Pengaruh Kemandirian Pribadi dan Motivasi Berwirausaha Terhadap Keberhasilan Usaha (Studi Kasus Pada UMKM Kuliner di Jalan Setia Budi Medan)

(1)

(2)

86

LAMPIRAN I

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH KEMANDIRIAN PRIBADI DAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA (Studi Kasus Pada UMKM Kuliner di Jalan Setia Budi Medan)

No. Responden:…… I. Petunjuk Pengisian

Responden yang terhormat, bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi data kuesioner yang diberikan. Informasi yang Bapak/Ibu berikan merupakan bantuan yang sangat berarti dalam menyelesaikan penyusunan skripsi saya.

Oleh karena itu kepada responden, saya sebagai penulis mengharapkan:

1. Bapak/Ibu menjawab setiap pertanyaan dengan sejujur-jujurnya, dan perlu diketahui bahwa jawaban Bapak/Ibu tidak berhubungan dengan benar atau salah 2. Pilihlah jawaban dengan memberi tanda check (√) pada salah satu jawaban yang

paling sesuai menurut Bapak/Ibu.

3. Setelah melakukan pengisian, mohon Bapak/Ibu menyerahkan kepada pemberi kuesioner

II. Identitas Responden

1. Umur :

2. Jenis Kelamin : Pria Wanita

3. Pendidikan : a. SMP d. S1 (Sarjana)

b. SMA e. S2 (Magister) c. DIPLOMA

4. Nama Usaha :

5. Jenis Usaha :


(3)

III. Pertanyaan Mengenai Variabel Keterangan:

(S) = Sangat Setuju (S) = Setuju

(KS) = Kurang Setuju (TS) = Tidak Setuju (STS) = Sangat Tidak Setuju

No. Kemandirian Pribadi SS S KS TS STS

1 Saya mampu mengendalikan emosi saya dalam menjalankan usaha

2 Saya tidak terpengaruh emosi orang lain dalam berwirausaha

3 Saya mampu menetapkan berwirausaha sebagai pilihan karir saya

4 Saya mampu mengambil keputusan dalam situasi apapun

5 Saya bertanggung jawab dalam usaha yang saya jalankan

6 Saya percaya diri terhadap usaha yang dijalankan

7 Saya memiliki prinsip dalam menjalankan usaha

No. Motivasi Berwirausaha

8 Saya memiliki kebebasan dalam menjalankan usaha

9 Saya ingin memiliki usaha sendiri 10 Saya merasa ingin lebih di hormati 11 Saya selalu memiliki ide baru dalam

menjalakan usaha

12 Saya mengembangkan hobi dalam menjalankan usaha

13 Saya ingin memperoleh posisi lebih baik lagi

14

Saya merasa tertantang untuk menjalankan serta mengembangkan usaha

15 Saya ingin memotivasi dan memimpin orang lain

16 Saya melanjutkan tradisi keluarga dalam menjalankan usaha

17 Saya selalu ingin berinovasi terhadap produk usaha yang dijalankan


(4)

88

menjalankan usaha

19 Saya kehilangan pekerjaan sebelum memulai usaha

20 Saya ingin memperoleh pendapatan lebih baik

21 Saya selalu merasa tidak puas terhadap pekerjaan

No Keberhasilan Usaha

22 saya mengalami peningkatan omzet penjualan

23 Volume penjualan saya meningkat dari waktu ke waktu

24 Pelanggan mengalami peningkatan dari waktu ke waktu

25 Saya berkemampuan dalam menghadapi persaingan bisnis 26 Saya memiliki kompetensi dalam

menjalankan usaha

27 Saya memiliki pengalaman dalam menjalankan usaha saya

28 Mampu menciptakan citra produk yang baik


(5)

Lampiran 2:

Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Uji Validitas

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 102.0000 167.310 .464 .956

VAR00002 102.3333 168.299 .567 .955

VAR00003 101.9333 168.685 .389 .957

VAR00004 102.1000 164.438 .657 .954

VAR00005 102.0667 166.823 .642 .954

VAR00006 102.2667 158.823 .814 .952

VAR00007 102.2000 165.269 .622 .954

VAR00008 102.2667 160.547 .818 .953

VAR00009 101.7000 170.700 .479 .955

VAR00010 102.4000 157.834 .851 .952

VAR00011 101.4667 171.568 .391 .956

VAR00012 101.4333 168.461 .628 .955

VAR00013 101.5333 169.016 .530 .955

VAR00014 102.4333 165.289 .595 .955

VAR00015 102.1333 162.671 .800 .953

VAR00016 102.2000 165.200 .679 .954

VAR00017 102.3667 157.757 .856 .952

VAR00018 102.2333 166.323 .600 .955

VAR00019 101.8000 169.959 .421 .956

VAR00020 102.0667 164.961 .698 .954

VAR00021 101.5000 169.362 .569 .955

VAR00022 102.2667 163.720 .610 .955

VAR00023 102.4667 162.947 .727 .953

VAR00024 102.3667 160.033 .833 .952

VAR00025 102.5000 162.948 .684 .954

VAR00026 102.4333 167.771 .542 .955

VAR00027 102.5333 156.326 .787 .953


(6)

90 Uji Reliabilitas Cronbach's Alpha N of Items

,956 28

Lampiran 3:

Distribusi Jawaban Responden

Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kemandirian Pribadi Item

Pernyataan

1 2 3 4 5

F % F % F % F % F %

1 0 0 1 1,66 5 8,33 40 66,66 14 23,33 2 0 0 0 0 21 35,0 33 55,0 6 10,0 3 0 0 2 3,33 10 16,66 37 61,66 11 18,33 4 0 0 1 1,66 23 38,33 29 48,33 7 11,66 5 0 0 1 1,66 26 43,33 28 46,66 5 8,33 6 0 0 1 1,66 15 25,0 35 58,33 9 15,0 7 0 0 1 1,66 5 8,33 41 68,33 13 21,66

Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Motivasi Berwirausaha Item

Pernyataan

1 2 3 4 5

F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 17 28,33 37 61,66 6 10,0 2 0 0 0 0 9 15,0 39 65,0 12 20,0 3 0 0 0 0 21 35,0 32 53,33 7 11,66 4 0 0 1 1,66 25 41,66 29 48,33 5 8,33 5 0 0 0 0 14 23,33 37 61,66 9 15,0 6 0 0 0 0 9 15,0 39 65,0 12 20,0 7 0 0 0 0 17 28,33 34 56,66 9 15,00 8 0 0 0 0 1 1,66 39 65,0 20 33,3

9 0 0 0 0 0 0 39 65,0 21 35,0

10 0 0 0 0 0 0 39 65,0 21 35,0 11 0 0 0 0 5 8,33 41 68,33 14 23,33 12 0 0 0 0 3 5,0 45 75,0 12 20,0 13 0 0 0 0 1 1,66 39 65,0 20 33,33 14 0 0 0 0 1 1,66 38 63,33 21 35,0


(7)

Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keberhasilan Usaha Item

Pernyataan

1 2 3 4 5

F % F % F % F % F %

1 0 0 1 1,66 33 55,0 23 38,33 3 5,0 2 0 0 1 1,66 19 31,66 34 56,66 6 10,0 3 0 0 3 5,0 27 45,0 27 45,0 3 5,0 4 0 0 0 0 9 15,0 39 65,0 12 20,0 5 0 0 0 0 1 1,66 42 70,0 17 28,33 6 0 0 0 0 13 21,66 40 66,66 7 11,66 7 0 0 0 0 7 11,66 40 66,66 13 21,66

Lampiran 4 : Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1.198 4.347 .276 .784

Kemandirian_Pribadi .343 .102 .406 3.355 .001

Motivasi_Berwirausaha .290 .096 .366 3.029 .004


(8)

92

Lampiran 5 : Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas


(9)

Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardi zed Residual

N 60

Normal

Parameters(a,b)

Mean .0000000

Std. Deviation 1.87317162 Most Extreme

Differences

Absolute .122

Positive .071

Negative -.122

Kolmogorov-Smirnov Z .943

Asymp. Sig. (2-tailed) .336

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.


(10)

94

Uji Glejser Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -2.880 2.867 -1.005 .319

Kemandirian_Pribadi .070 .067 .169 1.039 .303

Motivasi_Berwirausaha .041 .063 .106 .650 .518

a Dependent Variable: absut

3. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 1.198 4.347 .276 .784

Kemandirian_Pribadi .343 .102 .406 3.355 .001 .620 1.612

Motivasi_Berwirausaha .290 .096 .366 3.029 .004 .620 1.612

a Dependent Variable: Keberhasilan_Usaha

Lampiran 6 : Hasil Uji Hipotesis 1. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji Simultan (Uji-F) ANOVA(b)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 192.916 2 96.458 26.559 .000b

Residual 207.018 57 3.632

Total 399.933 59

a. Dependent Variable: Keberhasilan_Usaha


(11)

b Dependent Variable: Keberhasilan_Usaha 2. Uji Parsial (Uji-T)

Uji Parsial (Uji-T) Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1.198 4.347 .276 .784

Kemandirian_Pribadi .343 .102 .406 3.355 .001

Motivasi_Berwirausaha .290 .096 .366 3.029 .004

a Dependent Variable: Keberhasilan_Usaha

Lampiran 7 : Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .695a .482 .464 1.90575

a. Predictors: (Constant), Motivasi_Berwirausaha, Kemandirian_Pribadi


(12)

83

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Arikunto, Suharsimi, 2000. Manajemen Penelitian. Rineka Cipta, Jakarta. Hendro, 2011. Dasar - Dasar Kewirausahaan, Erlangga, Jakarta.

