BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ............................................................................
55 5.2
Saran ..................................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM
Sesuai dengan fungsinya, pajak merupakan sumber dana untuk membiayai pengeluaran rutin negara atau yang sering disebut dengan fungsi budgeter. Kepatuhan
masyarakat dalam membayar pajak sangat diperlukan demi mewujudkan cita-cita pembangunan nasional menuju masyarakat yang adil dan makmur.
Sejak terjadinya krisis ekonomi, peranan kebijakan fiskal sangat penting. Perkembangan pendapatan negara harus diupayakan lebih cepat dari perkembangan
belanja atau pengeluaran negara. Dalam hal ini, sektor pajak adalah sektor yang paling ideal dan yang paling menjanjikan untuk membiayai APBN, yang mana
belanja negara tiap tahunnya terus meningkat. Apalagi pada saat sekarang ini banyak dari wajib pajak yang menganggap, bahwa membayar pajak itu tidak ada gunanya
dan menganggap pajak hanya sebagai beban karena mengurangi pendapatan dari penghasilan mereka, bahkan banyak dari wajib pajak yang melakukan perlawanan
terhadap Undang-Undang Perpajakan untuk meminimalkan jumlah pajaknya. Alasan utama dipilihnya sektor pajak sumber dana utama merupakan upaya
pemerintah untuk melepaskan perekonomian negara dari ketergantungan pada pihak luar negeri yang memberikan dana baik dalam bentuk pinjaman maupun dalam
bentuk hibah. Dengan dipergunakannya pajak sebagai dana utama pembangunan,
1
Universitas Sumatera Utara
diharapkan negara mampu mandiri untuk membiayai pembangunan yang bagi masyarakat secara luas. Tekad kemandirian ini dapat diwujudkan secara nyata dengan
memaksimalkan penerimaan pendapatan dari sektor pajak melalui intensifikasi dari berbagai jenis pajak yang telah ada maupun melakukan ekstensifikasi dari jenis pajak
yang baru. Pajak merupakan penerimaan negara yang wajib dibayar oleh wajib pajak
kepada negara berdasarkan undang-undang yang sifatnya dapat dipaksakan yang dipergunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum dan pengeluaran
rutin dari pembangunan negara. Bila kita perhatikan dari keadaan sekeliling kita, pembangunan negara ini dapat terlihat dengan adanya berbagai fasilitas umum,
seperti jalan-jalan raya, sekolah-sekolah, jembatan, pasar, rumah sakit dan berbagai fasilitas umum lainnya yang kita pergunakan sehari-hari. Tentunya keseluruhan dari
berbagai fasilitas umum tersebut membutuhkan biaya yang sangat besar untuk membangun dan memeliharanya. Untuk membiayai seluruh hasil pembangunan
tersebut maka diperlukan dana yang sekarang ini sebagian besar bersumber dari sektor pajak, disamping sumber-sumber penerimaan potensial yang lainnya.
Adapun salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan penerimaan pajak adalah dengan melaksanakan ekstensifikasi dan intensifikasi dari sektor
perpajakan. Dalam hal ini, berkaitan dengan penambahan jumlah wajib pajak, baik yang belum terdaftar sebagai wajib pajak dan yang telah terdaftar kemudian
dilakukan perluasan berbagai objek pajak dalam lingkup administrasi Direktorat
Universitas Sumatera Utara
Jenderal Pajak DJP. Umumnya dalam hal ekstensifikasi perpajakan ini hal yang paling sering dilakukan adalah dengan melakukan pendataan dan penambahan jumlah
wajib pajak yang belum mau mendaftarkan dirinya secara sukarela sebagai wajib pajak ataupun sebagai pengusaha kena pajak kemudian mengukuhkannya sebagai
wajib pajak atau pengusaha kena pajak. Jadi berdasarkan permasalahan yang ada tersebut penulis ingin mengetahui lebih lanjut mengenai langkah-langkah serta data-
data apa saja yang menjadi dasar pelaksanaan ekstensifikasi wajib pajak, sehingga tidak menimbulkan berbagai penafsiran negatif bagi kalangan masyarakat.
