Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kemandirian Pribadi Terhadap Kinerja Usaha Pada Pengusaha Toko Emas Dan Permata Di Pusat Pasar Medan

(1)

PRIBADI TERHADAP KINERJA USAHA PADA PENGUSAHA TOKO EMAS DAN PERMATA DI PUSAT PASAR MEDAN

OLEH

YESSI G TARIGAN

110502261

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian pribadi terhadap kinerja usaha pada pengusaha toko emas dan permata di Pusat Pasar Medan. Jenis penelitian ini adalah asosiatif. Sampel penelitian ini adalah seluruh populasi pengusaha toko emas dan permata yang berjumlah 58 orang dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan nilai signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian pribadi berpengaruh signifikan terhadap kinerja usaha pada pengusaha toko emas dan permata di Pusat Pasar Medan. Secara parsial pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian pribadi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha.

Kata Kunci: Pengetahuan Kewirausahaan, Kemandirian Pribadi, Kinerja Usaha.


(3)

This research aims to determine the effect of entrepreneurship knowledge and personal independence on towards gold and gems store’s business performance in Medan’s Central Market. The type of this research is associative. Sample of this research is taken from the entire population of gold and gem entrepreneurs, which is 58, using saturated sampling method. The hypothesis in this research is tested using multiple regression analysis with value of significance by 5%. This research shows that entrepreneurship knowledge and personal independence simultaneously have significant effect towards the business performance of gold and gem entrepreneurs located in Medan’s Central Market. Partially, entrepreneurship knowledge and personal independence have positive and significant effect towards business performance.

Keywords: Entrepreneurship Knowledge, Personal Independence, Business Performance.


(4)

skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Dan Kemandirian Pribadi Terhadap Kinerja Usaha Pada Pengusaha Toko Emas Dan Permata Di Pusat Pasar Medan”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat mencapai gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Di dalam menyelesaikan skripsi ini penulis telah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Azhar Maksum, ME.c, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE., ME., selaku Ketua Departemen Manajemen. 3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si, selaku Ketua Program Studi

Manajemen Fakulas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Ibu Dra. Friska Sipayung, Msi selaku Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara .

4. Ibu Dra. Mulykata Sebayang, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah sabar memberi arahan dan membimbing saya menyelesaikan skripsi ini. 5. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, M.Si, selaku Dosen Pembanding 1 dan

Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si, selaku Dosen Pembanding 2 yang turut memberi masukan dan arahan untuk menyempurnakan skripsi ini.


(5)

secara moril maupun material sehingga terselesaikanya skripsi ini.

7. Abangda Miska R J Ginting, ST, Dessy Tobing, Petrika Fitri, Defani Sembiring, Septiany Ginting, Deby Ginting, Vivi Widyanti, SE, Anggi Kristi, A.Md, Lidya Ginting, A.Md, Nickyta Siagian, Priscilla Stevany, Endha Sembiring, Tanti Meliala, dan seluruh sahabat-sahabat stambuk 2011 Program Studi S1 Manajemen yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

8. Ikatan Mahasiswa Karo Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara (IMKA Ersinalsal) dan Komunitas Mahasiswa Katolik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara (KMK Ignatius Loyola) yang telah menjadi wadah penulis dalam berorganisasi selama menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi USU.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga doa yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan berkah dari Tuhan.

Medan, Maret 2015 Penulis,


(6)

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ... 8

2.1 Pengetahuan Kewirausahaan ... 8

2.2 Kemandirian Pribadi ... 13

2.3 Kinerja Usaha ... 15

2.4 Kerangka Konseptual ... 16

2.5 Hipotesis ... 18

2.6 Penelitian Terdahulu ... 18

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

3.1 Jenis Penelitian ... 23

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 23

3.2.1 Lokasi Penelitian ... 23

3.2.2 Waktu Penelitian ... 23

3.3 Batasan Operasional ... 23

3.4 Operasionalisasi Variabel ... 24

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 26

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ... 27

3.6.1 Populasi ... 27

3.6.2 Sampel ... 27

3.7 Sumber Data dan Jenis Data ... 27

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 28

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 28

3.9.1 Uji Validitas ... 29

3.9.2 Uji Reliabilitas ... 29

3.10 Teknik Analisis Data ... 30


(7)

4.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 37

4.2.1 Hasil Uji Validitas ... 37

4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 39

4.3 Analisis Deskriptif ... 40

4.3.1 Karakteristik Responden ... 40

4.3.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Nama Usaha dan Nama Responden ... 41

4.3.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 44

4.3.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 44

4.3.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 45

4.3.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lamanya Berwirausaha ... 46

4.3.1.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Karyawan ... 46

4.3.2 Deskriptif Variabel ... 47

4.3.2.1 Pengetahuan Kewirausahaan (X1) ... 48

4.3.2.2 Kemandirian Pribadi (X2) ... 50

4.3.2.3 Kinerja Usaha (Y) ... 53

4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 55

4.4.1 Uji Normalitas ... 55

4.4.1.1 Hasil Uji Normalitas Dengan Histogram ... 56

4.4.1.2 Hasil Uji Normalitas Dengan P-Plot of Regression Standarized Residual ... 57

4.4.1.3 Hasil Uji Normalitas Dengan Kolmogorov - Smirnov Test ... 58

4.4.2 Uji Multikolinearitas ... 58

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas ... 59

4.4.3.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas Dengan Scatter Plot ... 60

4.4.3.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Dengan Gletser ... 60

4.5 Analisis Regresi Linier Berganda ... 61

4.5.1 Koefisien Determinan (R2) ... 63

4.5.2 Uji Signifikan Simultan (Uji F) ... 64

4.5.3 Uji Signifikan Parsial (Uji t) ... 65


(8)

(9)

Tabel 3.1 Definisi Operasionalisasi Variabel... 25

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 26

Tabel 3.3 Daftar Toko Emas dan Permata di Pusat Pasar Medan ... 27

Tabel 4.1 Validitas Tiap Butir Pernyataan ... 37

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Validitas Tiap Butir Pernyataan ... 38

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 40

Tabel 4.4 Nama Usaha dan Nama Responden ... 41

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 44

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 45

Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 45

Tabel 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Lamanya Berwirausaha ... 46

Tabel 4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Karyawan ... 47

Tabel 4.10 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Pengetahuan Kewirausahaan... 48

Tabel 4.11 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Kemandirian Pribadi ... 50

Tabel 4.12 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Usaha ... 53

Tabel 4.13 Hasil Uji Kolmogorov – Smirnov Test ... 58

Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinearitas ... 59

Tabel 4.15 Hasi Uji Heteroskedastisitas Dengan Gletser ... 61

Tabel 4.16 Analisis Regresi Linier Berganda ... 62

Tabel 4.17 Uji Koefisien Determinasi ... 64

Tabel 4.18 Uji Signifikan Simultan (Uji F) ... 65


(10)

Gambar 4.2 Uji Normalitas Dengan Histogram ... 56 Gambar 4.3 Uji Normalitas Dengan P-Plot of Regression Standarized Residual ... 57 Gambar 4.4 Uji Heteroskedastisitas Dengan Scatter Plot ... 60


(11)

3 Distribusi Jawaban Instrumen Pengumpulan Data ... 80 4 Hasil Output SPSS ... 85


(12)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian pribadi terhadap kinerja usaha pada pengusaha toko emas dan permata di Pusat Pasar Medan. Jenis penelitian ini adalah asosiatif. Sampel penelitian ini adalah seluruh populasi pengusaha toko emas dan permata yang berjumlah 58 orang dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan nilai signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian pribadi berpengaruh signifikan terhadap kinerja usaha pada pengusaha toko emas dan permata di Pusat Pasar Medan. Secara parsial pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian pribadi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha.

Kata Kunci: Pengetahuan Kewirausahaan, Kemandirian Pribadi, Kinerja Usaha.


(13)

This research aims to determine the effect of entrepreneurship knowledge and personal independence on towards gold and gems store’s business performance in Medan’s Central Market. The type of this research is associative. Sample of this research is taken from the entire population of gold and gem entrepreneurs, which is 58, using saturated sampling method. The hypothesis in this research is tested using multiple regression analysis with value of significance by 5%. This research shows that entrepreneurship knowledge and personal independence simultaneously have significant effect towards the business performance of gold and gem entrepreneurs located in Medan’s Central Market. Partially, entrepreneurship knowledge and personal independence have positive and significant effect towards business performance.

Keywords: Entrepreneurship Knowledge, Personal Independence, Business Performance.


(14)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang memiliki tingkat pengangguran yang cukup besar. Tingkat pengangguran yang semakin lama semakin meningkat tersebut merupakan sebuah fenomena yang perlu diperhatikan. Pengangguran di Indonesia mayoritas disebabkan oleh penduduknya yang padat namun lapangan pekerjaan yang tersedia sempit. Banyaknya karyawan yang terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) juga menjadi penyumbang dalam jumlah pengangguran. Yang lebih penting penyebab banyaknya pengangguran di Indonesia adalah kurangnya keterampilan atau softskill yang dimiliki setiap individu dalam dunia kerja.

