dibelakang subnet mask 192, didapat 64 + 64 = 128, 128 + 64 = 192. Jadi kelompok IP Address yang dapat diterapkan pada 2 sub jaringan baru tersebut adalah kelipatan
64: 192.168.10.64
sd 192.168.10.127
Subnet ke 1 192.168.10.128
sd 192.168.10.191
Subnet ke 2
Dari contoh 2 rentang IP Address pada masing-masing subnet diatas tidak semuanya dapat digunakan sebagai alamat IP sebuah host, selengkapnya :
Subnet ke 1 :
Alamat Subnet : 192.168.10.64
Alamat Host Pertama : 192.168.10.65
Alamat Host Terakhir : 192.168.10.126
Alamat Broadcast : 192.168.10.127
Subnet ke 2 :
Alamat Subnet : 192.168.10.128
Alamat Host Pertama : 192.168.10.129
Alamat Host Terakhir : 192.168.10.190
Alamat Broadcast : 192.168.10.191
2.7 Mengenal Linux
Benar pepatah yang mengatakan “tak kenal maka tak sayang”, namun untuk kasus Linux pepatah tersebut bisa berubah menjadi “tak kenal maka sayaaaang sekali”.
Mengapa? Karena Linux merupakan sistem operasi yang luar biasa, maka sangat disayangkan jika ada yang belum mengenal Linux. Untuk mengenal linux, pertama
ada baiknya jika mengetahui sejarahnya.
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa Linux merupakan hasil karya seorang mahasiswa Ilmu Komputer Universitas Helsinki di Finlandia yang
bernama Linus Benedict Torvalds. Pada awalnya, di tahun 1990 Linus yang gemar akan program komputer sangat tertarik dengan sistem operasi Unix yang terinstal di
laboratorium kampusnya. Dia dan rekannya Lars Wirzenius dengan serius mempelajari sistem operasi tersebut.
Pada masa itu, Unix merupakan sistem operasi yang paling stabil dan menjadi acuan untuk industri komputer pada masa itu. Namun, karena harga Unix yang sangat
mahal, Linus dan rekannya hanya bisa mempelajarinya di kampus. Selain Unix, Linus pun mempelajari Minix yang merupakan klon dari Unix yang diciptakan oleh Andrew
Tannenbaum, seorang Profesor dari Belanda. Minix memiliki source code yang terbuka, sehingga Linus dengan leluasa bisa bereksperimen dan memperbaiki
beberapa bug yang ada.
Minix memang datang dengan segala keterbatasannya. Namun, faktor inilah yang membuat Linus ingin membuat sistem operasi yang serupa, tetapi memiliki
kemampuan lebih. Jalan untuk menciptakan Linux memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Linus menghadapi banyak kendala. Namun, dengan
kerja kerasnya dan didukung pula oleh kejeniusannya serta bantuan rekan-rekan sesame programmer di milis para pengguna Minix, akhirnya lahirlah Linux. Suyanto,
2007.
Universitas Sumatera Utara
2.8 Mengenal Speedy
Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat dijelaskan bahwa speedy adalah layanan broadband access dari PT TELKOM dengan basis teknologi ADSL, yang dapat
menyalurkan data dan suara secara simultan melalui satu saluran telepon biasa dengan kecepatan sampai 384 kbps. Broadband access adalah jaringan akses telepon
pelanggan yang ditingkatkan kemampuannya menjadi jaringan digital berkecepatan tinggi, sehingga selain mendapat fasilitas telepon voice juga dapat melakukan akses
internet dengan kecepatan tinggi. Buku Pintar Speedy.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
PERANCANGAN SISTEM
3.1 Mengenal Fedora Core 5