Flowchart Algoritma Kompresi Shannon-Fano Flowchart Algoritma Dekompresi Shannon-Fano

Hitung frekuensi kemunculan simbol pada tiap piksel citra, urutkan secara menurun Pembentukan pohon biner dengan membagi dua bagian dengan frekuensi sama hampir sama Pembentukan kode Shannon-Fano, sisi kiri =0 dan sisi kanan =1 Start Input file citra Kode Shannon-Fano  output file Stop

4.1.3 Flowchart Algoritma Kompresi Shannon-Fano

Flowchart yang menggambarkan proses algoritma kompresi Shannon-Fano dapat dilihat dalam Gambar 4.4 berikut ini. Gambar 4.4 Flowchart Algoritma Kompresi Shannon-Fano Gambar 4.4 di atas merupakan flowchart algoritma kompresi pada algoritma Shannon-Fano. Sama halnya dengan algoritma Huffman, algoritma Shannon-Fano juga melakukan dua kali pembacaan two-pass terhadap citra yang akan dikompresi: pertama untuk menghitung frekuensi kemunculan simbol citra dalam pembentukan pohon Shannon-Fano dan yang kedua untuk mengkodekan simbol dalam bentuk kode Shannon-Fano. File citra yang di input merupakan file citra RGB, dimana masing-masing pikselnya mengidentifikasikan simbol-simbol citra, maka dari itu masing-masing simbol pada piksel citra dihitung frekuensi kemunculannya dan dimasukkan dalam Universitas Sumatera Utara tabel kemunculan frekuensi warna secara menurun decsending order yaitu dari frekuensi tertinggi sampai frekuensi terendah. Selanjutnya dari frekuensi simbol ini dibangun pohon Shannon-Fano dengan membagi dua tabel Shannon-Fano dengan jumlah yang sama besar mendekati. Demikian seterusnya sampai tersisa satu pohon biner. Untuk pembentukan kode Shanon-Fano, pohon biner yang telah terbentuk diinisialisasi dengan angka 0 dan 1, dimana sisi yang berada disebelah kiri di inisialisasi dengan angka 0 dan sisi yang berada di sebelah kanan di inisialisasi dengan angka 1. Selanjutnya telusuri pohon biner tersebut dari akar ke daun, tulis kode Shannon-Fano yang terbentuk untuk masing-masing warna dan masukkan ke dalam tabel Shannon-Fano codebook Shannon-Fano. Tabel Shannon-Fano yang terbentuk berisi informasi antara lain: frekuensi kemunculan simbol pada citra, kode Shannon-Fano yang terbentuk, panjang kode Shannon-Fano, dan total panjang kode untuk masing-masing simbol.

4.1.4 Flowchart Algoritma Dekompresi Shannon-Fano

Flowchart yang menggambarkan proses algoritma dekompresi Shannon-Fano dapat dilihat dalam Gambar 4.5 berikut ini. Universitas Sumatera Utara Start Input kode Shannon-Fano Cocokkan kode dengan tabel kode shannon-fano untuk masing-masing warna Stop Semua kode sudah ter inisialisasi? Warna tiap-tiap pixel  output ya tidak Gambar 4.5 Flowchart Algoritma Dekompresi Shannon-Fano Sama halnya pada proses dekompresi pada algoritma Huffman, pada algoritma Shannon-Fano proses dekompresinya juga sama, yaitu dengan lookup table dengan membaca kode Shannon-Fano yang terbentuk pada proses kompresi dalam tabel Shannon-Fano, lalu kemudian dilakukan pencocokkan kode tersebut dengan kode yang terdapat pada tabel Shannon-Fano sampai ditemukan kode yang sama dengan simbol-simbol yang ada pada tiap-tiap piksel pada citra digital.

4.2 Perhitungan Performansi