Hutagalung, Raja Bongsu, Safrizal Helmi Situmorang, 2008. Pengantar Kewirausahaan, USU Press, Medan.

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Penerbit :Erlangga, Jakarta.

Machfoeds, Mahmud, 2005. Kewirausahaan Metode, manajemen, dan implementasi,BPFE, Yogyakarta.

Henry, Faizal Noor, 2007. Ekonomi Manajerial. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta

Riani, Dkk, 2005. Dasar-Dasar Kewirausahaan, UNS Press, Surakarta

Riyanti, BDP, 2003. Kewirausahaan Dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian, Grasindo, Jakarta.

Saiman, Leonardus, 2014. Kewirausahaan Teori, Praktik, dan Kasus-kasus, Salemba Empat, Jakarta

Situmorang, SyafrizalHelmi Dan MuslichLufti, 2014. Analisis Data Untuk Riset Manajemen Dan Bisnis, USU Press, Medan.

Sugiyono, 2012.Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.

Suryana, 2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis, Kiat, dan Proses Menuju Sukses, Salemba Empat, Jakarta.

Stephen Robbins and Thimothy A.Judge.2009. Perilaku Organisasi. Edisi 12 Buku 1., Salemba Empat, Jakarta.

Yamin, Sofyan & Heri Kurniawan, 2009. SPSS Complete, Jakarta: Salemba Empat.

Zimmere, Thomas dan Norman M. Scarborought, 2008. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil. Salemba Empat, Jakarta.


(13)

Jurnal:

Kristina, Sisilia, 2011. Analisis Minat dan Motivasi Berwirausaha Mahasiswa pada Program Studi Administrasi Bisnis Telkom, Jurnal Komunikasi dan Bisnis Vol. 3, No. 1, 2011.Hal.4.

Muthalib, Azis, The effect of entrepreneurial Motivation on Business Performance in the Culinary Industrial Sector, Journal Entrepreneurhip Vol.4, No. 7, Tahun 2015.Hal. 26.

Putra, Raisand Nurmansyah, 2012. Hubungan Kemandirian dengan Intensi Berwirausaha pada Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang, Jurnal kewirausahaan, Vol. 4, No. 1.Hal.4.

Ramadini, Frida, 2013. Efikasi diri dan Motivasi terhadap Keberhasilan Usaha pada Usaha Fotokopi dan Alat Tulis Kantor di Kecamatan Panyambungan Kabupaten Mandailing Natal, jurnal kewirausahaan, Vol. 13, No. 1.Hal. 3. Ranto, Basuki, 2007. Analisis Hubungan Antara Motivasi, Pengetahuan

kewirausahaan, dan kemandirian usaha terhadap kinerja pengusaha pada kawasan industri kecil di daerah pulogadung. Jurnal Usahawan No.10 Sari, Maya, 2014, Enterpreneur terhadap kinerja UKM di Kota Medan, Jurnal

riset akuntansi dan bisnis, Vol. 14, No. 1.Hal. 54. Skripsi:

Khairani, 2010. Pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan Kemandirian Pribadi terhadap Keberhasilan Usaha (Studi Kasus Pada Pengusaha Depot Air Minum Isi Ulang Di Jalan Veteran Kec. Labuhan Deli Kab. Deli Serdang), Skripsi, Medan: Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU.

Sabena, Ayu, 2015. Pengaruh Keterampilan Berwirausaha terhadap Keberhailan Usaha pada Doorsmeer Sabena, Skripsi, Medan: Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU.

Website:

www.pemkomedan.comdiakses pada 09/05/2016 pada pukul 15.00


(14)

37 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:5). Dalam penelitian ini variabel yang dihubungkan adalah kemandirian pribadi (X1) dan motivasi berwirausaha (X2) terhadap keberhasilan usaha (Y).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah di Jalan Setia Budi Medan pada UMKM kuliner malam. Waktu penelitian dilakukan dari bulan Agustus 2016 sampai dengan bulan September 2016.

3.3 Batasan dan Identifikasi Variabel Penelitian

Menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan, maka penelitian ini dibatasi hanya pada faktor Kemandirian Pribadi dan Motivasi Berwirausaha berpengaruh terhadap Keberhasilan Usaha dan dalam hal ini UMKM kuliner malam di Jalan Setia Budi Medan yang jam operasional usaha mulai jam 5 sore sampai dengan tengah malam. Adapun variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah:

X1 :Kemandirian Pribadi X2 : Motivasi Berwirausaha Y : Keberhasilan Usaha


(15)

3.4 Definisi Operasional Variabel

Peneliti menggunakan variabel-variabel yang diopersionalkan adalah semua variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untukmemberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu definisi variabel-variabel yang akan diteliti sebagai berikut :

a. Kemandirian Pribadi (X1)

kemandirian pribadi adalah kemampuan individu dalam bertingkah laku, merasakan sesuatu, dan mengambil keputusan berdasarkan kehendaknya sendiri. Mandiri merupakan salah satu ciri utama kepribadian yang dimiliki oleh seseorang yang telah dewasa dan matang

b. Motivasi Berwirausaha (X2)

motivasi berwirausaha adalah sesuatu yang melatarbelakangi atau mendorong seseorang melakukan aktivitas dan memberi energi yang mengarah pada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun mengurangi ketidakseimbangan dengan membuka suatu usaha atau bisnis. c. Keberhasilan Usaha (Y)

Keberhasilan usaha merupakan pencapaian yang diharapkan di dalam suatu bisnis.


(16)

39

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala

Kemandirian Pribadi

(X1)

kemandirian pribadi adalah kemampuan individu dalam bertingkah laku, merasakan sesuatu, dan mengambil keputusan

berdasarkan

kehendaknya sendiri. Mandiri merupakan salah satu ciri utama kepribadian yang dimiliki oleh seseorang yang telah dewasa dan matang

1. Kemandirian emosi

2. Kemandirian tingkah laku

3. Kemandirian nilai

1. Pengendalian emosi

2. Tidak terpengaruh emosi orang lain

3. Menetapkan pilihan 4. Mampu

mengambil keputusan 5. Bertanggung

jawab 6. Percaya diri 7. Memiliki

prinsip

Likert

Motivasi Berwirausaha

(X2)

motivasi berwirausaha adalah sesuatu yang melatarbelakangi atau mendorong seseorang melakukan aktivitas dan memberi energi yang mengarah pada pencapaian

kebutuhan, memberi kepuasan ataupun mengurangi

ketidakseimbangan dengan membuka suatu usaha atau bisnis.

1. Ambition for freedom (ambisi kemandirian) 2. Self-realisation (Realisasi diri)

1. Aktivitas lebih bebas 2. Memiliki

usaha sendiri 3. Menjadi lebih

dihormati 4. Terdepan

dalam menerapkan ide baru 5. Mengembang

kan hobi dalam bisnis 6. Memperoleh

posisi yang lebih baik 7. Merasakan

tantangan 8. Memotivasi

dan

memimpin orang lain 9. Melanjutkan

tradisi keluarga 10.Mengimpleme

ntasikan ide


(17)

3. Pushing factors (faktor pendorong) atau berinovasi 11.Mengikuti orang lain 12.Kehilangan pekerjaan 13.Memperoleh pendapatan yanglebih baik 14.Tidak puas dengan pekerjaan Keberhasilan Usaha (Y) Keberhasilan usaha merupakan pencapaian

yang diharapkan di dalam suatu bisnis.

1. Laba/Profit

2. Produktivitas

3. Daya Saing

4. Kompetensi

5. Terbangun citra baik 1.Menigkatnya omzet penjualan. 2.Meningkatnya volume penjualan. 3. Meningkatnya

jumlah pelanggan 4. Mampu bersaing dengan pesaing lainnya. 5. Memiliki kompetensi kewirausahaa ndalam menjalankan usaha. 6.Memiliki pengalaman dalam menjalankan usaha 7. Mempu menciptakan citra produk yang baik. Likert


(18)

41

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Likert. Menurut Sugiyono (2012:86), Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial. Dengan skala likert maka variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrumen berupa pernyataan atau pertanyaan. Pemberian skor skala likert yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.2

Instrument Skala Likert No Skala pengukuran Bobot

1 Sangat setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber: Sugiyono(2012)


(19)

3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013 : 115). Adapun Populasi dalam penelitian ini adalah UMKM kuliner malam di Jalan Setia Budi yang berjumlah 60 (prasurvey:2016).

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, dalam penelitian ini teknik penentuan sampel yang digunakan peneliti adalah sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, atau peneliti yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono,2013: 116). Berdasarkan penjelasan tersebut, yang menjadi sampel penelitian ini adalah 60 responden.

3.7 Jenis Data

Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data Primer

Data primer adalah merupakan data yang langsung diperoleh melalui hasil wawancara dan pemberian kuesioner kepada pengusaha kuliner di Jalan Setia Budi.


