Perbedaan Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Antara Sebelum Dan Sesudah Penyuluhan Kesehatan Tentang Personal Hygiene Di SD Negeri 173398 Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2016

(1)

Lampiran 1

KUESIONER

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PERSONAL HYGIENE TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP

ANAK DI SD NEGERI 173398 DOLOKSANGGUL HUMBANG HASUNDUTAN

TAHUN 2016

Keterangan Responden Nama :

Jenis Kelamin : Umur :

A. PENGETAHUAN

1. Berapa kali sebaiknya menyikat gigi dalam sehari? a. 1 kali sehari

b. 2 kali sehari c. 3 kali sehari

2. Saat kapan menggosok gigi yang baik?

a. Pagi sebelum sarapan dan malam sebelum tidur b. Pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur c. Pagi setelah bangun dan malam sebelum makan 3. Bagaimana cara menyikat gigi yang baik benar?

a. Sikat gigi dengan arah kebawah untuk gigi atas dan sikat kearah atas untuk gigi bawah, gunakan gerakan melingkar pada bagian dalam gigi b. Sikat gigi dengan arah keatas untuk gigi atas dan sikat kearah bawah

untuk gigi bawah, gunakan gerakan melingkar pada bagian dalam gigi c. Sikat gigi dengan arah kebawah untuk gigi atas dan sikat kearah atas


(2)

4. Apa saja yang perlu dibersihkan ketika menggosok gigi? a. Gigi saja

b. gigi dan lidah

5. Berapa kali sebaiknya mandi dalam sehari? a. 1 kali sehari

b. 2 kali sehari c. 3 kali sehari

6. Saat kapan kita harus mandi?

a. Pagi sebelum ke sekolahdan malam sebelum tidur

b. Setelah bermain, dari ladang, sebelum ke sekolah dan sebelum tidur 7. Saat kapan kita harus mencuci tangan?

a. Sebelum makan

b. Sebelum memegang hewan 8. Setelah BAB/BAK kita harus ?

a. Mencuci tangan dengan air mengalir b. Mencuci tangan pakai sabun

9. Berapa kali sebaiknya memotong kuku dalam seminggu? a. 1 kali dalam 2 minggu

b. 1 kali seminggu c. Tidak pernah

10.Mengapa perlu memakai alas kaki (sepatu/ sendal) saat ke luar rumah? a. Supaya tidak kotor

b. Supaya tidak sakit terkena batu-batu

c. Supaya tidak kotor dan terhindar dari telur-telur cacing 11.Saat kapan kita harus mencuci kaki?

a. Sehabis bermain dan sebelum tidur b. sebelum memkai sepatu ke sekolah

12.Paling sedikit berapa kali kita mencuci rambut pakai sampo dalam seminggu?


(3)

b. 2-3 kali seminggu B. SIKAP

NO PERNYATAAN

SIKAP

SETUJU TIDAK

SETUJU 1 Menyikat gigi harus dua kali dalam sehari

2 Menyikat gigi yang baik adalah pagi sebelum sarapan dan malam sebelum tidur

3 Tidak menyikat gigi dapat menyebabkan gigi berlubang dan kuman di mulut

4 Mandi yang baik adalah satu kali dalam sehari 5 Mencuci tangan pakai sabun dapat menyebabkan

diare

6 Mencuci tangan pakai sabun harus dilakukan setelah BAB/BAK dan setelah memegang hewan 7 Kuku harus selalu dipotong pendek supaya

kuman tidak menempel pada kuku

8 Mencuci rambut dengan sampo sangat perlu, setidaknya dua kali dalam seminggu

9 Setelah bermain tidak perlu mencuci tangan dan kaki pakai sabun

10 Kita harus memakai sendal saat keluar rumah, ke ladang dan bermain

C. TINDAKAN

1. Berapa kali kamu mandi dalam sehari? a. 1 kali

b. 2 kali


(4)

2. Berapa kali kamu mencuci rambut/keramas dengan sampo dalam satu minggu?

a. 1 kali b. 2 kali c. 3 kali

3. Kapan saja kamu selalu menggosok gigi?

a. Sebelum pergi ke sekolah dan sebelum makan b. Setelah sarapan dan sebelum tidur

4. Apakah setiap menggosok gigi, kamu selalu menggunakan pasta gigi? a. Ya

b. Tidak

5. Apakah kamu selalu memotong kuku saat kukumu mulai panjang? a. Ya

b. Tidak

6. Apakah setiap menggosok gigi kamu selalu membersihkan lidah? a. Ya

b. Tidak

7. Apakah kamu selalu memotong kukumu saat kukumu sudah mulai panjang? a. Ya

b. Tidak

8. Pada saat kapan kamu selalu mencuci tangan pakai sabun? a. Setelah BAB/BAK

b. Sebelum makan dan setelah BAB/BAK

c. Sebelum makan, setelah BAB/BAK dan setelah memegang hewan 9. Apakah kamu selalu memakai sendal saat kelur rumah?

a. Ya b. Tidak

10. Apakah kamu selalu mencuci kaki pakai sabun setelah beraktivitas di luar rumah?

a. Ya b. Tidak


(5)

Lampiran 2

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

A. Latar Belakang

Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yaitu personal yang artinya perseorangan dan hygiene yang berarti sehat. Jadi personal hyniene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesejahteraan fisik dan psikis.Personal hygiene sangat penting untuk di ketahui karena kalau kita tidak melaksanakan Personal hygiene dalam kehidupan kita akan sangat perpengaruh terhadap kesehatan dan ketidak nyamanan dalam menjalankan aktifitas sehari-hari.

B. Tujuan

a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah dilakukan penyuluhan mengenai personal higiene diharapkan audiens dapat memahami mengenai personal higiene ( kebersihan diri ).

b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah dilakukan penyuluhan selama 60 menit diharapkan :

1. Siswa dapat menyebutkan dengan benar hal-hal yang harus diperhatikan pada kebersihan diri

2. Siswa dapat menyebutkan dengan benar alasan dan kegunaan dijaganya kebersihan diri

3. Siswa dapat melaksanankan langkah-langkah dalam personal hygiene (kebersihan diri )


(6)

C. Materi Terlampir

D. Penyaji

Penyaji : Haryati Lumban Gaol E. Penatalaksanaan Kegiatan

1. Topik : Personal Hygiene ( kebersihan diri )

2. Sasaran : Siswa-siswi SD kelas 5 SD Negeri 173398 Doloksanggul

3. Target : Siswa-siswi SD

4. Media dan alat : Flip chart dan leaflet 5. Waktu dan tempat

Hari : Senin, 16 Mei 2016

Jam : 10.00 - 11.00 WIB

Tempat : SD Negeri 173398 Doloksanggul (Ruangan kelas V)

F. Strategi Pengajaran

Metode : Ceramah dan simulasi Media : Flip chart dan leaflet G. Kegiatan penyuluhan

Alokasi Waktu : ( 60 menit )

No WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA

1 Pemukaan 5 menit

1. Mengucapkan salam 2. Memperkenslksn diri

3. Menjelaskan tujuan penyuluhan 4. Menjelaskan peraturan

penyuluhan dan memberitahu lamanya waktu penyuluhan

1. Menjawab salam 2. Mendengarkan 3. Mendengarkan 4. Mendegarkam


(7)

2 Pelaksanaan 45 menit

1. Menjelaskan pengertian personal hygiene

2. Menjelaskan tujuan personal hygiene

3. Menjelaskan jenis personal hygiene

4. Menjelaskan tindakan-tindakan personal hygiene serta membuat simulasi

5. Memberikan kesempatan bertanya

1. Mendengarkan 2. Mendengarkan 3. Mendengarkan 4. Mendengarkan,

memperhatikan serta mempraktikkan simulasi

5. Bertanya 3 Evaluasi

5 menit

Menanyakan peserta tentang materi yang sudah dijelaskan

Menjawab pertanyaan 4 Penutup

5 menit

1. Mengucapkan terima kasih atas peran peserta

2. Mengucapkan salam penutup

1. Mendengarkan 2. Mengucapkan salam

Evaluasi

1. Coba adik –adik sebutkan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam kebersihan diri pada daerah

a. kepala termasuk gigi dan mulut b. badan

c. kesehatan mata

d. alat gerak (kaki, tangan dan kuku)

2. Sebutkan tujuan dan manfaat dijaganya kebersihan diri


(8)

Materi Penyuluhan

PERSONAL HYGIENE

A. Pengertian Personal Hygiene

Personal Hygiene adalah ilmu kesehatan.Hygiene perorangan adalah cara perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka (Perry & Potter, 2006). Cara perawatan diri menjadi rumit dikarenakan kondisi fisik atau keadaan emosional seseorang.Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan untuk

kenyamanan individu, keamanan, dan kesehatan. B. Tujuan Personal Hygiene

• Meningkatkan derajat kesehatan seseorang • Memelihara kebersihan diri seseorang • Memperbaiki personal hyiene yang kurang • Mencagah penyakit

• Menciptakan keindahan

• Meningkatkan rasa percaya diri

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene

Body image yaitu gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya.

Praktik social, pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola Personal Hygiene


(9)

Status sosial-ekonomi, Personal Hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya

Pengetahuan, Pengetahuan Personal Hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapatmeningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita DM ia harus menjaga kebersihankakinya.

Budaya, di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan.

Kebiasaan seseorang, ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan dirinya seperti penggunaan sabun, sampo, dan lain-lain.

Kondisi fisik, pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.

D. Dampak yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hyiene 1. Dampak Fisik

Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut dan gangguan fisik pada kuku.

2. Dampak Psikososial

Masalah social yang berhubungan dengan Personal Hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.


