PENCAPAIAN KE BANGUNAN HUBUNGAN JALAN DENGAN RUANG

122

5.8.1. PENCAPAIAN KE BANGUNAN

ƒ Langsung Pencapaian yang mengarah langsung kesuatu tempat masuk melalui jalan yang segaris dengan sumbu bangunan. Tujuan visual dalam pengakhiran pencapaian ini jelas, dapat merupakan fasade muka seluruhnya dari sebuah bangunan atau tempat masuk yang dipertegas. Gambar V. 3. Pencapaian Bangunan Langsung Ching. FDK, 1986, Arsitektur: Bentuk, Ruang Susunanya , Erlangga: Jakarta. ƒ Tersamar Pencapaian yang samar-samar mempertinggi efek perspektif pada fasade depan dan bentuk suatu bangunan. Jalur dapat diubah satu atau beberapa kali untuk menghambat dan memperpanjang urutan pencapaian. Gambar V. 4. Pencapaian Bangunan tersamar Sumber: Ching. FDK. Arsitektur: Bentuk, Ruang Susunanya, Erlangga, Jakarta, 1986 Jika sebuah bangunan didekati pada sudut yang ekstrim, jalan masuknya dapat memproyeksikan apa yang ada dibelakang fasade depan sehingga dapat terlihat dengan jelas. ƒ Berputar Sebuah jalan berputar memperpanjang urutan pencapaian dan mempertegas bentuk tiga dimensi suatu bangunan sewaktu bergerak 123 mengelilingi tepi bangunan. Jalan masuk bangunan dapat dilihat dengan terputus-putus selama waktu pendekatan untuk memperjelas posisinya atau dapat disembunyikan sampai ditempat kedatangan. Gambar V. 5. Pencapaian Bangunan berputar Sumber: Ching. FDK, 1986, Arsitektur: Bentuk, Ruang Susunanya , Erlangga: Jakarta.

5.8.2. HUBUNGAN JALAN DENGAN RUANG

Jalan dengan ruang-ruang dihubungkan dengan cara-cara seperti berikut ini: ƒ Melewati Ruang-Ruang ¬ Itegeritas ruang dipertahankan. ¬ Konfigurasi jalan luwes. ¬ Ruang-ruang perantara dapat dipergunakan untuk menghubungjan jalan dengan ruang-ruangnya. Gambar V. 6. Sistem sirkulasi bangunan: melewati ruang-ruang Sumber: Ching. FDK, 1986, Arsitektur: Bentuk, Ruang Susunanya, Erlangga: Jakarta. ƒ Menembus Ruang-Ruang ¬ Jalan dapat menembus sebuah ruang menurut sumbunya. ¬ Dalam memotong sebuah ruang, jalan menimbulkan pola istirahat dan gerak didalamnya. 124 ¬ Gambar V. 7. Sistem sirkulasi bangunan: menembus ruang Sumber: Ching. FDK, 1986, Arsitektur: Bentuk, Ruang Susunanya, Erlangga: Jakarta. ƒ Berakhir Dalam Ruang ¬ Lokasi Ruang menentukan jalan. ¬ Hubungan jalan dengan ruang digunakan untuk mencapai dan memasuki secara fungsional atau melambangkan ruang-ruang yang penting. Gambar V. 8. Sistem sirkulasi bangunan: berakhir pada ruang Sumber: Ching. FDK, 1986, Arsitektur: Bentuk, Ruang Susunanya, Erlangga: Jakarta.

5.8.3. BENTUK RUANG SIRKULASI