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan tingkat pengangguran di Indonesia semakin meningkat, yaitu rendahnya pendidikan, keterampilan yang kurang, lapangan kerja yang kurang, tidak ada kemauan untuk berwirausaha dan tingginya rasa malas (

http://indojobhunter.com/5-faktor-utama-banyaknya-pengangguran.html). Pesatnya pertumbuhan jumlah pengangguran di Indonesia ini

terjadi pada kalangan tidak berpendidikan maupun yang berpendidikan tinggi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan jumlah pengangguran di Indonesia per Agustus 2013 melonjak 7,39 juta jiwa dari per Agustus 2012 sebanyak 7,24 juta jiwa dengan jumlah penduduk sebanyak kurang lebih 237 juta jiwa (www.bps.go.id). Oleh karena itu, salah satu upaya yang dapat


(15)

dilakukan untuk meminimalisir tingkat pengangguran adalah memanfaatkan keahlian dan pengetahuan wirausaha untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri atau bahkan membuka lapangan kerja bagi orang lain. Hal ini sangat diperlukan dikarenakan masih banyak masyarakat bahkan sarjana meskipun jenjang pendidikan yang sudah tinggi namun pengalaman / skill dalam dunia kerja masih sangat minim.

Berwirausaha sekarang ini menjadi solusi terbaik dalam mengatasi banyaknya pengangguran karena dalam berwirausaha tidak diperlukan pendidikan yang tinggi melainkan modal. Dalam bahasa Indonesia kata “wirausaha” merupakan gabungan kata wira (=gagah, berani, perkasa) dan usaha. Sehingga dapat disimpulkan wirausaha berarti orang yang gagah berani atau perkasa dalam usaha. Wirausaha bukanlah sekedar pengusaha, melainkan pengusaha yang sukses karena memiliki ciri-ciri serta kemampuan tertentu untuk menciptakan sesuatu yang baru (Subanar, 1994:11).

Peran penting wirausaha dalam perkembangan ekonomi suatu negara sudah lama ditekankan oleh Drucker seorang ahli manajemen berkebangsaan Amerika. Ia membuktikan bahwa penyumbang terbesar perekonomian Amerika bukan perusahaan-perusahaan besar berteknologi tinggi, melainkan dunia wirausaha yang menciptakan ribuan lapangan kerja (Riyanti, 2003:6). Maka dari itu pembangunan dan pengembangan sistem ekonomi memberikan peluang bagi usaha-usaha kecil untuk berkiprah dalam perekonomian nasional serta mendorong tumbuhnya usaha-usaha kecil yang baru.


(16)

Menurut Meredith (Zimmerer, 1996:9), berwirausaha berarti memadukan perwatakan pribadi, keuangan dan sumber daya. Oleh karena itu, berwirausaha merupakan sebuah pekerjaan atau karir yang harus bersifat fleksibel, dan imajinatif, mampu merencanakan, mengambil risiko, mengambil keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan. Syarat berwirausaha harus memiliki kemampuan untuk menemukan dan mengevaluasi peluang, mengumpulkan sumber-sumber daya yang diperlukan dan bertindak untuk memperoleh keuntungan dari peluang-peluang itu.

Kewirausahaan (entrepreneurship) bukan merupakan ilmu ajaib yang mendatangkan uang dalam sekejap waktu, melainkan sebuah ilmu, seni, dan keterampilan untuk mengelola semua keterbatasan sumber daya, informasi, dan dana yang ada guna mempertahankan hidup, mencari nafkah, atau meraih posisi puncak dalam karir (Hendro, 2011:5). Dalam pelaksanaan kewirausahaan tentunya kita memiliki cita-cita agar pencapaian hasil dapat sesuai dengan yang diinginkan secara maksimal. Seperti yang diungkapkan oleh Raja Bongsu Hutagalung & Syahfrizal Helmi Situmorang (2008:50) succes in not accident : sukses tidak terjadi secara kebetulan, secara instan dan tidak pula turun tiba-tiba dari langit. Sukses adalah buah dari proses sistematis, perjalanan panjang dan kerja keras. Kesuksesan adalah hasil dari sikap kita yang terdiri dari berbagai pilihan.

Penelitian Cunningham terhadap 178 wirausaha dan manajer professional di Singapura, menunjukkan bahwa keberhasilan berkaitan dengan sifat-sifat kepribadian (49%), seperti keinginan untuk melakukan pekerjaan dengan baik, keinginan untuk


(17)

berhasil, motivasi diri, percaya diri dan berpikir positif, komitmen dan sabar (Riyanti, 2003:7). Dengan kata lain, sikap dan sifat yang berasal dari dalam diri seseorang atau individu yang bersifat pribadi dapat mempengaruhi kesuksesan atau keberhasilan dalam berwirausaha.

Sifat-sifat yang dimiliki seorang wirausaha sangat berdampak dalam pencapaian hasil atau kinerja usaha. Wirausaha (Riyanti, 2003: 7) yang dimaksud adalah para pengusaha yang mandiri yang memiliki kebebasan dalam memilih karir sesuai dengan bidang usaha yang diminatinya serta dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang sebesar-besarnya.

Para wirausaha umumnya memulai usahanya secara mandiri dengan modal sendiri atau modal bersama. Menurut studi yang dipelopori The Asian Foundation & Akatiga, sekitar 80% kegiatan usaha kecil dibiayai dengan dana sendiri dan bila ada tambahan modal dari luar, seperti bank, pemasok atau dari teman, jumlahnya tidak lebih dari 40% (Riyanti, 2003:6). Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa kemandirian pribadi berpengaruh dalam melangsungkan usaha bagi pelaku usaha tersebut.

Pusat Pasar Medan merupakan pasar tradisonal terbesar dan terlengkap di kota Medan yang didirikan pada bulan Maret 1933. Pasar ini berlokasi di Jalan MT. Haryono yang memiliki luas 12,8 Ha dan terhubung langsung dengan Medan Mall sehingga memudahkan pembeli/ pengunjung untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Pusat Pasar Medan merupakan tempat usaha yang digunakan umumnya untuk menjual barang-barang kebutuhan rumah tangga. Banyak pedagang-pedagang


(18)

yang berjualan di Pusat Pasar Medan, diantaranya yaitu pedagang makanan, pedagang buah-buahan, pedagang sayur-sayuran, pedagang ikan dan daging, pedagang pakaian, dan lain-lain. Sejak tahun 2000 (Silitonga, 2013:48), para pedagang di pasar tersebut semakin beragam. Hal ini terlihat dari adanya pedagang-pedagang baru yang memasarkan dagangannya berupa aksesoris, alat-alat tulis, lukisan, bunga dan keramik hias, cinderamata, barang-barang elektronik, peralatan olahraga dan bahkan perhiasan yang berupa emas dan berlian yang sampai saat ini semakin banyak diminati oleh pengusaha atau pedagang sebagai sumber mata pencahariannya.

Emas merupakan logam mulia yang banyak diminati oleh masyarakat. Selain digunakan sebagai perhiasan untuk mempercantik diri, namun kebanyakan emas dimanfaatkan sebagai investasi sebab dapat dipercaya dapat menunjang masa depan yang lebih baik. Emas yang digunakan sebagai perhiasan tentunya emas yang sudah dicetak dengan bentuk yang menarik, sedangkan emas yang digunakan untuk berinvestasi umumnya menggunakan emas batangan atau emas dalam bentuk koin. Harga emas dunia yang cenderung naik hingga saat ini tetap menjadi sasaran investasi yang menjanjikan keuntungan bagi masyarakat.

Pedagang atau pengusaha yang berada di Pusat Pasar Medan memiliki tingkat pendidikan yang beragam. Oleh karena itu, pengetahuan atau wawasan yang dimiliki dalam berwirausaha pun berbeda-beda demikian pula hal nya dalam kemandirian menjalankan usaha. Disini penulis ingin meneliti apakah dengan memiliki


(19)

pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian pribadi seorang wirausaha dapat meningkatkan atau berpengaruh terhadap kinerja usaha nya.

Penulis akan meneliti dengan objek penelitian pada pedagang atau pengusaha toko emas dan permata yang berada di Pusat Pasar Medan. Toko emas dan permata ini cukup banyak dijumpai pada pasar tersebut, calon pembeli pun berasal dari kalangan menengah sampai kalangan atas. Harga barang yang dibuat atau ditetapkan dalam penjualan emas dan permata yang berada di Pusat Pasar Medan ini lebih murah di bandingkan dengan toko emas dan permata yang berada di daerah pusat perbelanjaan seperti mall dan lainnya.

Dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada pengusaha toko emas dan permata di Pusat Pasar Medan dengan judul : “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Kemandirian Pribadi terhadap Kinerja Usaha Pada Pengusaha Toko Emas dan Permata di Pusat Pasar Medan.”

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian pribadi terhadap kinerja usaha pada pengusaha toko emas dan permata di Pusat Pasar Medan?”

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian pribadi terhadap kinerja usaha pada pengusaha toko emas dan permata di Pusat Pasar Medan.


(20)

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat melakukan penelitian ini adalah:

1. Bagi pelaku usaha, penelitian ini dapat menjadi pedoman serta informasi untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan diri dalam berwirausaha.

2. Bagi peneliti, peneliti dapat menerapkan ilmu pengetahuan mengenai manajemen usaha kecil ke realitas kehidupan sehingga dapat menambah wawasan dan mengembangkan pola pikir yang lebih inovatif agar usaha yang dijalankan dapat lebih berkembang.

3. Bagi mahasiswa, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang.

                                   


(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS 2.1 Pengetahuan Kewirausahaan

Drucker (Julita, 2013:96) mengatakan, pengetahuan merupakan informasi yang dapat merubah sesuatu atau seseorang, seiring dengan itu juga dapat mengarahkan kepada tindakan, atau sesuatu yang dapat membuat seorang individu/ suatu lembaga mampu melakukan suatu tindakan secara lebih efektif. Pengertian lain dari pengetahuan adalah pembentukan pemikiran asosiatif yang menghubungkan atau menjalin sebuah pikiran dengan kenyataan atau dengan pikiran lain berdasarkan pengalaman yang berulang-ulang tanpa pemahaman mengenai kausalitas (sebab-akibat) yang hakiki dan universal (Ginting, 2006:4). Pengetahuan terdiri dari pengetahuan langsung yaitu pengetahuan yang telah dimiliki oleh seorang wirausahawan sebelum ia menjadi seorang wirausaha serta pengetahuan tidak langsung yang diperolehnya dari berbagai pihak sebelum maupun saat ia telah menjadi seorang wirausaha.