(10)

E. Jenis-Jenis Personal Hygiene 1. Gigi dan Mulut

Tindakan yang perlu dilakukan untuk memelihara kebersihan gigi yaitu : - Sikat gigi minimal dua kali sehari (pagi setelah sarapan dan malam

sebelum tidur)

- Ketika gosok gigi, perhatikan untuk membersihkan partikel makanan yang tersangkut diantara celah antara gigi rata dibelakang, gigi geraham dan gigi geraham bungsu

- Sikat dengan arah kebawah untuk gigi atas dan sikat kearah atas untuk gigi bawah, gunakan gerakan melingkar pada bagian dalam gigi - Bersihkan lidah dengan cara menyikat dengan lembut

- Sikat harus dibilas bersih dan kering setelah dipakai 2. Rambut

Tindakan yang perlu dilakukan untuk memelihara kebersihan rambut yaitu:

- Cuci rambut minimal dua kali seminggu menggunakan sampo, bilas dengan air bersih

- Keringkan rambut setelah dicuci

- Sisirlah rambut 3 hingga 4 kali sehari dengan sisir bergigi jarang - Cuci sisir setiap kali mencuci rambut.


(11)

3. Kulit

Tindakan yang perlu dilakukan untuk menjaga kebersihan kulit yaitu : - Mandi satu atau dua kali sehari direkomendasikan untuk negara tropis

seperti Indonesia

- Bagi yang aktif berolahraga/ bekerja diluar hingga berkeringat disarankan untuk mandi setelah aktivitas

- Gunakan sabun secukupnya, spon mandi dapat digunakan untuk menggosok, atau gunakan penggosok punggung atau penggosok tumit jika tersedia.

- Ganti dengan baju dalam yang bersih setelah mandi

4. Kuku, tangan dan kaki

Tindakan yang perlu dilakukan untuk menjaga kebersihan kuku, tangan dan kaki adalah sebagai berikut :

- Memanjangkan kuku hanya jika dapat menjamin kebersihan kuku, kuku pendek mengurangi masalah

- Jangan memotong kuku terlalu dekat dengan ujung kulit

- Cuci tangan sangat penting ketika sebelum dan sesudah menggunakan toilet

- Sebelum sesudah makan

- Sebelum, selama & sesudah menyiapakan makanan

- Ketika menangani makanan jangan menggaruk/ memegangtelinga, hidung, mulut, ataui luka terbuka.


(12)

- Cuci tangan setelah batuk, bersin dan berada didekat seseorang yang sedang sakit untuk mengontrol penyebaran kuman yang dapat menyebabkan pilek dan flu

- Cara mencuci tangan yang baik:

Basahi tangan dibawah air mengalir dan gunakan sabun batang/ sabun cair. Semua bagian tangan harus terkena air, semua permukaan kulit termasuk jari tangan, kuku dan bagian belakang telapak tangan digosok dengan busa sabun minimal 20 detik, bilas tangan dengan air, keringkan tangan dengan handuk bersih/ handuk disposable setelah mencuci (handuk di tempat cuci tangan harus dicuci dan diganti setiap hari)

- Gosok kaki dengan spon, batu kambang atau penggosok kaki lainnya ketika mandi

- Keringkan jari kaki sehabis mandi - Biarkan kuku kaki tetap pendek.


(13)

(14)

Lampiran 4

MASTER DATA

No Nama Jenis

Kelamin Umur

Pre test Post test

Pengetahuan Sikap Tindakan Pengetahuan Sikap Tindakan

1 Bangkit Munthe L 10 11 6 5 11 9 7

2 Benhad S L 11 8 6 5 11 10 5

3 David Manalu L 11 7 7 6 11 9 7

4 Icha Pasaribu P 10 9 8 4 11 9 7

5 Hasian L Tobing L 12 11 8 5 9 7 6

6 Risky A Purba L 11 10 7 4 10 9 7

7 Amelia Putri P 12 9 6 6 9 8 7

8 Eva A Manalu P 11 10 7 6 10 9 8

9 Hendry S P 10 9 7 6 11 9 6

10 Novika Munthe P 11 11 7 6 11 10 7

11 Budi Purba L 11 8 6 4 11 10 8

12 Joel L Pasaribu L 10 10 8 5 10 9 5


(15)

14 Tasya Munthe P 11 8 6 4 11 10 8

15 Stela D Munthe P 10 8 6 6 10 8 7

16 Sahat Munthe L 12 10 8 5 10 9 8

17 Tongam Munthe L 11 7 6 4 9 10 8

18 Pitta O Munthe P 11 9 8 5 11 8 7

19 Okta Simamora P 10 10 8 5 11 10 8

20 Rahel A Pasaribu P 10 7 7 6 8 7 7

21 Adrian S L 10 6 5 5 7 7 6


(16)

Lampiran 5

PRINT OUT DATA SPSS

1. Karakteristik Responden A.Umur Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 10 9 40.9 40.9 40.9

11 10 45.5 45.5 86.4

12 3 13.6 13.6 100.0

Total 22 100.0 100.0

B.Jenis Kelamin Responden

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid laki-laki 11 50 50,0

Perempuan 11 50 50,0 100,0

Total 22 100,0 100,0

2.Pre Test

A. Pre Test Pengetahuan

P2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 9 40.9 40.9 40.9

P1 Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 1 4.5 4.5 4.5

benar 21 95.5 95.5 100.0


(17)

benar 13 59.1 59.1 100.0

Total 22 100.0 100.0

P3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 12 54.5 54.5 54.5

benar 10 45.5 45.5 100.0

Total 22 100.0 100.0

P4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 1 4.5 4.5 4.5

benar 21 95.5 95.5 100.0

Total 22 100.0 100.0

P5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 5 22.7 22.7 22.7

benar 17 77.3 77.3 100.0

Total 22 100.0 100.0

P6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 12 54.5 54.5 54.5

benar 10 45.5 45.5 100.0

Total 22 100.0 100.0


(18)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid benar 22 100.0 100.0 100.0

P8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 1 4.5 4.5 4.5

benar 21 95.5 95.5 100.0

Total 22 100.0 100.0

P9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 14 63.6 63.6 63.6

benar 8 36.4 36.4 100.0

Total 22 100.0 100.0

P10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 7 31.8 31.8 31.8

benar 15 68.2 68.2 100.0

Total 22 100.0 100.0

P11

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 2 9.1 9.1 9.1


(19)

P11

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 2 9.1 9.1 9.1

benar 20 90.9 90.9 100.0

Total 22 100.0 100.0

P12

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 11 50.0 50.0 50.0

benar 11 50.0 50.0 100.0

Total 22 100.0 100.0

Gambaran Pengetahuan Pre

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tinggi 7 31.8 31.8 31.8

sedang 14 63.6 63.6 95.5

rendah 1 4.5 4.5 100.0

Total 22 100.0 100.0

B. Pre Test Sikap

P1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid benar 22 100.0 100.0 100.0

P2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(20)

benar 3 13.6 13.6 100.0

Total 22 100.0 100.0

P3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 6 27.3 27.3 27.3

benar 16 72.7 72.7 100.0

Total 22 100.0 100.0

P4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 2 9.1 9.1 9.1

benar 19 86.4 86.4 95.5

11 1 4.5 4.5 100.0

Total 22 100.0 100.0

P5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 7 31.8 31.8 31.8

benar 15 68.2 68.2 100.0

Total 22 100.0 100.0

P6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 5 22.7 22.7 22.7

benar 17 77.3 77.3 100.0


(21)

P7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 2 9.1 9.1 9.1

benar 20 90.9 90.9 100.0

Total 22 100.0 100.0

P8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 16 72.7 72.7 72.7

benar 6 27.3 27.3 100.0

Total 22 100.0 100.0

P9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 4 18.2 18.2 18.2

benar 18 81.8 81.8 100.0

Total 22 100.0 100.0

P10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 4 18.2 18.2 18.2

benar 18 81.8 81.8 100.0

Total 22 100.0 100.0

Gambaran Sikap Pre

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Baik 8 36.4 36.4 36.4


(22)

Gambaran Sikap Pre

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Baik 8 36.4 36.4 36.4

Sedang 14 63.6 63.6 100.0

Total 22 100.0 100.0

C. Pre Test Tindakan

P1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 16 72.7 72.7 72.7

benar 6 27.3 27.3 100.0

Total 22 100.0 100.0

P2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 2 9.1 9.1 9.1

benar 20 90.9 90.9 100.0

Total 22 100.0 100.0

P3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 11 50.0 50.0 50.0

benar 11 50.0 50.0 100.0

Total 22 100.0 100.0

P4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(23)

benar 2 9.1 9.1 100.0

Total 22 100.0 100.0

P5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid benar 22 100.0 100.0 100.0

P6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 11 50.0 50.0 50.0

benar 11 50.0 50.0 100.0

Total 22 100.0 100.0

P7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 8 36.4 36.4 36.4

benar 14 63.6 63.6 100.0

Total 22 100.0 100.0

P8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 22 100.0 100.0 100.0

P9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 7 31.8 31.8 31.8

benar 15 68.2 68.2 100.0


(24)

P10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 11 50.0 50.0 50.0

benar 11 50.0 50.0 100.0

Total 22 100.0 100.0

Gambaran Tindakan Pre

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Sedang 16 72.7 72.7 72.7

Rendah 6 27.3 27.3 100.0

Total 22 100.0 100.0

3. Post Test

A. Post Test Pengetahuan P1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid benar 22 100.0 100.0 100.0

P2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 2 9.1 9.1 9.1

benar 20 90.9 90.9 100.0

Total 22 100.0 100.0

P3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 13 59.1 59.1 59.1

benar 9 40.9 40.9 100.0

Total 22 100.0 100.0


(25)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid benar 22 100.0 100.0 100.0

P5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 2 9.1 9.1 9.1

benar 20 90.9 90.9 100.0

Total 22 100.0 100.0

P6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 14 63.6 63.6 63.6

benar 8 36.4 36.4 100.0

Total 22 100.0 100.0

P7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid benar 22 100.0 100.0 100.0

P8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 1 4.5 4.5 4.5

benar 21 95.5 95.5 100.0

Total 22 100.0 100.0

P9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 13 59.1 59.1 59.1

benar 9 40.9 40.9 100.0


(26)

