tinggi dan telepon tetap dapat digunakan secara bersamaan tanpa adanya
interferensi dari High-Speed Internet.
2.2 Jaringan Komputer Nirkabel Wireless LAN 2.2.1 Mengenal jaringan wireless
Teknologi wireless sangat cocok dan banyak digunakan sebagai pengganti kabel- kabel, seperti kabel mouse, kabel jaringan LAN dan bahkan kabel WAN Wide Area
Network yang sebelumnya membutuhkan jaringan dari PT Telkom. Teknologi yang
digunakan untuk masing-masing kebutuhan pun berbeda-beda sesuai dengan jarak tempuh yang mampu ditanganinya. Secara kasar, semakin jauh daya jangkauan
wireless, semakin tinggi pula kebutuhan kebutuhan hardwarenya.
Teknologi wireless yang populer untuk kelompok LAN adalah Wi-Fi. Kecepatan transfer data Wi-Fi yang saat ini sudah mencapai 54 Mbps, termasuk
standarisasi yang sedang dikembangkan untuk mampu mencapai kecepatan 248 Mbps. Memang masih tidak sebanding dengan kecepatan kabel UTP yang sudah mencapai 1
Gbps. Walaupun demikian, sebagian besar pengguna merasa kecepatan ini sudah memadai. Beberapa keuntungan utama mengapa wirelessLAN banyak dibutuhkan
orang dan juga penulis memilih topik pembahasan ini sebagai kajian tugas akhir adalah sebagai berikut:
1. Bila menggunakannya untuk kepentingan internet sharing, akses internet dapat
tersedia 24 jam secara non-stop Online 24 jam.
2. Tidak ada pulsa telepon yang harus dibayar sehingga tidak perlu takut akan
kenaikan pulsa telepon.
Universitas Sumatera Utara
3. Berdasarkan dari hasil penelitian diperoleh, perangkat wirelessLAN yang
beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz berdasarkan standar 802.11b 2,4 GHz, 11 Mbps dan 802.11g yang lebih cepat 2,4 GHz, 54 Mbps telah dibebaskan
oleh Pemerintah dari lisensi sejak 1 januari 2005, melalui Keputusan Menteri
Perhubungan No. 22005. S’to, 2007.
4. Dilengkapi fasilitas WEP data enkripsi yang menggunakan 64128 bit dan juga
menggunakan WPA. WEP dan WPA merupakan fasilitas keamanan jaringan yang berada pada sistem setting access point. Selain itu, ada juga fasilitas
Filtering MAC address sehingga memungkinkan untuk memilih station klien
mana saja yang diperbolehkan masuk kedalam jaringan. Ini merupakan
jaminan penolakan terhadap penyusup yang akan mencoba masuk ke sistem.
5. Akses jaringan dengan wirelessLAN ini sangat sesuai untuk Perusahaan
Institusi yang memerlukan akses internet untuk lebih dari satu PCLaptop yang tidak ingin dipusingkan dengan posisiletak komputer yang menjadi kliennya,
warung internet atau kebutuhan pribadi yang memerlukan akses dengan waktu
yang lama.
2.2.2 Standarisasi jaringan wireless
Untuk sebuah teknologi yang bersifat massal, sebuah standarisasi sangatlah dibutuhkan. Standarisasi akan memberikan banyak keuntungan, diantaranya adalah:
a. Pembuat hardware yang berbeda bisa saling bekerja sama. Tentunya tidaklah
sangat efisien apabila wireless di satu merk laptop hanya bisa berhubungan
dengan peralatan yang berasal dari merek yang sama.
Universitas Sumatera Utara
b. Pembuat hardware tambahan bisa membuat peralatan yang berlaku untuk
semua peralatan berdasarkan informasi dari standarisasi yang telah baku.
c.
Penghematan dan perkembangan teknologi yang jauh lebih cepat.
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh bahwa IEEE Institute of Electrical and Electronics Engineers merupakan organisasi non-profit
yang mendedikasikan kerja kerasnya demi kemajuan teknologi. Pada tahun 1980, IEEE membuat sebuah bagian yang mengurusi standarisasi LAN dan MAN
Metropolitan Area Network. Bagian ini kemudian dinamakan sebagai 802. Angka 80 menunjukkan tahun dan angka 2 menunjukkan bulan dibentuknya kelompok kerja ini.
Sto, 2007.
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa ethernet, wireless adalah sebagian dari hasil kerja 802. Bagian ini dibagi lagi menjadi beberapa
bagian yang lebih kecil dan lebih spesifik yang dinamakan sebagai unit kerja. Unit kerja ini diberikan nama berupa angka yang berurutan dibelakang 802. Berikut adalah
contoh unit kerja dan bidang yang mereka tangani:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1: Unit Kerja dan Bidang yang Ditangani oleh Kelompok 802 Unit Kerja
Bidang yang ditangani
802.1 Higher Layer LAN Protocols
802.3 Ethernet Working group
802.11 WirelessLAN Working Group
802.15 Wireless Personal Area Network WPAN Working Group
802.16 Broadband Wireless Access Working Group
802.17 Resilient Packet Ring Working Group
802.18 Radio Regulatory TAG
802.19 Coexistence TAG
802.20 Mobile Broadband Wireless Access MBWA Working Group
802.21 Media Independent Handoff Working Group
802.22 Wireless Regional Area Networks
Jika diperhatikan urutan angka-angka dari unit kerja, terdapat beberapa lompatan. Hal ini terjadi karena berbagai sebab seperti bidang yang ditangani sudah
ketinggalan zaman atau disatukan ke unit kerja yang lain. Unit kerja yang mengurusi tentang wireless LAN dibagi-bagi lagi menjadi beberapa unit, namun tidak lagi
ditandai dengan tanda titik dan angka, tetapi dengan huruf a,b,c sehingga menjadi unit 802.11a, 802.11b, 802.11g, dan seterusnya. Sto, 2007.
