Wajib Pajak yang Dikenakan Sanksi Realisasi Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan PBB

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI

A. Analisis Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, dapat diketahui bahwa pengaruh banyaknya tunggakan pajak yang tercatat di Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Timur, dapat dianalisis bahwa umumnya masyarakat yang tidak membayar Pajak Bumi Dan Bangunan PBB dikarenakan: 1. Masih banyak Wajib Pajak WP yang tidah patuh dalam memenuhi kewajiban pajaknya. Patuh yang dimaksud adalah kepatuhan material, yaitu kepatuhan dalam pelaporan SPOP secara benar dan dengan jumlah pajak yang tidak direkayasa. 2. Wajib pajak tidak mau mengakui adanya tunggakan pajak. 3. Kondisi atau kemampuan riil penanggung pajak telah berubah. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai kesadaran dan kepatuhan WP pada Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Timur, dapat dilihat sebagai berikut:

1. Wajib Pajak yang Dikenakan Sanksi

Adapun jumlah Wajib Pajak yang dikenakan sanksi dapat dilihat dari jumlah tunggakan selama 3 tiga tahun terakhir dalam melakukan pembayaran PBB, dapat dilihat dari tabel berikut: 28 Universitas Sumatera Utara 29 Tabel 1.1 Laporan Tunggakan Pajak Pertahun KPP Pratama Medan Timur NO Tahun Pajak Jumlah WPTahun Pajak Terutang Pokok Pajak + Denda Jatuh Tempo 1 2008 60.241 Orang 16.274.089.967 31 Agustus 2008 2 2009 60.902 Orang 17.737.164.135 31 Agustus 2009 3 2010 61.519 Orang 19.454.501.596 31 Agustus 2010 Sumber: KPP Pratama Medan Timur Dari tabel 1.1 dapat diketahui bahwa jumlah WP yang melakukan tunggakan dari tahun ke tahun semakin meningkat. Dan hal ini menuntut KPP Pratama Medan Timur untuk semakin aktif dan bijaksana dalam menerapkan sanksi demi menyelesaikan masalah penunggakan yang dilakukan oleh WP.

2. Realisasi Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan PBB

Dalam struktur penerimaan negara, penerimaan dari sektor pajak mempunyai peranan yang cukup penting dan merupakan komponen terbesar dari penerimaan dalam negeri untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Pajak Bumi dan Bangunan PBB merupakan salah satu sumber penerimaan negara dari sektor pajak yang dikenakan terhadap bumi danatau bangunan berdasarkan Undang-Undang No. 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 12 Tahun 1994. Dalam mekanisme pelaksanaannya, pemungutan PBB tidak lepas dari Universitas Sumatera Utara 30 pihak-pihak diluar Direktorat Jenderal Pajak, yaitu Dinas Pendapatan Daerah, Kecamatan, Bank Tempat Pembayaran, dan DesaKelurahan. Adapun persentase realisasi pembayaran PBB yang dicapai sejak tahun 2008-2010 dapat dilihat pada tabel 1.2. Tabel 1.2. Persentase Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Tahun 2008-2010 KOTA MEDAN NO Tahun Pajak Target Realisasi Pokok Persentase 1. 2008 16.292.324.406 11.732.627.372 72,0 2. 2009 17.753.211.527 13.337.260.697 75,1 3. 2010 19.497.155.970 14.540.168.359 74,6 Sumber : KPP Pratama Medan Timur Melalui tabel 1.2 dapat dilihat bahwa dari target yang ditentukan sejumlah Rp. 16.292.324.406 2008 ternyata hanya dapat terealisasi Rp. 11.732.627.372. Dengan demikian pada tahun 2008 realisasi PBB yang dapat dicapai sekitar 72,0. Sedangkan untuk tahun pajak 2009 dari target yang ditentukan sejumlah Rp. 17.753.211.527 terealisasi Rp. 13.337.260.697 75,1. Dalam hal ini ada peningkatan dalam perealisasian pemungutan pajak pada 2009 oleh Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Timur. Namun pada tahun pajak 2011 dari target yang ditentukan sejumalah Rp. 19.497.155.970 dan yang Universitas Sumatera Utara 31 terealisasi Rp. 14.540.168.359, menunjukkan adanya penurunan kembali dalam kesadaran dan kepatuhan WP untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya.

3. Tingkat Kesadaran Wajib Pajak