Dengan adanya Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM ini, peserta diharapkan dapat memperdalam pengetahuannya di bidang perpajakan serta untuk
memberikan pengalaman praktis atas teori-teori yang telah diperoleh selama kuliah di Program Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU, sehingga setelah peserta
nantinya menamatkan studinya dapat memperoleh bekal dan keterampilan untuk menghadapi dunia kerja nyata yang telah terbentang didepannya.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai permasalahan diatas, maka penulis
tertarik untuk memilih judul Laporan Tugas Akhir LTA tentang “Pelaksanaan Ekstensifikasi Wajib Pajak Dalam Upaya Meningkatkan Penerimaan Pajak Di
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai”.
Universitas Sumatera Utara
2. Tujuan Dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM 2.1 Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Pada dasarnya, pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri bertujuan untuk mengembangkan atau menguji pengetahuan pesertanya.
Adapun yang menjadi tujuan Praktek Kerja Lapangan Mandiri ini adalah : a.
Untuk mengetahui langkah-langkah dan data yang menjadi landasan pelaksanaan dari ekstensifikasi wajib pajak.
b. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dalam pelaksanaan dari
ekstensifikasi wajib pajak tersebut.
2.2 Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM
Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini tentunya sangat bermanfaat bagi semua pihak, diantaranya adalah:
a. Bagi Mahasiswa
1. Memperdalam pengetahuan mahasiswa di bidang perpajakan
khususnya pelaksanaan ekstensifikasi wajib pajak. 2.
Mengaplikasikan disiplin ilmu yang telah dipelajari kedalam permasalahan yang timbul selama melaksanakan PKLM.
3. Meningkatkan profesionalisme, memperluas wawasan dan
menetapkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam menerapkan ilmu khususnya dibidang perpajakan.
Universitas Sumatera Utara
4. Menciptakan dan mengembangkan rasa tanggung jawab serta
kedisiplinan. 5.
Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan mendapatkan pengalaman kerja.
b. Bagi Universitas Sumatera Utara
1. Mempererat hubungan Universitas Sumatera Utara khususnya
Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Binjai. 2.
Memberikan gambaran secara nyata mengenai ekstensifikasi wajib pajak.
3. Mengimplementasikan aplikasi yang nyata pada kurikulum
pendidikan. 4.
Mempromosikan sumber daya manusia Universitas Sumatera Utara khususnya Program Studi Diploma III Administrasi
Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU. 5.
Mendapat masukan dan saran untuk perbaikan dan penyempurnaan kurikulum yang berlaku di Program Studi
Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU.
Universitas Sumatera Utara
c. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai
1. Peningkatan kerjasama yang lebih baik dengan Universitas
Sumatera Utara. 2.
Mendapat gagasan dari Universitas Sumatera Utara
menyangkut ekstensifikasi wajib pajak. 3.
Mempromosikan image Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai kepada masyarakat wajib pajak khususnya Civitas
Academica FISIP USU. 4.
Membantu pihak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai dalam mensosialisasikan perpajakan kepada masyarakat wajib
pajak melalui peserta PKLM. d.
Bagi Masyarakat Sebagai bahan informasi bagi masyarakat tentang perpajakan
sekaligus sebagai penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak baik pajak orang pribadi maupun
pajak badan.
3. RUANG LINGKUP PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI
PKLM
Dalam hal ini, penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan Mandiri di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai. Adapun yang menjadi ruang
lingkup di dalam PKLM ini adalah :
Universitas Sumatera Utara
1. Persiapan dan langkah-langkah dari pelaksanaan ekstensifikasi wajib
pajak. 2.
Faktor-faktor penghambat dalam pelaksanaan ekstensifikasi wajib pajak.
4. METODE PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI PKLM
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM adalah sebagai berikut :
4.1 Tahap Persiapan
Tahap ini adalah awal Pada tahap ini penulis melakukan persiapan- persiapan mulai dari penentuan tempat Praktik Lapangan Kerja Mandiri PKLM,
mencari bahan untuk pembuatan proposal serta melakukan konsultasi dengan pihak dosen yang bersangkutan.