P10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 1 4.5 4.5 4.5

benar 21 95.5 95.5 100.0

Total 22 100.0 100.0

P11

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 5 22.7 22.7 22.7

benar 17 77.3 77.3 100.0

Total 22 100.0 100.0

P12

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 1 4.5 4.5 4.5

benar 21 95.5 95.5 100.0

Total 22 100.0 100.0

Gambaran Pengetahuan Post

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 13 59.1 59.1 59.1

2 9 40.9 40.9 100.0

Total 22 100.0 100.0

B. Post Test Sikap

P1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(27)

P2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 4 18.2 18.2 18.2

benar 18 81.8 81.8 100.0

Total 22 100.0 100.0

P3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 3 13.6 13.6 13.6

benar 19 86.4 86.4 100.0

Total 22 100.0 100.0

P4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 7 31.8 31.8 31.8

benar 15 68.2 68.2 100.0

Total 22 100.0 100.0

P5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 3 13.6 13.6 13.6

benar 19 86.4 86.4 100.0

Total 22 100.0 100.0

P6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 2 9.1 9.1 9.1


(28)

P6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 2 9.1 9.1 9.1

benar 20 90.9 90.9 100.0

Total 22 100.0 100.0

P7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid benar 22 100.0 100.0 100.0

P8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 5 22.7 22.7 22.7

benar 17 77.3 77.3 100.0

Total 22 100.0 100.0

P9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 2 9.1 9.1 9.1

benar 20 90.9 90.9 100.0

Total 22 100.0 100.0

P10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 1 4.5 4.5 4.5

benar 21 95.5 95.5 100.0

Total 22 100.0 100.0


(29)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 18 81.8 81.8 81.8

2 4 18.2 18.2 100.0

Total 22 100.0 100.0

C. Post Test Tindakan

P1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 11 50.0 50.0 50.0

benar 11 50.0 50.0 100.0

Total 22 100.0 100.0

P2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 1 4.5 4.5 4.5

benar 21 95.5 95.5 100.0

Total 22 100.0 100.0

P3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 10 45.5 45.5 45.5

benar 12 54.5 54.5 100.0

Total 22 100.0 100.0

P4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 16 72.7 72.7 72.7


(30)

P4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 16 72.7 72.7 72.7

benar 6 27.3 27.3 100.0

Total 22 100.0 100.0

P5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 1 4.5 4.5 4.5

benar 21 95.5 95.5 100.0

Total 22 100.0 100.0

P6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 4 18.2 18.2 18.2

benar 18 81.8 81.8 100.0

Total 22 100.0 100.0

P7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 10 45.5 45.5 45.5

benar 12 54.5 54.5 100.0

Total 22 100.0 100.0

P8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 12 54.5 54.5 54.5


(31)

P8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 12 54.5 54.5 54.5

benar 10 45.5 45.5 100.0

Total 22 100.0 100.0

P9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid salah 4 18.2 18.2 18.2

benar 18 81.8 81.8 100.0

Total 22 100.0 100.0

P10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid benar 22 100.0 100.0 100.0

Gambaran Tindakan Post

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid baik 6 27.3 27.3 27.3

sedang 16 72.7 72.7 100.0

Total 22 100.0 100.0

4. Hasil Uji

A. Hasil Uji Variabel Pengetahuan Uji Normalitas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.

PengetahuanPre .182 22 .057 .930 22 .124


(32)

Uji Normalitas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.

PengetahuanPre .182 22 .057 .930 22 .124

PengetahuanPost .187 22 .044 .939 22 .192

a. Lilliefors Significance Correction

T-Test

Paired Samples Statistics

Mean N

Std. Deviation

Std. Error Mean

Pair 1 PengetahuanPre 8.45 22 1.565 .334

PengetahuanPost 9.64 22 1.497 .319

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 PengetahuanPre &

PengetahuanPost

22 .927 .000

Paired Samples Test

Paired Differences Mean Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 PengetahuanPre –

PengetahuanPost

-1.182 .588 .125

Paired Samples Test

Paired Differences 95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

Pair 1 PengetahuanPre – PengetahuanPost


(33)

Paired Samples Test

t df Sig. (2-tailed) Pair 1 PengetahuanPre –

PengetahuanPost

-9.419 21 .000

B. Hasil Uji Variabel Sikap Uji Normalitas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

SikapPost .266 22 .000 .844 22 .003

SikapPre .194 22 .031 .909 22 .045

a. Lilliefors Significance Correction Transform data Sikap

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.

tran_sikappre .191 22 .035 .902 22 .033

a. Lilliefors Significance Correction

Uji Wilcoxon

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks SikapPost -

SikapPre

Negative Ranks 0a .00 .00

Positive Ranks 18b 9.50 171.00

Ties 4c


(34)

a. SikapPost < SikapPre b. SikapPost > SikapPre c. SikapPost = SikapPre

Test Statisticsb

SikapPost - SikapPre

Z -3.760a

Asymp. Sig. (2-tailed)

.000 a. Based on negative ranks.

b. Wilcoxon Signed Ranks Test

C. Uji Data Tindakan Uji Normalitas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.

TindakanPre .224 22 .006 .867 22 .070

TindakanPost .224 22 .006 .867 22 .070

a. Lilliefors Significance Correction Hasil Uji T

T-Test

Paired Samples Statistics

Mean N

Std. Deviation

Std. Error Mean

Pair 1 TindakanPre 5.09 22 .868 .185

TindakanPost 6.91 22 .868 .185

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 TindakanPre &

TindakanPost


(35)

Paired Samples Test

Paired Differences

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean Pair 1 TindakanPre -

TindakanPost

-1.818 .958 .204

Paired Samples Test

Paired Differences 95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

Pair 1 TindakanPre - TindakanPost

-2.243 -1.393

Paired Samples Test

t df Sig. (2-tailed) Pair 1 TindakanPre -

TindakanPost

-8.902 21 .000

5. Perbedaan Pengetahuan Sikap Tindakan Berdasarkan Jenis Kelamin A. Pengetahuan

- Pengetahuan Pre

jenis kelamin Statistic Std. Error

Pengetahuan laki laki Mean 8.09 .530

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 6.91

Upper Bound 9.27

5% Trimmed Mean

8.10

Median 8.00


(36)

Std. Deviation 1.758

Minimum 5

Maximum 11

Range 6

Interquartile Range

3

Skewness .103 .661

Kurtosis -.409 1.279

perempuan Mean 8.82 .400

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 7.93

Upper Bound 9.71

5% Trimmed Mean

8.91

Median 9.00

Variance 1.764

Std. Deviation 1.328

Minimum 6

Maximum 10

Range 4

Interquartile Range

2

Skewness -1.164 .661

Kurtosis .682 1.279

- Pengetahuan Post

Descriptives

jenis kelamin Statistic Std. Error

Pengetahuan laki laki Mean 9.09 .436

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 8.12

Upper Bound 10.06 5% Trimmed

Mean

9.16

Median 9.00

Variance 2.091


(37)

Minimum 6

Maximum 11

Range 5

Interquartile Range

2

Skewness -.676 .661

Kurtosis .951 1.279

perempuan Mean 10.18 .423

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 9.24

Upper Bound 11.12 5% Trimmed

Mean

10.26

Median 10.00

Variance 1.964

Std. Deviation 1.401

Minimum 7

Maximum 12

Range 5

Interquartile Range

1

Skewness -.923 .661

Kurtosis 1.881 1.279

B. Sikap - Sikap Pre

- Descriptives

jenis kelamin Statistic Std. Error

Sikap laki laki Mean 6.82 .296

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 6.16

Upper Bound 7.48

5% Trimmed Mean

6.85

Median 7.00

Variance .964


(38)

Minimum 5

Maximum 8

Range 3

Interquartile Range

2

Skewness -.346 .661

Kurtosis -.587 1.279

perempuan Mean 7.27 .304

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 6.59

Upper Bound 7.95

5% Trimmed Mean

7.25

Median 7.00

Variance 1.018

Std. Deviation 1.009

Minimum 6

Maximum 9

Range 3

Interquartile Range

2

Skewness .053 .661

Kurtosis -1.000 1.279

- Sikap Post

- Descriptives

jenis kelamin Statistic Std. Error

Sikap laki laki Mean 9.00 .330

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 8.26

Upper Bound 9.74

5% Trimmed Mean

9.06

Median 9.00

Variance 1.200

Std. Deviation 1.095


(39)

Maximum 10

Range 3

Interquartile Range

1

Skewness -1.116 .661

Kurtosis .417 1.279

Perempuan Mean 8.55 .312

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 7.85

Upper Bound 9.24

5% Trimmed Mean

8.55

Median 9.00

Variance 1.073

Std. Deviation 1.036

Minimum 7

Maximum 10

Range 3

Interquartile Range

1

Skewness -.147 .661

Kurtosis -.853 1.279

C. Tindakan - Tindakan Pre

jenis kelamin Statistic Std. Error

Tindakan laki laki Mean 5.09 .211

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 4.62

Upper Bound 5.56

5% Trimmed Mean

5.10

Median 5.00

Variance .491

Std. Deviation .701

Minimum 4


(40)

Range 2 Interquartile

Range

1

Skewness -.123 .661

Kurtosis -.453 1.279

perempuan Mean 5.09 .315

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 4.39

Upper Bound 5.79

5% Trimmed Mean

5.05

Median 5.00

Variance 1.091

Std. Deviation 1.044

Minimum 4

Maximum 7

Range 3

Interquartile Range

2

Skewness .431 .661

Kurtosis -.932 1.279

- Tindakan Post

jenis kelamin Statistic Std. Error

Tindakan laki laki Mean 6.73 .237

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 6.20

Upper Bound 7.26

5% Trimmed Mean

6.75

Median 7.00

Variance .618

Std. Deviation .786

Minimum 5

Maximum 8


(41)

Interquartile Range

1

Skewness -.935 .661

Kurtosis 1.649 1.279

perempuan Mean 7.09 .285

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 6.46

Upper Bound 7.73

5% Trimmed Mean

7.10

Median 7.00

Variance .891

Std. Deviation .944

Minimum 6

Maximum 8

Range 2

Interquartile Range

2

Skewness -.209 .661


(42)

(43)

(44)

DAFTAR PUSTAKA

Anggrainy, R., 2010. Cuci Tangan Pakai Sabun Untuk Menurunkan Angka Diare

di Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Program Mendukung Perilaku Hidup Bersih.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Fauziah 2012. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Nutrisi Prakonsepsi

Terhadap Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Praktik Konsumsi Makanan Sehat Wanita Pranikan. Tesis. Universitas Indonesia

Azwar, S. 2007. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, edisi 2, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Fitriani, S., 2011. Promosi kesehatan. Graha Ilmu. Jakarta.

