2.Kayu berdaun jarum  kayu lunak Kayu berdaun lebar memiliki  serat selulosa yang pendek  dan kayu berdaun jarum
memilki serat selulosa yang lebih panjang. Contoh kayu berserat pendek yaitu Eucalyptus, kayu dengan serat panjang terdapat pada Pinus Merkussi.
Proses pemasakan pulp meliputi : pengisian chip, tahapan prehidrolisis, pengisian larutan pemasak, pemasakan dengan proses kraft, mengeluarkan pulp  yang sudah masak dari
dalam digester.
2.3.1  Pengisian Chip
Chip  diangkut ke digester  dari tempat penyimpanan atau lapangan chip  dengan menggunakan conveyor. Pengisian chip kedalam digester merupakan langkah awal  dari
proses pemasakan  dan merupakan satu pekerjaan yang sangat penting pada proses pembuatan pulp. Digester yang tidak penuh misalnya, akan mengurangi jumlah pulp yang
akan dihasilkan digester, sebaliknya  digester  yang terlalu penuh akan mengakibatkan kesulitan  pada peredaran cairan pemasak dan pada saat blow.
Sebelum pengisian chip dimulai  harus dilaksanakan hal-hal sebagai berikut: 1. Digester harus dalam keadaan kosong dan katup blow nya  harus sudah ditutup
2. Top cover tutup atas pada posisi terbuka 3. Shuttle conveyor harus tepat posisinya pada digester yang akan diisi
Universitas Sumatera Utara
2.3.2  Tahap Prehydrolysis
Pada  proses Prehydrolysis Kraft pulp, prehidrolisis merupakan  tahapan awal dari proses pemasakan setelah pengisian chip. Untuk membuat  serat rayon dibutuhkan pulp dengan
kemurnian yang sangat tinggi, prehidrolisis dimaksudkan  untuk mengolah terlebih dahulu serpihan kayu   sebelum dimasak dengan  alkali, pada proses ini, kandungan–
kandungan yang bukan  selulosa  yang terdapat dalam kayu, seperti selulosa yang terpotong-potong dan karbohidrat  rantai pendek  yang disebut hemiselulosa akan
dikeluarkan dari dalam serpihan kayu. Pada proses pemasakan alkali di tahap berikutnya akan diperoleh  pulp  dengan kemurnian yang lebih tinggi. Proses prehidrolisis
dipertahankan pada temperatur 165 C dan tekanan 6,0 kgcm
2
gauge selama 60 menit. Setelah itu dilakukan pengeluaran gas blow selama 15-20 menit sampai tekanan dalam
digester 1,0 kgcm
2
gauge.
2.3.3  Pengisian Liquor cairan pemasak
Pada proses Prehydrolysis Kraft pulp  pengisian  liquor  dilakukan setelah prehidrolisis. Larutan pemasak panas yang dimasukkan ke dalam digester  dengan temperatur 120
C harus dengan perbandingan yang sesuai  sebagai mana dibutuhkan  untuk pemasakan  dan
black liquor  penambah sebagai pengencer juga harus  dengan perbandingan yang sesuai. Penambahan cairan pemasak  didasarkan pada persentase  bahan kimia  yang dibutuhkan
untuk memasak dengan  berat kering  kayu yang dimasukkan. Persentase ini juga tergantung dari seberapa  jauh kita akan mengurangi kandungan lignin dari dalam kayu.
Misalnya untuk memproduksi Prehydrolysis Kraft Pulp  dengan kemurnian yang tinggi, alkali yang dimasukkan per berat kering kayu adalah 19  alkali aktif , dimana  untuk
Universitas Sumatera Utara
Fully Bleached Kraft Pulp itu hanya sekitar 17,5  alkali aktif sebagai Na
2
O. Alkali aktif yang dimasukkan dalam digester  adalah untuk melarutkan komponen  pengotor bukan
selulosa  yang ada dalam kayu. Kekuatan  konsentrasi  dan sulfiditas  dari pada cairan pemasak  juga merupakan hal yang  sangat penting. Konsentrasinya dinyatakan dalam
gram per liter dari alkali aktif NaOH + Na
2
S sebagai Na
2
O. Kalau konsentrasi cairan pemasaknya rendah maka proses penghilangan lignin akan menjadi kurang baik sehingga
menghasilkan banyak reject  serpihan kayu yang tidak masak, sebaliknya  kalau konsentrasinya terlalu tinggi maka serat  selulosa  juga akan terserang  dan rusak yang
berakibat  pada rendahnya kekuatan  dan rendemen pada pulp.
2.3.4  Pemasakan dengan Proses Kraft