LATAR BELAKANG Analisis Logam Berat Dan Unsur Hara Debu Vulkanik Gunung Sinabung Kabupaten Karo–Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Gunung Sinabung merupakan gunung berapi di Sumatera utara itu mempunyai ketinggian 2.640 meter diatas permukaan laut yang berada pada koordinat 3 10 menit LU dan 98 23 menit BT. Letaknya cukup dekat dengan kota Berastagi dan Kabanjahe dan terdapat banyak desa di lerengnya .Satu-satunya Gunung di Sumatera Utara yang berkakikan danau Widiastuti, R .2008 Berbagai aktivitas Gunung Sinabung tentu saja memberikan dampak positif maupun dampak negatif pada penduduk sekitar Gunung Sinabung. Dampak negatif ada yang secara langsung dapat dirasakan oleh penduduk sekitar Gunung Sinabung, misalnya pada saat Gunung Sinabung meletus mengeluarkan awan panas dan lahar yang mengalir dengan membawa panasenergi yang cukup besar. Dampak negatif yang tidak langsung dirasakan adalah apabila terjadi peristiwa letusan yang menyebabkan material-material vulkanik maupun radioaktivitas dikeluarkan oleh Gunung Sinabung tersebut. Debu vulkanik atau pasir vulkanik adalah bahan material vulkanik jatuhan yang disemburkan ke udara saat terjadi suatu letusan. Debu maupun pasir vulkanik terdiri dari batuan berukuran besar sampai berukuran halus, yang berukuran besar biasanya jatuh disekitar kawah sampai 5-7 km dari kawah, sedangkan yang berukuran halus dapat jatuh pada jarak mencapai puluhan kilometer bahkan ribuan ribuan kilometer dari kawah disebabkan oleh adanya hembusan angina. Radiokativitas memepunyai dampak negative pada kesehatan makhluk hidup di sekitarnya. Dampak negatif ini bergantung pada kandungan dari radionuklida yang meluruh. Tanah vulkaniktanah Gunung Sinabung adalah tanah yang terbentuk dari lapukan materi dari letusan gunung berapi yang subur mengandung unsur hara yang tinggi. Sudaryo,2009 Universitas Sumatera Utara Secara administratif Gunung Sinabung termasuk dalam kabupaten Karo yang terletak di Kecamatan Simpang Empat. Gunung yang berkaki danau itu masih tergabung dalam Kawasan Ekosistem Leuser KEL. Hutan yang dimiliki oleh gunung sinabung merupakan hutan lindung berupa hutan alam pengunungan yang tergabung dalam Tahura Bukit Barisan BB. Pada tahun 1600 Gunung Sinabung meletus pertama dan pada tanggal 28 Agustus 2010. Gunung Sinabung meletus lagi pada Minggu 29 Agustus 2010, sekitar pukul 00.08 WIB. Asap dan debu membumbung sampai ketinggian 1.500 meter dari bibir kawah. Tindakan evakuasi segera dilakukan. 12.000 warga yang tinggal di sekitar gunung diungsikan. Berikut hasil pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi : Aktivitas 28 Agustus 2010 pada pukul 08.00 - 16.00 WIB, secara visual terpantau asap putih tipis, ketinggian sekitar 20 meter dengan tekanan lemah hingga sedang. Pada pukul 16.00 - 19.00 WIB, Gunung Sinabung tertutup kabut dan pada pukul Pukul 19.00 - 24.00 WIB, tidak terpantau adanya asap dari kawah aktif. Dengan demikian Gunung Sinabung tidak menunjukkan adanya tanda-tanda peningkatan kegiatan. Aktivitas yang terjadi pada 29 Agustus 2010 adalah : Pukul 00.08 WIB, terdengar suara gemuruh. Dengan aktivitas tersebut maka Gunung Sinabung diubah tipenya dari tipe B menjadi tipe A dan statusnya dinyatakan AWAS terhitung pukul 00.10 WIB tanggal 29 Agustus 2010, pada Pukul 00.10 WIB berkoordinasi dengan tim di lapangan, diputuskan dilakukan pengungsian masyarakat yang bermukim dan beraktivitas pada radius 6 km dari kawah aktif dan pada Pukul 00.12 WIB, tampak asap letusan dengan ketinggian 1500 meter dari bibir kawah. Kini sejumlah warga yang masih bertahan karena menjaga rumahnya di zona bahaya pun akhirnya ikut mengungsi. Sebab, hutan di sekeliling desa mereka sudah rata dihujani debu vulkannik. Kepulan debu vulkanik keluar lagi dari kawah Gunung Sinabung, pukul 06.27 WIB, Senin 3082010. Gunung yang semula tenang tiba-tiba saja kembali memuntahkan letusannya. Walau tidak disertai lava, munculnya debu vulkanik disertai gemuruh dan getaran hebat Wikipedia B, 2010. Debu vulkanik berwarna putih keabuan telah menutupi hutan, desa, dan lahan pertanian disekitarnya sehingga tiba tiba muncul pikiran penulis untuk meneliti apakah ada bahaya debu vulkanik tersebut terhadap kesehatan warga setempat tanaman pertanian dan ternak warga setempat, Universitas Sumatera Utara tanaman pertanain dan ternak warga.. Penulis ingin memberikan informasi tentang logam berat dan unsur hara yang terkandung di dalam debu vulkanik Gunung Sinabung.

1.2 PERMASALAHAN