Pengetahuan didefinisikan oleh Oxford Kamus Inggris (Kuntowicaksono, 2012:47-48) sebagai (a) keahlian, dan keterampilan yang diperoleh oleh seseorang oleh pengalaman atau pendidikan; pemahaman teoritis atau praktis dari suatu subjek, (b) apa yang dikenal dalam bidang tertentu atau secara total; fakta dan informasi; atau (c) kesadaran atau keakraban diperoleh pengalaman fakta atau situasi. Berikut 5 sumber pengetahuan: (1) Sumber pertama yaitu kepercayaan berdasarkan tradisi, adat dan agama, adalah berupa nilai-nilai warisan nenek moyang. Sumber ini biasanya


(22)

berbentuk norma-norma dan kaidah-kaidah baku yang berlaku di dalam kehidupan sehari-hari. (2) Sumber kedua yaitu pengetahuan yang berdasarkan pada otoritas kesaksian orang lain, juga masih diwarnai oleh kepercayaan. Pihak-pihak yang dapat dipercayai adalah orangtua, guru, ulama, orang yang dituakan, dan sebagainya. (3) Sumber ketiga yaitu indriawi. Bagi manusia, pengalaman indriawi adalah alat vital penyelenggaraan kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan mata, telinga, hidung, lidah dan kulit orang bisa menyaksikan secara langsung dan bisa pula melakukan kegiatan hidup. (4) Sumber keempat yaitu akal pikiran. Akal pikiran cenderung memberikan pengetahuan yang lebih umum, objektif dan pasti, serta yang bersifat tetap, tidak berubah-ubah. (5) Sumber kelima yaitu intuisi. Pengetahuan yang bersumber dari intuisi merupakan pengalaman batin yang bersifat langsung. Ketika dengan serta-merta seseorang memutuskan untuk berbuat dengan tanpa alasan yang jelas, maka ia berada di dalam pengetahuan yang intuitif.

Menurut Holt (Riyanti, 2003:21), kata Entrepreneur berasal dari kata Enterprende. Dalam bahasa Indonesia kewirausahaan berasal dari kata “wirausaha”. Kata wirausaha merupakan gabungan kata “wira” (=gagah berani, perkasa) dan kata “usaha”. Jadi wirausaha berarti orang yang gagah berani/ perkasa dalam usaha. Kamus umum bahasa Indonesia (Riyanti, 2003:24) mengartikan wirausaha sebagai orang yang pandai atau berbakat mengenali produk, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya serta mengatur permodalan operasinya. Wirausahawan (entrepreneur) (Zimmerer, 2008:4) adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian


(23)

demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang signifikan dan menggabungkan sumber-sumber daya yang diperlukan sehingga sumber-sumber daya itu bisa dikapitalisasikan.

Kewirausahaan (entrepreneurship) (Hendro, 2011:5) bukan merupakan ilmu ajaib yang mendatangkan uang dalam sekejap waktu, melainkan sebuah ilmu, seni, dan keterampilan untuk mengelola semua keterbatasan sumber daya, informasi, dan dana yang ada guna mempertahankan hidup, mencari nafkah, atau meraih posisi puncak dalam karir. Kewirausahaan (Zimmerer, 1996:51) adalah “applying creativity and innovation to solve the problems and to exploit opportunities that people face

everyday.” Dimana kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya untuk memanfaatkan peluang yang dihadapi setiap hari. Kewirausahaan merupakan gabungan dari kreativitas dan keinovasian, serta keberanian menghadapi risiko yang dilakukan dengan cara kerja keras untuk membentuk dan memelihara usaha baru.

Kewirausahaan sebagai suatu ilmu yang dapat dipelajari, Karl H. Vesper dalam bukunya Small Business and Entrepreneurship (Subanar, 1994:15) membagi-bagi subyek dari kewirausahaan menjadi 11 bidang penelitian yang meliputi :

1) Ekonomi Kewirausahaan (Economic of Entrepreneurship)

Meneliti dampak-dampak ekonomi dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh wirausaha.


(24)

Mempelajari kesuksesan wirausaha dengan meneliti sikap, motivasi, kepribadian, daya intelektual dan sebagainya.

3) Sosiologi Kewirausahaan (Sociology of Entrepreneurship)

Meneliti bagaimana wirausaha mencapai sukses akibat pengaruh dari aspek-aspek social dan budaya masyarakatnya serta peran agama tertentu.

4) Manajemen Usaha Kecil (Small Business Management) Mempelajari dan meneliti manajemen pengusaha kecil. 5) Pembinaan Kewirausahaan (Fostering Entrepreneurship)

Meneliti peran-peran dari berbagai pihak yang mendorong keberhasilan wirausaha, termasuk peran Pemerintah.

6) Memulai Usaha Baru (New Venture Entry)

Meneliti kemungkinan peluang bagi pengusaha kecil untuk masuk kedalam bisnis yang berskala lebih besar.

7) Sejarah Wirausahawan (Tycoon History)

Mempelajari kesuksesan wirausaha tingkat internasional yang pernah ada (missal: Henry Ford, Matsushita, Nitisemito, Probosutejo, Pardede, Hasyim Ning, dan lainnya.

8) Perusahaan Minoritas (Minority Enterprise)

Mempelajari kesuksesan-kesuksesan bisnis wirausaha dari kelompok minoritas yang umumnya mampu untuk survive.

9) Kemandirian Usaha (Independent Venture) Meneliti kemandirian usaha dari wirausaha.


(25)

10)Usaha Berbadan Hukum (Corporate Venture)

Meneliti wirausaha-wirausaha dan aspek kewirausahaan yang terdapat di dalam perseroan bisnis.

11)Wirausaha wanita (Female Entrepreneurship)

Meneliti keberadaan wirausaha wanita yang sukses dan aspek-aspek yang mendukung profesionalisme mereka.

Drucker (Suryana, 2003:10) mengatakan, meskipun sampai sekarang belum ada terminologi yang persis sama tentang kewirausahaan (entrepreneurship), akan tetapi pada umumnya memiliki hakikat yang hampir sama, yaitu merujuk pada sifat, watak dan ciri-ciri yang melekat pada seseorang yang mampu mempunyai kemauan keras untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia usaha yang nyata dan dapat mengembangkan usahanya dengan tangguh. Geoffrey G. Meredith (Suryana, 2003:14) mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan sebagai berikut:

Tabel 2.1

Ciri-ciri dan Watak Kewirausahaan

Ciri-ciri Watak

(1) Percaya diri Keyakinan, ketidaktergantungan,

individualitas, dan optimisme.

(2) Berorientasi pada tugas dan hasil Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik dan inisiatif.

(3) Pengambilan resiko dan suka tantangan

Kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar.

(4) Kepemimpinan Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran-saran dan kritik.


(26)

(5) Keorisinilan Inovatif dan kreatif serta fleksibel. (6) Berorientasi ke masa depan Pandangan ke depan, perspektif. Sumber : Suryana (2003)

Pengetahuan kewirausahaan adalah keseluruhan yang diketahui tentang segala bentuk informasi yang diolah dan berproses dalam ranah kognitif berupa ingatan dan pemahaman tentang cara berusaha sehingga menimbulkan keberanian mengambil risiko secara rasional dan logis dalam menangani suatu usaha.

2.2 Kemandirian Pribadi

Kemandirian berasal dari kata “mandiri”. Mandiri yaitu tidak mengandalkan dan bergantung pada orang lain atau keluarga. Dimana kemandirian merupakan sikap mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Kemandirian menurut Vamer dan Beamer (Julita 2013:97) adalah kepemilikan sebuah nilai dalam diri seseorang yang mengarah pada kedewasaan, sehingga dia mampu menghadapi persaingan. Kemandirian (Julita, 2013:96) juga dapat diartikan sebagai upaya sendiri yang meliputi segala aspek kebutuhan mampu dipenuhi sendiri tanpa harus menggantungkan kepada orang lain.

Kemandirian (www.google.com) menurut Sutari Imam Barnadib (1982), meliputi perilaku mampu berinisiatif, mampu mengatasi hambatan/masalah, mempunyai rasa percaya diri dan dapat melakukan sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain. Pendapat tersebut juga diperkuat oleh Kartini dan Dali (1987) yang mengatakan bahwa kemandirian adalah hasrat untuk mengerjakan segala sesuatu bagi diri sendiri. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa kemandirian mengandung


(27)

pengertian: (a) suatu keadaan dimana seseorang yang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan dirinya, (b) mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi, (c) memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya, (d) bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya, (e) kemandirian merupakan suatu proses mulai dari menciptakan ide, membuat rencana, mencari sumber sampai dengan memperoleh hasil yang memuaskan.

Seseorang dikatakan “mandiri” (Ranto, 2012:68) apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalam mengambil keputusan atau bertindak. Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya. Menjadi individu yang mandiri, berarti seseorang dalam mengisi kehidupannya perlu memiliki kemampuan untuk dapat berdiri sendiri dalam arti mampu mengatasi permasalahan yang dihadapinya, bisa bekerja team work dengan orang lain tapi juga tanpa harus menggantungkan keterlibatan orang lain.