(20)

43

2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi pustaka, dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, untuk mendukung penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data 1. Kuesioner

Kuesioner yaitu suatu daftar yang berisi pernyataan-pernyataan untuk ditanggapi oleh para responden.

2. Wawancara

Wawancara yaitu suatu cara pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dengan tanya jawab secara tulisan maupun tatap muka dengan responden.

3. Studi Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan cara meninjau, membaca dan mempelajari berbagai macam buku, jurnal, dan informasi dari internet yang berhubungan dengan penelitian.Studi kepustakaan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penggunaan data sebagai teori dasar yang diperoleh serta dipelajari dalam kepustakaan tentang pengaruh kemandirian pribadi dan motivasi berwirausaha terhadap keberhasilan usaha pada UMKM kuliner malam di Jalan Setia Budi Medan.


(21)

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik sudah bisa didapatkan jika rangkaian penelitian yang dilakukan harus baik juga. Perencanaan yang matang mutlak diperlukan, lalu alat-alat yang digunakan juga harus dalam kondisi yang baik pula, oleh karena itulah seringkali sebelum penelitian dilakukan, alat-alat yang digunakan diuji terlebih dahulu. Hal ini bertujuan, supaya data yang diperoleh valid dan reliabel (Arikunto,1995:215).

3.9.1 Uji Validitas

Menurut Situmorang dan Lufti (2011:76), validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Suatu pengukuran instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat mengukur construct sesuai dengan tujuan dan harapan peneliti. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai correlated item – total correlation atau disebut dengan rhitung pada setiap butir pertanyaan terhadap nilai rtabel. Pengujian dilakukan pada pengusaha kuliner di daerah Johor. Sunyoto (2009: 72) menyatakan sebagai berikut:

1. Jika rhitung positif dan rhitung rtabel , maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan valid, dan

jika rhitung negatif atau rhitung rtabel , maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan tidak valid.

1. rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation.

2. Nilai rtabel dengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha 10% adalah 0,361.


(22)

45

Tabel 3.3 Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR00001 102.0000 167.310 .464 .956

VAR00002 102.3333 168.299 .567 .955

VAR00003 101.9333 168.685 .389 .957

VAR00004 102.1000 164.438 .657 .954

VAR00005 102.0667 166.823 .642 .954

VAR00006 102.2667 158.823 .814 .952

VAR00007 102.2000 165.269 .622 .954

VAR00008 102.2667 160.547 .818 .953

VAR00009 101.7000 170.700 .479 .955

VAR00010 102.4000 157.834 .851 .952

VAR00011 101.4667 171.568 .391 .956

VAR00012 101.4333 168.461 .628 .955

VAR00013 101.5333 169.016 .530 .955

VAR00014 102.4333 165.289 .595 .955

VAR00015 102.1333 162.671 .800 .953

VAR00016 102.2000 165.200 .679 .954

VAR00017 102.3667 157.757 .856 .952

VAR00018 102.2333 166.323 .600 .955

VAR00019 101.8000 169.959 .421 .956

VAR00020 102.0667 164.961 .698 .954

VAR00021 101.5000 169.362 .569 .955

VAR00022 102.2667 163.720 .610 .955

VAR00023 102.4667 162.947 .727 .953

VAR00024 102.3667 160.033 .833 .952

VAR00025 102.5000 162.948 .684 .954

VAR00026 102.4333 167.771 .542 .955

VAR00027 102.5333 156.326 .787 .953

VAR00028 102.3000 162.562 .753 .953

Sumber: Hasil Penelitian 2016 (data diolah)

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan telah valid karena rhitung > rtabel. Dengan demikian,dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan tersebut valid dan layak digunakan sebagai instrument penelitian.


(23)

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas bisa diartikan sebagai keterpercayaan, keterandalan atau konsistensi. Hasil suatu pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, artinya mempunyai konsistensi pengukuran yang baik, dan suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel apabila memiliki Cronbach Alpha>0,70 (Yamin dan Kurniawan, 2009:282).

Tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Koefisien reliabilitas berkisar antara 0-1. Semakin tinggi koefisien reliabilitas (mendekati angka 1), maka semakin reliabel alat ukur tersebut. Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan pengujian satu skor pada taraf signifikan 5%. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS.

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

,956 28

Sumber: Hasil Penelitian 2016 (data diolah)

Tabel 3.4 menunjukkan bahwa pada 28 pernyataan diketahui koefisien alpha (Cronbach's Alpha) adalah sebesar 0.956, ini berarti 0,956> 0,70 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan layak dijadikan sebagai instrumen penelitian.


(24)

47

3.10 Teknis Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Merupakan metode yang dilakukan dengan mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menganalisis data sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti.

3.10.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Metode ini untuk mengetahui pengaruh kemandirian pribadi dan motivasi berwirausaha terhadap keberhasilan usaha pada UMKM kuliner malam di jalan Setia Budi Medan.

Metode statistik yang digunakan adalah metode regresi linier berganda (multiple linier regression), dapat dirumuskan sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2+ e Y = Keberhasilan Usaha X1 = Kemandirian Pribadi X2 = Motivasi Berwirausaha a = Konstanta Y

b = Koefisien arah regresi 3.10.3 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar diperoleh perkiraan yang tidak bias dan demi efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi yaitu:


(25)

1) Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang dkk, 2008:62).

2) Uji Heteroskedastisitas

Artinya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen (homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Gleijser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah pada adanya heteroskedastisitas (Situmorang dkk, 2008:76).

3) Uji Multikolinearitas

Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Nilai umum yang


(26)

49

biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang dkk, 2008:104).

3.11 Pengujian Hipotesis

Untuk analisis dan pengujian hipotesis, data diolah secara statistik dengan menggunakan alat bantu program statistik SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi. Data-data yang telah diperoleh kemudian diuji dengan:

1. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Yaitu uji secara bersama-sama untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh kemandirian pribadi dan motivasi berwirausaha (X1,X2) variabel bebas terhadap keberhasilan usaha (Y) sebagai variabel terikat.

H0 : b1=b2 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

H0 :b1, b2 ≠0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang signifikan

dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika Fhitung< Ftabelpada α = 5% H0ditolak jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%

2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Yaitu uji secara parsial untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh-pengaruh kemandirian pribadi dan motivasi berwirausaha (X1, X2) sebagai variabel bebas terhadap keberhasilan usaha (Y) sebagai variabel terikat.


(27)

H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

H1 : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan :

H0 diterima jika thitung< ttabelpada α = 5% H0 ditolak jika thitung>ttabel pada α = 5% 3. Koefisien Determinan (R2)

Menurut Lubis dkk (2007 : 48) Koefisien determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y). Nilai koefisien determinan digunakan untuk mengukur besarnya variabel bebas yang diteliti yaitu kemandirian pribadi dan motivasi berwirausaha (X1, X2) terhadap variabel terikat yaitu keberhasilan usaha (Y).

Nilai R2akan berkisar antara 0sampai 1, jika determinan (R2) semakin besar atau mendekati nilai 1 (satu), maka hubungan variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y) semakin kuat. Jika determinan (R2) semakin kecil atau mendekati nilai 0 (nol), maka hubungan variabel bebas(X1, X2) terhadap variabel terikat (Y) semakin lemah.


(28)

51 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Jalan Setia Budi Medan

Kota Medan ialah ibu kota Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini adalah kota metropolitan ketiga terbesardi Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Kota Medan juga merupakan lokasi dari Universitas Sumatera Utara yang terletak di jalan Dr. Mansyur Kecamatan Medan Baru Kota Medan yang berdekatan lokasinya dan terhubung langsung dengan jalan Setia Budi Medan di Kecamatan Medan Selayang Kota Medan yang menjadi lokasi dari penelitian ini.

Jalan Setia Budi Medan merupakan tempat dimana kita dapat menemui banyak jenis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) baik yang berupa warung atau kios, pedagang kaki lima, yang bergerak di bidang kuliner maupun non kuliner yang mana pelanggan utamanya maupun pangsa pasar utamanya adalah para mahasiswa dan kaum anak muda yang memang dominan berdomisili di sekitar Jalan Setia Budi Medan. Jalan Setia Budi Medan ini berada pada daerah pendidikan dan perumahan. Sebagai contoh untuk tempat Pendidikan adalah USU (Universitas Sumatera Utara) dan UMA (Universitas Medan Area). Untuk Perumahan adalah Kompleks TASBI (Taman Setia Budi Indah), Villa Abadi, Setia Budi Regency, dan Villa Abadi Residence yang terletak di Jl. Setia Budi Medan. Hal ini yang menyebabkan Jln. Setia Budi Medan sebagai tempat refreshing untuk melepaskan lelah bagi para Mahasiswa, pegawai kantor serta tempat berkumpul bagi remaja dan keluarga.


(29)

Melihat lokasi Jalan Setia Budi yang sangat berdekatan dengan beberapa kampus dan juga sekolah hal ini dimanfaatkan oleh para wirausahawan untuk mendirikan usahanya terutama UMKM di bidang kuliner. Saat ini semakin banyak tempat makan dan nongkrong di jalan Setia Budi ini. Di sekitar jalan banyak terdapat pedagang kaki lima, rumah makan, serta cafe-cafe yang cocok buat nongkrong di jalan para kwala muda maupun tempat berkumpul para komunitas-komunitas yang ada di Medan ini. Ada puluhan cafe yang disini bisa kita lihat sebagai pilihan para pengunjung seperti cafe Ule Kareng Gayo , Kopi Takar, Repvblik Kopi. Aneka Cemilan seperti martabak Ardhy, Roti John, Kolak Durian, dan banyak Kuliner lainnya seperti Bakso, Siomay, Mi Aceh, dan rumah makan akan sangat banyak ditemui di jalan Setia Budi Medan.