Setelah seluruh persiapan dari data-data dan isi dari proposal dinyatakan lengkap oleh dosen yang bersangkutan, maka judul tersebut akan di periksa
kembali kelengkapannya, kemudian di paparkan oleh peserta PKLM untuk kemudian disahkan oleh dosen yang bersangkutan.
4.2 Studi Literatur Didalam tahap ini penulis mencari berbagai bacaan seperti : Undang-
undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri Keuangan dan lain-lain maupun literatur yang berhubungan dengan objek PKLM.
4.3 Observasi Lapangan
Universitas Sumatera Utara
Di dalam tahap ini penulis melakukan observasi lapangan selama satu bulan. Yaitu dengan mencari informan kunci yang mengetahui segala hal yang
berhubungan dengan PKLM, mengetahui waktu untuk memberikan surat pengantar, melaksanakan wawancara dan mengamati proses ekstensifikasi wajib
pajak pada KPP Pratama Binjai.
4.4 Pengumpulan Data
Mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan langkah-langkah pelaksanaan ekstensifikasi wajib pajak dapat diperoleh melalui :
a. Data Primer Yaitu data yang diperoleh melalui wawancara terhadap orang-orang serta
observasi penulis di lapangan tempat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM. b. Data Sekunder
Yaitu data informasi yang diperolah melalui studi literatur seperti sumber-sumber pustaka, undang-undang, dokumentasi, maupun
literatur lain yang berhubungan dengan objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM.
4.5 Analisa Data dan Evaluasi
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam menganalisis data dan mengevaluasi data meliputi :
Universitas Sumatera Utara
a. Penggunaan teknik-teknik analasis yang sesuai dengan bentuk dan berbagai macam data yang diperoleh sesuai dengan tuntutan permasalahan
Praktik Lapangan Kerja Mandiri PKLM. b. Pengolahan data dengan memberikan penjelasan secara sistematis atas
permasalahan yang telah diangkat.
5. METODE PENGUMPULAN DATA
Untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam Praktek Lapangan Kerja Mandiri PKLM ini, maka penulis menggunakan metode
pengumpulan data sebagai berikut : 5.1 Daftar Observasi
Pengumpulan data tentang pelaksanaan ekstensifikasi wajib pajak dan
melakukan pengamatan langsung tentang objek dari Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM tersebut.
5.2 Daftar Wawancara Interview Guide Pengumpulan data dengan melakukan wawancara langsung dengan
melibatkan pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai sebagai key informan baik secara lisan maupun tulisan yang berhubungan dengan objek studi.
5.3 Daftar Dokumentasi
Pengumpulan data dengan melakukan studi dokumentasi yang berhubungan dengan pelaksanaan dari ekstensifikasi wajib pajak.
Universitas Sumatera Utara
6. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN
Adapun yang menjadi sistematika dalam penyusunan Laporan Praktik
Kerja Lapangan Mandiri PKLM adalah sebagai berikut : BAB I :
PENDAHULUAN
Dalam bab I penulis mengemukakan Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri, Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan
Mandiri, Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri, Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri, Metode Pengumpulan Data, dan
Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri BAB II : GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM
Dalam bab II berisi tentang sejarah singkat berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai, struktur Organisasi di KPP
Pratama Binjai berikut uraian tugas dan uraian visi misinya.
BAB III : GAMBARAN DATA PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI
Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan ekstensifikasi dari wajib pajak serta kendala-kendala yang
dihadapi dalam pelaksanaannya.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV : ANALISIS DATA DAN EVALUASI
Dalam bab ini penulis menganalisis data yang diperoleh kemudian mengadakan proses evaluasi serta memberikan interpretasi untuk
menjawab berbagai rumusan masalah yang diajukan.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan inti sari yang mencakup seluruh objek pembahasan yang dibahas dalam
PKLM. Sedangkan Saran merupakan hal-hal, ide-ide, atau gagasan yang harus dilakukan dalam melaksanakan solusi atau masalah yang
dibahas dari Objek Pembahasan yang terdapat dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri.