Kemandirian merupakan proses kematangan baik dalam berpikir ataupun bertindak. Kematangan inilah yang mendorong seseorang untuk meraih prestasi demi prestasi. Agar kemandirian ini dapat terbentuk di dalam diri individu dengan sempurna maka harus didukung dengan kepedulian terhadap orang lain dan lingkungan sekitarnya dengan menerima kritik dan saran dari orang lain. Seorang wirausaha dituntut untuk memiliki sikap kemandirian. Sikap ini dapat mendorong wirausaha dalam mencapai tujuannya di dalam berusaha. Wirausaha yang mandiri tentu memiliki pemikiran yang mandiri pula. Pemikiran mandiri (Hutagalung &


(28)

Situmorang, 2008:20) yang dimaksud adalah orang-orang yang kreatif dan inovatif menunjukkan kemandiriannya dalam karakteristik membuat kesimpulan, setiap pada opini dan sikap, meskipun banyak diantaranya cenderung menyesuaikan diri pada pandangan-pandangan yang dinyatakan oleh mayoritas atau mempunyai kedudukan yang lebih tinggi.

Kepribadian (Alwisol, 2009:7) adalah seseorang secara keseluruhan, individual, unik, usaha mencapai tujuan, kemampuannya bertahan dan membuka diri, kemampuan memperoleh pengalaman (Stern). Faktor kepribadian (Harimurti, 1994:14) dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantanya yaitu sikap dan tingkah laku, latar belakang pendidikan, kondisi lingkungan, bakat dan bawaan, iman seseorang, ditambah faktor-faktor lainnya.

Penulis menyimpulkan pengertian dari kemandirian pribadi adalah kemampuan untuk mengandalkan diri sendiri dalam upaya untuk menciptakan lapangan kerja baru tanpa harus bergantung dengan orang lain mulai dari menciptakan ide, menetapkan tujuan sampai pada pencapaian kepuasan.

2.3 Kinerja Usaha

Suatu organisasi atau usaha dibentuk untuk mencapai tujuan organisasi atau usaha tersebut. Dalam mencapai tujuan tersebut maka usaha harus melalui proses yang meliputi aktivitas-aktivitas positif demi tercapainya tujuan usaha yang diinginkan dimana kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan.


(29)

Pengertian kinerja (Moeheriono, 2012:32) adalah sebagai ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Menurut Gibson, Ivancevich dan Donelly (Julita, 2013:95) mengatakan bahwa kinerja merupakan serangkaian kegiatan manajemen yang memberikan gambaran sejauh mana hasil yang sudah dicapai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam bentuk akuntabilitas publik baik berupa keberhasilan maupun kekurangan yang terjadi. Pencapaian hasil serangkaian kegiatan yang dimaksud meliputi standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan sejak awal dimulainya usaha.

Rue & Byars (Riyanti, 2003:25) juga mengatakan bahwa kinerja dapat didefinisikan sebagai tingkat pencapaian hasil atau tingkat pencapaian tujuan organisasi . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja usaha adalah serangkaian capaian hasil kerja seorang pengusaha melakukan kegiatan usaha, baik dalam pengembangan produktivitas maupun kesuksesan dalam hal pemasaran, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.

2.4 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual bertujuan untuk mengemukakan secara umum mengenai objek penelitian yang dilakukan dalam kerangka variabel yang akan diteliti. Dengan demikian dalam kerangka penelitian ini dikemukakan variabel yang akan diteliti yaitu pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian pribadi sebagai variabel bebas dan kinerja usaha sebagai variabel terikat.


(30)

Berikut pengertian yang disimpulkan oleh penulis dari variabel-variabel yang akan diteli dalam penelitian ini. Pengetahuan kewirausahaan adalah keseluruhan apa yang diketahui tentang segala bentuk informasi yang diolah dan berproses dalam ranah kognitif berupa ingatan dan pemahaman tentang cara berusaha sehingga menimbulkan keberanian mengambil risiko secara rasional dan logis dalam menangani suatu usaha. Kemandirian pribadi adalah kemampuan untuk mengandalkan diri sendiri dalam upaya untuk menciptakan lapangan kerja baru tanpa harus bergantung dengan orang lain mulai dari menciptakan ide, menetapkan tujuan sampai pada pencapaian kepuasan. Dan kinerja usaha adalah serangkaian capaian hasil kerja seorang pengusaha melakukan kegiatan usaha, baik dalam pengembangan produktivitas maupun kesuksesan dalam hal pemasaran, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.

Pada uraian diatas dapat disimpulkan bahwa semakin seorang pengusaha memiliki pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian pribadi, maka ia akan semakin berkualitas dalam menampilkan kinerja. Dengan demikian masing-masing variabel tersebut (pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian pribadi) memiliki pengaruh pada kinerja usaha. Kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.


(31)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Sumber: Julita (2013), diolah oleh penulis

2.5 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara atas masalah-masalah yang diteliti (Etta & Sopiah, 2010:40). Bedasarkan perumusan masalah diatas, maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut : “Pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian pribadi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha pada pengusaha toko emas dan permata di Pusat Pasar Medan.”

2.6 Penelitian Terdahulu

Vilonensia (2009) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Studi Kasus Pedagang Pakaian Pasar Pajak Sore Jalan Jamin Ginting) ”. Dalam penelitian ini, dinyatakan bahwa variabel kemandirian pribadi memiliki pengaruh yang positif dan signifkan terhadap perilaku kewirausahaan. Sehingga apabila kemandirian pribadi terus ditingkatkan maka akan berdampak positif terhadap perilaku kewirausahaan pada para pedagang pakaian di Pasar Pajak Sore.

PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN

(X1)

KINERJA USAHA (Y)

KEMANDIRIAN PRIBADI


(32)

Pratama (2011) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, Dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Studi Kasus Pada Rumah Makan di Jalan Kapten Mukhtar Basri Medan)”. Dalam penelitian ini, dinyatakan bahwa variabel pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian pribadi berpengaruh signifikan terhadap perilaku kewirausahaan para pemilik rumah makan di Jl. Kapten Mukhtar Basri Medan. Dan diungkapkan bahwa variabel kemandirian pribadi memberikan kontribusi paling besar terhadap perilaku kewirausahaan para pemilik rumah makan di Jl. Kapten Mukhtar Basri Medan.

Darya (2012) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan dan Karakteristik Kewirausahaan Terhadap Kompetensi Usaha dan Kinerja Usaha Mikro Kecil di Kota Balikpapan”. Dalam penelitian ini, variabel ketidakpastian lingkungan mempunyai pengaruh signifikan tetapi negatif terhadap kompetensi usaha yang artinya semakin tinggi persepsi ketidakpastian lingkungan maka semakin rendah kompetensi usaha pengusaha mikro kecil. Variabel karakteristik kewirausahaan mempunyai pengaruh signifikan dan positif terhadap kompetensi usaha dan kinerja Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di kota Balikpapan. Dan variabel kompetensi usaha hanya memiliki pengaruh terhadap kinerja Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di kota Balikpapan.

Julita (2013) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi, Knowledge of Entrepreneurship dan Independensi Terhadap The Entrepreneur’s Performance (Studi Kasus Pada UKM di Kota Medan)” . Dalam penelitian ini, secara


(33)

parsial variabel motivasi berusaha dan pengetahuan berusaha mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja usaha, sedangkan variabel independensi usaha tidak memiliki pengaruh yan signifikan. Dan secara simultan, ketiga variabel bebas tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja usaha dan pengaruh yang diberikan yaitu sebesar 63,3% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Sudiarta, dkk (2014) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Bangli”. Dalam penelitian ini, factor yang mempengaruhi kinerja UMKM di Kabupaten Bangli adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor yang paling dominan mempengaruhi kinerja UMKM di Kabupaten Bangli adalah faktor internal yang meliputi pemasaran, akses permodalan, kemampuan berwirausaha, SDM, pengetahuan keuangan dan rencana bisnis.

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu Nama Peneliti Judul Peneliatian Variabel Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Vilonensia (2009) Pengaruh Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Studi Kasus Pedagang Pakaian Pasar Pajak Sore Jalan Jamin Ginting) Kemandirian Pribadi (X), Perilaku Kewirausahaan (Y) Analisis deskriptif dan regresi linear sederhana Variabel Kemandirian Pribadi (X) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Perilaku Kewirausahaan (Y) pada pedagang pakaian Pasar Pajak Sore Jalan Jamin Ginting.


(34)

Pratama (2011) Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, Dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan (Studi Kasus Pada Rumah Makan di Jalan Kapten Mukhtar Basri Medan)

Pengetahuan Kewirausahaan

(X1), Motif

Berprestasi (X2),

Kemandirian Pribadi (X3),

Perilaku Kewirausahaan (Y) Analisis deskriptif dan regresi linear berganda Variabel Pengetahuan Kewirausahaan (X1)

dan Kemandirian Pribadi (X3)

berpengaruh signifikan terhadap Perilaku Kewirausahaan (Y) , sedangkan variabel Motif Berprestasi (X2)

tidak berpengaruh signifikan terhadap Perilaku

Kewirausahaan (Y) para pemilik rumah makan di Jalan Kapten Mukhtar Basri Medan. Darya, dkk (2012) Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan dan Karakteristik Kewirausahaan Terhadap Kompetensi Usaha dan Kinerja Usaha Mikro Kecil di Kota Balikpapan

Ketidakpastian Lingkungan (X1),

Karakteristik Kewirausahaan (X2), Kompetensi

Usaha (Y1),

Kinerja Usaha (Y2)

Structural Equation Modelling (SEM) Variabel Ketidakpastian

Lingkungan (X1)

mempunyai pengaruh signifikan negative terhadap Kompetensi Usaha (Y1), Variabel

Karakteristik

Kewirausahaan (X2)

mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap Kompetensi Usaha (Y1) dan Kinerja

Usaha (Y2), Variabel

Kompetensi Usaha (Y1)

mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Usaha (Y2) Mikro dan Kecil

(UMK) di Kota Balikpapan.