Tidak hanya pada siang dan sore hari, namun di Jalan Setia Budi Medan akan semakin ramai pada malam harinya karena banyak para pengunjung yang mampir untuk makan sepulang kerja maupun memang berencana untuk ngumpul bareng teman-teman di malam hari, atau sekedar singgah membeli jajanan untuk di bawa pulang ke rumah. Hal ini dikarenakan memang banyak sekali jenis usaha kuliner yang menjual berbagai jenis makanan dan minuman baik cemilan maupun makanan berat dengan harga yang kompetitif dan relatif terjangkau untuk kalangan umum maupun mahasiswa.

Saat malam minggu biasanya UMKM kuliner di jalan Setia Budi akan sangat ramai pengunjung terutama cafe-cafe yang akan banyak dikunjungi terutama oleh para anak muda untuk nongkrong, menonton bareng siaran langsung sepakbola, maupun sekedar berkumpul bersama kerabat dan teman sambil menikmati berbagai hidangan yang disajikan di masing-masing cafe yang ada di jalan Setia


(30)

53

Budi tersebut. Saat malam minggu biasanya UMKM kuliner akan tutup lebih lama dari hari-hari biasanya dikarenakan pengunjung yang masih tetap datang meskipun sudah larut malam.

4.2 Hasil dan Pembahasan

4.2.1 Analisis Deskriptif

1. Analisis Deskriptif Responden

Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer yang diperoleh dari hasil pemberian kuesioner kepada responden. Pada penelitian ini terdapat 21 butir pernyataan untuk variabel X dan 7 pernyataan untuk variabel Y. Jumlah keseluruhan pernyataan adalah 28 pernyataan. Responden dalam penelitian ini adalah pemilik UMKM yang bergerak di bidang kuliner di Jalan Setia Budi Medan yaitu sebanyak 60 UMKM atau 60 responden. Berikut Jumlah dan persentase gambaran umum responden:

a. Karakteristik responden berdasarkan usia Tabel 4.1

Karakteristrik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah

Nominal Persentase

20-35 tahun 18 orang 30%

36-50 tahun 28 orang 46,7%

>51 tahun 14 orang 23,3%

Sumber: HasilPenelitian 2016 (Data diolah)

Usia mayoritas responden berada di kategori usia 36-50 tahun yang mencapai 46,7 % atau sebanyak 28 orang, sisanya berusia 20-35 sebesar 30% atau sebanyak 18 orang, dan yang terakhir di atas 51 tahun sebesar 23,3 % atau


(31)

sebanyak 14 orang. Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 4.1.

b. Karakteristik responden berdasarkan lama usaha Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha

No Kategori Jumlah

Nominal %

1 2 Tahun 17 28,33 %

2 3-5 Tahun 20 33,33 %

3 >5 Tahun 23 38,33 %

Total 60 100 %

Sumber: Hasil Penelitian 2016 (Data diolah)

Mayoritas responden merupakan UMKM yang telah memiliki usaha lebih dari lima tahun atau sebesar 38,33% yaitu sebanyak 23 unit usaha, selanjutnya adalah usaha yang telah berdiri antara 3-5 tahun sebesar 33,3% atau sebanyak 20 unit usaha, dan yang terakhir adalah usaha yang telah berdiri 2 tahun sebesar 28,33% atau sebanyak 17 usaha. Karakteristik responden berdasarkan lamanya usaha berdiri dapat dilihat pada tabel 4.2.

c. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Kategori Jumlah

Nominal %

1 Laki-laki 38 63,33 %

2 Perempuan 22 36,67 %

Total 60 100 %

Sumber: Hasil Penelitian2016 (data diolah)

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden laki-laki berjumlah 38 responden dengan tingkat persentasi sebanyak 62,5% dan responden perempuan berjumlah


(32)

55

22 responden dengan tingkat persentasi 37,5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa responden Laki-laki lebih dominan dalam penelitian ini.

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Kategori Jumlah

Nominal %

1 SMP 13 21,66 %

2 SMA/SMK 28 46,66 %

3 S1 19 31,66 %

4 S2 0 0 %

Total 60 100 %

Sumber: Hasil Penelitian 2016 (Data diolah)

Tingkat pendidikan responden tertinggi merupakan tamatan SMA / SMK dengan persentase 46,66 % atau sebanyak 28 orang. Sisanya tamatan S1 sebesar 31,66 % atau sebanyak 19 orang, lalu yang terakhir SMP sebesar 21,66 % atau sebanyak 13 orang. Hal ini berarti mayoritas responden adalah tamatan SMU/SMK. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel 4.4.

e. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usaha Kuliner Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usaha Kuliner

No Kategori Jumlah

Nominal %

1 MR 21 35 %

2 MB 39 65 %

Total 60 100 %

Sumber: Hasil Penelitian 2016 (Data diolah)

Mayoritas responden adalah UMKM usaha kuliner yang menjual makanan berat (MB) sebesar 65,0% atau sebanyak 39 unit usaha, dan sisanya yang


(33)

menjual makanan ringan sebesar 35,0% atau sebanyak 21 unit usaha. Karakteristik responden berdasarkan jenis usaha kuliner dapat dilihat pada tabel 4.5.

2. Analisis Deskriptif Variabel

Responden dalam penelitian ini adalah pemilik UMKM yang bergerak di bidang kuliner di Jalan Setia Budi Medanyaitu sebanyak 60 UMKM atau 60 responden. Pada penelitian ini terdapat 7 butir pernyataan untuk variabel Kemandirian Pribadi(X1), 14 butir pernyataan untuk variabel Motivasi Berwirausaha (X2), dan 7 butir pernyataan untuk variabel Keberhasilan Usaha(Y).Jumlah keseluruhan pernyataan adalah 28 pernyataan. Berikut distribusi jawaban responden terhadap variabel X dan Y:

1. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kemandirian Pribadi Tabel 4.6

Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kemandirian Pribadi Item

Pernyataan

1 2 3 4 5

F % F % F % F % F %

1 0 0 1 1,66 5 8,33 40 66,66 14 23,33 2 0 0 0 0 21 35,0 33 55,0 6 10,0 3 0 0 2 3,33 10 16,66 37 61,66 11 18,33 4 0 0 1 1,66 23 38,33 29 48,33 7 11,66 5 0 0 1 1,66 26 43,33 28 46,66 5 8,33 6 0 0 1 1,66 15 25,0 35 58,33 9 15,0 7 0 0 1 1,66 5 8,33 41 68,33 13 21,66 Sumber: Hasil Penelitian 2016 (Data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa:

a. Pada butir pernyataan satu dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 40 responden (66,66 %) setuju dengan pernyataan bahwa “Saya

mampu mengendalikan emosi saya dalam menjalankan usaha”. 14


(34)

57

menyatakan Kurang Setuju, dan 1 responden (1,66 %) menyatakan tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.

b. Pada butir pernyataan dua dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 33 responden (55,0 %) setuju dengan pernyataan bahwa “Saya

tidak terpengaruh emosi orang lain dalam berwirausaha”. 6 responden

(10,0 %) menyatakan sangat setuju, 21 responden (35,0 %) menyatakan Kurang Setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.

c. Pada butir pernyataan tiga dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 37 responden (61,66 %) setuju dengan pernyataan bahwa “Saya

mampu menetapkan berwirausaha sebagai pilihan karir saya”. 11

responden (18,33 %) menyatakan sangat setuju, 10 responden (16,66 %) menyatakan Kurang Setuju, dan 2 responden (3,33 %) menyatakan tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.

d. Pada butir pernyataan empat dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 29 responden (48,33 %) setuju dengan pernyataan bahwa “Saya mampu mengambil keputusan dalam situasi apapun”. 7 responden (11,66 %) menyatakan sangat setuju, 23 responden (38,33 %) menyatakan Kurang Setuju, dan 1 responden (1,66 %) menyatakan tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.


(35)

e. Pada butir pernyataan lima dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 28 responden (46,66 %) setuju dengan pernyataan bahwa “Saya

bertanggung jawab dalam usaha yang saya jalankan”. 5 responden (8,33

%) menyatakan sangat setuju, 26 responden (43,33 %) menyatakan Kurang Setuju, dan 1 responden (1,66 %) menyatakan tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.

f. Pada butir pernyataan enam dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 35 responden (58,33 %) setuju dengan pernyataan bahwa “Saya

percaya diri terhadap usaha yang dijalankan”. 9 responden (15,0 %)

menyatakan sangat setuju, 15 responden (25,0 %) menyatakan Kurang Setuju, dan 1 responden (1,66 %) menyatakan tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.

g. Pada butir pernyataan tujuh dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 41 responden (68,33 %) setuju dengan pernyataan bahwa “Saya memiliki prinsip dalam menjalankan usaha”. 13 responden (21,66 %) menyatakan sangat setuju, 5 responden (8,33 %) menyatakan Kurang Setuju, dan 1 responden (1,66 %) menyatakan tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.


