yang mungkin dihadapinya. Kemampuan seseorang yang menjadi objek kewirausahaan meliputi:
1. Kemampuan merumuskan tujuan hidupusaha. Dalam merumuskan tujuan
hidup usaha diperlukan adanya perenungan dan koreksi, yang kemudian dibaca dan diamati berulang-ulang sampai dipahami apa yang menjadi
kemauannya. 2.
Kemampuan berinisiatif. Mengerjakan sesuatu yang baik tanpa menunggu perintah orang lain yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi terbiasa
berinisiatif. 3.
Kemampuan berinovasi. Melahirkan kreativitas daya cipta dan setelah dibiasakan berulang-ulang akan melahirkan motivasi. Kebiasaan inovatif
adalah desakan dalam diri untuk selalu mencari berbagai kemungkinan atau kombinasi baru yang dapat dijadikan perangkat dalam menyajikan barang dan
jasa bagi kemakmuran masyarakat. 4.
Kemampuan mengatur waktu dan membiasakan diri. Untuk selalu tepat waktu dalam segala tindakan melalui kebiasaan dan tidak menunda pekerjaan.
1. Karakteristik Kewirausahaan
Ciri dan Watak wirausahawan disebutkan oleh Geoffrey G. Meredith antara lain adalah :
a. Percaya diri. Wirausahawan memiliki watak berkeyakinan tinggi, tidak
tergantung pada orang lain, individualistis dan optimis.
Universitas Sumatera Utara
b. Berorientasi pada tugas dan hasil. Wirausahawan berwatak butuh
berprestasi, berorientasi laba, tekun dan tabah, tekad bekerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik dan inisiatif.
c. Pengambilan resiko dan suka tantangan. Wirausahawan memiliki watak
mampu mengambil resiko yang wajar. d.
Kepemimpinan. Wirausahawan berperilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran dan kritik.
e. Keorisinilan. Wirausahawan berwatak inovatif dan kreatif serta fleksibel.
f. Berorientasi ke masa depan. Wirausaha berpandangan ke depan,
perspektif. Profil wirausahawan juga dikemukan Zimmerer 2008:7 disebutkan sebagai
berikut : a.
Menyukai tanggung jawab. Wirausahawan bertanggungjawab secara pribadi atas hasil perusahaan tempat mereka terlibat.
b. Lebih menyukai resiko menengah. Wirausahawan bukanlah seorang
pengambil resiko liar, melainkan seorang yang mengambil resiko diperhitungkan.
c. Keyakinan atas kemampuan mereka untuk berhasil. Wirausahawan
umumnya memiliki banyak keyakinan atas kemampuan untuk berhasil. Mereka cenderung untuk optimis terhadap peluang keberhasilan dan
optimisme mereka biasanya berdasarkan kenyataan.
Universitas Sumatera Utara
d. Hasrat untuk mendapatkan umpan balik langsung. Wirausawan ingin
mengetahui sebaik apa mereka bekerja dan terus menerus mencari pengukuhan.
e. Tingkat energi yang tinggi. Wirausahawan lebih energik dibandingkan
orang kebanyakan. Energi ini merupakan faktor penentu mengingat luar biasanya bisnis yang diperlukan untuk mendirikan suatu perusahaan.
f. Orientasi ke depan. Wirausahawan memiliki indera yang kuat dalam
mencari peluang. Mereka melihat ke depan dan tidak begitu mempersoalkan apa yang telah dikerjakan kemarin, melainkan lebih
mempersoalkan apa yang akan dikerjakan besok. g.
Ketrampilan mengorganisasi. Membangun perusahaan dari nol dapat dibayangkan seperti menghubungkan potong-potongan sebuah gambar
besar. Para wirausahawan mengetahui cara mengumpulkan orang-orang yang tepat untuk menyelesaikan suatu tugas.
h. Menilai prestasi lebih tinggi daripada uang. Salah satu kesalahan
pengertian mengenai wirausahawan adalah anggapan bahwa mereka sepenuhnya terdorong oleh keinginan menghasilkan uang. Sebaliknya
prestasi tampak sebagai motivasi utama wirausahawan. Uang hanyalah cara untuk menghitung skor pencapaian sasaran atau simbol prestasi.
2. Manfaat Kewirausahaan