1.9 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dari skripsi ini terdiri dari beberapa bagian utama sebagai berikut:
BAB 1: PENDAHULUAN
Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan judul skripsi “Studi Perbandingan Kinerja Algoritma Kompresi Shannon-
Fano dan Huffman pada Citra Digital”, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian,
tinjauan pustaka, sistematika penulisan dan skema penelitian.
BAB 2: LANDASAN TEORI
Bab ini akan membahas teori-teori yang berkaitan dengan kompresi data dalam hal ini citra digital serta beberapa prinsip yang melandasi
pembuatan Tugas Akhir ini.
BAB 3: ANALISIS KOMPLEKSITAS ALGORITMA
Bab ini berisi tentang uraian kompleksitas algoritma Huffman dan Shannon-Fano. Nilai kompleksitas dinyatakan dengan notasi Big-O
notation.
BAB 4: IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini berisikan penjelasan tentang aplikasi yang digunakan untuk menguji performansi algoritma Shannon-Fano dan Huffman dalam
proses kompresi file citra.
BAB 5: PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM
Bab ini berisikan pengujian terhadap algoritma Shannon-Fano dan Huffman dengan menggunakan aplikasi kompresi yang sudah ada
beserta analisis yang didapatkan dari hasil pengujian yang telah dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6: KESIMPULAN DAN SARAN
Bab terakhir akan memuat kesimpulan isi dari keseluruhan uraian dari bab-bab sebelumnya dan saran-saran dari hasil yang diperoleh yang
diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengolahan Citra Digital Citra digital dapat didefinisikan sebagai fungsi dua variabel yaitu fx,y, dimana x dan
y adalah koordinat spasial dan nilai fx,y adalah intensitas citra pada koordinat tersebut. Teknologi dasar untuk menciptakan dan menampilkan warna pada citra
digital berdasarkan pada penelitian bahwa sebuah warna merupakan kombinasi dari tiga warna dasar, yaitu merah, hijau, dan biru atau RGB Suhendra, 2008: 1.
Pengolahan citra adalah kegiatan untuk memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia mesin komputer. Inputannya adalah citra dan
keluarannya juga citra tapi dengan kualitas lebih baik daripada citra masukan sesuai dengan kebutuhan terhadap citra itu sendiri, misalnya citra warnanya kurang tajam,
kabur blurring, mengandung noise misal bintik-bintik putih dan lain-lain, sehingga perlu ada pemrosesan untuk memperbaiki citra karena citra tersebut menjadi sulit
diinterpretasikan karena informasi yang disampaikan menjadi berkurang.
Tingkat ketajaman resolusi warna pada citra digital tergantung pada jumlah bit yang digunakan oleh komputer untuk merepresentasikan setiap piksel tersebut.
Tipe yang sering digunakan untuk merepresentasikan citra adalah 8-bit citra yang terdiri dari 256 warna 0 untuk hitam-255 untuk putih, tetapi dengan kemajuan
teknologi perangkat keras grafik, kemampuan tampilan citra di komputer meningkat hingga 32 bit 232 warna.
Citra digital merupakan suatu matriks dimana indeks baris dan kolomnya menyatakan suatu titik pada citra tersebut dan elemen matriksnya yang disebut
sebagai elemen gambarpikselpixelpicture elementpels menyatakan tingkat keabuan warna pada titik tersebut. Citra digital dinyatakan dengan matriks berukuran
N x M baris tinggi = N, kolom lebar = M.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Matriks citra digital N x M
Gambar 2.2 Ilustrasi sistem koordinat piksel
Menurut Wijaya dan Prijono 2007: 30, pengolahan citra digital dapat dilakukan dengan berbagai cara, adapun beberapa operasi dalam pengolahan citra
antara lain: 1.
Perbaikan citra image restoration 2.
Peningkatan kualitas citra image enhancement 3.
Registrasi citra image registration 4.
Pemampatan data citra image data compression 5.
Pemilahan citra image segmentation
Dalam Tugas Akhir ini, pengolahan citra digital difokuskan pada teknik kompresi citra, yaitu citra berwarna RGB format BMP.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Format Citra Bitmap BMP