101
4.2. STASIUN TELEVISI SEBAGAI LANDMARK KOTA
SEMARANG.
Dalam perancangan sebuah bangunan dengan ciri sebagai landmark kota, ada beberapa hal yang berkaitan dengan konteks lokasi, yaitu: lokasi dan lingkungan;
elemen-elemen kawasan; dan penataan kawasan.
4.2.1. LOKASI DAN LINGKUNGAN
LOKASI
Anthony J Catanese dan James C. Snyder 1979 menyebutkan bahwa untuk menjadikan sebuah bangunan sebagai suatu landmark, bangunan itu
haruslah menjadi dan memiliki bentuk yang istimewa dan terletak di lokasi yang istimewa pula.
Lokasi istimewa yang dimaksud disini adalah bahwa lokasi tersebut merupakan orientasi dari suatu kawasan, sehingga akan mendukung
bangunan yang akan terwujud sebagai suatu landmark. Dalam menentukan lokasi ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah:
Nilai historis suatu kawasan;
Aksesbilitas;
Kesesuaian dengan tata ruang kota;
Luasan lahan yang dibutuhkan; dan
Kondisi lingkungan.
LINGKUNGAN
Pada umumnya bangunan stasiun televisi di Indonesia tidak menampilkan ekspresi yang mampu menjadikan bangunan tersebut sebagai sebuah
simbol atau tanda, karena sebuah stasiun televisi lebih mengutamakan kelancaran aktivitas yang ada didalamnya, yaitu yang berkaitan dengan
proses produksi siaran. Sebuah penampilan ekpresi dari sebuah bangunan dengan kesan simbolis
akan memberikan pengaruh terhadap suatu lingkungan dimana bangunan tersebut berada. Lingkungan merupakan faktor penentu dalam
102
keberhasilan sebuah proyek bangunan yang dijadikan sebagai suatu landmark kota. Lingkungan dapat menjadi hambatan sekaligus keuntungan
bagi sebuah bangunan. Beberapa faktor lingkungan yang dapat menjadi penentu dalam
keberhasilan perencanaan sebuah bangunan landmark adalah sebagai berikut:
Kondisi Alam
Faktor ini mencakup vegetasi, kontur tanah, aliran air, pemandangan view, dan lain sebagainya
Keistimewaan Buatan
Faktor ini merupakan faktor buatan manusia, seperti bangunan di sekitar kawasan, jalan, jembatan, taman dan lain sebagainya.
Sirkulasi
Faktor ini berkaitan dengan pencapaian untuk menuju sebuah bangunan.
Tautan Kawasan
Faktor ini memiliki sifat abstrak atau tak dapat ditangkap secara kasat mata, misalnya seperti nilai-nilai kawasan, sosial-budaya
masyarakat dan histori dari kawasan tersebut.
4.2.2. ELEMEN-ELEMEN KAWASAN