Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

24 b. Fungsi Reguler Mengatur, yaitu pemungutan pajak yang didasarkan dengan memperhatikan keadaan sosial ekonomi masyarakat dalam hal ini pajak digunakan sebagai sarana untuk menunjang pelaksanaan kebijaksanaan negara dalam lapangan ekonomi, sosial atau menentukan politik perekonomian dengan sasaran untuk tujuan tertentu yang letaknya di luar bidang keuangan.

B. Hak dan Kewajiban Wajib Pajak

1. Hak Wajib Pajak Bumi dan Bangunan a. Menerima Surat Pemberitahuan Pajak Terutang SPPT PBB untuk setiap tahun pajak. b. Mendapatkan penjelasan berkaitan dengan ketetapan PBB dalam hal wajib pajak meminta. c. Mengajukan keberatan danatau pengurangan. d. Mendapatkan Surat Tanda Terima Setoran STTS PBB dari BankKantor Pos dan Giro yang tercantum pada SPPT. e. Mendapatkan Tanda Terima Sementara TTS dari petugas pemungut PBB KelurahanDesa yang ditunjuk resmi dalam hal pembayaran PBB dilakukan melalui petugas pemungut PBB f. Mendapatkan resistruk ATMbukti pembayaran PBB lainnya sebagai bukti pelunasan pembayaran PBB yang sah sebagai pengganti STTS dilakukan melalui fasilitas ATMfasilitas perbankan elektronik lainnya. Universitas Sumatera Utara 25 2. Kewajiban Wajib Pajak PBB a. Mengisi Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP dengan lengkap, benar dan jelas dan menyampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama setempat selambat-lambatnya 30 tigapuluh hari sejak diterimanya SPOP oleh subjek pajak. b. Menandatangani bukti tanda terima SPPT dan mengirimkannya kembali kepada LurahKepala DesaDinas Pendapatan Daerah untuk diteruskan ke KPP Pratama yang menerbitkan SPPT. c. Melunasi PBB pada tempat pembayaran PBB yang telah ditentukan. 3. Tata Cara Pembayaran PBB Pembayaran dapat dilakukan melalui: a. Bank atau Kantor Pos dan Giro tempat pembayaran yang tercantum pada SPPT atau b. Petugas pemungut PBB KelurahanDesa yang ditunjuk resmi. C. Dasar Hukum Penerapan Sanksi Administrasi Terhadap Ketidakpatuhan Membayar Pajak Bumi dan Bangunan PBB Menurut Rochmat Soemitro 1991:85, sanksi pajak itu sendiri ada dua jenis yaitu: 1. Sanksi Pidana adalah sanksi yang dijatuhkan oleh hakim pidana dalam suatu putusan vonis dalam sidangnya kepada seseorang,baik ia wajib pajak,orang Universitas Sumatera Utara 26 belum wajib pajak maupun pejabat pajak, yang telah melakukan perbuatan- perbuatan dibidang perpajakan yang memenuhi rumusan Undang-Undang yang oleh Undang-Undang diancam dengan sanksi pidana. 2. Sanksi Administratif, sifat dan pelaksanaannya lain daripada sanksi pidana. Sanksi Administratif adalah hukuman yang dijatuhkan oleh pejabat administrasi terhadap wajib pajak yang melanggar ketentuan Undang-Undang yang dikualifikasikan lebih ringan daripada tindak pidana, yang selalu berupa sejumlah uang, baik suatu jumlah tetap atau suatu perkalian atau persentase dari jumlah pajak yang terutang. Sanksi administratif bagi wajib PBB telah diatur dalam Undang-Undang PBB yaitu Pasal 9 Ayat 2, Pasal 10 Ayat 2, 3 dan Ayat 4 dan dalam Pasal 11 Ayat 3. Undang-Undang PBB adalah sebagai berikut: a. denda administrasi sebesar 25 dihitung dari pokok pajak bagi wajib pajak yang tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP walaupun sudah ditegur secara tertulis seperti yang dirumuskan dalam Pasal 9 Ayat 2, Pasal 10 Ayat 2 huruf a dan Ayat 3 UU PBB. b. denda administrasi sebesar 25 dari selisih pajak yang terhutang bagi wajib pajak yang melaporkan data objek pajak tidak benar lebih kecil dari hasil pemeriksaan Direktorat Jenderal Pajak. Hal tersebut telah dirumuskan dalam Pasal 10 Ayat 2 huruf b dan Ayat 4 UU PBB. c. dikenakan denda administrasi sebesar 2 sebulan,yang dihitung dari saat jatuh tempo sampai dengan hari pembayaran. Untuk jangka waktu paling lama 24 bulan Universitas Sumatera Utara 27 untuk pajak terhutang yang pada saat jatuh tempo pembayaran tidak dibayar atau pembayaran kurang, seperti yang dirumuskan dalam Pasal 11 Ayat 3 UU PBB.

D. Tata Cara Pengutipan Pajak Bumi dan Bangunan PBB