Peralatan untuk Betalaktam, Non-Betalaktam, sediaan steril Sefalosporin dan Instalasi Pengawasan Mutu sudah terpasang dan masih terus
merencanakan pembelian alat baru guna penyempurnaan proses produksi. 3. Prosedur Tetap Protap
Dokumen prosedur tetap Protap untuk Betalaktam dan Non-Betalaktam sebagian besar sudah dibuat dan dilaksanakan.
4. Pelatihan CPOB Pelatihan CPOB umum dan khusus baik untuk Betalaktam dan Non-
Betalaktam telah dilaksanakan secara berkala. 5. Sertifikat CPOB
Sertifikat CPOB yang sudah dimiliki saat ini adalah 5 sertifikat untuk produk Betalaktam dan 5 sertifikat untuk produk Non-Betalaktam.
3.7 Kegiatan Lafi Ditkesad
Kegiatan Lafi Ditkesad dalam melaksanakan tugas dan fungsi produksi obat-obatan meliputi perencanaan dan pengadaan barang, penyimpanan barang,
proses produksi, pengawasan mutu, penelitian dan pengembangan, pemeliharaan dan kegiatan administrasi.
3.7.1 Kegiatan Bagian Administrasi Logistik Bagminlog
Perencanaan dan pengadaan barang untuk produksi obat Lafi Ditkesad dilakukan berdasarkan data dari Sub Direktorat Pembinaan Pelayanan Kesehatan
Subditbinyankes yang disusun berdasarkan masukan pola penyakit dari daerah dan laporan dari masing-masing Kesehatan Daerah Militer Kesdam, Satuan
Kesehatan Satkes dan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat RSPAD. Rencana pengadaan obat kemudian dibuat dengan melakukan penyesuaian antara daftar
Universitas Sumatera Utara
kebutuhan obat dengan anggaran yang tersedia, selanjutnya dianalisa dan dievaluasi oleh Subditbinmatkes yang dilakukan setahun sebelum pelaksanaan.
Pengadaan barang atau material di lingkungan Angkatan Darat dilaksanakan berdasarkan SKEP KASAD No: 336X2005 tanggal 17 Oktober
2005 yang isinya mengatur pengadaan barangmaterial dan jasa di lingkungan Angkatan Darat.
Bagminlog bekerja sama dengan Instalasi Produksi dan Instalasi Pengawasan Mutu membuat rencana produksi obat Lafi Ditkesad yang terdiri dari
rencana kebutuhan bahan aktif, bahan pembantu, bahan pengemas, dan reagensia. Perencanaan tersebut disusun berdasarkan formula dan spesifikasi obat yang telah
ditentukan oleh Lafi Ditkesad, di samping itu Bagminlog juga menyusun rencana dan anggaran untuk pemeliharaan sarana operasional yang digunakan pada setiap
bagian Lafi Ditkesad. Pengadaan barang dilakukan oleh Ditkesad melalui pembentukan Panitia
Pengadaan atau Lelang, dalam hal ini Dirkesad membentuk tim komisi penerimaan barang yang bertugas memeriksa keadaan barang secara administrasi
dan fisik, sedangkan uji kimia dan uji mutu dilakukan oleh Instalwastu. Setelah barang lulus uji mutu, maka dibuat Laporan Hasil Pengujian LHP dan Berita
Acara BA penerimaan. Bila barang yang dikirim tidak sesuai dengan spesifikasi yang diminta atau tidak memenuhi syarat, maka barang akan dikembalikan untuk
diganti, kemudian barang yang lulus administrasi dan uji mutu dikirim ke Gudang Pusat II yang disertai dengan surat Perintah Penerimaan Material PPnM.
3.7.2 Kegiatan Instalasi Pengawasan Mutu Instalwastu