Notoatmodjo, S., 2003. Pengantar Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta. Bandung.

Notoatmodjo, S., 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Cetakan Pertama. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Notoatmodjo, S. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Dalam Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S., 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Rineka Cipta. Jakarta.

Notoatmodjo, S. 2010. Promosi kesehatan : teori dan aplikasi.. Rineka Cipta. Jakarta.

Nurjannah, A. (2012). Personal hygiene Siswa Sekolah Dasar Negeri Jatinangor

Mubarak, W. I., 2007. Promosi kesehatan : sebuah pengantar proses belajar

mengajar dalam pendidikan. Graha Ilmu. Jakarta.

Maryunani, A., 2013. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Trans Info Media. Jakarta.


(45)

Potter, P. A.; Perry, G., 2005. Buku ajar fundamental keperawatan : konsep,

proses, dan praktik, Vol.1, Ed.4. EGC. Jakarta.

Pulungan, R, 2008, Pengaruh Metode Penyuluhan Terhadap Peningkatan

Pengetahuan dan Sikap Dokter Kecil Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah (PSN-DBD) Di Kecamatan Helvetia Tahun 2007, Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera

Utara, Medan.

Pratknya, A. W., 2011. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan

Kesehatan. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sitepu, A 2008, Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Menggunakan Metode

Ceramah Disertai Pemutaran VCD Dan Tanpa Pemutaran VCD Dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Penyakit Pneumonia Pada Balita Di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat,

Tesis, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan.

Soiyidin, M. 2012. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Salemba Medika. Jakarta

Sugiyono, M. 2012. Metode Penelitian. Alfabeta. Jakarta

Suiraoka, P.; Supariasa, D., 2012. Media Pendidikan Kesehatan. Graha Ilmu. Jakarta.

Sugiyono, 2007, Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung Tarwoto & Martonah., 2003. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses

Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta.

Lucie, 2005, Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat, Ghalia Indonesia. Bogor.

Wardhani, S. J., 2010. Hubungan Antara Praktik Personal Hygiene Ibu Dengan KejadianDiare Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pembantu Kelurahan Sugihwaras Kecamatan Pemalang Kabupaten Tembalang Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Volume 1, Nomor 2: 945-954. Rompas, M. J.; Tuda, J., dan Ponidjan, T., 2013. Hubungan Antara Perilaku Cuci

Tangan Pakai Sabun Dengan Terjadinya Diare Pada Anak Usia Sekolah di SD GMIM Dua Kecamatan Tareran. Ejournal Keperawatan (e-Kep), Volume 1,Nomor 1: 3.


(46)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimental dengan menggunakan rancangan one group pretest posttest, yaitu melakukan pengukuran sebelum diberikan perlakuan (pretest) dan sesudah diberikan perlakuan (posttest). Rancangan ini bertujuan untuk melihat adanya perbedaan yang terjadi setelah adanya perlakuan. (Sugiyono, 2008).

Rancangan ini dapat di gambarkan sebagai berikut :

Pretest Treatment Posttest

Keterangan:

T

1 = Pretest sebelum diberi penyuluhan pada Anak Sekolah Dasar

tentang Personal hygiene

T

2 = Postest setelah diberi penyuluhan pada anak Sekolah Dasar tentang

Personal hygiene

X = Memberikan perlakuan dengan memberikan penyuluhan pada anak Sekolah Dasar tentang Personal hygiene


(47)

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitan

Penelitian dilakukan di SD Negeri 173398 Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai Juni 2016.

3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V yang bersekolah di SD Negeri 173398 berjumlah 22 orang.

3.3.2. Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik total

sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan

populasi. Alasan mengambil total sampling karena menurut jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel penelitian (Sugiyono, 2007). Sehingga sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi berjumlah 22 orang.

3.4 Media Penyuluhan dan Metode Penyuluhan 3.4.1 Media Penyuluhan


(48)

Dalam penelitian ini, media penyuluhan yang digunakan yaitu media cetak dengan menggunakan flip chart (lembar balik) dan pembagian leaflet yang berisi informasi umum tentang personal hygiene.

3.4.2 Metode Penyuluhan

Metode penyuluhan yang digunakan adalah metode ceramah dan simulasi

personal hygiene.

3.5. Metode Pengumpulan Data 3.5.1 Data Primer

Data diperoleh melalui wawancara dengan mengacu pada kuesioner kepada siswa kelas V SD Negeri 193398 Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan. Untuk itu peneliti menggunakan alat bantu berupa alat tulis dan kuesioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu oleh peneliti.

Pengetahuan, sikap dan tindakan siswa diukur sebanyak dua kali, yaitu sebelum dan sesudah penyuluhan (pretest dan posttest). Untuk meminimalisisir histori yang merupakan salah satu hipotesis tandingan (probable error), maka garis waktu (time line) antara pretest, penyuluhan dan posttest ditentukan dengan jarak yang relatif dekat. Pada penelitian ini, pretest dilakukan satu hari sebelum penyuluhan, sedangkan posttest dilakukan satu minggu setelah penyuluhan karena dalam tempo setelah penyuluhan hingga dilakukan posttest, siswa bisa saja mendapat paparan informasi dari sumber lain yang juga dapat berpengaruh terhadap pengetahuan dan sikap anak sekolah dasar. Untuk itu,


(49)

peneliti berusaha meminimalisir hal tersebut dengan cara mengadakan posttest pada tempo yang relatif pendek yaitu satu minggu setelah penyuluhan.

3.5.2. Data Sekunder

Data berupa jumlah dan biodata siswa kelas V yang diperoleh dari sekolah tempat peneliti melakukan penelitian.

3.6. Variabel dan Definisi Operasional 3.6.1 Variabel

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah penyuluhan dan variabel dependen adalah pengetahuan, sikap dan tindakan siswa Sekolah Dasar 173398 Doloksanggul.

3.6.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau memberikan suatu operasional yang bermanfaat untuk membatasi ruang lingkup atau pengertiaan variabel diamati/diteliti serta mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel penelitian. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini sebagai berikut:


(50)

1. Penyuluhan adalah intervensi yang diberikan sebagai upaya pendidikan kesehatan mengenai personal hygiene dengan menggunakan metode ceramah dengan mediaflip chart (lembar balik).

2. Pengetahuan adalah tahu atau tidaknya siswa tentang personal hygiene 3. Sikap adalah respon siswa terhadap personal hygiene

4. Tindakan adalah respon siswa untuk mewujudkan suatu tindakan 5. Anak sekolah dasar adalah siswa SD 173398 yang duduk dikelas V.

3.7 Metode Pengukuran 3.7.1. Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dilakukan berdasarkan perolehan skor nilai dari pertanyaan yang diajukan, dimana jika menjawab “salah” diberi skor “0” dan jawaban “benar” diberi skor “1”.

Jumlah pertanyaan 12 buah dengan total skor 12. Jadi kriteria pengukuran pengetahuan responden dapat dideskripsikan sebagai berikut :

1. Tingkat pengetahuan baik, apabila responden mendapat nilai >75 % dari seluruh skor dan mampu menjawab pertanyaan dengan total skor 10-12

2. Tingkat pengetahuan cukup, apabila responden mendapat nilai 50%-75% dari seluruh skor yang ada dan mampu menjawab pertanyaan dengan total skor 6-9 3. Tingkat pengetahuan kurang, apabila responden mendapat nilai <50% dari

seluruh skor yang ada dan mampu menjawab pertanyaan dengan total skor <6


(51)

Sikap diukur melalui pernyataan dengan menggunakan skala Guttman jika responden memilih sikap baik pada pernyataan akan diberi nilai 1, jika memiliki sikap tidak baik akan diberi nilai 0.

Jumlah pernyataan 10 buah dengan total skor 10, berdasarkan jumlah nilai dari aspek sikap yang ada, dapat dideskripsikan sebagai berikut:

1. Dikategorikan baik bila jawaban yang benar >75% dari jumlah skor yang ada, dengan nilai 8-10.

2. Dikategorikan sedang bila jawaban yang benar 50%-75% dari jumlah skor yang ada, dengan nilai 5-7.

3. Dikategorikan rendah bila jawaban yang benar <50% dari jumlah skor yang ada, dengan nilai 0 - 4.

3.7.3 Tindakan

Pengukuran tindakan dilakukan berdasarkan perolehan skor nilai dari pertanyaan yang diajukan, dimana jika menjawab “salah” diberi skor “0” dan jawaban “benar” diberi skor “1”. Jumlah pertanyaan 10 buah dengan total skor 10. Kriteria pengetahuan responden dapat dideskripsikan sebagai berikut:

1. Dikategorikan baik bila jawaban yang benar >75% dari jumlah skor yang ada, dengan nilai 8-10.

2. Dikategorikan sedang bila jawaban yang benar 50%-75% dari jumlah skor yang ada, dengan nilai 5-7

3. Dikategorikan rendah bila jawaban yang benar <50% dari jumlah skor yang ada, dengan nilai 0 – 4.


(52)

3.8 Metode Pengolahan Data dan Analisis Data 3.8.1 Pengolahan Data

Dalam mengolah data dilakukan perhitungan statistik dengan menggunakan program SPSS komputer, seluruh data yang terkumpul akan di olah melalui tahap-tahap sebagai berikut:

1. Menyunting data (data editing)

Proses pemeriksaan kelengkapan dan kebenaran data seperti kelengkapan pengisian, kesalahan pengisian, konsistensi pengisian setiap jawaban.