(35)

Julita (2013) Pengaruh Motivasi, Knowledge of Entrepreneurship dan Independensi Terhadap The Entrepreneur’s Performance (Studi Kasus Pada UKM di Kota Medan)

Motivasi Berwirausaha (X1), Pengetahuan

Berwirausaha (X2),

Independensi Usaha(Y) Analisis regresi linear berganda Variabel Motivasi Berwirausaha (X1) dan

Pengetahuan

Berwirausaha (X2)

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Usaha(Y), sedangkan variabel Independensi Usaha (X3) tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Usaha (Y). Sudiarta (2014) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Bangli Faktor Internal (akses permodalan, kemampuan berwirausaha, SDM, pemasaran, rencana bisnis, pengetahuan

keuangan) (X1),

Faktor Eksternal (dukungan pemerintah, legalitas, jaringan social, akses kepada informasi, teknologi,

pembinaan) (X2),

Kinerja Usaha (Y)

Eksploratif Faktor Internal (X1)

dan Faktor Ekternal (X2) mempengaruhi

Kinerja Usaha (Y), dan

Faktor Internal merupakan factor yang

paling dominan mempengaruhi kinerja UMKM di Kabupaten Bangli.

Sumber : Vilonensia (2009), Pratama (2011), Darya (2012), Julita (2013), Sudiarta, dkk (2014).


(36)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif, bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dimana penelitian dengan pendekatan kualitatif dipilih karena data dapat diperoleh dari lapangan lebih banyak menyangkut perbuatan dan ucapan dari subjek, bersifat alami, apa adanya dan tidak dipengaruhi oleh unsur dari luar. Penelitian ini berusaha menguraikan pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian pribadi terhadap kinerja usaha pada pengusaha toko emas dan permata di Pusat Pasar Medan.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Pusat Pasar Medan, Jalan MT. Haryono (tepatnya berada di belakang gedung Medan Mall).

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini direncakanan akan dilaksanakan sejak bulan Oktober 2014 sampai dengan bulan Maret 2015.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan penelitian yang dilakukan. Maka batasan operasional penelitian ini dibatasi pada variabel bebas (independent), pengetahuan


(37)

kewirausahaan (X1), kemandirian pribadi (X2) dan variabel terikat (dependent)

kinerja usaha (Y).

3.4 Operasionalisasi Variabel

Pada penelitian ini variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah semua variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu definisi variabel yang akan diteliti sebagai berikut :

1. “Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)” (Sugiyono 2012:59).

Adapun yang menjadi variabel bebas adalah:

1a. Variabel pengetahuan kewirausahaan (X1)

Pengetahuan kewirausahaan adalah segala sesuatu yang perlu diketahui mengenai kewirausahaan yang diperoleh dari sumber-sumber informasi. Dengan indikator: pengetahuan langsung (pengalaman sendiri), pengetahuan tidak langsung (pengalaman orang lain), tingkat pendidikan dan perkembangan teknologi.

1b. Variabel kemandirian pribadi (X2)

Kemandirian pribadi adalah kemampuan untuk mengandalikan diri sendiri melalui adanya perasaan otonomi. Dengan indikator: kebebasan berpikir, keberanian menghadapi tantangan, kedewasaan, keterampilan menentukan skala prioritas.

2. “Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”(Sugiyono 2012:59).


(38)

Adapun yang menjadi variabel terikat adalah: 2a. Kinerja usaha (Y)

Kinerja usaha adalah serangkaian capaian hasil kerja seorang pengusaha melakukan kegiatan usaha, baik dalam pengembangan produktivitas maupun kesuksesan dalam hal pemasaran, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya. Dengan indikator: semangat kerja, kualitas kerja, produk unggulan, keberhasilan dan akuntabilitas.

Tabel 3.1

Definisi Operasionalisasi Variabel

VARIABEL DEFINISI INDIKATOR SKALA

UKUR

Pengetahuan Kewirausahaan (X1)

Keseluruhan apa yang diketahui tentang segala bentuk informasi yang diolah dan berproses dalam ranah kognitif berupa ingatan dan pemahaman tentang cara berusaha sehingga menimbulkan

keberanian mengambil risiko secara rasional dan logis dalam menangani suatu usaha.

1. Pengetahuan langsung 2. Pengetahuan tidak langsung 3. Tingkat pendidikan 4. Perkembangan teknologi Likert Kemandirian Pribadi (X2)

Kemampuan untuk mengandalkan diri sendiri dalam upaya untuk menciptakan lapangan kerja baru tanpa harus bergantung dengan orang lain mulai dari menciptakan ide, menetapkan tujuan sampai pada pencapaian kepuasan. 1. Kebebasan berpikir 2. Keberanian mengambil risiko 3. Kedewasaan 4. Kemampuan menentukan skala prioritas. Likert


(39)

Kinerja Usaha (Y)

Serangkaian capaian hasil kerja seorang pengusaha melakukan kegiatan usaha, baik dalam pengembangan produktivitas maupun kesuksesan dalam hal pemasaran, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya.

1. Semangat kerja

2. Kualitas kerja 3. Produk

unggulan 4. Keberhasilan 5. Akuntabilitas.

Likert

Sumber : Vilonensia (2009), Pratama (2011).

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan skala Likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono 2012:132). Untuk keperluan analisis kuantitatif dan mengantisipasi pernyataan ragu, maka alternatif jawaban dibuat skala pengukuran 1 sampai dengan 4 dilihat pada Tabel 1.4 berikut ini.

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No. Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju 4

2 Setuju 3

3 Tidak Setuju 2

4 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber: Sugiyono (2012:134) dan diolah


(40)

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi

Populasi (Sugiyono, 2012:115) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pengusaha toko emas dan permata yang berada di Pusat Pasar Medan sebanyak 58 orang.

3.6.2 Sampel

Sampel (Sugiyono, 2012:116) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengambilan sampel dilakukan dengan pendekatan sampling jenuh (Sugiyono, 2012:122) yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel dimana hal ini dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 sampel.

3.7 Sumber Data dan Jenis Data

Penelitian menggunakan dua jenis data dalam melakukan penelitian ini untuk membantu memecahkan masalah, yaitu:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung di lokasi penelitian melalui kuesioner dan wawancara mengenai variabel yang diteliti.


(41)

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh untuk melengkapi data primer dalam bentuk yang sudah jadi seperti buku-buku, jurnal, majalah, internet serta data lain yang mendukung yang sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi: a. Kuesioner

Kuesioner yaitu suatu daftar yang berisi pernyataan-pernyataan untuk ditanggapi oleh para responden.

b. Wawancara

Wawancara yaitu suatu cara pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti denga Tanya jawab secara lisan maupun tatap muka (face to face) dengan responden.

c. Studi Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan cara meninjau, membaca dan mempelajari berbagai macam buku, jurnal, dan informasi dari internet yang berhubungan dengan penelitian.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada 30 orang responden yang di ambil dari Pasar Petisah Medan, data penelitian lalu diproses dengan menggunakan program


(42)

software SPSS for windows. Instrument yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Valid artinya data-data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian ini, sedangkan reliabel artinya konsisten atau stabil bila digunakan untuk penelitian lain.

3.9.1 Uji Validitas

Validitas (Azwar, 2003:5) berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai korelasi atau r hitung dari variabel penelitian dengan nilai r Tabel. Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:

1) Jika r hitung ≥ rTabel maka pertanyaan dinyatakan valid.

2) Jika rhitung ≤ rTabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid. 3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas (Azwar, 2003:4) merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran reliabel (reliable). Reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Pertanyaan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika ralpha positif atau ≥ dari rTabel maka pertanyaan reliabel.


(43)

3.10 Teknik Analisis Data 3.10. 1 Metode Analisis

1. Metode Analisis Deskriptif

Tan (Soejono & Abdurrahman, 1999:22) mengemukakan bahwa penelitian yang bersifat deskriptif, bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala dengan gejala lain dalam masyarakat. Metode analisis deskriptif merupakan metode analisis data dimana peneliti mengumpulkan, mengklasifikasikan, menggambarkan dan menyajikan data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti.

2. Metode Regresi Linear Berganda

Metode ini untuk mengetahui pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian pribadi terhadap kinerja usaha. Metode statistik yang digunakan adalah metode regresi linear berganda (multiple linear regression), dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e   Dimana :

Y = Kinerja Usaha a = Konstanta Y b = Koefisien Regresi

X1 = Pengetahuan Kewirausahaan


(44)

e = Standar Error

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Erlina, 2011 : 100). 2. Uji Heteroskedastisitas

Tujuan uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Apabila suatu model regresi terdapat kesamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain, maka disebut homoskedastisitas, dan jika varian berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastitas atau tidak heterokedastitas.

Heteroskedastisitas dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji scatterplot. Deteksi adanya heteroskedastisitas dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik, dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Hipotesis yang diajukan:

H0 : Model regresi tidak ada heteroskedastisitas.


(45)

Cara memprediksinya menurut Lubis dkk (2007 : 34) adalah jika pola gambar Scatterplot model tersebut sebagai berikut:

1. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0. 2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.

3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.

4. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola. 3. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Jika terjadi korelasi, terdapat masalah multikolinieritas yang harus diatasi (Umar, 2008 : 177-178).