(36)

59

2. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Motivasi Berwirausaha Tabel 4.7

Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Motivasi Berwirausaha Item

Pernyataan

1 2 3 4 5

F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 17 28,33 37 61,66 6 10,0 2 0 0 0 0 9 15,0 39 65,0 12 20,0 3 0 0 0 0 21 35,0 32 53,33 7 11,66 4 0 0 1 1,66 25 41,66 29 48,33 5 8,33 5 0 0 0 0 14 23,33 37 61,66 9 15,0 6 0 0 0 0 9 15,0 39 65,0 12 20,0 7 0 0 0 0 17 28,33 34 56,66 9 15,00 8 0 0 0 0 1 1,66 39 65,0 20 33,3

9 0 0 0 0 0 0 39 65,0 21 35,0

10 0 0 0 0 0 0 39 65,0 21 35,0 11 0 0 0 0 5 8,33 41 68,33 14 23,33 12 0 0 0 0 3 5,0 45 75,0 12 20,0 13 0 0 0 0 1 1,66 39 65,0 20 33,33 14 0 0 0 0 1 1,66 38 63,33 21 35,0 Sumber: Hasil Penelitian 2016 (Data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa:

a. Pada butir pernyataan satu dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 37 responden (61,66 %) setuju dengan pernyataan bahwa “Saya memiliki kebebasan dalam menjalankan usaha”. 6 responden (10,0 %) menyatakan sangat setuju, 17 responden (28,33 %) menyatakan Kurang Setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.

b. Pada butir pernyataan dua dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 39 responden (65,0 %) setuju dengan pernyataan bahwa “Saya ingin memiliki usaha sendiri”. 12 responden (20,0 %) menyatakan sangat setuju, 9 responden (15,0 %) menyatakan Kurang Setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.


(37)

c. Pada butir pernyataan tiga dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 32 responden (53,33 %) setuju dengan pernyataan bahwa “Saya merasa ingin lebih di hormati”. 7 responden (11,66 %) menyatakan sangat setuju, 21 responden (35,0 %) menyatakan Kurang Setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.

d. Pada butir pernyataan empat dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 29 responden (48,33 %) setuju dengan pernyataan bahwa “Saya selalu memiliki ide baru dalam menjalankan usaha”. 5 responden (8,33 %) menyatakan sangat setuju, 25 responden (41,66 %) menyatakan Kurang Setuju, dan 1 responden (1,66 %) menyatakan tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.

e. Pada butir pernyataan lima dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 37 responden (61,66 %) setuju dengan pernyataan bahwa “Saya

mengembangkan hobi dalam menjalankan usaha”. 9 responden (15,0 %)

menyatakan sangat setuju, 14 responden (23,33 %) menyatakan Kurang Setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.

f. Pada butir pernyataan enam dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 39 responden (65,0 %) setuju dengan pernyataan bahwa “Saya Ingin Memperoleh Posisi Lebih Baik Lagi”. 12 responden (20,0 %) menyatakan sangat setuju, 9 responden (15,0 %) menyatakan Kurang


(38)

61

Setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.

g. Pada butir pernyataan tujuh dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 34 responden (56,66 %) setuju dengan pernyataan bahwa “saya

merasa tertantang untuk menjalankan serta mengembangkan usaha”. 9

responden (15,0 %) menyatakan sangat setuju, 17 responden (28,33 %) menyatakan Kurang Setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.

h. Pada butir pernyataan delapan dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 39 responden (65,0 %) setuju dengan pernyataan bahwa “saya ingin memotivasi dan memimpin orang lain”. 20 responden (33,33 %) menyatakan sangat setuju, 1 responden (1,66 %) menyatakan Kurang Setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.

i. Pada butir pernyataan sembilan dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 39 responden (65,0 %) setuju dengan pernyataan bahwa “saya

melanjutkan tradisi keluarga dalam menjalankan usaha”. 21 responden

(35,0 %) menyatakan sangat setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.

j. Pada butir pernyataan sepuluh dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 39 responden (65,0 %) setuju dengan pernyataan bahwa “saya

selalu ingin berinovasi terhadap produk usaha yang dijalankan”. 21

responden (35,0 %) menyatakan sangat setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.


(39)

k. Pada butir pernyataan sebelas dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 41 responden (68,33 %) setuju dengan pernyataan bahwa “saya mengikuti orang lain dalam menjalankan usaha”. 14 responden (23,33 %) menyatakan sangat setuju, 5 responden (8,33 %) menyatakan Kurang Setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.

l. Pada butir pernyataan duabelas dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 45 responden (75,0 %) setuju dengan pernyataan bahwa “saya

kehilangan pekerjaan sebelum memulai usaha”. 12 responden (20,0 %)

menyatakan sangat setuju, 3 responden (5,0 %) menyatakan Kurang Setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.

m. Pada butir pernyataan tigabelas dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 39 responden (65,0 %) setuju dengan pernyataan bahwa “saya ingin memperoleh pendapatan yang lebih baik”. 20 responden (33,33 %) menyatakan sangat setuju, 1 responden (1,66 %) menyatakan Kurang Setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.

n. Pada butir pernyataan empatbelas dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 38 responden (63,33 %) setuju dengan pernyataan

bahwa “saya selalu merasa tidak puas terhadap pekerjaan”. 21 responden

(35,00 %) menyatakan sangat setuju, 1 responden (1,66 %) menyatakan Kurang Setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.


(40)

63

3. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keberhasilan Usaha Tabel 4.8

Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keberhasilan Usaha Item

Pernyataan

1 2 3 4 5

F % F % F % F % F %

1 0 0 1 1,66 33 55,0 23 38,33 3 5,0 2 0 0 1 1,66 19 31,66 34 56,66 6 10,0 3 0 0 3 5,0 27 45,0 27 45,0 3 5,0 4 0 0 0 0 9 15,0 39 65,0 12 20,0 5 0 0 0 0 1 1,66 42 70,0 17 28,33 6 0 0 0 0 13 21,66 40 66,66 7 11,66 7 0 0 0 0 7 11,66 40 66,66 13 21,66 Sumber: Hasil Penelitian 2016 (Data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa:

a. Pada butir pernyataan satu dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 23 responden (38,33 %) setuju dengan pernyataan bahwa “Saya mengalami peningkatan omzet penjualan”. 3 responden (5,0 %) menyatakan sangat setuju, 33 responden (55,0 %) menyatakan Kurang Setuju, dan 1 responden (1,66 %) menyatakan tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden kurang setuju dengan pernyataan tersebut.

b. Pada butir pernyataan dua dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 34 responden (56,6 %) setuju dengan pernyataan bahwa “Volume

penjualan saya meningkat dari waktu ke waktu”. 6 responden (10,0 %)

menyatakan sangat setuju, 19 responden (31,66 %) menyatakan Kurang Setuju, dan 1 responden (1,66 %) menyatakan tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.

c. Pada butir pernyataan tiga dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 27 responden (45,0 %) setuju dengan pernyataan bahwa


(41)

“Pelanggan mengalami peningkatan dari waktu ke waktu”. 3 responden (5,0 %) menyatakan sangat setuju, 27 responden (45,00 %) menyatakan Kurang Setuju, dan 3 responden (5,0 %) menyatakan tidak setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.

d. Pada butir pernyataan empat dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 39 responden (65,00 %) setuju dengan pernyataan bahwa “Saya berkemampuan dalam menghadapi persaingan bisnis”. 12 responden (20,0 %) menyatakan sangat setuju, 9 responden (15,00 %) menyatakan Kurang Setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.

e. Pada butir pernyataan lima dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 42 responden (70,00 %) setuju dengan pernyataan bahwa “Saya memiliki kompetensi dalam menjalankan usaha”. 17 responden (28,33 %) menyatakan sangat setuju, 1 responden (1,66 %) menyatakan Kurang Setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.

f. Pada butir pernyataan enam dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 40 responden (66,66 %) setuju dengan pernyataan bahwa “Saya memiliki pengalaman dalam menjalankan usaha saya”. 7 responden (11,66 %) menyatakan sangat setuju, 13 responden (21,66 %) menyatakan Kurang Setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.


(42)

65

g. Pada butir pernyataan tujuh dari kuesioner yang disebar dan dianalisis, terdapat 40 responden (66,66 %) setuju dengan pernyataan bahwa

“Mampu menciptakan citra produk yang baik”. 13 responden (21,66 %) menyatakan sangat setuju, 7 responden (11,66 %) menyatakan Kurang Setuju. Dengan demikian dapat disimpulkan mayoritas responden setuju dengan pernyataan tersebut.