Penulis menarik kesimpulan dari uraian yang ada dan memberikan saran yang dapat dijadikan masukan bagi Kantor Pelayanan Pajak
dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan ekstensifikasi wajib pajak.
Universitas Sumatera Utara
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM
2.1. Sejarah Singkat berdirinya Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama
Binjai
KPP Binjai didirikan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 94KMK-011994 tanggal 29 Maret 1994, dengan wilayah kerja
sebagai berikut: 1
Kotamadya Binjai 2
Kabupaten Langkat 3
Kabupaten Deli Serdang a.
Kec. Labuhan Deli b.
Kec. Sunggal c.
Kec. Pancur Batu d.
Kec. Hamparan Perak e.
Kec. Sibolangit f.
Kec. Kutalimbaru 4
Kabupaten Tanah Karo Pada tanggal 27 Mei 2008, KPP Binjai berubah nama menjadi KPP Pratama
Binjai yang artinya KPP Pratama Binjai telah menjadi KPP Modern dimana pelayanan perpajakan telah menjadi pelayanan satu atap. KPP Pratama Binjai
memiliki wilayah kerja sebagai berikut: 1
Kotamadya Binjai 2
Kabupaten Langkat
Universitas Sumatera Utara
2.2. Lokasi Geografis Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Binjai
Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Binjai terletak di jalan Jambi no. 1 Rambung Barat, Binjai Selatan. Kantor Pemerintah ini mempunyai kewajiban untuk
memudahkan pengawasan dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat dalam membayar pajak.
Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Binjai dikepalai oleh seorang kepala Kantor Pelayanan Pajak KPP yang terdiri atas Sub Bagian Umum, dan beberapa
seksi yang dipimpin oleh masing-masing seorang kepala seksi agar dapat lebih jelas dan transparan tentang keadaan dari Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Binjai.
Maka disini penulis akan menggambarkan tentang struktur organisasi.
2.3. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Binjai
Struktur organisasi merupakan wadah bagi sekelompok orang yang bekerjasama dalam usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Struktur
organisasi menyeiakan pengadaan personil yang memegang jabatan tertentu dan masing-masing diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan
jabatannya. Hubungan kerja dalam organisasi dituangkan dalam struktur organisasi yang merupakan gambaran sistematis tentang hubungan kerja dari orang-orang yang
menggerakkan organisasi dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan. Struktur organisasi sangat penting untuk terlaksananya fungsi
pengorganisasian dengan baik sebab dengan adanya struktur organisasi akan terlihat
Universitas Sumatera Utara
jelas tugas dan wewenang dari setiap bagian yang terdapat dalam hierarki organisasi dan ini akan memudahkan setiap karyawan untuk menjalankan tugas dan fungsinya.
Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Binjai mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, pengawasan administrasi, dan pemeriksaan sederhana
terhadap wajib pajak di bidang Pajak Penghasilan PPh, Pajak Pertambahan Nilai PPN, Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM, Pajak Bumi dan Bangunan
PBB, dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPHTB dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Binjai menyelenggarakan fungsi:
1 Pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan potensi
perpajakan, penyajian informasi perpajakan, penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan.
2 Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan
pengolahan Surat Pemberitahuan SPT, serta penerimaan surat lainnya. 3
Pengawasan, pembayaran masa Pajak Penghasilan PPh, Pajak Pertambahan Nilai PPN, Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM,
Pajak Bumi dan Bangunan PBB, dan Bea Perolehan atas Tanah dan Bangunan BPHTB.
Universitas Sumatera Utara
4 Penatausahaan piutang pajak, penerimaan, penagihan, penyelesaian
keberatan penatausahaan banding, dan penyelesaian restitusi Pajak Penghasilan PPh, Pajak Pertambahan Nilai PPN, Pajak Penjualan atas
Barang Mewah PPnBM, Pajak Bumi dan Bangunan PBB, dan Bea Perolehan atas Tanah dan Bangunan BPHTB.