Ketentuan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas menurut (Lubis dkk, 2007 : 32) yaitu:

1. Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas. VIF = 1/Tolerance, jika VIF = 0 maka Tolerance = 1/10 = 0,1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah Tolerance.

2. Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel independen kurang dari 0,70, maka model dapat dinyatakan bebas dari asumsi klasik multikolinieritas. Jika lebih dari 0,7 maka diasumsikan terjadi korelasi yang sangat kuat antar variabel independen sehingga terjadi multikolinieritas.


(46)

3.10.3 Uji Hipotesis

1. Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Uji signifikan simultan yaitu uji secara bersama-sama untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian pribadi (X1, X2) sebagai variabel bebas terhadap kinerja usaha (Y) sebagai variabel terikat.

H0 : b1 = b2 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari

variabel bebas terhadap variabel terikat.

H0 : b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang signifikan dari

variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika Fhitung < Ftable pada α = 5%

H0 ditolak jika Fhitung > Ftable pada α = 5%

2. Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Uji signifikan parsial yaitu uji secara parsial untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh pengetahuan kewirausahaan (X1), kemandirian pribadi (X2)

sebagai variabel bebas terhadap kinerja usaha (Y) sebagai variabel terikat.

H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari

variabel bebas terhadap variabel terikat.

H1 : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel

bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan:


(47)

H0 ditolak jika thitung > ttable pada α = 5%

5. Koefisien Determinan (R2)

Signifikan variabel diperoleh dengan mencari koefisien determinan (R2). Koefisien determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y). Nilai koefisien determinan digunakan

untuk mengukur besarnya variabel bebas yang diteliti yaitu pengetahuan kewirausahaan (X1), kemandirian pribadi (X2) terhadap variabel terikat yaitu kinerja

usaha (Y). Nilai R2 akan berkisar antara 0 sampai 1, jika determinan (R2) semakin besar atau mendekati nilai 1 (satu), maka hubungan variabel bebas (X1, X2) terhadap

variabel terikat (Y) semakin kuat. Jika determinan (R2) semakin kecil atau mendekati nilai 0 (nol), maka hubungan variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y)

semakin lemah.

                             


(48)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Pusat Pasar Medan

Pusat Pasar Medan terletak di sebelah timur dari simpang jalan MT. Haryono dan jalan H.M Yamin. Pasar ini merupakan pasar terbesar dan terlengkap yang ada di kota Medan yang didirikan pada bulan Maret 1933 sejak masa pemerintahan Hindia Belanda. Lokasi Pusat Pasar Medan berada di kelurahan Pusat Pasar yang merupakan salah satu dari 12 kelurahan yang ada di kecamatan Medan Kota. Adapun batas-batas wilayah kelurahan Pusat Pasar Medan adalah sebagai berikut:

a. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Pandau Hulu I b. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Pasar Baru c. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Pandau Hilir d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Sei Rengas I

Pasar tradisonal khususnya Pusat Pasar Medan memiliki fungsi yang sama dengan pasar-pasar lainnya, yaitu menjadi tempat untuk mendapatkan kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat yang ada disekitarnya maupun yang berasal dari luar kota, dapat menambah lapangan pekerjaan, menjadi sumber pendapatan daerah, dan dapat menjadi tempat hubungan kerjasama dalam kegiatan perekonomian dengan masyarakat luar.

Di Pusat Pasar Medan terdapat beragam pedagang atau pengusaha yang memperjualbelikan barang dagangannya untuk kelangsungan hidup mereka. Salah satu usaha yang sangat digemari sejak tahun 2000 adalah membuka usaha toko emas


(49)

dan permata. Hal ini dapat di lihat dari semakin banyaknya pedagang atau pengusaha toko emas dan permata yang dapat dijumpai di Pusat Pasar Medan. Selain itu, tumbuh dan berkembangnya pengusaha toko emas dan permata dikarenakan oleh konsumsi masyarakat yang semakin besar pula. Emas merupakan logam mulia yang banyak diminati oleh masyarakat. Selain digunakan sebagai perhiasan untuk mempercantik diri, emas juga dimanfaatkan sebagai investasi sebab dapat dipercaya dapat menunjang masa depan yang lebih baik.

Gambar 4.1 Peta Lokasi Pusat Pasar Medan dan Sekitarnya Sumber : http://maps.google.co.id


(50)

4.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan kepada 30 toko emas dan permata yang berada di Pasar Petisah Medan. Jumlah 30 responden diambil agar dapat memenuhi asumsi kurva normal pada uji statistik.

4.2.1 Hasil Uji Validitas

Pada pra survey, kuesioner yang berisi 30 pernyataan yang menyangkut tentang pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian pribadi terhadap kinerja usaha yang hasilnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 4.1

Validitas Tiap Butir Pernyataan Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Validitas

VAR00001 83.80 26.717 .760 .872 Valid

VAR00002 83.87 25.775 .748 .868 Valid

VAR00003 83.83 25.937 .845 .868 Valid

VAR00004 83.87 25.430 .865 .866 Valid

VAR00005 83.90 24.990 .693 .866 Valid

VAR00006 83.87 25.430 .865 .866 Valid

VAR00007 83.97 25.964 .496 .872 Valid

VAR00008 83.80 26.717 .760 .872 Valid

VAR00009 84.57 27.220 .019 .904 Tidak Valid

VAR00010 83.93 25.582 .642 .869 Valid

VAR00011 83.93 25.099 .622 .868 Valid


(51)

VAR00013 83.80 26.717 .760 .872 Valid

VAR00014 83.97 25.137 .437 .875 Valid

VAR00015 85.03 25.757 .097 .917 Tidak Valid

VAR00016 83.83 25.937 .845 .868 Valid

VAR00017 83.90 24.990 .693 .866 Valid

VAR00018 83.83 25.937 .845 .868 Valid

VAR00019 83.80 26.717 .760 .872 Valid

VAR00020 83.80 26.717 .760 .872 Valid

VAR00021 83.87 25.913 .702 .869 Valid

VAR00022 83.90 25.817 .494 .872 Valid

VAR00023 83.83 25.937 .845 .868 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2015)

Pada pernyataan butir 9 dan 15 terlihat bahwa data tidak valid karena pada Tabel 4.3, r untuk sampel 30 adalah sebesar 0,361, sedangkan nilai corrected item total correlation untuk pernyataan butir 9 adalah 0,019 dan nilai corrected item total correlation untuk pernyataan butir 15 adalah 0,097. Hal ini berarti bahwa data pernyataan butir 9 dan 15 harus dikeluarkan. Setelah itu dilakukan pengujian kembali.

Tabel 4.2

Hasil Pengujian Validitas Tiap Butir Pernyataan Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Validitas

VAR00001 77.87 23.430 .697 .945 Valid

VAR00002 77.93 22.478 .734 .944 Valid


(52)

VAR00004 77.93 21.926 .936 .941 Valid

VAR00005 77.97 21.344 .789 .942 Valid

VAR00006 77.93 21.926 .936 .941 Valid

VAR00007 78.03 22.585 .503 .947 Valid

VAR00008 77.87 23.430 .697 .945 Valid

VAR00010 78.00 21.931 .738 .943 Valid

VAR00011 78.00 21.448 .710 .944 Valid

VAR00012 78.03 22.585 .503 .947 Valid

VAR00013 77.87 23.430 .697 .945 Valid

VAR00014 78.03 21.826 .438 .954 Valid

VAR00016 77.90 22.576 .852 .943 Valid

VAR00017 77.97 21.344 .789 .942 Valid

VAR00018 77.90 22.576 .852 .943 Valid

VAR00019 77.87 23.430 .697 .945 Valid

VAR00020 77.87 23.430 .697 .945 Valid

VAR00021 77.93 22.478 .734 .944 Valid

VAR00022 77.97 22.309 .536 .947 Valid

VAR00023 77.90 22.576 .852 .943 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2015)

Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa setelah pernyataan butir 9 dan 15 dikeluarkan dan dilakukan pengujian kembali, terlihat bahwa seluruh butir pernyataan dinyatakan valid karena nilai corrected item total correlation untuk seluruh butir pernyataan > 0,361.

4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas

Suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Sujarweni, 2014:199).


(53)

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.947 21

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2015)

Berdasarkan Tabel 4.3 Reliabel Statistic, Cronbach’s Alpha = 0,947 dengan jumlah pernyataan 21 butir, menunjukkan bahwa pernyataan ini reliable dan dapat dijadikan sebagai instrument penelitian. Hal ini dikarenakan Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 yaitu 0,947 > 0,6 sehingga instrument yang dalam penelitian tersebut dapat dinyatakan telah reliable dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrument dalam penelitian.

4.3 Analisis Deskriptif

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 7 butir untuk variabel X1 , 7 butir untuk variabel X2 dan 7 butir untuk variabel Y. Jadi total seluruh pertanyaan adalah 21 butir. Sebagaimana tujuan penulisan ini, daftar pernyataan disebarkan kepada responden berisikan pernyataan mengenai Pengetahuan Kewirausahaan (X1) dan Kemandirian Pribadi (X2) terhadap Kinerja Usaha (Y). Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Pengusaha Toko Emas dan Permata di Pusat Pasar Medan.

4.3.1 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah pengusaha toko emas dan permata di Pusat Pasar Medan. Hal-hal yang di analisis dari responden adalah data pribadi


(54)

responden yang terdiri dari nama usaha dan nama responden, jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, lamanya berwirausaha dan jumlah karyawan.