4.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linier antara beberapa variabel bebas yang terdiri dari Kemandirian Pribadi (X1), Motivasi Berwirausaha (X2) dan variabel terikat yaitu Keberhasilan Usaha (Y). Yang nantinya berguna untuk dapat mengetahui pengaruh positif atau negatif faktor-faktor tersebut. Dengan model persamaan yang digunakan sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2+ e

Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.9 sebagai berikut:

Tabel 4.9

Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1.198 4.347 .276 .784

Kemandirian_Pribadi .343 .102 .406 3.355 .001

Motivasi_Berwirausaha .290 .096 .366 3.029 .004

a. Dependent Variable: Keberhasilan_Usaha


(43)

Berdasarkan hasil pengolahan data tabel 4.9 kolom (unstandardized coefficients) bagian B diperoleh model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y= 1,198 + 0,343 X1 + 0,290 X2

Pada persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Konstanta (a) = 1,198, Hasil dari nilai konstanta pada regresi diatas adalah 1,198. Hal ini menunjukkan bahwa jika nilai variabel independen Kemandirian Pribadi (X1) dan Motivasi Berwirausaha (X2) bernilai 0, maka variabel dependen Keberhasilan Usaha (Y) adalah 1,198.

b. Koefisien Regresi X1 (Kemandirian Pribadi) = 0,343 menunjukkan bahwa variabel Kemandirian Pribadi berpengaruh positif terhadap Keberhasilan Usaha (Y), artinya jika Kemandirian Pribadi ditingkatkan maka Keberhasilan Usaha akan meningkat.

c. Koefisien Regresi X2 (Motivasi Berwirausaha) = 0,290 menunjukkan bahwa variabel Motivasi Berwirausaha berpengaruh positif terhadap Keberhasilan Usaha (Y), artinya jika Motivasi Berwirausaha ditingkatkan maka Keberhasilan Usaha akan meningkat.

4.2.3 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Dalam uji normalitas dilakukan dengan beberapa cara, sebagai berikut:


(44)

67

1. Pendekatan Histogram

Sumber : Hasil Penelitian (2016) Gambar 4.1 : Histogram

Gambar 4.1 menunjukkan bahwa grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kanan maupun menceng ke kiri.


(45)

2. Pendekatan Grafik

Sumber : Hasil Penelitian (2016)

Gambar 4.2 : Pengujian Normalitas P-Plot

Pada Gambar 4.2 menunjukkan bahwa grafik plot terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan tidak ada data yang menjolok jauh sehingga data ini memiliki distribusi normal. Dan untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogorv- Smirnov.


(46)

69

3. Uji Kolmogrov-Smirnov

Tabel 4.10

Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardi zed Residual

N 60

Normal

Parameters(a,b)

Mean .0000000

Std. Deviation 1.87317162 Most Extreme

Differences

Absolute .122

Positive .071

Negative -.122

Kolmogorov-Smirnov Z .943

Asymp. Sig. (2-tailed) .336

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Sumber : Hasil Penelitian (2016)

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai Asymp.Sig (2-tailed) adalah 0,336 dan diatas nilai signifikan (0,05) atau 0,336 > 0,05. Dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.

2. Uji Heteroskedastisitas Pendekatan Grafik dan Pendekatan Statistik Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat seberapa besar peranan variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan homokedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk melihat apakah heterokedastisitas dapat dilakukan pendekatan grafik dan pendekatan statistik (Uji Glejser) sebagai berikut :


(47)

Sumber : Hasil Penelitian (2016) Gambar 4.3 : Scatterplot

Gambar 4.3 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen, berdasarkan masukan variabel independennya.

Tabel 4.11 Uji Glejser

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -2.880 2.867 -1.005 .319

Kemandirian_Pribadi .070 .067 .169 1.039 .303

Motivasi_Berwirausaha .041 .063 .106 .650 .518

a. Dependent Variable: absut

Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Hasil tampilan output SPSS dengan jelas menunjukkan tidak satu pun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut (absUt). Hal ini terlihat dari tingkat signifikansinya di atas


(48)

71

(0,05) atau 0,303 > 0,05 dan 0,518 > 0,05 jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance < 0,1 sedangkan Variance Inflation Factor (VIF) > 5.

Tabel 4.12 Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 1.198 4.347 .276 .784

Kemandirian_Pribadi .343 .102 .406 3.355 .001 .620 1.612

Motivasi_Berwirausaha .290 .096 .366 3.029 .004 .620 1.612

a. Dependent Variable: Keberhasilan_Usaha

Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Berdasarkan pada Tabel 4.12 di atas diketahui bahwa:

a. Variabel Kemandirian Pribadi tidak terjadi multikolinieritas karena nilai tolerance = 0,620 > 0,1 dan nilai VIF = 1,612< 5.

b. Variabel Motivasi Berwirausaha tidak terjadi multikolinieritas karena nilai tolerance = 0,620 > 0,1 dan nilai VIF = 1,612< 5.


(49)

4.2.4 Pengujian Hipotesis

1. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji F dilakukan untuk melihat apakah variabel independent secara bersama-sama (serentak) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah sebagai berikut:

H0 : b1 = b2 = 0

Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent yaitu Kemandirian Pribadi (X1), Motivasi Berwirausaha (X2) terhadap variabel dependent yaitu Keberhasilan Usaha (Y).

H0 : b1≠ b2≠ 0

Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent yaitu Kemandirian Pribadi (X1), Motivasi Berwirausaha (X2) terhadap variabel dependent yaitu Keberhasilan Usaha (Y). Kriteria pengambilan keputusan, yaitu :

H0 diterima apabila Fhitung< Ftabelpada α = 5% H0 ditolak apabila Fhitung> Ftabelpada α = 5%

Dalam penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 60 orang dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 3 sehingga diperoleh:

a. Df (Pembilang) = k – 1 3 – 1 = 2 b. Df (Penyebut) = n – k 60 – 3 = 57 Diperoleh nilai Ftabelpada tingkat α 5% (2:57) = 3.158843 Berikut ini merupakan hasil pengujian uji-F pada Tabel 4.13:


(50)

73

Tabel 4.13

Uji Simultan (Uji-F) ANOVA(b)

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 192.916 2 96.458 26.559 .000b

Residual 207.018 57 3.632

Total 399.933 59

a Predictors: (Constant), Motivasi_Berwirausaha, Kemandirian_Pribadi b Dependent Variable: Keberhasilan_Usaha

Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Tabel 4.13 menunjukkan bahwa nilai Fhitung adalah 26,559 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan Ftabel adalah 3,158843. Dari hasil tersebut Fhitung (26,559) > Ftabel (3,158843) dan tingkat signifikansinya 0,000 < 0,05. Sehingga dapat dapat disimpulkan bahwa variabel Kemandirian Pribadi (X1), Motivasi Berwirausaha (X2), secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Usaha (Y).

2. Uji Signifikansi Parsial (Uji-T)

Uji t dilakukan untuk mengetaui signifikansi dari pengaruh variabel independent yaitu Kemandirian Pribadi (X1), Motivasi Berwirausaha (X2), terhadap variabel dependent yaitu Keberhasilan Usaha (Y).

Kriteria pengambilan keputusan, yaitu: H0 diterima apabila thitung< ttabel pada α = 5% H0 ditolak apabila thitung> ttabelpada α = 5%

Dalam penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 60 orang dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 3 sehingga diperoleh:


(51)

Diperoleh nilai t tabel pada tingkat α = 5% (57) = 2.002465

Berikut merupakan hasil pengujian uji-T pada Tabel 4.14, yaitu: Tabel 4.14

Uji Parsial (Uji-T) Coefficients(a)

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 1.198 4.347 .276 .784

Kemandirian_Pribadi .343 .102 .406 3.355 .001

Motivasi_Berwirausaha .290 .096 .366 3.029 .004

a Dependent Variable: Keberhasilan_Usaha Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Tabel 4.12 menunjukkan nilai thitung yang diperoleh dari masing-masing variabel yang dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Variabel Kemandirian Pribadi (X1) memiliki thitung sebesar 3,355 dengan tingkat signifikansi 0,001. Sedangkan ttable adalah sebesar 2,002465. Oleh karena itu thitung (3,355) > ttable (2,002465) dan tingkat signifikansiya 0,001< 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Kemandirian Pribadi secara individual atau secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Usaha. Artinya jika ditingkatkan variabel Kemandirian Pribadi maka Keberhasilan Usaha akan meningkat.

b. Variabel Motivasi Berwirausaha (X2) memiliki thitung sebesar 3,029 dengan tingkat signifikansi 0,004. Sedangkan ttable adalah sebesar 2,002465. Oleh karena itu thitung (3,029) > ttable (2,002465) dan tingkat signifikansiya 0,004< 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Motivasi Berwirausaha secara individual atau secara parsial berpengaruh positif dan


(52)

75

signifikan terhadap Keberhasilan Usaha. Artinya jika ditingkatkan variabel Motivasi Berwirausaha maka Keberhasilan Usahaakan meningkat.

4.2.5 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinan bertujuan untuk mengetahui signifikansi variabel. Koefisien determinasi melihat seberapa besar pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent. Koefisien determinan berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu), 0 < R2< 1.