2.2.3 Wi-Fi dan 802.11
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa walaupun IEEE telah membuat standarisasi jaringan wireless, namun untuk pertama kali
pembuatannya standarisasi ini dirasakan kurang lengkap untuk memenuhi kebutuhan dunia bisnis. Oleh karena itu, dibentuklah sebuah asosiasi yang dipelopori oleh Cisco
yang dinamakan sebagai Wi-Fi Wireless Fidelity yang beralamat di http:www.wi-
Universitas Sumatera Utara
fi.org . Organisasi Wi-Fi ini bertugas memastikan semua peralatan yang mendapatkan
label Wi-Fi bisa bekerja sama dengan baik sehingga memudahkan konsumen untuk menggunakan produknya. Beberapa anggota Wi-Fi diantarnya adalah Cisco,
Microsoft, Dell, Texas Intrument, Apple, ATT, dan masih banyak lagi yang lainnya. Sto, 2007.
Gambar 2.6 Contoh Gambar Label Wi-Fi
2.2.4 Topologi jaringan wireless
Secara teori pada jaringan wireless ada dua topologi yang dapat dibentuk. Topologi yang dimaksud adalah topologi ad-hoc dan infrastruktur. Berikut penjelasan
singkatnya:
1. Topologi ad-hoc sama seperti topologi pada jaringan peer-to-peer. Artinya
jaringan yang dibangun hanya menggunakan komponen wireless device tanpa menggunakan access point sebagai penghubung. Ilustrasinya dapat dilihat
seperti gambar dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.7 Contoh Ilustrasi Topologi Ad-Hoc
2. Topologi infrastruktur. Pada topologi ini dibutuhkan sebuah access point AP
sebagai media penghubung. Klien sebagai anggota jaringan harus melalui access point terlebih dahulu sebelum dapat berhubungan dengan klien lain atau
server. Ilustrasi topologi ini dapat dilihat seperti gambar dibawah ini:
Gambar 2.8 Contoh Ilustrasi Topologi Infrastruktur
Universitas Sumatera Utara
2.2.5 Kecepatan aktual dan jauh jangkauan wireless
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat dijelaskan bahwa kecepatan aktual throughput yang dapat dihasilkan dari jaringan wireless berstandar 802.11b
sebenarnya hanyalah sekitar 4-5 Mbps dan 802.11a sekitar 23 Mbps sedangkan 802.11g sebesar 19 Mbps. Kecepatan ini akan semakin menurun seiring dengan
banyaknya komputer yang terhubung. Kecepatan 5-6 Mbps sebenarnya sudah sangat mencukupi untuk sebagian besar orang yang menggunakan koneksi wirelessnya untuk
bermain internet. S’to, 2007.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat dijelaskan bahwa pada ruang terbuka, jaringan 802.11b dan 802.11g mempunyai jangkauan sekitar 110 meter
sedangkan 802.11a sekitar 100 meter. Jangkauan ini akan berkurang banyak jika digunakan pada ruangan tertutup, akibat dari halangan tembok ataupun diakibatkan
oleh benturan sinyal dengan benda-benda yang ada didalam sebuah ruangan. Untuk memastikan jarak yang bisa ditempuh harus dilakukan survei lokasi, karena setiap
kondisi memiliki karakteristik berbeda. S’to, 2007.
Untuk meningkatkan kemampuan ataupun jarak tempuh jaringan wireless dapat menaikkan power atau daya listrik yang digunakan, namun cara ini dibatasi oleh
peraturan pemerintah. Cara yang sering digunakan adalah dengan menaikkan atau menggunakan antena dengan kemampuan yang lebih tinggi. Dengan menggunakan
antena, kemampuan menangkap signal yang ada diudara dan juga memancarkan signal menjadi lebih kuat, otomatis akan meningkatkan jarak tempuh jaringan
wireless.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan, berikut tabel yang menjelaskan kerancuan yang ada pada jaringan wireless seperti masalah pengkodean
dan standarisasi-standarisasi yang ada pada wireless. S,to,2007.
Tabel 2.2: Standarisasi dan Keracuan Jaringan Wireless
Spesifikasi Tahun
Realese Kecepatan
Maksimum Kecepatan
Aktual Frekuensi
Band Kompati-
biltas Jarak
Indoor Outdoor
802.11a 1999
54 Mbps 23 Mbps
5 GHz a
30m100m 802.11b
1999 11 Mbps
4 Mbps 2.4 GHz
b 35m110m
802.11g 2003
54 Mbps 19 Mbps
2.4 GHz b, g
35m110m 802.11n
2009 248 Mbps
74 Mbps 5 GHz
2.4 GHz b, g, n
70m160m
2.3 Protokol TCPIP 2.3.1 Mengenal TCPIP