Tabel 2.6 Tabel Rentang IP Private Kelas
Range Private IP Address
A 10.0.0.0 sd 10.255.255.255
B 172.16.0.0 sd 172.31.255.255
C 192.168.0.0 sd 192.168.255.255
2.5 Broadcast Address
Apabila suatu paket dikirim dari satu komputer pengirim ke komputer tujuan, maka setiap paket yang akan dikirim selalu mengandung header yang berisi informasi IP
Address dari komputer tujuan. Berdasarkan informasi ini, komputer tujuan akan memroses paket tersebut, sedangkan komputer lain yang berada dalam jaringan yang
sama akan mengabaikannya.
Sekarang bagaimana jika suatu komputer akan mengirimkan paket ke seluruh anggota jaringan?. Sangat tidak efisien bila komputer tersebut menuliskan seluruh
header alamat komputer tujuan satu persatu. Disinilah diperlukan satu alamat yang bertugas meneruskan informasi ke seluruh anggota jaringan. Alamat ini yang sering
disebut sebagai alamat broadcast broadcast address.
2.6 Subnet Mask Dan Subnetting
Subnet mask digunakan untuk mengetahui kelas mana yang dipakai pada suatu
jaringan serta untuk menentukan apakah suatu alamat IP termasuk kedalam satu jaringan atau jaringan lain. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat dijelaskan
Universitas Sumatera Utara
bahwa, subnet mask biasanya digunakan oleh router untuk menentukan bagian mana yang merupakan alamat jaringan network address dan bagian mana alamat komputer
host address. Subnet mask adalah suatu bilangan 32 bit sebagaimana alamat IP yang juga ditulis dalam notasi desimal bertitik Husni, 2004. Subnet mask default untuk
setiap kelas diperlihatkan oleh tabel dibawah ini:
Tabel 2.7 Tabel Pembagian Subnet Mask Kelas
Subnet Mask
A 255.0.0.0
B 255.255.0.0
C 255.255.255.0
Wahidin 2007, hal: 47 menyatakan bahwa subnetting adalah teknik
memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network ID baru.
Ilustrasi dari contoh subnetting adalah jika terdapat 150 siswa SMA memilih jurusan IPA, akan lebih baik bila dari seluruh total siswa tersebut dibagi menjadi 5 kelas
sehingga masing-masing kelas terdiri dari 30 orang siswa daripada satu kelas besar tanpa ada pembagian.
Pada umumnya, pembahasan tentang subnetting meliputi berapa jumlah subnet, jumlah host per subnet, rentang IP
dan IP yang bisa dipakai. Berikut contoh kasus yang membahas tentang subnetting. Diketahui, alamat IP 192.168.10.0 dengan
subnet mask default 255.255.255.0 diidentifikasi sebagai kelas C yang berarti alamat IP tersebut tanpa subnetting hanya memiliki satu alamat network dengan 254 buah
alamat IP yang dapat dibuat 192.168.10.1 sd 192.168.10.254. Sekarang bagaimana
Universitas Sumatera Utara
membagi network yang sudah ada kedalam beberapa sub network menggunakan teknik subnetting dengan cara mengganti beberapa bit Host ID yang ada pada subnet
mask dengan angka 1. Penyelesaian,
Sebelum subnetting
IP Address : 192.168.10.1
Subnet Mask dalam Biner : 11111111.11111111.11111111.00000000
Subnet Mask dalam Desimal : 255.255.255.0
Setelah subnettibng
IP Address : 192.168.10.1
Subnet Mask dalam Biner : 11111111.11111111.11111111.11000000
Subnet Mask dalam Desimal : 255.255.255.192
Untuk menentukan jumlah subnet yang baru terbentuk, digunakan rumus 2
n
-2, dengan n adalah jumlah bit 1 pada Host ID yang telah dimodifikasi 11000000.
Berdasarkan contoh kasus diatas maka diperoleh 2
2
– 2 = 2. Jadi IP 192.168.10.0 setelah dilakukan subnetting didapatkan 2 subnet baru. Untuk menentukan jumlah
host per subnet, dapat menggunakan rumus 2
h
-2, dengan h adalah jumlah bit 0 pada Host ID yang telah dimodifikasi. Berdasarkan contoh kasus diatas maka diperoleh 2
6
Blok subnet diperoleh dengan cara mengurangi 256 2 –
2 = 62. Dengan demikian, 2 kelompok sub jaringan yang baru terbentuk , masing- masing dapat menampung 62 komputer dengan alamat IP yang berbeda.
8
dengan angka dibelakang subnet mask yang telah dimodifikasi yaitu 192. sehingga 256 – 192 = 64.
Kemudian dijumlahkan angka hasil pengurangan ini sampai sama dengan angka
Universitas Sumatera Utara
dibelakang subnet mask 192, didapat 64 + 64 = 128, 128 + 64 = 192. Jadi kelompok IP Address yang dapat diterapkan pada 2 sub jaringan baru tersebut adalah kelipatan
64: 192.168.10.64
sd 192.168.10.127
Subnet ke 1 192.168.10.128
sd 192.168.10.191
Subnet ke 2
Dari contoh 2 rentang IP Address pada masing-masing subnet diatas tidak semuanya dapat digunakan sebagai alamat IP sebuah host, selengkapnya :
Subnet ke 1 :
Alamat Subnet : 192.168.10.64
Alamat Host Pertama : 192.168.10.65
Alamat Host Terakhir : 192.168.10.126
Alamat Broadcast : 192.168.10.127
Subnet ke 2 :
Alamat Subnet : 192.168.10.128
Alamat Host Pertama : 192.168.10.129
Alamat Host Terakhir : 192.168.10.190
Alamat Broadcast : 192.168.10.191
2.7 Mengenal Linux