2. Mengkode data (data coding)

Proses pemberian kode kepada setiap variabel yang telah dikumpulkan untuk memudahkan dalam pengelolaan lebih lanjut.

3. Memasukkan data (data entry)

Memasukkan data dalam program software komputer berdasarkan klasifikasi yang telah ditentukan.

4. Membersihkan data (data cleaning)

Pengecekan kembali data yang telah dimasukkan untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam entry data, sehingga data tersebut telah siap diolah dan dianalisis.

3.8.2 Analisis Data 1. Analisis Univariat


(53)

Analisis univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi dan persentase dari setiap variabel yang dikehendaki. Analisis ini digunakan untuk mengetahui gambaran karakteristik umum, karakteristik responden, pengetahuan, sikap anak SD 173398 Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk melihat perbedaan pengetahuan dan sikap anak sebelum dan sesudah perlakuan (penyuluhan). Sebelumnya dilakukan uji normalitas distribusi data dengan uji Kolmogorov Smirnov karena jumlah sampel (>50). Data dianalisis dengan teknik analisa kuantitatif serta menggunakan uji Paired sample t-test untuk melihat perbedaan pengetahuan, sikap dan tindakan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kesehatan tentang personal hygiene pada anak SDN 173398 Doloksanggul dengan tingkat kemaknaan 95%. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS komputer.


(54)

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kecamatan Doloksanggul adalah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Humbang Hasundutan. Luas wilayahnya sebesar 209,29 Km2 dengan jumlah penduduk 46.715 jiwa dan terdiri dari 9.992 KK dengan kepadatan penduduk 23,20 jiwa/Km2. Sarana Kesehatan yang ada di Kecamatan Doloksanggul meliputi 1 unit Rumah Sakit, 1 unit Puskesmas, 2 unit Puskesmas Pembantu. Kecamatan ini juga mempunyai sarana-sarana kesehatan swasta lainnya seperti dokter praktek umum maupun spesialis. Kecamatan Doloksanggul memiliki sarana pendidikan yang meliputi SD Negeri 40 unit, SLTP 8 unit, SLTA 10 unit. SD Negeri No.173398 beralamat di Desa Pasaribu Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan dengan jumlah siswa 153 orang. Data siswa selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Siswa Berdasarkan Tingkatan Kelas di SD Negeri 173398 Doloksanggul Tahun 2016

Kelas Jenis Kelamin Julmlah

(n)

Persentase (%) Laki-laki Perempuan

I 20 16 36 23,5

II 15 11 26 17,0

III 12 14 26 17,0

IV 10 9 19 12,4

V 12 10 22 14,4


(55)

4.2 Karakteristik Responden

Pada penelitian ini responden terbanyak pada usia 11 tahun yaitu 45,5% yang dapat dilihat pada tabel dan rasio jenis kelamin laki-laki dan perempuan pada pada responden adalah sama, dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin

Karakteristik Responden Jumlah (n)

Persentase (%) Umur

10 9 40,9

11 10 45,5

12 3 13.6

Jenis Kelamin

Laki-laki 11 50

Perempuan 11 50

4.3. Analisis Univariat

4.3.1. Distribusi Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Responden tentang

Personal Hygiene

4.3.1.1 Pengetahun Respondenn Tentang Personal Hygiene

Tabel 4.3. Distribusi Pengetahuan Responden tentang Personal Hygiene Berdasarkan Jumlah Pertanyaan Kuesioner yang Dijawab Benar di SD Negeri 173398 Doloksanggul

No Pertanyaan Pengetahuan Personal Hygiene

Pretest Posttest

n % n %

1 Menyikat gigi dua kali dalam sehari 21 95,5 22 100 2 Menyikat gigi pagi sebelum

sarapan dan malam sebelum tidur


(56)

3 Menyikat gigi ke arah bawah untuk gigi atas dan ke arah atas untuk gigi bawah

10 45,5 10 40,9

4 Membersihkan gigi dan lidah ketika menyikat gigi

21 95,5 22 100

5 Mandi dua kali sehari 17 77,3 20 90,9

6 Mandi pagi dan sore 10 45,5 8 36,4

7 Mencuci tangan sebelum makan 22 100 22 100

8 Mencuci tangan pakai sabun setelah BAB

21 95,5 21 95,5

9 Memotong kuku sekali dalam seminggu

8 36,4 9 40,9

10 Menggunakan alas kaki ketika ke luar rumah

15 68,2 21 95,5

11 Mencuci kaki setelah beraktivitas di luar rumah dan sebelum tidur

20 90,9 17 77,3

12 Mencuci rambut pakai sampo minimal dua kali dalam seminggu

11 50 21 95,5

Pada tabel 4.3. diketahui bahwa pada saat pretest di kelompok pertanyaan yang paling sedikit dijawab benar adalah pertanyan P9 (Memotong kuku sekali dalam seminggu) (36,4%), pertanyaan P3 (Menyikat gigi ke arah bawah untuk gigi atas dan ke arah atas untuk gigi bawah) (45%) dan pertanyaan P12 (Mencuci ramput pakai sampo minimal dua kali dalam seminggu) (50%). Pada pelaksanaan posttest pada setelah diberikan ceramah diketahui bahwa ada beberapa pertanyaan yang dapat dijawab dengan benar yaitu pertanyaan P12 yaitu (mencuci ramput pakai sampo minimal dua kali dalam seminggu) dari 50% menjadi 95,5% dan pertanyaan P2 (menggosok gigi pagi sebelum sarapan dan malam sebelum tidur) yaitu dari 59,1% menjadi 90,9%.


(57)

4.3.1.2. Sikap Responden tentang Personal Hygiene

Tabel 4.4. Distribusi Sikap Responden tentang Personal Hygiene

Berdasarkan Jumlah Pertanyaan Kuesioner yang Dijawab Benar di SD Negeri 173398 Doloksanggul

No Pertanyaan Sikap Personal Hygiene

Pretest Posttest

n % n %

1 Menyikat gigi dua kali dalam sehari 22 100 22 100 2 Menyikat gigi pagi sebelum

sarapan dan malam sebelum tidur

3 13,6 18 81,8

3 Menyikat gigi dapat mengakibatkan gigi berlubang

16 72,7 19 86,4

4 Mandi dua kali sehari 19 86,4 15 68,2

5 Mencuci tangan pakai sabun 15 68,2 19 86,4

6 Mencuci tangan pakai sabun setelah BAB dan memegang hewan

17 77,3 20 90,9

7 Kuku selalu dipotong pendek 20 90,9 22 100

8 Mencuci rambut dengan sampo minimal dua kali dalam seminggu

6 27,3 17 77,3

9 Mencuci tangan dan kaki setelah bermain

18 81,8 20 90,9

10 Menggunakan alas kaki ketika ke luar rumah

18 81,8 21 95,5

Pada tabel 4.4. diketahui bahwa pada saat pretest di kelompok pertanyaan yang paling sedikit dijawab benar adalah pertanyan P2 (menyikat gigi pagi sebelum sarapan dan malam sebelum tidur) (13,6%) dan pertanyaan P8 (mencuci rambut dengan sampo minimal dua kali dalam seminggu) (27,3%). Pada pelaksanaan

posttest pada setelah diberikan ceramah diketahui bahwa ada beberapa pertanyaan

yang dapat dijawab dengan benar yaitu pertanyaan P2 yaitu (menyikat gigi pagi sebelum sarapan dan malam sebelum tidur) dari 13,6% menjadi 81,8% dan pertanyaan P8 (mencuci rambut dengan sampo minimal dua kali dalam seminggu) yaitu dari 27,3% menjadi 77,3%.


(58)

4.3.1.3. Tindakan Responden Tentang Personal Hygiene

Tabel 4.5. Distribusi Tindakan Responden tentang Personal Hygiene

Berdasarkan Jumlah Pertanyaan Kuesioner yang Dijawab Benar di SD Negeri 173398 Doloksanggul

No Pertanyaan Sikap Personal Hygiene

Pretest Posttest

n % n %

1 Mandi dua kali dalam sehari 6 27,3 11 50

2 Mencuci rambut dengan sampo minimal dua kali dalam seminggu

20 90,9 21 95,5

3 Menyikat gigi dua kali dalam sehari 11 50 12 54,5 4 Manyikat gigi pagi sebelum

sarapan dan malam sebelum tidur

2 9,1 6 27,3

5 Menyikat gigi dengan pasta gigi 22 100 21 95,5 6 Membersihkan lidah setiap

menyikat gigi

11 50 18 81,8

7 Memotong kuku saat kuku mulai panjang

14 63,6 12 54,5

8 Mencuci tangan pakai sabun sebelum makan, setelah BAB, dan setelah memegang hewan

22 100 10 45,5

9 Memakai alas kaki setiap keluar rumah

15 68,2 18 81,8

10 Mencuci kaki dengan sabun setelah beraktivitas di luar rumah

11 50 22 100

Pada tabel 4.5. diketahui bahwa pada saat pretest di kelompok pertanyaan yang paling sedikit dijawab benar adalah pertanyan P4 (menyikat gigi pagi sebelum sarapan dan malam sebelum tidur) (9,1%) dan pertanyaan P1 (mandi dua kali dalam sehari) (27,3%). Pada pelaksanaan posttest pada setelah diberikan ceramah diketahui bahwa ada beberapa pertanyaan yang dapat dijawab dengan benar yaitu pertanyaan P10 yaitu (mencuci kaki dengan sabun setelah beraktivitas di luar rumah) dari 50% menjadi 100% dan pertanyaan P1 (mandi dua kali dalam sehari) dari 27,3% menjadi 50%.