5 Pelaksanaan pemeriksaan sederhana dan penerapan sanksi perpajakan.
6 Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak.
7 Pelaksanaan penyuluhan dan konsultasi perpajakan.
8 Pelaksanaan Intensifikasi dan Ekstensifikasi.
9 Pelaksanaan administrasi Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Binjai.
Adapun struktur organisasi pada Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Binjai adalah sebagai berikut:
1 Sub Bagian Umum
Sub Bagian Umum terdiri dari 3 bagian, yakni: a.
Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian Tugasnya adalah menyelenggarakan tugas pelayanan di bidang tata usaha dan
kepegawaian dengan cara melakukan pengurusan surat, pengetikan dan pengadaan, penetaan berkas, penyusunan arsip, tata usaha kepegawaian, dan
pengiriman laporan agar dapat menunjang kelancara tugas Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Binjai.
Universitas Sumatera Utara
b. Bagian Keuangan
Tugasnya adalah merencanakan kebutuhan dana dan melakukan urusan pendanaan di Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Binjai.
c. Bagian Rumah Tangga
Tugasnya adalah melakukan seluruh urusan rumah tangga dan urusan perlengkapan Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Binjai dari segi material
agar dapat menunjang kelancaran jalannya pekerjaan di Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Binjai.
2 Seksi Pengolahan Data dan Informasi PDI
Seksi Pengolahan Data dan Informasi PDI terdiri dari seorang kepala seksi pengolahan data dan informasi yang tugasnya adalah mengkoordinasikan urusan
pengolahan data dan penyajian informasi, pembuatan monografi pajak, penggalian potensi perpajakan, serta ekstensifikasi wajib pajak, dan intensifikasi sesuai dengan
peraturan per Undang-Undangan yang berlaku. Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi PDI membawahi koordinator
pelaksana yang tugasnya adalah: a.
Menerima dan memanfaatkan data intern dari seksi terkait di KPP Pratama Binjai dan data ekstern di luar KPP Pratama Binjai; Pemda Binjai,
Asosiasi, Notaris dan PPAT, dan pihak ketiga lainnya. b.
Mengidentifikasi data intern dan data ekstern untuk dikategorikan menjadi data dikenal dan data tidak dikenal.
Universitas Sumatera Utara
c. Mengirimkan data dikenal ke seksi yang terkait dan KKP di luar KPP
Pratama Binjai. d.
Mengirimkan data tidak dikenal ke KPP di luar KPP Pratama Binjai, bila alamat pada data tersebut bukan merupakan wilayah kerja KPP Pratama
Binjai. e.
Melakukan perekaman data ke menu Sistem Informasi Perpajakan SIP KPP Pratama Binjai.
f. Mengirimkan back up data harian KPP Pratama Binjai.
g. Mengirimkan back up data KPP Pratama Binjai ke Kanwil DJP
Sumatera I secara priodik 2 dua minggu sekali. h.
Melaksanakan transfer data mingguan ke Kantor Pusat. i.
Membuat himbauan NPWP NPPKP kepada wajib pajak, baik orang pribadi maupun badan.
3 Seksi Pelayanan
Seksi Pelayanan terdiri dari seorang Kepala Seksi Pelayanan yang tugasnya adalah mengkoordinasikan pelayanan ada Tempat Pelayanan Terpadu TPT,
penatausaan pendataan, pemindahan dan pencabutan identitas wajib pajak lainya, kearsipan berkas penelitian Surat Pemberitahuan SPT dan surat wajib pajak lainnya,
kearsipan beras wajib pajak, serta penertiban Surat Ketetapan Pajak SKP sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kepala Seksi Pelayanan membawahi koordinator pelaksana yang tugasnya adalah:
Universitas Sumatera Utara
a. Melakukan urusan penerimaan Surat Pemberitahuan SPT, surat wajib
pajak lainnya, melakukan penatausahaan pendaftaran, dan pencabutan identitas wajib pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Melakukan penelitian Surat Pemberitahuan SPT Tahunan, dan
penyelesaian permohonan penundaan penyampaian SPT sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
c. Melaksanakan urusan tata usaha penerbitan Surat Ketetapan Pajak SKP
dan kearsipan wajib pajak sesuai dengan ketentuan yang yang berlaku.
