BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasi yang berfungsi untuk menyimpan bahan baku, bahan kemas, dan obat jadi yang
belum didistribusikan. Selain untuk penyimpanan, gudang juga berfungsi untuk melindungi bahan baku dan pengemas dan obat jadi dari pengaruh luar dan
binatang pengerat, serangga, serta melindungi obat dari kerusakan. Agar dapat menjalankan fungsi tersebut, maka harus dilakukan pengelolaan pergudangan
secara benar atau yang sering disebut dengan manajemen pergudangan
Priyambodo, 2007.
Pergudangan adalah segala upaya pengelolaan gudang yang meliputi penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan, pendistribusian, pengendalian dan
pemusnahan, serta pelaporan material dan peralatan agar kualitas dan kuantitas
terjamin Badan Nasional Penanggulangan Bencana, 2009. 2.2 Manfaat Pergudangan
Manfaat pergudangan adalah untuk: 1. Terjaganya kualitas dan kuantitas perbekalan kesehatan.
2. Tertatanya perbekalan kesehatan. 3. Peningkatan pelayanan pendistribusian.
4. Tersedianya data dan informasi yang lebih akurat, aktual, dan dapat dipertanggungjawabkan.
5. Kemudahan akses dalam pengendalian dan pengawasan.
Universitas Sumatera Utara
6. Tertib administrasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, 2009.
2.3 Syarat-syarat Gudang
Agar dapat menjalankan fungsinya dengan benar, maka gudang harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan dalam cara pembuatan
obat yang baik CPOB, diantaranya: 2.3.1 Harus ada prosedur tetap Protap yang mengatur tata cara kerja bagian
gudang termasuk di dalamnya mencakup tentang tata cara penerimaan barang, penyimpanan, dan distribusi barang atau produk.
2.3.2 Gudang harus cukup luas, terang dan dapat menyimpan bahan dalam keadaan kering, bersuhu sesuai dengan persyaratan, bersih dan teratur.
2.3.3 Harus terdapat tempat khusus untuk menyimpan bahan yang mudah terbakar atau mudah meledak misalnya alkohol atau pelarut-pelarut
organik. 2.3.4 Tersedia tempat khusus untuk produk atau bahan dalam status
‘karantina’ dan ‘ditolak’. 2.3.5 Tersedia tempat khusus untuk melakukan sampling sampling room
dengan kualitas ruangan seperti ruang produksi grey area. 2.3.6 Pengeluaran bahan harus menggunakan prinsip FIFO First In First
Out atau FEFO First Expired First Out Priyambodo, 2007.
2.4 Bangunan