seperti nilai-nilai kawasan, sosial-budaya masyarakat dan histori dari kawasan tersebut.

4.2.2. ELEMEN-ELEMEN KAWASAN

Elemen-elemen penting yang terdapat dikota Semarang merupakan faktor yang berpengaruh pada perancanagnan suatu bangunan dengan ciri sebagai landmark kota. Pengaruh elemen-elemen kawasan terhadap desain berlaku timbal balik, elemen kawasan memberi pengaruh tertentu, sebaliknya bangunan Stasiun Televisi dengan ciri landmark menjadi pelengkap dari elemen-elemen tersebut. Elemen kawasan penting yang ada di Kota Semarang diantaranya adalah: ƒ Poros barat-timur, yaitu jalur Jakarta – Suarabaya yang melelui kota Semarang. Dan jalur utara-selatan, yaitu jalur Semarang – SoloJogja Joglosemar. 103 ƒ Simbol-simbol dan bangunan-bangunan penting di Kota Semarang ƒ Kawasan Kota lama dan banguan-bangunan bersejarah lainnya. ƒ Struktur jalan raya dan lalu lintas. ƒ Karakter masyarakat kota Semarang. 4.2.3. PENATAAN RUANG DAN KAWASAN Penataan ruang dan kawasan, terutama yang menyangkut masalah tata ruang luar dan dalam merupakan suatu hal yang akan mempengaruhi dalam perancangan ruang-ruang atau pengelompokan ruang berdasar kesamaan sifat dan fungsi. Bangunan stasiun televisi dengan ciri landmark akan terlihat menonjol apabila bangunan itu mampu menjadi sesuatu yang lain dari sebuah kawasan. Dalam hal penataan kawasan, maka penempatan ruang harus diatur berdasarkan hirarki, baik itu dari penempatannya, ukurannya atau bentuk dari ruang itu sendiri. Berdasarkan pengertian tentang landmark, maka pembentukan landmark akan bisa terjadi pada: ƒ Bangunan Utama ƒ Bangunan Penunjang ƒ Lanskap ƒ Elemen-elemen aarsitektural yang sengaja ditonjolkan seperti: sclupture fountain dan gateway. Bangunan atau bentukan-bentukan yang akan ditonjolkan agar lebih terkesan simbolis, maka harus diperlukan unsur-unsur yang mampu mendukungnya terutama dalam hal penataan ruang luar yang secara visual akan langsung tertuju. 104

BAB V PENDEKATAN

Masalah yang terkait dengan disiplin ilmu arsitektur merupakan masalah utama dalam pembahasan Pendekatan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur. Untuk arah yang lebih pasti dalam landasan penganalisaan maka kebutuhan sarana dan prasarana harus disesuaikan dengan fungsi dari stasiun televisi sebagai stasiun televisi lokal dan stasiu televisi sebagai landmark kota Semarang.

5.1. PENDEKATAN KONSEP PERANCANGAN

ARSITEKTUR Rekaan, gagasan, konsep, skenario konseptual akan membentuk suatu kesinambungan yang akan menjadi dasar bagi perancangan arsitektur. Penyelusuran konsep-konsep yang sesuai dan penerapannya dalam perancangan arsitektur akan membantu dalam membuat suatu karya arsitektur yang baik. Pada dasarnya ada lima macam konsep dalam arsitektur, yaitu: ƒ Analogi memperhatikan hal-hal lain Analogi mengungkapkan perhbungan-perhubungan harfiah yang mungkin diantara benda-benda. ƒ Metafora memperhatikan abstraksi-abstraksi Metafora menghubungkan antara hal secara abstrak dengan mengungkapkan pola-pola perhubungan sejajar yang mungkin. ƒ Esensi memperhatikan kebutuhan-kebutuhan diluar program Esensi, mencoba menyarikan dan mengambil saripati berbagai permasalahan yang kompleks menjadi pernyataan-pernyataan yang ringkas, tepat dan tegas. ƒ Konsep Pragmatis memperhatikan syarat-syarat yang dinyatakan Mencoba menyatakan berbagai permasalahan praktis yang ternyatakan secara eksplisit dalam program bangunan. ƒ Ideal memperhatikan nilai-nilai umum