(59)

4.3.2. Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Responden Sebelum dan Sesudah Diberikan Penyuluhan Kesehatan

Tabel 4.6. Distribusi Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Responden Sebelum dan Sesudah Diberikan Penyuluhan Kesehatan di SD Negeri 173398 Doloksanggul Tahun 2016

Kategori

Pengetahuan Sikap Tindakan

Pre Post Pre Post Pre Post

n % n % N % n % n % n %

Tinggi 7 31,8 13 59,1 8 36,4 18 81,8 0 0 6 27,3 Sedang 14 63,6 9 40,9 14 63,6 4 18,2 16 72,7 16 72,7

Rendah 1 4,5 0 0 0 0 0 0 6 27,3 0 0

Hasil penelitian sebelum diberikan penyuluhan menunjukkan pengetahuan responden adalah rendah sebanyak 1 orang (4,5%) dan sedang sebanyak 10 orang (50%). Sesudah diberikan penyuluhan kesehatan berubah menjadi sedang sebanyak 1 orang (4,5%) dan tinggi sebanyak 22 orang (95,5%).

Hasil penelitian sebelum diberikan penyuluhan menunjukkan sikap responden adalah sedang sebanyak 14 orang (63,6%). Setelah diberikan penyuluhan kesehatan, kembali dilakukan evaluasi untuk melihat perbedaan sikap responde didapatkan hasil sedang sebanyak 4 orang (18,2%) dan baik sebanyak 18 orang (81,8%)

Hasil penelitian menunjukkan tindakan responden sebelum diberikan penyuluhan adalah rendah sebanyak 6 orang (72,7%) dan sedang sebanyak 16 orang (72,7%) Sesudah diberikan penyuluhan kesehatan berubah menjadi baik sebanyak 6 orang (27,3%) dan sedang sebanyak 16 orang (72,7%).


(60)

4.3.3. Perbandingan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Setelah dilakukukan pengukuran dengan menggunakan kuesioner pada saat pretest dan postest didapatkan hasil terdapat perbedaan pengetahuan, sikap dan tindakan antara responden laki – laki dan perempuan. Variabel pengetahuan, pada pretest dan posttest pengetahuan responden perempuan lebih tinggi dari responden laki – laki. Variabel sikap, pada pretest sikap responden perempuan lebih tinggi dari responden laki – laki dan pada posttest sikap responden laki – laki lebih tinggi dari responden perempuan. Variabel tindakan, pada pretest dan

posttest tindakan responden perempuan lebih tinggi dari responden laki – laki

yang dapat yang dapat dilihat pada Tabel. 4.7.

Tabel. 4.7. Distribusi Nilai Rerata Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Berdasarkan Jenis Kelamin

Pengetahuan Sikap Tindakan

Pretest Posttest Pretest Posttest Pretest Posttest

Laki-laki 8,09 9,09 6,82 9.00 5,09 6,73

Perempuan 8,82 10,18 7,27 8,55 6,00 7,09

4.4. Analisis Bivariat

Analisis Bivariat dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan, sikap dan tindakan siswa sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan. Uji statistic yang digunakan dalam analisis bivariat ini adalah uji

t-test (paired t-t-test) pada tingkat kepercayaan 95% untuk data yang berdistribusi

normal dan uji Wilcoxon pada taraf kepercayaan 95% untuk data yang tidak berdistribusi normal. Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dan perbedaan


(61)

pengetahuan, sikap dan tindakan siswa tentang personal hygiene sebelum dan sesudah penyuluhan.

4.4.1. Uji Normalitas Data

Analisis normalitas dilakukan untuk mengetahuai data penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan uji Shapiro Wilk. Hasil uji normalitas ditampilkan dalam tabel 4.13.

Tabel 4.8. Hasil Uji Normalitas Data

P Kriteria

Pre Pengetahuan 0,124 Berdistribusi Normal

Post Pengetahuan 0,192 Berdistribusi Normal

Pre Sikap 0,045 Tidak Berdistribusi Normal

Post Sikap 0,003 Tidak Berdistribusi Normal

Pre Tindakan 0,070 Berdistribusi Normal

Post Tindakan 0,070 Berdistribusi Normal

Hasil uji normalitas data didapatkan bahwa data pretest pengetahuan,

postest pengetahuan, pretest tindakan dan posttest tindakan berdistriusi normal

sehingga untuk uji bivariat digunakan uji t-test (paired t-test) sementara untuk data pretest sikap dan postest sikap tidak berdistribusi normal sehingga digunakan uji Wilcoxon.

4.4.2. Perbandingan Rerata Nilai Pengetahuan Responden Sebelum dan Sesudah Penyuluhan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata nilai pengetahuan responden sebelum diberikan penyuluhan adalah 8,45 dan sesudah diberikan penyuluhan


(62)

mengalami peningkatan sekitar 14,08% menjadi 9,64. Terlihat nilai mean

difference sebesar 1,19 dan nilai p = 0,00, hal ini bermakna bahwa ada perbedaan

yang signifikan antara pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan dimana nilai p < 0,05, dapat dilihat pada Tabel 4.11.

Tabel 4.9. Perbandingan Rerata Nilai Pengetahuan Responden Sebelum dan Sesudah Penyuluhan di SD Negeri 173398 Doloksanggul Tahun 2016

Pengetahuan Rerata Std.

Deviasi

p n

Sebelum 8,45 1.565

1.497

< 0,001 22

Sesudah 9,64

4.4.7. Perbandingan Median Nilai Sikap Responden Sebelum dan Sesudah Penyuluhan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa median nilai sikap responden sebelum diberikan penyuluhan adalah 3 dan sesudah diberikan penyuluhan mengalami peningkatan menjadi 6 dengan nilai p = 0,00, hal ini bermakna bahwa ada perbedaan yang signifikan antara sikap sebelum dan sesudah penyuluhan dimana nilai p < 0,05, dapat dilihat pada Tabel 4.12.

Tabel 4.10. Perbandingan Median Nilai Sikap Responden Sebelum dan Sesudah Penyuluhan di SD Negeri 173398 Doloksanggul Tahun 2016

Sikap Median p n

Sebelum 3 < 0,001 22

Sesudah 6

4.4.3. Perbandingan Rerata Nilai Tindakan Responden Sebelum dan Sesudah Penyuluhan


(63)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata nilai tindakan responden sebelum diberikan penyuluhan adalah 5,09 dan sesudah diberikan penyuluhan mengalami peningkatan sekitar 35,76% menjadi 6,91. Terlihat nilai mean

difference sebesar 1,82 dan nilai p = 0,00, hal ini bermakna bahwa ada perbedaan

yang signifikan antara pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan dimana nilai p < 0,05, dapat dilihat pada Tabel 4.13.

Tabel 4.11. Perbandingan Rerata Nilai Tindakan Responden Sebelum dan Sesudah Penyuhan di SD Negeri 173398 Doloksanggul Tahun 2016

Tindakan Rerata Std.

Deviasi

p n

Sebelum 5,09 0.868

0.868

< 0,001 22


(64)

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Pegetahuan Sikap dan Tindakan Sebelum dan Sesudah Penyuluhan 5.1.1. Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Penyuluhan

Hasill penelitian tingkat pengetahuan responden sebelum dilakukan penyuluhan seperti pada Tabel.4.7. diketahui bahwa pengetahuan responden tentang personal hygiene mempunyai pengetahuan baik, cukup dan kurang. Untuk tingkat pengetahuan baik ada sebanyak 7 orang (31,8%), tingkat pengetahuan cukup ada sebanyak 14 orang (63,6) dan untuk tingkat pengetahuan rendah ada 1 orang (4,5%). Secara umum tingkat pengetahuan siswa tentang personal hygiene adalah cukup.

Tingkat pengetahuan responden dilihat dan diukur dari jawaban responden tentang pengetahuan personal hygiene yang meliputi pengetahuan tentang menyikat gigi yang baik, mandi, kebersihan tangan dan kaki, dan mencuci rambut. Tingkat pengetahuan siswa mengenai menyikat gigi hanya 13 dari 22 responden yang menjawab pertanyaaan dengan benar dapat dilihat pada Tabel.4.4. Responden banyak menjawab menyikat gigi yang baik pagi sebelum sarapan dan malam sebelum tidur dan jawaban ini tidak tepat, sebab menyikat gigi yang baik adalah pagi sebelum sarapan.

Hasil penelitian tingkat pengetahuan siswa setelah dilakukan penyuluhan terjadi peningkatan tingkat pengetahuan dapat dilihat pada Tabel. 4.7. Tingkat


(65)

pengetahuan responden meningkat menjadi baik dan kurang. Untuk tingkat pengetahuan baik ada sebanyak 13 orang (59,1%) dan untuk tingkat pengetahuan cukup ada sebanyak 9 orang (40,9%). Secara umum tingkat pengetahuan siswa tentang personal hygiene setelah penyuluhan adaalah baik. Terjadi peningkatan jawaban benar pada pertanyaan menyikat gigi dari 13 orang menjadi 20 orang yang menjawab dengan benar.

5.1.2. Sikap Sebelum dan Sesudah Penyuluhan

Hasil penelitian sikap responden sebelum dilakukan penyuluhan seperti pada Tabel.4.7. Diketahui bahwa sikap responden adalah baik dan sedang, sikap dengan kategori baik sebanyak 8 oang (36,4%) dan sikap dengan kategoro sedang sebanyak 15 orang (63,6%). Secara umum sikap responden tentang personal

hygiene adalah sedang.

Sikap responden dilihat dan diukur dari jawaban responden tentang sikap

personal hygiene yang meliputi menyikat gigi yang baik, mandi, kebersihan

tangan dan kaki, dan mencuci rambut. Sikap mengenai menyikat gigi hanya 3 dari 22 responden yang menjawab pertanyaaan dengan benar dapat dilihat pada Tabel.4.5. Responden banyak menjawab menyikat gigi yang baik pagi sebelum sarapan dan malam sebelum tidur dan jawaban ini tidak tepat, sebab menyikat gigi yang baik adalah pagi sebelum sarapan.

Hasil penelitian sikap responden setelah dilakukan penyuluhan terjadi peningkatan dapat dilihat pada Tabel. 4.7. Sikap responden meningkat menjadi baik dan sedang. Untuk sikap dengan kategori baik ada sebanyak 18 orang


(66)

(81,8%) dan untuk sikap dengan kategori sedang ada 4 orang orang (18,2%). Secara umum sikap responden tentang personal hygiene setelah penyuluhan adalah baik. Terjadi peningkatan jawaban benar pada pertanyaan menyikat gigi dari 3 orang menjadi 18 orang yang menjawab dengan benar.