Nilai koefisien determinasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut ini:

Tabel 4.15

Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .695a .482 .464 1.90575

a Predictors: (Constant), Motivasi_Berwirausaha, Kemandirian_Pribadi b Dependent Variable: Keberhasilan_Usaha

Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah)

Tabel 4.15 menunjukkan bahwa:

a. Nilai R (relation) adalah 0,695 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara Kemandirian Pribadi (X1), Motivasi Berwirausaha (X2) dengan Keberhasilan Usaha (Y) sebesar 69,5 %. Sedangkan sisanya sebesar 30,5 % adalah hubungan dengan faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

b. Nilai Adjusted R Square adalah 0,464 angka ini menunjukkan bahwa sebesar 46,4 % Keberhasilan Usaha (Y) dapat dipengaruhi oleh


(53)

Kemandirian Pribadi (X1) dan Motivasi Berwirausaha (X2) sedangkan sisanya sebesar 53,6 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pengaruh Kemandirian Pribadi Terhadap Keberhasilan Usaha

Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial bahwa variabel Kemandirian Pribadi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Usaha. Hal ini terlihat dari tingkat signifikansi sebesar 0,001 < 0,05 sedangkan nilai thitung sebesar 3,355 > ttable 2,002465. Hal ini berarti jika variabel Kemandirian Pribadi ditingkatkan maka Keberhasilan Usaha UMKM Kuliner di Jalan Setia Budi Medan juga akan mengalami peningkatan. Semakin tinggi tingkat Kemandirian Pribadi yang dimiliki responden / pemilik UMKM Kuliner di Jalan Setia Budi Medan, cenderung akan meningkatkan keberhasilan usaha UMKM tersebut. Ranto (2007:22) mengatakan bahwa kemandirian pribadi adalah kemampuan untuk mengandalkan diri sendiri dalam upaya untuk menciptakan lapangan kerja baru tanpa harus bergantung dengan orang lain, mulai dari menciptakan ide, menetapkan tujuan, sampai pada pencapaian kepuasan.

Dalam hal ini pernyataan “Saya mampu mengendalikan emosi saya dalam

menjalankan usaha”, “Saya tidak terpengaruh emosi orang lain dalam berwirausaha”, “Saya mampu menetapkan berwirausaha sebagai pilihan karir saya”, “Saya mampu mengambil keputusan dalam situasi apapun”, “Saya bertanggung jawab dalam usaha yang saya jalankan”, “Saya percaya diri terhadap usaha yang dijalankan”, “Saya memiliki prinsip dalam menjalankan usaha”,


(54)

77

meningkatkan Keberhasilan Usaha pada UMKM Kuliner malam di Jalan Setia Budi Medan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Kemandirian Pribadi berpengaruh positif terhadap Keberhasilan Usaha. Dengan kata lain, tingkat Kemandirian Pribadi yang semakin tinggi dimiliki dari responden, cenderung akan meningkatkan keberhasilan usaha. Diketahui faktor Kemandirian Pribadi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan usaha.

Sedangkan jika dilihat dari karakteristik responden berdasarkan lama usaha mayoritas responden adalah UMKM kuliner yang telah memiliki usia lebih dari lima tahun. Lamanya usaha tentunya akan banyak pembelajaran yang didapat dari pemilik UMKM kuliner dibanding pendatang baru. Hal ini menunjukkan bahwa pemilik UMKM kuliner tersebut selalu membangun dan menjaga hubungan erat kepada pelanggan dengan baik, sehingga akan meningkatkan keberhasilan usahanya.

4.3.2 Pengaruh Motivasi Berwirausaha Terhadap Keberhasilan Usaha

Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial bahwa variabel Motivasi Berwirausaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Usaha. Hal ini terlihat dari tingkat signifikansi sebesar 0,004< 0,05 sedangkan nilai t hitung sebesar 3,029 > ttable 2,002465. Hal ini berarti jika variabel Motivasi Berwirausaha ditingkatkan maka Keberhasilan Usaha UMKM Kuliner di Jalan Setia Budi Medan juga akan mengalami peningkatan. Semakin Tinggi Motivasi Berwirausaha yang dimiliki responden / pemilik UMKM Kuliner di Jalan Setia Budi Medan, cenderung akan meningkatkan keberhasilan usaha UMKM tersebut.


(55)

Pada penelitian Hutagalung dkk (2010) mengatakan bahwa motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha karena motivasi utama seseorang untuk menjadi seorang entrepreneur be their own bosses. Kemudian penelitian Rina Wahyuni Daulay dan Frida Ramadini (2012)

melakukan penelitian tentang “Efikasi diri dan Motivasi terhadap keberhasilan Usaha pada Usaha Foto Copy” Hasil penelitian menunjukkan faktor Efikasi diri

dan Motivasi serentak mempengaruhi Keberhasilan Usaha.

Dalam hal ini pernyataan “Saya memiliki kebebasan dalam menjalankan usaha”, “Saya ingin memiliki usaha sendiri”, “Saya merasa ingin lebih di hormati”,

“Saya selalu memiliki ide baru dalam menjalankan usaha”, “Saya mengembangkan

hobi dalam menjalankan usaha”, “saya ingin memperoleh posisi lebih baik lagi”, “saya merasa tertantang untuk menjalankan serta mengembangkan usaha”, “saya ingin memotivasi dan memimpin orang lain”, “saya melanjutkan tradisi keluarga

dalam menjalankan usaha”, “saya selalu ingin berinovasi terhadap produk usaha

yang dijalankan”, “saya mengikuti orang lain dalam menjalankan usaha”, “saya kehilangan pekerjaan sebelum memulai usaha”, “saya ingin memperoleh pendapatan lebih baik”, “saya selalu merasa tidak puas terhadap pekerjaan”,

mendapatkan jawaban setuju dari kebanyakan responden sehingga ini akan meningkatkan Motivasi Berwirausaha pada pengusaha UMKM Kuliner di Jalan Setia Budi Medan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Motivasi Berwirausaha berpengaruh positif terhadap Keberhasilan Usaha. Dengan kata lain, tingkat Motivasi Berwirausaha yang semakin tinggi dimiliki dari responden, cenderung akan meningkatkan keberhasilan usaha.


(56)

79

Hasil jawaban responden terhadap pernyataan “saya selalu ingin

berinovasi terhadap produk usaha yang dijalankan”, sebagian besar responden

ingin berinovasi terhadap produk usahanya. Pada UMKM kuliner di jalan Setia Budi Medan ini inovasi akan produk sangat sering dilakukan oleh para pemilik UMKM baik dari segi rasa , harga dan juga kemasan.

Beberapa UMKM kuliner memiliki jenis menu makananan dan minuman yang sama dengan UMKM lainnya , baik itu jenis makanan berat atau pun makanan ringan. Namun sudah pasti selera setiap konsumen berbeda beda dalam mencicipi produk dari tiap-tiap UMKM kuliner di Jalan Setia Budi Medan. Kondisi persaingan yang ketat tersebut membuat para pelaku UMKM selalu termotivasi agar produknya menjadi yang favorit di mata konsumen.

4.3.3 Pengaruh Kemandirian Pribadi dan Motivasi Berwirausaha Terhadap Keberhasilan Usaha

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa Kemandirian Pribadi dan Motivasi Berwirausaha berpengaruh positif dan signifikan. Artinya jika Kemandirian Pribadi dan Motivasi Berwirausaha meningkat maka akan meningkatkan Keberhasilan Usaha UMKM kuliner di jalan Setia Budi Medan.

Jika dilihat dari tanggapan responden mengenai pernyataan “saya mampu

menetapkan berwirausaha sebagai pilihan karir saya” sebagian besar responden

setuju dengan pernyataan tersebut yang artinya banyak dari responden yang lebih memilih berwirausaha sebagai sumber pendapatan ketimbang bekerja. Dengan kata lain mayoritas responden memiliki kemandirian pribadi untuk memperoleh


(57)

pengahasilan lewat sektor UMKM ketimbang mengharapkan penghasilan dari gaji atau upah bekerja.

Tanggapan responden mengenai pernyataan “Saya kehilangan pekerjaan

sebelum memulai usaha” sebagian besar responden setuju dengan pernyataan

tersebut yang artinya banyak dari responden yang dulunya bekerja kemudian berhenti baik karena keinginan sendiri atau pun di PHK. Dengan kata lain mayoritas responden Termotivasi untuk berwirausaha salah satunya karena kehilangan pekerjaan atau pun tidak memiliki pekerjaan. Fakta tersebut sesuai dengan teori Suryana (2016:67), keberhasilan seorang wirausaha ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu kemampuan dan kemauan, tekad yang kuat dan kerja keras, dan mengenal peluang. Kemampuan,kemauan, tekad kuat, dan kerja keras dalam berwirausaha tersebut salah satunya dipengaruhi oleh sulitnya pada saat ini memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan keinginan.


(58)

81 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka dapat disimpulkan :

1. Kemandirian Pribadi dan Motivasi Berwirausaha secara serempak (Uji-F) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Usaha pada UMKM Kuliner di Jalan Setia Budi Medan

2. Berdasarkan Uji signifikansi parsial (Uji-T) dapat diketahui bahwa pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut:

a. Kemandirian Pribadi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Usaha pada UMKM Kuliner di Jalan Setia Budi Medan. Artinya bahwa perubahan Kemandirian Pribadi mempengaruhi terhadap perubahan Keberhasilan Usaha UMKM Kuliner di Jalan Setia Budi Medan.

b. Motivasi Berwirausaha memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Usaha pada UMKM Kuliner di Jalan Setia Budi Medan. Artinya bahwa perubahan Motivasi Berwirausaha mempengaruhi terhadap perubahan Keberhasilan Usaha UMKM Kuliner di Jalan Setia Budi Medan.