4 Seksi Pengawasan dan Konsultasi Waskon
Waskon adalah salah satu seksi pada Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama di seluru Indonesia. Seksi ini terbentuk setelah Kantor Pelayanan Pajak melakukan
modernisasi, dimana pembagian seksi pada Kantor Pelayanan Pajak tidak lagi berorientasi pada jenis pajak, tetapi pembagian seksi pada Kantor Pelayanan Pajak
berorientasi pada fungsi seksi. Waskon adalah singkatan dari dua suku kata yaitu pengawasan dan
konsultasi. Fungsi umum dari seksi waskon adalah melakukan pengawasan dan konsultasi terhadap wajib pajak dalam hal menjalankan seluruh kegiatan administrasi
nya. Seksi Waskon dipimpin oleh seorang Kepala Seksi Kasi, yang tugasnya
adalah mengkoordinir seluruh tugas-tugas pada Seksi Waskon. Dan Kepala Seksi
Universitas Sumatera Utara
Waskon dibantu oleh Accounter Representative AR. Tugas dari Accounter Representative adalah melaksanakan tugas-tugas teknis pada Seksi Waskon I, seperti:
a. Memberikan pejelasan tentang kegiatan administrasi perpajakan yang
harus dipenuhi oleh wajib pajak. b.
Menjadi tempat konsultasi dan konseling para wajib pajak. c.
Membuat surat-surat, seperti surat teguran, surat ucapan terima kasih, surat pemberitahuan kepada wajib pajak, dan lain sebagainya.
d. Memeriksa Surat Pemberitahuan SPT yang disampaikan wajib pajak.
e. Mendisposisiskan surat-surat, seperti surat masuk dan surat keluar.
f. Memberikan aturan kepada wajib pajak untuk menghitung pajak dan
mengisi Surat Pemberitahuan SPT. g.
Membuat data base Wajib Pajak.. Seksi Waskon pada Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Binjai dibagi
menjadi 3 tiga bagian: 1.
Seksi Pengawasan dan Konsultasi I 2.
Seksi Pengawasan dan Konsultasi II 3.
Seksi Pengawasan dan Konsultasi III Dan pada prinsipnya tugas dari ketiga seksi tersebut adalah sama, dan yang
membedakan hanyalah pembagian wilayah kerjanya. Hal ini diberlakuakan dengan tujuan untuk mempermudah dan membantu tugas dan fungsi Kantor Pelayanan Pajak
Pajak KPP Pratama Binjai.
Universitas Sumatera Utara
5 Seksi Ekstensifikasi
Dalam istilah perpajakan di Indonesia, Ekstensifikasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk memberikan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP kepada wajib pajak
orang pribadi yang berstatus sebagai pengurus, komisaris, pemegang saham pemilik dan pegawai, wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha dan atau
memiliki tempat usaha di pusat perdagangan dan atau pertokoan. Kegiatan Ekstensifikasi ini dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Binjai
melalui Seksi Ekstensifikasi perpajakan. Dasar peraturannya adalah:
a. Per-16PJ2007 tentang Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP
Orang Pribadi yang berstatus sebagai pengurus, komisaris, pemegang saham pemilik dan pegawai melalui pemberi kerja bendaharawan pemerintah.
b. Per-116PJ2007 tentang Ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribai melalui
Pendataan Objek Pajak Bumi dan Bangunan, sebagaimana telah diubah melalui Per- 32PJ2008.
c. Per-35PJ2008 tentang Kewajiban Pemilik Nomor Pokok Waji Pajak
NPWP dalam rangka pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan.
6 Seksi Penagihan
Seksi Penagihan terdiri dari seorang Kepala Seksi Penagihan yang tugasnya adalah mengkoordinasikan urusan penatausahaan piutang pajak, penagihan,
Universitas Sumatera Utara
penundaan dan angsuran, serta pembuatan usulan penghapusan piutang pajak berdasarkan ketentuan peraturan per- Undang-Undangan yang berlaku.
