TINJAUAN TERHADAP RENCANA TATA RUANG KOTA

97 Dilihat dari topografi, Semarang terdiri dari area perbukitan, dataran rendah, dan pantai. Dengan keadaan seperti ini, maka semarang memiliki ciri kota maritim sekaligus kota perbukitan. Ketinggian kota semarang terletak antara 0,75 sampai dengan 348,00 di atas garis pantai. Secara klimatologi Semarang terletak di daerah tropis, dengan suhu berkisar 27,6º C. Suhu terendah adalah 24,3º C dan suhu tertinggi mencapai 31,8º C. Kelembaban udara rata-rata adalah 77, dengan curah hujan yang cukup tinggi, yaitu rata-rata 151hari tiap tahunnya.

4.1.1. TINJAUAN TERHADAP RENCANA TATA RUANG KOTA

SEMARANG Kota Semarang dibagi menjadi empat wilayah pengembangan dan sepuluh Bagian Wilayah Kota BWK, masing-masing mengalami perkembangan dalam bidang fisik dan non fisik. Wilayah pengembangan tersebut adalah : Gambar.IV.2. Bagian Wilayah Kota Semarang , 98 WILAYAH PENGEMBANGAN I Wilayah ini meliputi kecamatan Semarang Tengah, Semarang Timur, Semarang Barat, Semarang Utara, Semarang Selatan, Candisari, dan Gajah Mungkur. Ciri kegiatan yaitu pusat pelayanan umum berupa perkantoran, perdagangan, komersial, pelabuhan, industri berikat pelabuhan, perumahan. Lingkungan dengan kepadatan yang tinggi, konservasi bangunan dan lingkungan bersejarah. Wilayah ini dibagi menjadi tiga bagian wilayah kota yaitu : ¬ Bagian Wilayah Kota I Meliputi kecamatan Semarang Tengah, kecamatan Semarang Timur dan kecamatan Semarang Selatan. Fungsi yang akan dikembangkan di wilayah ini adalah perkantoran, perdagangan dan jasa. ¬ Bagian Wilayah Kota II Meliputi kecamatan Gajah Mungkur dan kecamatan Candisari. Fungsi yang akan dikembangkan adalah fungsi pendidikan dan olahraga. ¬ Bagian Wilayah Kota III Meliputi kecamatan Semarang Barat dan kecamatan Semarang Utara. Fungsi yang akan dikembangkan adalah fungsi transportasi. WILAYAH PENGEMBANGAN II Meliputi wilayah Tugu, sebagian wilayah Ngaliyan dan kecamatan Genuk. Terdiri dari dua bagian wilayah kota, yaitu : ¬ Bagian Wilayah Kota IV Meliputi wilayah Genuk yang berfungsi sebagai wilayah sub urban, perumahan dan akan dikembangkan menjadi wilayah industri. Fungsi utama wilayah ini adalah industri dan transportasi. ¬ Bagian Wilayah Kota X Meliputi wilayah tugu dan sebagian weilayah kecamatan Ngaliyan, berfungsi sebagai wilayah sub urban. Fungsinya dikembangkan menjadi wilayah perindustrian, jasa kemasyarakatan, dan rekreasi pantai. 99 WILAYAH PENGEMBANGAN III Berfungsi sebagai wilayah sub urban dan akan dikembangkan menjadi wilayah jasa pendidikan, kesehatan dan pemerintahan. ¬ Bagian wilayah Kota V Meliputi wilayah Gayamsari dan kecamatan Pedurungan. Wilayah difungsikan sebagai wialyah campuran dan pengembangan pemukiman. ¬ Bagian Wilayah Kota VI Meliputi wilayah tembalang. Wilayah ini difungsikan sebagai wilayah pendidikan dan pengembangan pemukiman. ¬ Bagian Wilayah Kota VII Meliputi kawasan Banyumanik dengan fungsi sebagai kawasan khusus militer, rekreasi, campuran, pengembangan kota. WILAYAH PENGEMBANGAN IV Wilayah ini terbagi atas : ¬ Bagian Wilayah Kota VIII Meliputi wilayah Gunung Pati. Berfungsi sebagai wilayah sub urban dan cadangan pengembangan. Kegiatan yang akan dikembangkan meliputi sektor pertanian seperti perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan. ¬ Bagian Wilayah Kota IX Meliputi wilayah kecamatan Mijen. Merupakan wilayah sub urban dan cadangan pengembangan. Untuk mengantisipasi desentralisasi diwilayah ini akan dikembangkan pemukiman dengan skala kota, perdagangan, perkantoran, industri, pusat olah raga dan sebagian dipertahankan sebagai wilayah pertanian.

4.1.2. TINJAUAN LANDMARK DI KOTA SEMARANG