CN P-tersedia Kejenuhan Basa, Ketersediaan Hara, Pertumbuhan bagi Bangun-Bangun (Coleus amboinicus Lour.) dan Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus) pada Tanah Gambut Asal Labuhan Batu

membaik akan memungkinkan kompleks jerapan yang lebih luas sehingga memungkinkan meningkatkan persentase kejenuhan basa pada tanah. 2 4 6 8 10 12 14 1 2 3 4 5 6 7 8 Perlakuan K e je n u h a n B a s a m e 1 g Bangun-bangun Kecipir Dia gram 1. Gambar Kejenuhan Basa tanah dengan pemberian pupuk pada tanaman bangun-bangun dan kecipir setelah masa panen pada tanah gambut . Apabila dilihat dari hasil analisa awal tanah gambut, persentase kejenuhan basa senilai 2.57 menunjukkan persentase kesuburan tanah yang sangat rendah dimana angka persentasenya dibawah 50. Setelah mendapat perlakuan didapati nilai persentasi meningkat tetapi tidak signifikan hal ini bisa dilihat dari hasil analisis yaitu yang tertinggi senilai 13.63, nilai tersebut juga tetap masih dalam kategori tanah tidak subur. Hal ini sesuai dengan pernyataan Tan 1991 yang meyatakan bahwa suatu tanah dikatakan sangat subur jika KB nya lebih besar dari 80, kesuburan sedang jika KB nya berkisar antara 50 - 80, dan dikatakan tidak subur jika KB nya kurang dari 50 Tan, 1991.

3. CN

Universitas Sumatera Utara Nilai CN pada gambut tampak sudah cukup rendah 20, keadaan ini menunjukkan bahwa gambut disisni sudah mengalami pelapukan lanjut dan telah sampai pada tingkat kematangan saprist. Perlakuan urea pernah diteliti dapat menyebabkan dekomposisi yang cepat pada gambut fibrik Manurung, A CN awal tanah gambut yaitu sebesar 20.17 termasuk dalam kriteria mentah. Dengan pemberian pupuk urea pada gambut mentah terjadi proses dekomposisi gambut untuk melapukkan CN menjadi 13.8 sehingga termasuk dalam kategori matang. Menurunnya nilai CN setelah pemberian urea pada gambut mentah merupakan hasil kerjasama mikroorganisme yang ada pada tanah gambut dalam proses dekomposisi gambut tersebut. Pemberian urea pada gambut mentah memacu aktivitas kerja mikroorganisme pada tanah gambut, sehingga mikroorganisme akan memakanmenggunakan C yang ada pada tanah sebagai sumber energy. Berkurangnya jumlah C pada tanah akan menyebabkan berkurangnya menurunnya CN pada tanah. Namun secara keseluruhan perlakuan tidak memberikan hasil yang berbeda nyata terhadap perubahan CN. Hasil uji beda rataan pada tanaman bangun-bangun dan tanaman kecipir terhadap CN tanah disajikan pada Tabel 3. Universitas Sumatera Utara Tabel 3. CN setelah masa panen No Tanaman Perlakuan CN 1 Bangun-bangun BP1 22.01 a BP2 17.59 a BP3 16.11 a BP4 13.8 a BP5 18.63 a BP6 18.44 a BP7 17.32 a BP8 19.64 a 2 Kecipir KP1 21.3 a KP2 16.05 a KP3 17.69 a KP4 16.67 a KP5 19.2 a KP6 15.8 a KP7 18.4 a KP8 16.55 a Keterangan: Angka-angka yang diikuti notasi yang sama tidak berbeda nyata menurut uji beda rataan BNJ pada taraf 5.

4. P-tersedia

Dari hasil sidik ragam pada lampiran diketahui bahwa pemberian pupuk pada tiap perlakuan terhadap tanaman bangun-bangun dan tanaman kecipir berpengaruh nyata terhadap P-tersedia tanah. Hasil uji beda rataan pada tanaman Bangun-bangun dan tanaman Kecipir terhadap P-tersedia tanah disajikan pada Tabel 4. Universitas Sumatera Utara Tabel 4. P-tersedia setelah masa panen No Tanaman Perlakuan P-tersedia -----ppm----- 1 Bangun-bangun BP1 20.81 e BP2 34.8 e BP3 82.72 d BP4 13.73 f BP5 144.63 ab BP6 113.68 bc BP7 144.15 ab BP8 129.84 ab 2 Kecipir KP1 36.89 e KP2 31.17 e KP3 89.63 d KP4 101.58 c KP5 181.34 a KP6 137.00 ab KP7 178.00 a KP8 141.02 ab Keterangan: Angka-angka yang diikuti notasi yang sama tidak berbeda nyata menurut uji beda rataan BNJ pada taraf 5. Nilai P-tersedia yang tertinggi adalah pada perlakuan KP5 kecipir + Rock Phospat yaitu sebesar 181.007 ppm dan P-tersedia tanah yang terendah adalah pada perlakuan BP4 bangun-bangun + Urea yaitu sebesar 13.73 ppm. Hal ini sesuai dengan literatur Winarso 2005 yang menyatakan bahwa ketersediaan P dari pupuk Fosfat sangat lambat, sehingga nilai P-tersedia yang belum diserab atau digunakan oleh tanaman, disamping itu, P-tersedia akan dengan mudah diserap oleh tanaman pada kisaran pH 6-7. Ketersediaan P pada tanah akan ditunjukkan pada Gambar 2. Universitas Sumatera Utara 50 100 150 200 K ont rol D ol om it K apur Ur e a Ro c k P hos fat K CL NP K K ot or an A y am Perlakuan P -t e rs e d ia Bangun-bangun Kecipir Gambar 2. P-tersedia dengan pemberian berbagai macam pupuk pada tanaman Bangun-bangun dan kecipir setelah masa panen pada tanah gambut.

5. Tinggi Tanaman