Kepala Seksi penagihan membawahi koordinator pelaksana yang tugasnya adalah:
a. Melakukan penatausahaan piutang pajak, usul penghapusan piutang
pajak, penundaan dan angsuran sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b.
Melakukan penyiapan Surat Teguran, Surat Paksa, Surat perintah Melaksanakan Penyitaan SPMP, Sita, Urusan Lelang, dan dukungan penagihan
lainnya berdasarkan ketentuan yang berlaku.
7 Seksi Pemeriksaan
Seksi Pemeriksaan terdiri dari seorang Kepala Seksi Pemeriksaan yang tugasnya adalah:
a. Mengkoordinir penyusunan rencana pemeriksaan.
b. Melakukan pelaksanaan pemeriksaan dan,
c. Penerbitan serta penyaluran Surat Perintah pemeriksaan pajak serta
administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.
2.4. Jumlah Pegawai Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Binjai
1 Sub Bagian Umum
Jumlah Pegawai : 7 Orang termasuk 1 satu orang Kasubbag Umum 2
Seksi Pengolahan Data dan Informasi PDI Jumlah Pegawai : 9 Orang termasuk 1 satu orang Kepala Seksi
3 Seksi Pelayanan
Jumlah Pegawai : 10 Orang termasuk 1 satu orang Kepala Seksi 4
Seksi Pengawasan dan Konsultasi I
Universitas Sumatera Utara
Jumlah Pegawai : 6 Orang termasuk 1 satu orang Kepala Seksi 5
Seksi Pengawasan dan Konsultasi II Jumlah Pegawai : 6 Orang termasuk 1 satu orang Kepala Seksi
6 Seksi Pengawasan dan Konsultasi III
Jumlah Pegawai : 6 Orang termasuk 1 satu orang Kepala Seksi 7
Seksi Ekstensifikasi Jumlah Pegawai : 10 Orang termasuk 1 satu orang Kepala Seksi
8 Seksi Penagihan
Jumlah Pegawai : 7 Orang termasuk 1 satu orang Kepala Seksi 9
Seksi Pemeriksaan Jumlah Pegawai : 2 Orang termasuk 1 satu orang Kepala Seksi
10 Seksi Fungsi Pemeriksaan
Jumlah Pegawai : 10 Orang
Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai
Adapun Kantor Pelayanan Pajak Binjai memiliki Visi dan Misi sebagai berikut : a. Visi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai
Sebagaimana yang telah disepakati bersama visi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai adalah “Menjadi institusi pemerintah yang menyelenggarakan sistem
administrasi perpajakan modern yang efektif, efisien, dan dipercaya masyarakat dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi”.
Visi tersebut merefleksikan cita-cita Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai menjadi suatu institusi yang menyelenggarakan sistem administrasi modern yang
Universitas Sumatera Utara
efektif dan efisien. Sehingga mendapat pengakuan dari masyarakat bahwa segala eksistensi dan kinerjanya memang benar-benar berkualitas tinggi dan mampu
memenuhi harapan masyarakat serta dalam menjalankan tugas dan pekerjaan selalu memegang teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral yang diterjemahkan dengan
bertindak jujur, konsisten dan menepati janji. Selain itu memiliki kompetensi di bidang profesi dan menjalankan tugas dan pekerjaan sesuai dengan kompetensi,
kewenangan serta norma-norma profesi, etika dan sosial. b. Misi Kantor Pelayanan Pajak Binjai
Misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai adalah “Menghimpun penerimaan pajak Negara berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang mampu
mewujudkan kemandirian pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara melalui sistem administrasi perpajakan yang efektif dan efisien”.
Misi tersebut merupakan suatu pernyataan tujuan keberadaan, tugas, fungsi, peranan dan tanggung jawab Kantor Pelayanan Pratama Binjai sebagai penghimpun
penerimaan negara di bidang perpajakan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN DATA