4.3.1.1Karakteristik Responden Berdasarkan Nama Usaha dan Nama Responden

Pada karakteristik responden berdasarkan nama usaha dan nama responden, responden dapat melebihi satu orang dari setiap toko bila toko tersebut adalah kepunyaan bersama atau memiliki hubungan keluarga. Jumlah toko emas dan permata pada penelitian ini adalah sebanyak 51 toko dengan jumlah responden sebanyak 58 orang. Daftar nama usaha dan nama responden dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4

Nama Usaha dan Nama Responden

No. Nama Usaha Nama Responden

1 Rosari Rosa Rita Sebayang

Y. D. Sembiring

2 Rosai II Irja Breba Tarigan

3 JB Ring James Bangun

4 Evy Diamond Polmer Situmorang

Ileven Simanjuntak

5 Dame Permata Dame Rotua Natalia Rajagukguk Tio Hermin Sirait

6 Florida Dina Florida Tarigan

7 BL Pemata Berlian Magdalena

8 Angel Adventy Jovita Purba


(55)

10 Sejahtera Ronny Luhut Agustina Manik

11 Ferdinand Theresia Hutapea

12 Regar Melyta Siregar

13 Babygel Tius Simanjuntak

14 J. Br. Tarigan Juliasni Tarigan

15 Messenda Berlian

16 Sola Gratia Megawati Manalu

17 Ria Diamond Usman Nasution

18 Marissa Sarida Sinaga

19 Dalton Sitepu Romenda Br. Sembiring 20 Selvyntar Berlian Evin Tarigan

21 Ande Sua Susi Kristiani Br. Tobing 22 Davin Permata Tenah Tarigan

23 Mawar Berlian II Meylinda Sitompul

24 Asi Nauli Intan

25 Toko Saudara Theodora E. S. T

26 Cahaya Maidar Lumbantobing

27 Almina Sangapta Sebayang

28 Immanuel Roslina Magdalena Sinaga

Opung Lidya Rosmina Sinaga


(56)

30 Saudara Johny Marpaung

31 Feby Jaya Marsaulina Hutajulu

32 Bella Sarlina Aritonang

33 Monica Jenny Hutabarat

34 Op. Yohana Hutauruk Restia Sihite

35 Marpoda Jaya Valida Manalu

36 Abang Adek Elieser Marpaung

37 Mak Lia Lia Simanjuntak

38 3 Sekawan Nursinta Br. Siringo-ringo

39 Christy Lestina Barus

40 Gracia Christina Sitorus

41 Josua Rugun Panjaitan

42 Saudara II Joner Marpaung

43 Kennedy Lasmania Sinurat

44 Rosy Linda Simanjuntak

45 Ria Jaya Bintang Sibarani

46 Mawar Evelina Br. Hutabarat

47 Juana Juana Sembiring Meliala

48 Mona Mona Panjaitan

49 Adi Lamro R. Toni Rajagukguk

P. Opung Sungguk Thomson Rajagukguks


(57)

50 Putra Sibolga Ester Simanjuntak

51 Nova Lita Nova

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

4.3.1.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Mayoritas responden berjenis kelamin wanita dengan persentasi 79,31% atau berjumlah 46 orang, dan 12 responden berjenis kelamin pria dengan persentasi 20,68%. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut.

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Kategori Jumlah

Nominal (orang) %

1 Pria 12 20,68

2 Wanita 46 79,31

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

4.3.1.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia mayoritas responden berada di kategori usia diatas 51 tahun dengan persentasi 36,20% atau berjumlah 21 orang, sisanya berusia 41-45 tahun dengan persentasi 25,86%, 46-50 tahun dengan persentasi 15,51%, 36-40 tahun dengan persentasi 10,34%, 31-35 tahun dengan persentasi 6,89%, dibawah 25 tahun dengan persentasi 3,44%, dan 26-30 tahun dengan persentasi 1,72%. Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut.


(58)

Tabel 4.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia No Kategori

(tahun)

Jumlah

Nominal (orang) %

1 Dibawah 26 2 3.44

2 26-30 1 1,72

3 31-35 4 6,89

4 36-40 6 10,34

5 41-45 15 25,86

6 46-50 9 15,51

7 Diatas 50 21 36,20

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

4.3.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan mayoritas responden merupakan tamatan SMU dengan persentasi 48,27% atau berjumlah 28 orang, sisanya tamatan Sarjana (S1) sebesar 36,20%, tamatan Diploma (D3) sebesar 10,34%, tamatan SMP sebesar 3,44% dan tamatan SD sebesar 1,72%. Karakteristik Responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4.7 sebagai berikut.

Tabel 4.7

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

No Kategori Jumlah

Nominal (orang) %

1 SD 1 1,72

2 SMP 2 3,44

3 SMU 28 48,27

4 Diploma (D3) 6 10,34

5 Sarjana (S1) 21 36,20


(59)

4.3.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lamanya Berwirausaha

Lamanya berwirausaha mayoritas responden berada pada kategori 11-15 tahun dengan persentasi 31,03% atau berjumlah 18 orang, sisanya lama berwirausaha 1-5 tahun dengan persentasi 20,68%, 20-25 tahun dengan persentasi 18,96%, 6-10 tahun dengan persentasi 17,24%, 16-20 tahun dengan persentasi 10,34%, dan diatas 25 tahun dengan persentasi 1,72%. Karakteristik responden berdasarkan lamanya berwirausaha dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut.

Tabel 4.8

Karakteristik Responden Lamanya Berwirausaha No Kategori

(tahun)

Jumlah

Nominal (orang) %

1 1-5 12 20,68

2 6-10 10 17,24

3 11-15 18 31,03

4 16-20 6 10,34

5 20-25 11 18,96

6 Diatas 25 1 1,72

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

4.3.1.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Karyawan

Pada karakteristik responden berdasarkan jumlah karyawan, jumlah karyawan mewakili dari setiap toko. Jumlah toko emas dan permata pada penelitian ini sebanyak 51 toko. Mayoritas jumlah karyawan berada pada kategori 0 orang yang berarti toko tersebut tidak memiliki karyawan dengan persentasi 70,58% atau berjumlah 36 toko, sisanya toko yang memiliki jumlah karyawan 1 orang dengan persentasi 23,52%, dan persentasi 1,96% untuk toko yang memiliki 2 orang, 3 orang


(60)

serta diatas 3 orang karyawan. Karakteristik responden berdasarkan jumlah karyawan dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut.

Tabel 4.9

Karakteristik Responden Jumlah Karyawan No Kategori

(orang)

Jumlah

Nominal (toko) %

1 0 36 70,58

2 1 12 23,52

3 2 1 1,96

4 3 1 1,96

5 Diatas 3 1 1,96

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

4.3.2 Deskriptif Variabel

Pada penelitian ini akan dijelaskan secara deskriptif hasil dari penelitian pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian pribadi pada toko emas dan permata di Pusat Pasar Medan, dengan tanggapan responden sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) = 4

Setuju (S) = 3

Tidak Setuju (TS) = 2 Sangat Tidak Setuju (STS) = 1


(61)

4.3.2.1 Pengetahuan Kewirausahaan (X1)

Tanggapan responden mengenai pengetahuan kewirausahaan (X1):

Tabel 4.10

Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Pengetahuan Kewirausahaan

Item STS (1) TS (2) S (3) SS (4) Total

F % F % F % F % F %

1 0 0,0 0 0,0 20 34,48 38 65,51 58 100

2 0 0,0 0 0,0 35 60,34 23 39,65 58 100

3 0 0,0 0 0,0 32 55,17 26 44,82 58 100

4 0 0,0 0 0,0 26 44,82 32 55,17 58 100

5 0 0,0 0 0,0 25 43,1 33 56,89 58 100

6 0 0,0 0 0,0 26 44,82 32 55,17 58 100

7 0 0,0 0 0,0 25 43,1 33 56,89 58 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (diolah)

1. Pada pernyataan “Anda harus membuat usaha di lokasi yang strategis”, dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden menyatakan sangat tidak setuju dan setuju, 20 orang atau 34,48% responden menyatakan setuju, dan 38 orang atau 65,51% responden yang menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan responden terhadap variabel pengetahuan kewirausahaan akan membuat usaha di lokasi yang strategis cukup tinggi dalam menjalankan usaha yang lebih berhasil.

2. Pada pernyataan “Anda memiliki pengetahuan yang cukup banyak tentang produk yang dijual”, dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 35 orang atau 60,34% responden menyatakan setuju, dan 23 orang atau 39,65% responden yang menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan usaha yang didasari dengan


(62)

pengetahuan wirausaha akan usaha yang dijalankan dapat menunjang keberhasilan usaha.

3. Pada pernyataan “Anda mengerti seluk beluk usaha yang sedang dijalani”, dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 33 orang atau 55,17% responden menyatakan setuju, dan 26 orang atau 44,82% responden yang menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa memahami seluk beluk usaha yang dijalani dapat mengarahkan kita pada tujuan usaha yang ingin dicapai.

4. Pada pernyataan “Anda memiliki kemampuan untuk menjual produk”, dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 26 orang atau 44,82% responden menyatakan setuju, dan 32 orang atau 55,17% responden yang menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa dalam berwirausaha kemampuan dalam menjual produk adalah sesuatu yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha,

5. Pada pernyataan “Anda mengetahui teknologi terbaru mengenai usaha melalui media cetak dan elektronik”, digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 25 orang atau 43,1% responden yang menyatakan setuju, 33 orang atau 56,89% responden yang menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa peranan teknologi dalam berwirausaha juga dapat mendukung proses pencapaian tujuan usaha.