3. Nilai Adjusted R Square atau koefisien determinasi adalah 0,464, angka ini mengindikasikan bahwa sebesar Nilai Adjusted R Square adalah 0,464, angka ini menunjukkan bahwa sebesar 46,4 % Keberhasilan Usaha dapat dipengaruhi oleh Kemandirian Pribadi dan Motivasi Berwirausaha,


(59)

sedangkan sisanya sebesar 53,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh yang ada dalam penelitian ini, maka saran yang dapat diberikan penulis adalah:

1. Perlunya pemahaman yang lebih mendalam terhadap UMKM kuliner yang telah didirikan maupun yang akan didirikan nantinya dan pengetahuan tambahan dalam memberikan kepuasan kepada pelanggan/konsumen 2. Para pemilik UMKM kuliner diharapkan dalam menghadapi persaingan ke

depannya harus meningkatkan kemandirian pribadi yang dimiliki dan motivasi berwirausahanya agar mampu bertahan dan dapat tumbuh dan berkembang dalam menghadapi persaingan bisnis.

3. Bagi peneliti selanjutnya disarankan menambah variabel lain yang berkaitan erat secara teori terhadap keberhasilan usaha, serta ruang lingkup penelitian diperluas.


(60)

11 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kewirausahaan

Menurut Hendro (2011:29) Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa inggris, unternehmer dalam bahasa jerman, ondernamen dalam bahasa Belanda. Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan. Kata entrepreneur berasal dari bahasa Perancis, yaitu entreprende yang berarti petualang. Pengambil risiko, kontraktor, pengusaha (orang yang mengusahakan suatu pekerjaan tertentu), dan pencipta yang menjual hasil ciptaannya.

Menurut Sari (2014:3) Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarsa dan bersahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya dan kiprahnya. Selain itu kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.

Menurut Suryana (2006:2) Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Tidak sedikit orang dan perusahaan yang berhasil meraih sukses karena


(61)

memiliki kemampaun kreatif dan inovatif. Proses kreatif dan inovatif tersebut biasanya diawali dengan munculnya ide-ide dan pemikiran-pemikiran untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Kewirausahaan mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan prilaku seseorang dalam berkreasi dan berinovasi, oleh sebab itu objek study kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan (ability) seseorang yang diwujudkan dalam bentuk prilaku. Dengan sendirinya kreativitas dan inovasi merupakan suatu hal yang esensial bagi setiap pelaku dalam kewirausahaan di mana setiap proses perkembangan usaha mulai dari tahap awal sampai pada tahap penurunan dibutuhkan pemikiran kreatif dan inovatif terhadap produk yang dihasilkan. Tujuannya agar suatu usaha dapat terus menghasilkan keuntungan sehingga dapat bersaing dengan mengikuti selera pasar (konsumen) untuk perkembangan suatu usaha terutama di bidang usaha kecil dan menengah yang mempunyai kapital kecil. Oleh karena itu, wirausaha memerlukan ide-ide kreatif dan inovatif agar dapat efisien dan efektif dalam setiap tahapan.


(62)

13

Tabel 2.1

Karakteristik dan watak Kewirausahaan KARAKTERISTIK

1. Percaya diri dan Optimis

2. Berorientasi pada tugas dan hasil

3. Berani mengambil risiko dan menyukai tantangan 4. Kepemimpinan

5. Keorisinilan

6. Berorientasi masa depan

WATAK

Memiliki kepercayaan diri yang kuat, ketidaktergantungan terhadap orang lain.

Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, mempunyai dorongan kuat, energik, tekun dan tabah, tekad kerja keras serta inisiatif.

Mampu mengambil risiko yang wajar

Berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi dengan orang lain, dan terbuka terhadap saran serta kritik. Inovatif, kreatif, dan fleksibel. Memiliki visi dan perspektif terhadap masa depan.

Sumber: (Suryana, 2006:24)

Menurut Hendro (2011:45), Ada beberapa ciri-ciri utama yang biasanya ada di dalam diri seorang entrepreneur yang sukses, yaitu:

1. Mempunyai mimpi-mimpi yang realistis dan tinggi, yang mampu diubah menjadi cita-cita yang harus dicapai.

2. Mempunyai empat karakter dasar kekuatan emosional yang saling mendukung untuk sukses yaitu keteguhan hati, ulet, mampu menaklukkan ketakutannya sendiri, dan pantang menyerah.

3. Menyukai tantangan dan tidak pernah puas dengan apa yang didapat (high achiever).


(1)

4. Ibu Inneke Qamariah SE ,MSi, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan, motivasi, arahan, saran, dan masukan selama penulisan skripsi ini.

5. Bapak Drs.Ami Dilham,SE,M.Si selaku Dosen Pembanding I yang turut meluangkan waktu dalam memberikan arahan, saran, dan masukan untuk penyempurnaan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara untuk segala jasa-jasanya selama masa perkuliahan.

7. Kepada Pengusaha UMKM Kuliner di Jalan Setia Budi Medan sebagai tempat penelitian yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian. 8. Kepada Kedua orang tua terkasih yang selalu memberikan dukungan baik

moril maupun materil, doa serta semangat kepada penulis dalam penulisan skripsi ini serta semua keluarga yang selalu memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.

9. Kepada teman terdekat Riston Simamora, Ruth Ginting, Intan JP Mendrofa, Wangsit Ajeng Utami, Novrima Panjaitan dan masih banyak lagi yang selalu memberikan masukan, bantuan serta semangat kepada penulis sehingga skripsi dapat terselesaikan.

Demikian ucapan terima kasih penulis sampaikan, skripsi ini masih banyak kekurangan atau kesalahan, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk perbaikan yang lebih baik kedepannya.

Medan, Oktober 2016 Penulis,


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 9

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 9

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 9

1.3.2 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kewirausahaan ... 11

2.2 Kemandirian Pribadi ... 14

2.2.1 Faktor yang dimiliki dalam kemandirian ... 16

2.2.2 Dimensi Kemandirian Pribadi ... 18

2.3 Motivasi Berwirausaha... 21

2.3.1 Dimensi Motivasi Berwirausaha ... 25

2.4 Keberhasilan Usaha ... 26

2.4.1 Faktor Penyebab Keberhasilan Usaha ... 29

2.4.2 Dimensi Keberhasilan Usaha ... 29

2.5 Penelitian Terdahulu ... 31

2.6 Kerangka Konseptual ... 33

2.7 Hipotesis ... 36

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 37

3.2 Tempat dan Waktu Peneltian ... 37

3.3 Batasan dan Identifikasi Variabel Penelitian ... 37

3.4 Defenisi Operasional ... 38

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 41

3.6 Populasi dan Sampel ... 42

3.6.1 Populasi ... 42

3.6.2 Sampel ... 42

3.7 Jenis Data ... 42

v


(3)

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 43

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 44

3.9.1 Uji Validitas ... 44

3.9.2 Uji Reliabilitas ... 46

3.10 Teknik Analisi Data ... 47

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif ... 47

3.10.2 Analisis Regresi Linear Berganda ... 47

3.10.3 Uji Asumsi Klasik ... 47

3.11 Pengujian Hipotesis ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gamabran Umum Objek Penelitian ... 51

4.2 Hasil dan Pembahasan... 53

4.2.1 Analisi Deskriptif ... 53

4.2.2 Analsis Regresi Linear Berganda ... 65

4.2.3 Uji Asumsi Klasik ... 66

4.2.4 Pengujian Hipotesis ... 72

4.2.5 Pengujian Koefisien Determinasi (R2) ... 75

4.3 Pembahasan ... 76

4.3.1 Pengaruh Kemandirian Pribadi Terhadap Keberhasilan Usaha ... 76

4.3.2 Pengaruh Motivasi Berwirausaha Terhadap Keberhasilan Usaha ... 77

4.3.3 Pengaruh Kemandirian Pribadi dan Motivasi Berwirausaha Terhadap Keberhasilan Usaha ... 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 81

5.2 Saran ... 82

DAFTAR PUSTAKA ... 83


(4)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Karakteristik dan Watak Kewirausahaan ... 13

Tabel 2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 31

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 39

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 41

Tabel 3.3 Uji Validitas ... 45

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas ... 46

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 53

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha ... 54

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 54

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 55

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usaha Kuliner ... 55

Tabel 4.6 Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kemandirian Pribadi ... 56

Tabel 4.7 Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Motivasi Berwirausaha... 59

Tabel 4.8 Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keberhasilan Usaha ... 63

Tabel 4.9 Analisis Regresi Linear Berganda ... 65

Tabel 4.10 Uji Kolmogorov Smirnov ... 69

Tabel 4.11 Uji Glejser ... 70

Tabel 4.12 Uji Multikolinearitas ... 71

Tabel 4.13 Uji Simultan (Uji-F) ... 73

Tabel 4.14 Uji Parsial (Uji-T) ... 74

Tabel 4.15 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 75

vii


(5)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 36

Gambar 4.1 Histogram ... 67

Gambar 4.2 Pengujian Normalitas P-Plot ... 68


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kuisioner Penelitian ... 86

Lampiran 2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 89

Lampiran 3 Distribusi Jawaban Responden ... 90

Lampiran 4 Analisis Regresi Linear Berganda ... 91

Lampiran 5 Uji Asumsi Klasik ... 92

Lampiran 6 Hasil Uji Hipotesis ... 94

Lampiran 7 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 95

ix