5.1.3. Tindakan Sebelum dan Sesudah Penyuluhan

Hasil penelitian tindakan responden sebelum dilakukan penyuluhan seperti pada Tabel.4.7. Diketahui bahwa tindakan responden adalah sedang dan rendah, tindakan dengan kategori sedang sebanyak 16 oang (72,7%) dan tindakan dengan kategori sedang sebanyak 6 orang (27,3%). Secara umum tindakan responden tentang personal hygiene adalah sedang.

Tindakan responden dilihat dan diukur dari jawaban responden tentang pertantanyaan tindakan personal hygiene yang meliputi menyikat gigi yang baik, mandi, kebersihan tangan dan kaki, dan mencuci rambut. Pertanyaan tindakan mengenai menyikat gigi hanya 2 dari 22 responden yang menjawab pertanyaaan dengan benar dapat dilihat pada Tabel.4.6. Responden banyak menjawab menyikat gigi yang baik pagi sebelum sarapan dan malam sebelum tidur dan jawaban ini tidak tepat, sebab menyikat gigi yang baik adalah pagi setelah sarapan.

Hasil penelitian tindakan responden setelah dilakukan penyuluhan terjadi peningkatan dapat dilihat pada Tabel. 4.7. Tindakan responden meningkat menjadi kategori baik dan sedang. Untuk tindakan dengan kategori baik ada sebanyak 6 orang (27,3%) dan untuk tindakan dengan kategori sedang ada 16


(67)

orang orang (72,7%). Secara umum tindakan responden tentang personal hygiene setelah penyuluhan adalah sedang. Terjadi peningkatan jawaban benar pada pertanyaan menyikat gigi dari 2 orang menjadi 6 orang yang menjawab dengan benar.

5.2. Perbedaan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Siswa Sebelum dan Sesudah Diberikan Penyuluhan

5.2.1. Perbedaan Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Penyuluhan

Hasil penelitian pada tabel 4.14. menunjukkan peningkatan pengetahuan dari pretest ke posttest yaitu dari 8,45 menjadi 9,64 dengan selisih rerata peningkatan sebesar 1,19 dan pValue atau nilai significancy = 0,00 hal ini bermakna ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan sebelum penyuluhan dan setelah penyuluhan. Ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan pengetahuan siswa sebelum dan sesudah penyuluhan tentang personal hygiene di SD Negeri No.173398 Doloksanggul tahun 2016.

5.2.2. Perbedaan Sikap Sebelum dan Sesudah Penyuluhan

Hasil penelitian pada tabel 4.15. menunjukkan peningkatan sikap dari

pretest ke posttest yaitu median nilai sikap responden sebelum diberikan

penyuluhan adalah 3,00 dan sesudah diberikan penyuluhan mengalami peningkatan menjadi 6,00 dengan nilai p = 0,00, hal ini bermakna bahwa ada perbedaan yang signifikan antara sikap sebelum dan setelahah penyuluhan dimana nilai p < 0,05. Ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan sikap siswa sebelum dan


(68)

sesudah penyuluhan tentang personal hygiene di SD Negeri No.173398 Doloksanggul tahun 2016..

5.2.3. Perbedaan Tindakan Sebelum dan Sesudah Penyuluhan

Hasil penelitian pada tabel 4.16. menunjukkan peningkatan tindakan dari

pretest ke posttest yaitu dari 8,45 menjadi 9,64 dengan selisih rerata peningkatan

sebesar 1,19 dan pValue atau nilai significancy = 0,00 hal ini bermakna ada perbedaan yang signifikan antara tindakan sebelum penyuluhan dan setelah penyuluhan. Ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan tindakan siswa sebelum dan sesudah penyuluhan tentang personal hygiene di SD Negeri No.173398 Doloksanggul tahun 2016.

Peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan diartikan sebagai hasil dari pemberian penyuluhan dengan alat bantu media leaflet dan flipchart. Penyuluhan kesehatan diartikan sebagai kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan dengan menyebarkan pesan ataupun informasi, sehingga masyarkat mengetahui dan mengerti untuk bisa melakukan anjuran – anjuran yang ada. Adapun tujuan dari penyuluhan adalah meningkatkan pengetahuan seseorang yang kemudian akan berpotensi untuk meningkatan sikap dan tindakan seseorang. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Fauziah (2012) tentang “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Singkat tentang Nutrisi Prakonsepsi terhadap Pengetahuan, Sikap dan Praktik Konsumsi Makanan Sehat Wanita Pranikah” menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna pada pengetahuan (p=0,001), sikap (p=0,039), dan praktik (p=0,000) sebelum dan sesudah intervensi. Pemilihan dan penggunaan media merupakan salah – satu komponen yang penting dilakukan dengan tujuan agar membantu


(69)

penggunaan indra sebanyak– banyaknya. Seseorang mendapat pengetahuan melalui panca indranya, dimana sebagian besar diperoleh melalui indra penglihatan. Dengan menggunakan leaflet dan flip chart yang disertai dengan gambar- gambar, informasi yang disampaikan melalui mata lebih banyak dan menarik perhatian siswa sehingga informasi akan lebih mudah diterima oleh siswa.


(70)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

7. Tingkat pengetahuan siswa tentang personal hygiene sebelum diberikan penyuluhan yaitu tingkat pengetahuan baik sebanyak 7 orang (31,8%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 14 orang (63,6) dan tingkat pengetahuan rendah 1 orang (4,5%). Setelah penyuluhan mengalami peningkatan menjadi tingkat pengetahuan baik sebanyak 13 orang (59,1%) dan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 9 orang (40,9%).

8. Sikap siswa sebelum dilakukan penyuluhan yaitu kategori baik sebanyak 8 oang (36,4%) dan kategori sedang sebanyak 15 orang (63,6%). Setelah penyuluhan setelah penyuluhan mengalami peningkatan yaitu sikap dengan kategori baik sebanyak 18 orang (81,8%) dan sikap dengan kategori sedang sebanyak 4 orang orang (18,2%).

9. Tindakan siswa sebelum penyuluhan yaitu kategori sedang sebanyak 16 orang (72,7%) dan kategori rendah sebanyak 6 orang (27,3%). Setelah penyuluhan tindakan responden mengalami peningkatan yaitu tindakan dengan kategori baik sebanyak 6 orang (27,3%) dan tindakan dengan kategori sedang ada 16 orang (72,7%)


(71)

10.Setelah dilakukan uji bivariat dengan menggunakan uji uji test (paired

t-test) untuk variabel pengetahuan dan tindakan didapatkan pValue = 0,00

dan uji Wilcoxon untuk variabel sikap didapatkan pValue = 0,00, artinya ada perbedaan pengetahuan, sikap dan tindakan siswa antara sebelum dan sesudah penyuluhan.

6.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat disarankan sebagai berikut :

1. Perlu dilakukan kembali penyuluhan kesehatan dengan media dan metode yang tepat, guna meningkatkan pengetauan siswa terutama tentang menyikat gigi serta kebersihan tangan dan kaki.

2. Perlu dilakukan penyuluhan kesetatan yang berkelanjutan guna meningkatkan sikap siswa tentang personal hygiene terutama tentang mandi.

3. Untuk pihak sekolah agar menyediakan sarana dan prasanana yang mendukung tindakan personal hygiene siswa.


(72)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penyuluhan

2.1.1 Defenisi Penyuluhan

Menurut Sarwono dalam Mubarak (2007) penyuluhan pada dasarnya adalah suatu proses mendidik individu/masyarakat supaya mereka dapat memecahkan masalahmasalah kesehatan yang dihadapi. Seperti halnya proses pendidikan lainnya, pendidikan kesehatan mempunyai unsur masukan-masukan yang setelah diolah dengan teknik-teknik tertentu akan menghasilkan keluaran yang sesuai dengan harapan atau tujuan kegiatan tersebut. Tidak dapat disangkal pendidikan bukanlah satu-satunya cara mengubah perilaku, tetapi pendidikan juga mempunyai peranan yang cukup penting dalam perubahan pengetahuan setiap individu.

Tujuan dari penyuluhan antara lain agar individu/masyarakat mengubah perilaku menjadi perilaku hidup sehat, hal ini sesuai dengan pendapat Azwar dalam Fitriani (2011) bahwa penyuluhan merupakan kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan sehingga


(73)

masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungan dengan kesehatan.

2.1.2 Metode Penyuluhan

Metode penyuluhan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya suatu hasil penyuluhan secara optimal. Semua metode akan baik bila digunakan secara tepat yaitu sesuai dengan kebutuhan (Notoatmodjo, 2005).

Pada garis besarnya hanya ada dua jenis metode dalam penyuluhan, yaitu : 1. Metode satu arah (One Way Methode)

Pada Metode ini hanya terjadi komunikasi satu arah yaitu dari pihak penyuluh ke pihak sasaran. Dengan demikian, pihak sasaran tidak diberi kesempatan untuk aktif. Yang termasuk metode ini adalah: metode ceramah, siaran melalui radio, pemutaran film, penyebaran selebaran, pameran. Metode ceramah merupakan metode yang digunakan peneliti untuk melakukan penyuluhan kepada petani jeruk tentang penggunaan alat pelindung diri.

2. Metode dua arah (Two Way Methode)

Pada metode ini terjadi komunikasi dua arah antara pendidik dan sasaran. Yang termasuk dalam metode ini adalah: wawancara, demonstrasi, sandiwara, simulasi, curah pendapat, permainan peran (role playing) dan tanya jawab.

Metode penyuluhan harus disesuaikan dengan sasaran penyuluhan, berikut diuraikan metode penyuluhan untuk sasaran tertentu (Notoatmodjo, 20010)


(74)

1. Metode Individual (Perorangan)

Dasar digunakannya penekatan individual ini karena setiap orang mempunyai masalah atau alasan yang berbeda-beda.

Sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut. Bentuk-bentuk pendekatan ini antara lain :

a) Bimbingan dan Penyuluhan (guidance and counceling)

Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih intensif. Setiap masalah yang dihadapi oleh klien dapat dikorek dan dibantu penyelesaiannya.

b) Wawancara (interview)

Merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan. Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien untuk menggali informasi mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan

2. Metode Kelompok

Dalam memilih metode kelompok, harus mengingat besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal sasaran. Untuk kelompok besar, metodenya akan bebeda dengan kelompok kecil.

a. Kelompok Besar

- Ceramah, metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah.


(75)

- Seminar, metode ini cocok untuk sasaran yang berpendidikan menengah ke atas.

b. Kelompok Kecil

- Diskusi Kelompok, pemimpin diskusi harus memberikan pancingan-pancingan yang dapat berupa pertanyaan-pertanyaan atau kasus sehubungan dengan topik yang dibahas. Agar terjadi diskusi yang hidup, pemimpin kelompok harus mengarahkan dan mengatur sedemikian rupa sehingga semua peserta dapat berkesempatan berbicara

- Curah Pendapat (Brain Storming), merupakan modifikasi dari diskusi kelompok. Prinsipnya sama dengan diskusi kelompok. Bedanya, pada permulaan pemimpin kelompok memancing dengan satu masalah dan kemudian tiap peserta memberikan tanggapan. - Bola salju (Snow Balling), kelompok dibagi atas pasangan-pasangan

kemudian dilintarkan suatau pertanyaan atau masalah. Setelah lebih kurang 5 menit tiap dua pasang bergabung menjadi satu, mereka tetap mendiskusikan masalah tersebut kemudian 2 pasang yang sudah beranggotakan 4 orang ini bergabung dengan kelompok lain, begitu seterusnya sehingga akhirnya akan terjadi diskusi seluruh anggota kelompok.

- Kelompok-kelompok Kecil (Buzz Group), Kelompok digabi menjadi kelompok-kelompok kesil kemudian diberi suatu permasalahan yang sama atau tidak dengan kelompok lain. Masing-masing kelompok


(1)

DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

ABSTRACT ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

RIWAYAT HIDUP ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 ... a tar Belakang ... 1

1.2 ... R umusan Masalah ... 4

1.3 ... T ujuan Penelitian ... 4

1.3.1 ... T ujuan Umum ... 4

1.3.2 ... T ujuan Khuus ... 4

1.4 ... H ipotesis ... 5

1.5 ... M anfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 ... P enyuluhan ... 8

2.1.1 Definisi Penyuluhan ... 8

2.1.2 Metode Penyuluhan ... 8

2.1.3 Media Penyuluhan ... 12

2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyuluhan ... 14

2.2 Personal Hygiene... 15

2.2.1 Definisi Personal Hygiene... 15

2.2.2 Macam-macam Personal hygiene ... 16


(2)

2.3 Pengetahuan, Sikap dan Tindakan ... 20

2.3.1 Pengetahuan ... 20

2.3.2 Sikap ... 22

2.3.3 Tindakan ... 25

2.3.4Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan dan Sikap ... 26

2.4 Kerangka Konsep... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

3.1 Jenis Penelitian ... 32

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

3.3 Populasi dan Sampel ... 33

3.4 Media dan Metode Penyuluhan ... 33

3.4.1 Media Penyuluhan ... 33

3.4.2 Metode Penyuluhan ... 34

3.5Metode Pengumpulan Data... 34

3.6 Variabel dan Definisi Operasional... 35

3.7 Metode Pengukuran ... 36

3.8 Metode Pengolahan Data dan Analisis Data ... 37

3.8.1 Metode Pengolahan Data ... 37

3.8.2 Metode Analisis Data ... 38

BAB IV HASIL ... 40

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 40

4.2. Karakteristik Responden ... 41

4.3. AnalisisUnivariat ... 41

4.3.1. Distribusi Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Responden Tentang Personal Hygiene ... 41

4.3.1.1. Pengetahuan Responden Tentang Personal Hygiene ... 41

4.3.1.2. Sikap Responden Tentang Personal Hygiene ... 43

4.3.1.3. Tindakan Responden Tentang Personal Hygiene ... 44

4.3.2. Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Responden Sebelum dan Sesudah Diberikan Penyuluhan Kesehatan Tentang Personal Hygiene ... 45

4.3.3. Perbandingan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 46

4.4. AnalisisBivariat ... 46

4.4.1. Uji Normalitas Data ... 47 4.4.2. Perbandingan Rerata Nilai Pengetahuan Responden


(3)

Sebelum dan Sesudah Penyuluhan ... 47

4.4.2. Perbandingan Rerata Nilai Sikap Responden Sebelum dan Sesudah Penyuluhan... 48

4.4.2. Perbandingan Rerata Nilai Tindakan Responden Sebelum dan Sesudah Penyuluhan ... 49

BAB V PEMBAHASAN ... 50

5.1. Pegetahuan Sikap dan Tindakan Sebelum dan Sesudah Penyuluhan ... 50

5.1.1. Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Penyuluhan ... 50

5.1.2. Sikap Sebelum dan Sesudah Penyuluhan ... 51

5.1.3. Tindakan Sebelum dan Sesudah Penyuluhan ... 52

5.2. Perbedaan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Sebelum dan Sesudah Penyuluhan ... 53

5.2.1. Perbedaan Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Penyuluhan ... 53

5.2.2. Perbedaan Sikap Sebelum dan Sesudah Penyuluhan ... 53

5.2.3. Perbedaan Tindakan Sebelum dan Sesudah Penyuluhan ... 54

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 56

6.1. Kesimpulan ... 56

6.1. Saran ... 57


(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Gambaran Siswa SD Negeri 173398 Doloksanggul ... 40

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Rerponden Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin ... 41

Tabel 4.3. Distribusi Pengetahuan Responden tentang Personal Hygiene... 42

Tabel 4.4. Distribusi Sikap Responden tentang Personal Hygiene ... 43

Tabel 4.5. Distribusi Tindakan Responden tentang Personal Hygiene ... 44

Tabel 4.6. Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Responden Sebelum dan Sesudah Diberikan Penyuluhan Kesehatan ... 45

Tabel 4.7. Distribusi Rerata Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 49

Tabel 4.8. Hasil Uji Normalitas Data ... 51

Tabel 4.9. Perbandingan Rerata Nilai Pengetahuan Responden Sebelum dan Sesudah Penyuluhan ... 52

Tabel 4.10. Perbandingan Median Nilai Sikap Responden Sebelum dan Sesudah Penyuluhan ... 52

Tabel 4.11. Perbandingan Rerata Nilai Tindakan Responden Sebelum dan Sesudah Penyuhan ... 53


(5)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner

Lampiran 2. Satuan Acara Penyuluhan Lampiran 3. Media Penyuluhan

Lampiran 4. Master Data Lampiran 5. Out put SPSS Lampiran 6. Surat Izin Penelitian


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Haryati Lumban Gaol

Tempat Lahir : Doloksanggul

Tanggal Lahir : 7 Oktober 1994

Suku Bangsa : Batak

Agama : Kristen

Nama Ayah : Porman Lumban Gaol

Suku Bangsa Ayah : Batak

Nama Ibu : Nurmala Manalu

Suku Bangsa Ibu : Batak

Pendidikan Formal

1. SD/Tamat tahun : SD 173398 Doloksanggul / 2006

2. SLTP/Tamat tahun : SMP Negeri 2 Doloksanggul / 2009

3. SLTA/Tamat tahun : SMA Negeri 1 Doloksanggul / 2012

4. Lama studi di FKM USU : 3 tahun 10 bulan


Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan Perokok Tentang Bahaya Merokok Terhadap Kesehatan Di Kecamatan DolokSanggul Kabupaten Humbang Hasundutan

2 68 73

Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Tentang Personal Hygiene Menstruasi Terhadap Tindakan Personal Hygiene Remaja Puteri Pada Saat Menstruasi di SMK Negeri 8 Medan Tahun 2010

21 86 133

PENGARUH PENYULUHAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PERSONAL Pengaruh Penyuluhan Personal Hygiene Terhadap Pengetahuan dan Sikap Personal Hygiene Saat Menstruasi Pada Siswi Kelas VII Di SMP Negeri 5 Karanganyar.

0 4 17

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN PENYULUHAN TENTANG GIZI SEIMBANG DENGAN Perbedaan Pengetahuan Remaja Sebelum Dan Sesudah Diberikan Penyuluhan Tentang Gizi Seimbang Dengan Menggunakan Media Video Di SMP Negeri 2 Kartasura.

0 3 18

PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KEAMANAN MAKANAN JAJANAN ANTARA SEBELUM DAN SESUDAH PENDIDIKAN MEDIA CERGAM DI SMP Perbedaan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Keamanan Makanan Jajanan Antara Sebelum dan Sesudah Pendidikan Media Cergam D

1 4 16

PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG KEAMANAN MAKANAN JAJANAN ANTARA SEBELUM DAN SESUDAH PENDIDIKAN MEDIA CERGAM DI SMP Perbedaan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Keamanan Makanan Jajanan Antara Sebelum dan Sesudah Pendidikan Media Cergam D

0 3 16

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG OBAT SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN PADA IBU-IBU PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG OBAT SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN PADA IBU-IBU ANGGOTA DHARMA WANITA PERSATUAN KABUPATEN REMBANG.

0 0 14

PERBEDAAN PENGETAHUAN TENTANG OBAT ANTIDIARE SEBELUM DAN SESUDAH DIBERI PENYULUHAN PADA PERBEDAAN PENGETAHUAN TENTANG OBAT ANTIDIARE SEBELUM DAN SESUDAH DIBERI PENYULUHAN PADA MASYARAKAT DESA KARANGPELEM KECAMATAN KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN.

0 0 15

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN DI SMA NEGERI 2 UNGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2011

0 0 9

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA SEBELUM DAN SESUDAH PENERIMAAN PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG KEBUTUHAN SEKSUAL DI SMA MUHAMMADIYAH 3 JEMBER

0 1 86