6. Pada pernyataan “Anda mengetahui tentang persaingan usaha sejenis yang ada di dekat lokasi usaha Anda”, dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0%


(63)

responden menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 26 orang atau 44,82% responden menyatakan setuju, dan 32 orang atau 55,17% responden yang menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa diperlukan pemahaman persaingan usaha sejenis yang berada di sekitar lokasi usaha sehingga persaingan tersebut dapat memacu wirausaha dalam memaksimalkan kinerja.

7. Pada pernyataan “Anda harus memiliki pendidikan atau berpengalaman dalam bidang usaha yang dijalani”, dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 25 orang atau 43,1% responden menyatakan setuju, dan 33 orang atau 56,89% responden yang menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan atau pengalaman dalam berwirausaha juga dapat mempengaruhi atau mendukung dalam pencapaian kinerja usaha yang baik.

4.3.2.2 Kemandirian Pribadi (X2)

Tanggapan responden mengenai kemandirian pribadi (X2):

Tabel 4.11

Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Kemandirian Pribadi

Item STS (1) TS (2) S (3) SS (4) Total

F % F % F % F % F %

1 0 0,0 0 0,0 27 46,55 31 53,44 58 100

2 0 0,0 0 0,0 36 62,06 22 37,93 58 100

3 0 0,0 0 0,0 29 50 29 50 58 100

4 0 0,0 0 0,0 29 50 29 50 58 100

5 0 0,0 0 0,0 28 48,27 30 51,72 58 100

6 0 0,0 1 1,72 25 43,1 32 55,17 58 100

7 0 0,0 2 3,44 21 36,2 35 60,34 58 100


(64)

1. Pada pernyataan “Anda berpikir kreatif dan inovatif”, dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 27 orang atau 46,55% responden yang menyatakan sejutu, dan 31 orang atau 53,44% responden yang menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa salah satu sikap yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha adalah dapat berpikir kreatif dan inovatif.

2. Pada pernyataan “Tanggung jawab usaha sepenuhnya berada di tangan Anda”, dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 36 orang atau 62,06% responden menyatakan setuju, dan 22 orang atau 37,93% responden yang menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan usaha yang ditekuni atau yang sedang dijalankan tercipta berdasarkan ide dari dalam diri wirausaha.

3. Pada pernyataan “Anda berani mengambil risiko dalam menjalankan usaha”, dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 29 orang atau 50% responden menyatakan setuju, dan 29 orang atau 50% responden yang menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa semua wirausaha harus berani mengambil risiko dalam menjalankan usahanya, sikap ini merupakan salah satu yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha.

4. Pada pernyataan “Anda telah memiliki pengalaman dalam menjalankan usaha”, dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 29 orang atau 50% responden menyatakan setuju, dan 29 orang atau 50% responden yang menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan


(65)

bahwa pengalaman dalam menjalankan usaha dapat menjadi bekal utama wirausaha dalam memaksimalkan kinerja usaha.

5. Pada pernyataan “Anda siap bersaing dengan usaha sejenis”, dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 28 orang atau 45,27% responden menyatakan setuju, dan 30 orang atau 51,72% yang responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa dalam berwirausaha atau menjalankan usaha keberanian menghadapi pesaing dengan usaha sejenis harus tinggi sehingga persaingan itu dapat menjadi persaingan yang sehat guna menunjang keberhasilan usaha.

6. Pada pernyataan “Anda tertarik untuk mengembangkan usaha ini”, dapat

digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 1 orang atau 1,72% responden menyatakan tidak setuju, 25 orang atau 43,1% responden menyatakan setuju, dan 32 orang atau 55,17% responden yang menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan atau hampir seluruh wirausaha yang menjalankan usahanya akan tertarik untuk menumbuhkan dan mengembangkan usaha untuk lebih luas lagi.

7. Pada pernyatan “Usaha ini merupakan sumber utama penghasilan Anda”, dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 2 orang atau 3,44% responden menyatakan tidak setuju, 21 orang setuju atau 36,2% responden menyatakan setuju, dan 35 orang atau 60,34% responden yang menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan sumber utama


(66)

penghasilan pengusaha toko emas toko emas dan permata yang berada di Pusat Pasar Medan berasal dari usaha tersebut.

4.3.2.3 Kinerja Usaha (Y)

Tanggapan responden mengenai kinerja usaha (Y):

Tabel 4.12

Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Usaha

Item STS (1) TS (2) S (3) SS (4) Total

F % F % F % F % F %

1 0 0,0 0 0,0 26 44,82 32 55,17 58 100

2 0 0,0 1 1,72 33 56,89 24 41,37 58 100

3 0 0,0 0 0,0 33 56,89 25 43,1 58 100

4 0 0,0 0 0,0 22 37,93 36 62.06 58 100

5 0 0,0 0 0,0 23 39,65 35 60,34 58 100

6 0 0,0 1 1,72 28 48,27 29 50 58 100

7 0 0,0 1 1,72 22 37,93 35 60,34 58 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (diolah)

1. Pada pernyataan “Anda mencatat semua biaya dan pengeluaran dan pemasukan”, dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 26 orang atau 44,82% responden menyatakan setuju, dan 32 orang atau 55,17% responden yang menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pencatatan seluruh biaya pengeluaran dan pemasukan sangat penting untuk evaluasi kinerja usaha.

2. Pada pernyataan “Anda melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh”, dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0,0% responden menyatakan sangat tidak setuju, 1 orang atau 1,72% responden menyatakan tidak setuju, 33 orang atau 56,89% responden menyatakan setuju, dan 24 orang atau 41,37% responden yang menyatakan


(1)

28

4

4

4

4

4

4

4

28

29

4

3

3

4

4

4

3

25

30

4

4

4

3

3

3

3

24

31

3

4

3

3

4

3

4

24

32

4

4

4

3

3

3

2

23

33

3

3

3

3

3

3

3

21

34

4

3

3

3

4

3

3

23

35

4

3

4

3

4

4

3

25

36

4

3

3

3

4

4

4

25

37

3

3

3

3

3

4

4

23

38

4

4

4

3

3

3

3

24

39

3

3

3

4

3

3

3

22

40

3

4

3

4

4

4

4

26

41

3

4

4

4

4

4

4

27

42

3

3

3

4

3

3

3

22

43

4

4

4

4

4

4

4

28

44

3

3

4

4

4

3

4

25

45

4

4

4

3

4

3

3

25

46

4

3

4

3

3

3

4

24

47

4

4

4

3

4

4

4

27

48

4

3

3

4

4

3

3

24

49

3

4

4

4

3

4

4

26

50

4

4

4

4

4

4

4

28

51

4

4

4

4

3

3

4

26

52

4

3

4

3

4

3

3

24

53

4

3

3

4

4

4

4

26

54

3

3

4

4

4

4

4

26

55

3

4

3

4

4

4

3

25

56

4

3

3

4

4

3

3

24

57

3

3

3

3

3

3

4

22

58

3

3

3

4

3

3

3

22

 

 

 

 


(2)

LAMPIRAN 4


(3)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 58

Normal Parametersa Mean .0000000 Std. Deviation 1.51725654 Most Extreme Differences Absolute .094

Positive .094

Negative -.083

Kolmogorov-Smirnov Z .716

Asymp. Sig. (2-tailed) .685


(4)

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method 1 Kemandirian_Pribadi,

Peng_Kewirausahaana . Enter a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: absut

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue

Condition Index

Variance Proportions

(Constant) Peng_Kewirausahaan Kemandirian_Pribadi

1 1 2.992 1.000 .00 .00 .00

2 .004 26.840 .05 .91 .46

3 .003 29.670 .95 .09 .54

a. Dependent Variable: Kinerja_Usaha

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 22.19 26.78 24.50 1.209 58

Std. Predicted Value -1.911 1.887 .000 1.000 58 Standard Error of Predicted

Value .208 .598 .343 .076 58

Adjusted Predicted Value 22.21 26.69 24.49 1.218 58

Residual -3.976 4.580 .000 1.517 58

Std. Residual -2.574 2.965 .000 .982 58


(5)

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 22.19 26.78 24.50 1.209 58

Std. Predicted Value -1.911 1.887 .000 1.000 58 Standard Error of Predicted

Value .208 .598 .343 .076 58

Adjusted Predicted Value 22.21 26.69 24.49 1.218 58

Residual -3.976 4.580 .000 1.517 58

Std. Residual -2.574 2.965 .000 .982 58

Stud. Residual -2.651 3.136 .003 1.012 58

Deleted Residual -4.216 5.124 .009 1.611 58 Stud. Deleted Residual -2.812 3.429 .003 1.047 58

Mahal. Distance .052 7.572 1.966 1.357 58

Cook's Distance .000 .389 .021 .055 58

Centered Leverage Value .001 .133 .034 .024 58 a. Dependent Variable: Kinerja_Usaha

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF

1(Constant) 7.894 2.825 2.795 .007

Peng_Kewirausahaan .272 .104 .305 2.608 .012 .814 1.228 Kemandirian_Pribadi .402 .110 .428 3.661 .001 .814 1.228 a. Dependent Variable: Kinerja_Usaha


(6)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) -1.135 1.809 -.627 .533

Peng_Kewirausahaan .150 .067 .321 2.242 .089 .814 1.228 Kemandirian_Pribadi -.059 .070 -.120 -.842 .404 .814 1.228 a. Dependent Variable: absut

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .623a .388 .366 1.545

a. Predictors: (Constant), Kemandirian_Pribadi, Peng_Kewirausahaan b. Dependent Variable: Kinerja_Usaha

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 83.282 2 41.641 17.454 .000a

Residual 131.218 55 2.386

Total 214.500 57

a. Predictors: (Constant), Kemandirian_Pribadi, Peng_Kewirausahaan b. Dependent Variable: Kinerja_Usaha